Sebutkan 4 upaya yang dilakukan untuk meniadakan peluang peluang terjadinya kasus negatif di sekolah

Bullying atau penindasan di sekolah dapat memengaruhi anak Anda dalam beberapa cara. Tidak hanya berdampak negatif pada lingkungan sosial, tetapi juga menciptakan suasana ketakutan di kalangan siswa.

Bullying juga berdampak pada pembelajaran, terlepas dari apakah anak Anda menjadi target bullying atau hanya seorang saksi. Jadi, kebutuhan untuk mengatasi penindasan itu penting.

Sekolah, bagaimanapun, tidak dapat mengatasi masalah ini sendirian. Mencegah intimidasi juga membutuhkan keterlibatan Anda. Inilah 10 hal teratas yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah intimidasi/bullying di sekolah.

1. Mulai dari Rumah: 10 Cara Mencegah Bullying

Bicarakan dengan anak Anda tentang apa yang membentuk persahabatan yang sehat dan apa yang tidak. Walaupun penelitian menunjukkan bahwa orang tua seringkali menjadi orang terakhir yang mengetahui kapan anak mereka ditindas atau ditindas orang lain, Anda dapat mematahkan tren itu dengan berbicara dengan anak-anak Anda setiap hari tentang kehidupan sosial mereka.

Ajukan pertanyaan terbuka tentang dengan siapa mereka makan siang, apa yang mereka lakukan saat istirahat dan apa yang terjadi di bus atau dalam perjalanan pulang dari sekolah.

2. Pelajari Tanda Peringatan: 10 Cara Mencegah Bullying

Banyak anak tidak memberi tahu siapa pun ketika mereka telah diganggu. Akibatnya, Anda harus bisa mengenali tanda-tanda yang mungkin bahwa anak Anda ditindas.

Keluhan sakit perut, menghindari kegiatan sekolah dan nilai yang turun adalah bendera merah bahwa sesuatu sedang terjadi. Selain itu, anak-anak yang diintimidasi dapat mengalami perubahan suasana hati, kepribadian, kebiasaan makan dan kebersihan.

3. Tanamkan Kebiasaan Sehat: 10 Cara Mencegah Bullying

Sangat penting untuk menanamkan pola pikir anti-intimidasi. Tetapi ini termasuk lebih dari sekadar mengajar anak Anda untuk tidak memukul, mendorong, atau menggoda anak-anak lain.

Anak-anak harus belajar bahwa bersikap kritis, menghakimi, membuat lelucon yang menyakitkan, dan menyebarkan desas-desus juga tidak sehat dan merupakan bullying. Juga tidak pernah terlalu dini untuk mengajar anak-anak Anda tentang perilaku online yang bertanggung jawab. Cyberbullying adalah masalah besar di antara anak-anak saat ini.

4. Berdayakan Anak Anda: 10 Cara Mencegah Bullying

Berikan tips kepada anak-anak Anda untuk menghadapi intimidasi seperti berjalan pergi, memberi tahu orang dewasa atau mengatakan pada pelaku intimidasi dengan suara keras untuk berhenti. Anda juga harus mengajari anak-anak Anda cara melaporkan intimidasi ketika mereka menyaksikannya.

Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan anak merasa tidak berdaya untuk membantu ketika mereka melihat orang lain diganggu. Lengkapi mereka dengan ide-ide tentang bagaimana menangani situasi sulit ini.

5. Mengetahui Kebijakan Sekolah Anak: 10 Cara Mencegah Bullying

Penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana intimidasi ditangani di sekolah anak Anda. Anda tidak hanya akan tahu orang yang harus dihubungi jika terjadi sesuatu, tetapi Anda juga akan memiliki harapan yang jelas tentang bagaimana situasi tersebut dapat ditangani.

6. Laporkan Insiden Bullying: 10 Cara Mencegah Bullying

Hubungi staf sekolah dan minta bertemu langsung dengan mereka jika anak Anda diganggu. Dengan mengadakan pertemuan tatap muka, Anda menunjukkan bahwa Anda berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini.

Anda juga mungkin ingin mendokumentasikan semua insiden intimidasi kalau-kalau situasinya meningkat dan penegakan hukum atau sumber luar lainnya perlu dihubungi.

7. Jadilah Penengah: 10 Cara Mencegah Bullying

Meskipun penting untuk menyuarakan dukungan Anda untuk pencegahan intimidasi, penting juga untuk menawarkan waktu Anda.

Relawan untuk bekerja dengan guru anak Anda atau penasihat sekolah Anda untuk mengembangkan program anti-intimidasi. Jika sekolah Anda sudah memiliki program, tawarkan bantuan ketika acara dan penggalangan dana diadakan.

8. Ajak Orang Tua Lain: 10 Cara Mencegah Bullying

Ketika banyak orang tua berkomitmen pada pencegahan intimidasi, program sekolah akan lebih berhasil. Bentuk sekelompok orang tua yang termotivasi untuk membantu Anda mengatasi masalah ini. Bertemu secara teratur untuk bertukar ide. Kemudian, bagikan ide-ide Anda dengan pejabat sekolah yang tepat dan tawarkan untuk membantu mengimplementasikan ide-ide tersebut.

