Sebutkan ada 5 teknik dasar bermain pantomim dengan latihan olah tubuh

Apakah kalian tahu Charlie Chaplin? Atau Marcel Marceau? Ya, keduanya merupakan seniman pantomim yang paling tersohor di dunia. Akan tetapi, sudah tahukah kalian apa itu pantomim? Pantomim atau yang dalam bahasa Latin disebut pantomimus (meniru segala sesuatu), merupakan suatu seni pertunjukan teater yang tidak menggunakan bahasa verbal (ucapan), tetapi menggunakan bahasa isyarat dalam bentuk mimik wajah dan gerak tubuh sebagai dialog atau monolognya.  Seni pertunjukan pantomim telah diperkenalkan sejak zaman Yunani Kuno sebagai kegiatan ritus keagamaan dengan mengangkat tema-tema mitologi sebagai ceritanya. Namun pada abad ke-16, pantomim menjadi amat populer di Italia dan kemudian berkembang ke seluruh dunia dan sampai saat ini seni pantomim masih dipertontonkan dalam lakon komedi pada umumnya. 

Berbicara mengenai pantomim, kurang lengkap apabila saya tidak menguraikan teknik-teknik dasar dalam seni pertunjukan ini. Adapun di dalam seni pantomim yang seringkali mempertunjukkan kegiatan sehari-hari, terdapat beberapa teknik dasar dalam pertunjukannya, antara lain sebagai berikut:

1. Olah Tubuh

Seorang aktor pantomim dituntut untuk bisa berdialog atau bermonolog dengan menggunakan bahasa isyarat (bukan verbal). Nah, bahasa isyarat tersebut tentunya menggunakan olah tubuh sebagai bentuk komunikasinya. Olah tubuh yang harus rutin dipersiapkan oleh aktor pantomin antara lain seperti pemanasan, pendinginan, serta pelenturan. Adapun di dalam pemanasan biasanya aktor pantomim melakukan beberapa gerakan seperti gerakan pada kepala, pundak, tangan dan lengan, tungkai dan kaki; sedangkan dalam pelenturan biasanya aktor pantomim melakukan beberapa gerakan seperti stakato (gerakan patah-patah) dan legato (lemah gemulai); sedangkan gerakan pendinginan berfungsi agar aktor pantomim tidak merasakan cedera setelah melakukan gerakan-gerakan pertama. 

2. Ekspresi Wajah

Selain menggunakan olah tubuh sebagai bahasa isyaratnya, seorang aktor pantomim juga dituntut untuk bisa memainkan ekspresi wajah (mimik wajah) sesuai dengan lakon pertunjukannya. Ekspresi wajah berfungsi untuk mendukung apa yang disampaikan melalui gerakan olah tubuh. Tanpa menggunakan ekspresi wajah, tentu penonton akan kesulitan dalam memahami apa yang sedang dilakukan oleh si aktor pantomim dalam pertunjukannya. 

3. Improvisasi

Sama halnya seperti seni teater yang lainnya, seni pertunjukan pantomim juga mengandalkan improvisasi. Improvisasi merupakan suatu sikap yang menuntut seseorang agar secara cepat dapat menentukan, mengarahkan, dan menciptakan sesuatu hal. Karena dalam seni pertunjukan, bukan tidak mungkin bagi seorang aktor tidak ingat akan naskah pertunjukannya. Demi meminimalisir kesalahan dalam pertunjukannya tersebut, improvisasi amat dibutuhkan karena dapat membantu jalannya cerita dengan tetap melihat pada teks naskah yang ada. Selain itu, improvisasi juga sangat besar pengaruhnya karena dapat mempengaruhi kualitas seorang aktor di atas panggung, juga membuat jalannya cerita menjadi tidak membosankan. 

4. Kepekaan Pancaindra

Selain gerakan tubuh dan ekspresi wajah, yang harus diperhatikan oleh seorang aktor pantomim ialah hal-hal internal dalam pertunjukan, semisal suara atau lagu-lagu yang mengiringi pertunjukan dan juga alat-alat atau properti yang menunjang pertunjukan. Maka dari itu, seorang aktor pantomim harus bisa memaksimalkan fungsi pancaindranya, guna menyesuaikan gerakan tubuhnya sebagai sarana komunikasi dengan faktor-faktor yang ada di atas panggung.

5. Kemampuan Memainkan Emosi

Emosi menjadi hal yang amat penting dalam pertunjukan pantomim. Karena tanpa menggunakan emosi, pertunjukan seorang aktor pantomim akan terlihat sangat datar dan hambar, meskipun si aktor tersebut telah memainkan olah tubuh dan ekspresi wajah dengan baik. Emosi ini bersifat memengaruhi jiwa seorang aktor, dan berperan dalam membangun suasana di atas panggung. 

