Sebutkan 7 contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu Budha dengan kebudayaan Indonesia asli

Akulturasi kebudayaan merupakan suatu proses percampuran diantara unsur-unsur kebudayaan yang satu dengan kebudayaan lainnya, sehingga menghasilkan kebudayaan baru, Kebudayaan baru yang menjadi hasil percampuran, tersebut masing-masing tidak kehilangan ciri khas / kepribadian nya. Oleh karena nya, untuk dapat berakulturasi, tiap-tiap kebudayaan harus seimbang. Begitu pula untuk Akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dari India dengan kebudayaan Lokal asli Indonesia.


7 Contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu Budha dengan kebudayaan Lokal asli Indonesia adalah sebagai berikut:

Sebutkan 7 contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu Budha dengan kebudayaan Indonesia asli
Relief Candi Borobudur


Adanya pengaruh dari India tentu saja membawa perkembangan di dalam bidang Seni Rupa, ukir maupun pahat. Hal ini kenyataannya bisa disaksikan pada seni ukir atau relief-relief yang dipahat di bagian dinding candi. Misalkan Relief yang dipahat pada Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat sang Buddha.

Sebutkan 7 contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu Budha dengan kebudayaan Indonesia asli
Candi Borobudur

Bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya adalah bentuk akulturasi antara unsur budaya Hindu Budha dengan budaya Lokal asli Indonesia. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan Buddha / dewa, serta bagian dari stupa dan candi merupakan unsur-unsur dari India. Bentuk candi di Indonesia pada hakikatnya merupakan punden berundak yang tidak lain merupakan unsur asli Indonesia. Candi Borobudur adalah salah satu dari contoh akulturasi tersebut.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Majapahit

Masuknya budaya India di Indonesia membawa pengaruh perkembangan seni sastra yang cukup besar di Indonesia. Seni Sastra pada masa itu ada yang berbentuk puisi dan ada juga yang berbentuk prosa. dilihar dari isinya, kesusastraan dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

  • Kitab hukum
  • Tutur (Pitutur kitab keagamaan)
  • Wiracarita (Kepahlawanan)

Bentuk wiracarita sangat populer di Indonesia. Misal seperti Bharatayuda, yang digubah Mpu Panuluh dan Mpu Sedah.

Sebutkan 7 contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu Budha dengan kebudayaan Indonesia asli
Wayang Kulit

Karya Sastra yang semakin berkembang terutama yang bersumber dari Ramayana dan Mahabharata ini, yang telah memunculkan seni pertunjukan wayang kulit. Pertunjukan wayang kulit yang ada di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sudah sangat mendarah familiar. Cerita di dalam pertunjukan wayang kulit ini berasal dari India, namun wayangnya berasal dari Indonesia asli.

JLA Brandes berpendapat bahwa Gamelan adalah salah satu instrumen diantara seni pertunjukan asil yang dimiliki oleh Indonesia sebelum unsur-unsur budaya dari India masuk. Selama berabad-abad, gamelan telah mengalami perkembangan dengan masuknya unsur budaya baru baik pada segi bentuk maupun kualitas.

Macam-macam gamelan itu sendiri dapat dikelompokkan dalam:

  • Xylophones
  • Chordophones
  • Membranophones
  • Aerophones
  • Tidophones

Sejak masa pra aksara, masyarakat di Kepulauan Indonesia sudah mengenali adanya simbol-simbol yang bermakna filosofis. misalnya jika terddapat orang yang meninggal, di dalam kuburnya disertai dengan beberapa benda. Diantara benda tersebut biasanya terdapat lukisan orang yang sedang naik perahu, yang bermakna bahwa orang yang telah wafat, rohnya akan melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan yang membahagiakan yakni alam baka.

Baca Juga: Heboh, Gambar Hujan Yang Ditangkap Oleh Kamera dari atas Pesawat

Masyarakat pada kala itu sudah percaya bahwa adanya kehidupan setelah mati yakni sebagai roh-roh halus. Maka, roh nenek moyang mereka dipuja oleh orang yang masih hidup.

Sesudah Masuknya pengaruh India, kepercayaan atas roh halus tidak hilang. Contohnya bisa dilihat pada fungsi candi. Fungsi kuil atau candi di India ialah sebagai tempat pemujaan. Sedang Di Indonesia, di samping sebagai tempat pemujaan, candi juga sebagai makam raja atau untuk menyimpan abu jenazah raja yang sudah meninggal. Hal Ini jelas sebagai perpaduan antara fungsi candi di India dan tradisi pemakaman serta pemujaan roh nenek moyang yang sudah ada di Indonesia.

