Sebutkan 4 tata cara bekerja sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al mujadilah ayat 11

  • Selasa, 25 Februari 2020 14:54 WIB

Raha (Humas Sultra) --- Selasa, 25 Februari 2019 bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kab. Muna, Kelompok Kerja Penyuluh Agama Fungsional (Pokjaluh) Kantor Kemenag Kab. Muna gelar pertemuan rutin,  kegiatan yang dilaksanakan setiap hari selasa bulan berjalan ini diikuti oleh anggota Pokjaluh yang berada pada Kantor Urusan Agama Kecamatan berjumlah 18 orang. 

Kegiatan ini dimaksudakan agar seluruh anggota Pokjaluh dapat melaksanakan tugas secara maksimal dan dalam setiap pertemuan mereka menyajikan topik yang nantinya akan di kaji secara bersama-sama, terkait dengan hal tersebut topik yang mereka bahas kali ini adalah Keutamaan Menuntut Ilmu. Bertindak sebagai Narasumber Ibu Wa Ode Siti Kasi,  yang juga sebagai Ketua Pokjaluh, Penyaji Ibu, Wa Ode Nurhayati dan bertindak sebagai pembahasan materi pada kesempatan kali ini yakni Ibu Wa Tapo.

Dalam mengawali pengantarnya Ketua Pokjaluh menyampaikan sebagai seorang muslim tidaklah cukup hanya dengan menyatakan keislamannya tanpa berusaha untuk memahami Islam dan mengamalkannya. Pernyataannya harus dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari Islam. dan untuk melaksanakan konsekuensi-konsekuensi dari pengakuan bahwa kita sudah berislam itu membutuhkan ilmu. Sebagaimana di jelaskan Surat Al Mujadalah Ayat 11 :

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujadalah: 11)

Sementara itu,  Ibu Wa Tapo menjelaskan begitu pentingnya menuntut ilmu sehingga Allah SWT Berfirman dalam Surat Al Mujadalah ayat 11

"Surat Al Mujadalah ayat 11 menjelaskan adab menghadiri majelis. Yakni hendaklah setiap orang berlapang-lapang dalam majlis. Jangan sampai seorang muslim mengambil tempat duduk yang tidak perlu. Hendaklah ia mempersilakan orang lain agar bisa turut duduk di majelis tersebut,"jelasnya.

Ayat ini turun, lanjutnya berkenaan dengan majelis Rasulullah di serambi Masjid Nabawi pada hari Jumat. Waktu itu datang sejumlah sahabat ahli badar yang biasanya diberi tempat khusus oleh Rasulullah. Saat ahli badar ini datang dan mengucap salam, mereka menjawab salam tapi tidak memberi tempat duduk.

Maka Rasulullah pun memerintahkan sahabat lainnya untuk bangkit dan memberi tempat duduk bagi ahli badar tersebut. Orang-orang munafik yang mengetahui peristiwa ini kemudian menuduh Rasulullah tidak adil. Rasulullah lantas menjelaskan bahwa mereka yang berlapang-lapang dalam majlis dan bangkit untuk memberi tempat duduk ahli badar, akan diberkahi Allah. Allah pun menurunkan Surat Al Mujadilah ayat 11 ini.

Ayat ini menjelaskan keutamaan orang-orang yang berlapang-lapang dalam majlis. Bahwa Allah akan memberikan kelapangan untuk mereka.

Ayat ini juga menunjukkan keutamaan ahli ilmu. Bahwa orang-orang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, tingginya derajat itu akan didapatkan oleh orang-orang yang berilmu baik di dunia maupun di akhirat.

Para sahabat sangat memahami hal ini. Sehingga Umar yang awalnya mempertanyakan mengapa Nafi’ memilih Ibnu Abza sebagai penggantinya menjadi amil Makkah. Padahal Ibnu Abza adalah mantan budak. Ketika Nafi’ menjelaskan bahwa Ibnu Abza adalah orang yang alim dan hafal Quran, Umar sebagai khalifah waktu itu pun menyetujuinya.

Berikut ini isi kandungan Surat Al Mujadalah ayat 11 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.

1. Surat Al Mujadalah ayat 11 menjelaskan adab menghadiri majelis (termasuk majelis ilmu dan majelis dzikir). Yakni berlapang-lapang dan memberikan kelapangan kepada orang lain agar bisa duduk di majlis itu.

2. Di antara adab menghadiri majelis Rasulullah adalah mentaati beliau, termasuk ketika beliau memerintahkan untuk berdiri atau pindah tempat duduk.

3. Pemimpin majelis boleh meminta seseorang untuk pindah guna memberikan tempat kepada orang yang dimuliakan.

4. Orang yang berlapang-lapang di majelis, Allah akan memberikan kelapangan untuknya.

5. Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat, baik di dunia maupun di akhirat.

6. Allah Maha Mengetahui apa yang dikerjakan hamba-hambaNya dan motivasi di balik perbuatan itu.

7. Allah memberikan balasan atas perbuatan seseorang berdasarkan hakikat dan motivasi perbuatan itu.

8. Ayat ini memotivasi orang-orang beriman untuk menuntut ilmu dan menjadi orang-orang yang berilmu.

  • يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

    11. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

tirto.id - Surat Al-Mujadalah ayat 11 berisi tentang adab penuntut ilmu dalam majelis ilmu serta pentingnya menuntut ilmu karena orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan akan ditinggikan derajatnya oleh Allah Subhanahu wata’ala.