9. Habiskan Waktu di Sekolah: 10 Cara Mencegah Bullying

Terima peluang untuk menjadi sukarelawan di acara sekolah dan siang hari jika jadwal Anda memungkinkan.

Anak-anak Anda mungkin kurang mendapatkan pengawasan di taman sekolah dan selama makan siang. Kadang-kadang hanya memiliki tambahan orang dewasa di sekitar sudah cukup untuk mencegah bullying.

10. Minta sekolah untuk mensponsori Program Pencegahan Bullying: 10 Cara Mencegah Bullying

Anda dapat memberi usul penggalangan dana untuk membangun kesadaran akan bullying di sekolah. Ingat, intimidasi bukanlah bagian normal dari masa kanak-kanak. Bullying mempengaruhi semua orang. Tetapi sebagai orang tua, Anda memiliki kekuatan untuk melakukan sesuatu.

Baca Juga: Harus Tahu! Depresi dan Apa Bahayanya

Source

  • 10 Cara Mencegah Bullying di Sekolah

Artikel Terkait

Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus perundungan atau bullying seolah tak ada habisnya. Setelah kelar satu masalah yang mengemuka, lantas berusaha dirampungkan, lalu di titik lain akan ada kemungkinan muncul lagi perundungan anyar. Terbaru, kasus bullying di salah satu SMP di Purworejo. Video yang viral melalui media sosial menunjukkan tiga remaja laki-laki mengeroyok seorang perempuan.

Sebelumnya, seorang siswa SMPN 16 Kota Malang, Jawa Timur sampai harus diamputasi jarinya akibat bullying. Dan bahkan, korban berinisial MS ini masih harus mendapatkan pendampingan psikologis.

Bullying adalah masalah yang kerap dijumpai di manapun, salah satunya di sekolah. Berdasar National Association of School Psychologist, perundungan bisa mencakup ancaman fisik, laku menggoda dan pelecehan seksual. Sekitar 15% hingga 30% dari total murid di sebuah sekolah berpotensi menjadi korban maupun pelaku bullying.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan guru untuk mencegah bullying dikutip dari berbagai sumber.
1. Jadikan topik obrolan
Interaksi guru dan murid di kelas bisa Anda manfaatkan untuk menjadikan perundungan atau bullying ini jadi topik pembahasan. Beri kesempatan murid untuk memahami apa itu penindasan. Tindakan apa yang tergolong intimidasi. Yakinkan bahwa perilaku intimidatif itu tak bisa diterima. Ajak mereka untuk melawan segala bentuk perundungan.

Dikutip dari Education World, Anda juga bisa menjelaskan risiko dan betapa bahayanya bullying. Bila perlu, libatkan murid untuk membahas aturan serta sanksi bagi siapapun yang melakukan bullying ataupun intimidasi di sekolah. Setelah itu pajang peraturan tersebut.

2. Biasakan kerja sama

Anda bisa membiasakan murid-murid untuk tergabung dalam sebuah proyek kolaborasi. Kebersamaan untuk membuat sebuah karya bisa memupuk kerja sama satu sama lain. Interaksi dalam satu kelompok ini mengajarkan mereka berkompromi sekaligus bersikap tegas tanpa menuntut.

Sebutkan 4 upaya yang dilakukan untuk meniadakan peluang peluang terjadinya kasus negatif di sekolah
Infografis kasus bullying. (Foto: CNN Indonesia/Laudy Gracivia)

Tapi dalam membikin grup, Anda juga perlu menyusun strategi pengelompokan murid. Jangan lupa, terus memantau apa-apa yang dikerjakan dalam kelompok. Jangan sampai momen ini jadi celah juga untuk merundung seseorang.

3. Responsif


Segera ambil tindakan bila melihat gelagat bullying, misalnya dalam bentuk intimidasi. Seluruh guru dan staf di sekolah harus menunjukkan ke anak-anak bahwa mereka peduli dan takkan membiarkan siapapun diperlakukan dengan buruk.

Caranya, dengan langsung mengambil tindakan dan mengajak bicara pelaku. Orang dewasa harus mendukung korban dan saksi kasus bullying.


4. Hadapi pelaku bullying
Anda bisa langsung menghadapi langsung pelaku bullying secara pribadi. Salah satunya bisa dengan mengkonfrontasi, mengajak bicara dan mempertanyakan tindakannya menindas orang lain. Tapi lakukan semuanya secara khusus. Karena menantang pelaku bullying di depan anak lain justru akan membikin mereka besar kepala. Dan bukan tak mungkin malah nberpotensi mengarah ke tindakan lanjutan.

5. Libatkan orang tua


Beri tahu orang tua baik dari pihak pelaku bullying maupun korban. Konfrontasi apa yang terjadi.

Dikutip dari Violence Prevention, Anda harus mendengarkan orang tua yang melaporkan tindakan intimidasi dan selidiki kasus perundungan. Dengan begitu pihak sekolah pun bisa menentukan keputusan yang tepat dan langkah selanjutnya. Dorong orang tua korban untuk ikut melaporkan dan mengawal isu pencegahan bullying.

[Gambas:Video CNN] (NMA/NMA)