Bangunan keagamaan seperti candi sangat dikenal pada masa Hindu Budha. Hal tersebut terlihat jelas di mana pada sosok bangunan sakral peninggalan Hindu, seperti Cadi Gedungsongo maupun Candi Sewu.

Baca Juga: Sejarah Lengkap Kerajaan Mataram Islam (Kesultanan Mataram)

Bangunan pertapaan wihara juga merupakan bangunan yang berundak. Terlihat di beberapa Candi Tikus, Candi Jalatunda, dan Candi Plaosan.

Bangunan suci berundak tersebut sebenarnya telah berkembang pada zaman pra aksara, yang menggambarkan alam semesta yang bertingkat. Tingkat paling atas adalah tempat semayam para roh leluhur (nenek moyang). 

Sesudah datangnya Budaya India di Indonesia, dikenal adanya sistem pemerintahan secara sederhana. Pemerintahan yang dimaksud ialah semacam pemerintah di suatu daerah tertentu (seperti desa). Rakyat mengangkat seorang kepala suku (pemimpin). Orang yang dipilih sebagai kepala suku biasanya orang yang sudah tua (senior) dapat membimbing, berwibawa, arif, memiliki kelebihan tertentu seperti di bidang ekonomi dan biasanya dianggap mempunyai semacam kekuatan gaib atau kesaktian.

Sesudah pengaruh budaya India masuk, maka pemimpin tadi diubah menjadi raja kemudian wilayahnya disebut sebagai wilayah kerajaan. Contoh nya seperti di Kutai.

Sekian Artikel mengenai Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu Budha, Sejatinya Pengaruh kebudayaan Hindu Budha hanya bersifat saling melengkapi dengan kebudayaan lokal yang telah ada di Indonesia. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan sobat markijar, baik itu mengetahui Manfaat Akulturasi Kebudayaan Nusantara, Manfaat Akulturasi Kebudayaan Hindu Budha atau Contoh hasil akulturasi kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia.

Contoh Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu Buddha - Akulturasi Kebudayaan adalah sebuah percampuran unsur ciri khas sebuah kebudayaan satu dengan kebudayaan lainnya, percampuran ini membentuk Kebudayaan baru dengan ciri khas dari kedua budaya tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, unsur khas dari masing-masing budaya tidak akan hilang dari hasil budaya baru yang muncul. Proses Akulturasi kebudayaan yang bercampur harus memiliki unsur yang seimbang. Dalam pembahasan kali ini, Sumber Sejarah akan menyajikan contoh Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu Budha, berikut ini penjelasannya :

Sebutkan 7 contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu Budha dengan kebudayaan Indonesia asli
Contoh Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu Budha

Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu Budha

1. Contoh Akulturasi Seni Aksara dan Sastra

Akulturasi kebudayaan India yang masuk ke Indonesia mempengaruhi perkembangan seni sastra di Indonesia. Seni sastra berbentuk tembang/puisi dan bisa juga berbentuk prosa. Seni sastra dapat dikelompokkan menjadi 3 bentuk, yakni :

  • Kepahlawanan atau Wiracerita
  • Kitab Hukum
  • Pitutur Kitab Keagamaan

Baca Juga :
Kitab Ramayana dan Mahabarata merupakan salah satu kitab Kepahlawanan / Wiracaerita yang cukup terkenal di Indonesia. Perkembangan selanjutnya dari kitab-kitab tersebut kemudian muncul seni pertunjukan yakni Wayang Kulit. Seni pertunjukan Wayang sudah sangat terkenal khususnya di Pulau Jawa, nilai-nilai yang terkandung dalam pertunjukan tersebut bersifat pendidikan (Edukatif). Yang menarik disini adalah cerita-cerita dalam pertunjukan wayang merupakan berasal dari India dan wayangnya asli atau berasal  dari buatan orang-orang Indonesia. Contoh tersebut merupakan akulturasi kebudayaan nusantara dan hindu budha.

Sebutkan 7 contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu Budha dengan kebudayaan Indonesia asli

Contoh akulturasi kebudayaan nusantara dan hindu budha kedua yaitu dalam seni bangunan, dapat kita lihat dari bangunan-bangunan candi peninggalan kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia. Candi-candi di Indonesia merupakan hasil dari akulturasi antara unsur kebudayaan India dan kebudayaan Nusantara/Indonesia asli. Unsur asli kebudayaan Indonesia dalam bidang bangunan yaitu bentuknya punden berundak. Sementara itu, unsur kebudayaan Hindu dan Budha dalam bidang bangunan yakni terdapat patung perwujudan Dewa atau Buddha, bangunan bersifat megah, dan terdapat stupa pada bagian candi. Tentunya tidak semua bangunan candi di Indonesia merupakan hasil dari percampuran dua kebudayaan tersebut. Salah satu contoh candi hasil dari Akulturasi kebudayaan India dan Nusantara/Indonesia asli yakni Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah.