Berikut ini bunyi surat Al-Mujadalah ayat 11 selengkapnya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Yaaa ayyuhal laziina aamanuu izaa qiila lakum tafassahuu fil majaalisi fafsahuu yafsahil laahu lakum wa izaa qiilan shuzuu fanshuzuu yarfa'il laahul laziina aamanuu minkum wallaziina uutul 'ilma darajaat; wallaahu bimaa ta'maluuna khabiir

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadalah: 11).

Asbabun-nuzul QS. Al-Mujadilah : 11

Dikutip dari IAIN Palopo, dalam buku Tafsir Al-Mishbah tulisan Quraish Shihab, ditulis asbabun-nuzul atau sebab-sebab turunnya QS Al-Mujadilah ayat 11 ini adalah suatu saat di hari Jumat, di mana Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam biasa menggelar majelis ilmu pada teras masjid Nabawi dengan para sahabat dan kaum muslim lainnya.

Lokasi tempat teras masjid yang sempit, membuat beberapa sahabat yang menjadi ahli perang Badar (yang mengikuti perang Badar) tidak mendapat tempat duduk di dekat Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam.

Padahal biasanya Nabi Muhammad selalu memberi tempat khusus untuk para sahabatnya ahli Badar tersebut, karena besarnya jasa-jasa mereka.

Dalam riwayat Ibnu Abbas, disebutkan bahwa saat para ahli Badar datang dan mengucap salam, salam mereka dijawab oleh kaum muslim dalam majelis ilmu tersebut namun para ahli Badar ini dibiarkan berdiri, tidak diberi tempat untuk duduk di tempat dekat Rasulullah SAW duduk.

Melihat para sahabatnya ahli Badar berdiri, Rasulullah Shalallahu 'alai wassalam pun memerintahkan sebagian sahabat yang lain untuk berpindah dan memberi tempat untuk ahli Badar. Mereka pun mematuhi perintah Rasulullah SAW.

Akan tetapi ada kaum munafik yang ikut di majelis ilmu itu berkata dan menuduh bahwa Rasulullah SAW tidak adil karena mengutamakan sahabat ahli Badar dibanding mereka yang sudah duduk lebih dahulu.

Lantas turunlah ayat tersebut, untuk menjelaskan keutamaan memberi kelapangan bagi orang dalam majelis ilmu dan memberi tempat duduk kepada ahli badar.

Laman berita.upi.edu menulis, selain itu, siapa saja yang menuruti perintah Rasulullah SAW untuk memberi kelapangan bagi sahabatnya para ahli badar dan berdiri saat diperintahkan untuk mendirikan salat, akan diberikan kelapangan pula oleh Allah Subhanahu wata’ala dalam hidupnya.

Keutamaan menuntut ilmu dan berlapang dada

Keutamaan menuntut ilmu juga menjadi poin penting di dalam ayat tersebut, karena Allah Subhanahu wata’ala sendiri berjanji akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu dibandingkan orang yang tidak mau atau enggan mencari ilmu.

Dalam kitab Tafsir Fi Zilalil Qur’an, Sayyid Qutb menjabarkan ayat ini sebagai keutamaan kepada kaum muslimin untuk berlapang dada dan mentaati perintah, atas dasar iman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Ilmu dan iman akan mendidik jiwa seorang muslim untuk bermurah hati dan taat, apalagi kepada orang yang dicintai oleh Rasulullah SAW.

Sesungguhnya taat dan patuh itu akan menghantarkan seorang muslim kepada derajat yang lebih tinggi di sisi Allah SWT, dan balasannya adalah diberikan kelapangan dalam hidup.

Apalagi majelis ilmu Rasulullah SAW adalah taman-taman surga di mana malaikat pun turut memberikan doa kepada para penuntut ilmu di dalamnya.

"Sungguh, para malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintai ampunan oleh penduduk langit dan bumi, bahkan hingga ikan yang ada di dasar laut." (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Adab menuntut ilmu lain yang dapat diambil dari isi ayat QS Al-Mujadalah: 11 tersebut adalah, selain taat kepada guru atau pemberi ilmu, juga berusaha mendekat duduk kepada guru agar lebih jelas mendengarkan isi ilmu yang diberikan.

Memberi kelapangan duduk kepada peserta majelis lainnya, apalagi orang yang dihormati atau disayangi oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW, bukanlah hal yang terlarang. Bahkan hal itu dapat menambah keridhoan Allah SWT dan Rasul-Nya.

Nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada ayat ini dan dapat diambil oleh kaum muslim adalah melapangkan hati, menjalin hubungan harmonis kepada sesama penuntut ilmu, dan memuliakan orang lain yang memiliki jasa-jasa kepada agama.

Baca juga:

  • Surat Az-Zumar Ayat 53 & Makna Tak Berputus Asa dari Rahmat Allah
  • Surat An-Najm Ayat 39-42 & Penjelasannya Soal Ikhtiar

Baca juga artikel terkait SURAT AL-MUJADALAH AYAT 11 atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/tha)


Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Cicik Novita

Subscribe for updates Unsubscribe from updates