Baca Juga : Sejarah dan Asal Usul Candi Borobudur

Sebutkan 7 contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu Budha dengan kebudayaan Indonesia asli

Seni rupa dan seni ukur merupakan contoh ke tiga dari akulturasi kebudayaan nusantara dan hindu budha. Pengaruh akulturasi dalam bidang seni Rupa dan Seni ukir dapat kita lihat pada beberapa relief-relief candi hasil dari akulturasi kedua kebudayaan ini. Contoh relief pada bagian dinding Candi Borobudur yang merupakan pahatan dari riwayat hidup Sang Buddha, disekitar relief tersebut terdapat relief burung merpati dan rumah panggung yang merupakan khas dari unsur kebudayaan Indonesia. Selain itu terdapat relief kala makara yang bermotif tumbuh-tumbuhan dan binatang.

Sebutkan 7 contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu Budha dengan kebudayaan Indonesia asli

Akulturasi kebudayaan nusantara dan hindu budha juga terjadi dalam sistem kepercayaan masyarakat. Sebelum masuknya pengaruh Hindu Budha adalah menyembah roh nenek moyang atau bisa disebut animisme, kemudian setelah masuknya pengaruh kebudayaan India (khususnya dalam bidang kepercayaan), kepercayaan yang sudah dianut (animisme) tidak hilang. Hal ini dapat dilihat dari fungsi candi di Indonesia.

Di India, candi berfungsi sebagai tempat pemujaan. Sementara itu, di Indonesia selain sebagai tempat pemujaan, digunakan juga sebagai tempat pemakaman raja-raja (menyimpan abu) yang berkuasa pada saat itu. Dari analisis diatas, kita dapat mengetahui bahwa terdapat perpaduan antara fungsi candi di India dengan tradisi pemujaan roh nenek moyang dan pemakaman di Indonesia.

Sebelum datangnya orang-orang India, di Kepulauan Indonesia sudah mengenal sistem Pemerintahan. Sistem pemerintahan bersifat sederhana, rakyat mengangkat pemimpin yang nantinya bernama kepala suku. Kriteria seorang pemimpin meliputi : Orang yang sudah senior (tua), memiliki kesaktian, bisa membimbing, memiliki ekonomi yang lebih, berwibawa dan arif. Kemudian setelah pengaruh India masuk, sistem kepercayaan yang sudah dianut tidak dihilangkan begitu saja.

Pemimpin-pemimpin yang sudah ada kemudian diangkat menjadi raja dan wilayah kekuasaannya disebut kerajaan. Bukti akulturasi kebudayaan Nusantara dan Hindu Budha dalam bidang pemerintahan dapat kita lihat dari syarat menjadi raja, yakni harus memiliki kesaktian dan berwibawa seperti masa sebelum Hindu Budha. Raja yang memiliki kesaktian dianggap dekat dengan dewa, kemudian raja disembah dan sesudah meninggal rohnya dipuja. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa akulturasi kebudayaan hindu budha juga terjadi pada sistem pemerintahan.

Contoh arsitektur dalam bidang Arsitektur yakni bangunan keagamaan berupa candi-candi yang sangat terkenal pada masa Hindu Budha. Banyak sekali Candi peninggalan yang sangat indah dan menarik Contohnya sebagai berikut : Candi Cetho, Candi Tikus, Candi Gedong Song, Candi Sewu, Candi Jatulanda dan masih banyak yang lainnya. Dalam blog ini juga terdapat berbagai artikel terkait dengan candi-candi peninggalan kerajaan Hindu Budha di Indonesia, bagi yang tertarik bisa telusuri isi blog lebih lanjut.

Sebutkan 7 contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu Budha dengan kebudayaan Indonesia asli

Akulturasi pada seni pertunjukan muncul dalam pertunjukan seni wayang. Seni wayang memiliki beberapa jenis meliputi wayang kulit, orang dan wayang golek. Pertunjukan ini dikenal oleh orang-orang Indonesia sejak zaman prasejarah. Saat ini, pertunjukan wayang sering dikaitkan dengan magis religius yakni sebagai pemujaan terhadap nenek moyang yang diwujudkan dari bayangan dari wayang. Selain itu, saat ini lakon pewayangan lebih banyak bercerita mengenai petualangan dan kepahlawanan. Contohnya seperti "murwakala dan dewi sri'.

Baca Artikel Terkait Sejarah Pra Aksara :
Demikian pembahasan mengenai Contoh Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu Buddha secara singkat dan jelas. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Jangan lupa baca artikel menarik lainnya, Sekian, terimakasih.

Share ke teman kamu:

Tags :