Itu tadi merupakan ulasan mengenai pengertian dan teknik-teknik dasar dalam pertunjukan pantomim. Saya harap kita semua dapat memetik manfaat dari ulasan ini. Di akhir kata saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf atas kurang serta lebihnya. 


Pantomim adalah pertunjukan teater tanpa kata – kata yang dimainkan dengan gerak dan ekspresi wajah biasanya diiringi music. Pantomim merupakan seni pertunjukan yang penampilannya lebih mengandalkan pada gerak – gerak tubuh dan ekspresi wajah. Pantomim dalam bahasa Latin, “Pantomimus”, artinya meniru segala sesuatu, merupakan suatu pertunjukan teater yang menggunakan tubuh, dalam bentuk ekspresi wajah atau gerak tubuh sebagai dialog.

Bicara mengenai pantomime tidak bisa lepas dari satu nama yaitu Charles Spencer Chaplin atau Charlie Chaplin (1889 - 1977). Chaplin tokoh pantomime yang terkenal dari Amerika yang mempopulerkan pantomime lewat film bisunya. Dengan gerak – gerik, riasan wajah, kostum dan karakter lucu tokoh Chaplin menjadi inspirasi dan acuan para pemain pantomime dalam melakukan penampilan pantomime.

Kekuatan utama dari gerak – gerak pantomime adalah gerakan imajinatif atau gerak peniruan. Seolah – olah sedang memegang benda meskipun bendanya tidak ada, seolah – olah ada di suatu tempat yang rame meskipun sedang sendiri. Gerakan – gerakan yang menggambarkan suatu peristiwa harus diyakini benar seolah – olah peristiwanya nyata. Pertunjukan pantomime biasanya bersifat lucu, humoris dan menghibur, juga gerakannya komikal yaitu gerakan lucu. Gerakan – gerakan yang ditampilkan merupakan hasil dari pengolahan gerak yang distilir atau digayakan. Perpaduan antara gerak – gerik tubuh yang menarik juga ekspresi wajah yang berkarakter akan membuat pantomime menjadi sajian tontonan yang bagus. Jadi kalau kita menampilkan pertunjukan pantomime harus menguasai teknik pengolahan tubuh dan ekspresi terlebih dahulu.

B.     Teknik Dasar Bermain Pantomim.

Banyak teknik dan metode latihan yang bisa menjadikan seseorang menjadi pemain pantomime yang baik. Secara garis besar, ada dua latihan yang harus dikuasai untuk dapat berpantomim dengan baik, yaitu latihan olah tubuh dan latihan ekspresi wajah. Kedua latihan ini harus dilakukan dengan sungguh – sungguh dan berimajinasi secara kreatif.

Beberapa tahapan yang dilakukan dalam olah tubuh yaitu pelenturan tubuh atau strectching, pemanasan dan pendinginan. Tahap pelenturan dilakukan dengan melenturkan seluruh persendian tubuh dan peregangan urat – urat sendi dari mulai kaki, pinggang, pinggul tangan, bahu dan sekitar kepala.

Lakukanlah gerakan kepala ke kiri – ke kanan, ke depan ke belakang secara teratur pelan – pelan dan berulang. Setelah itu, lakukan gerakan memutar kepala secara penuh, kemudian berganti arah sebaliknya. Lakukan secara berulang sampai dirasakan cukup. Efek yang akan terasa ringan otot bagian kepala.

Kekuatan tangan pada pantomime sangat penting dalam melakukan gerakan – gerakan imajinatif. latihan pada tangan ditujukan untuk mengolah persendian, kekuatan otot dan kelenturan otot tangan. Pengolahan gerak tangan lebih variasi karena dapat dilakukan ke segala arah. Tangan dapat dilakukan lurus keatas, ke samping, ke depan, memutar telapak tangan, melentikkan jari – jari tangan serta gerakan lainnya.

Latihan pada bagian badan meliputi bagian perut, dada dan punggung. Pengolahan ketiga bagian badan ini memiliki peran penting bagi seorang pemain teater karena merupakan bagian yang memberikan efek pada sikap tubuh peran. Latihan yang dilakukan pada bagian badan ini dapat dilakukan dengan menggerakkan dan melenturkan badan ke depan dengan membungkuk dan ke belakang dengan menekuk pada bagian perut sehingga tubuh melengkung ke belakang.

Bagian pinggul juga penting untuk diolah agar gerakan tubuh lebih lentur dan fleksibel. Pada bagian pinggul, gerakan tubuh dapat dilakukan ke samping, ke depan dan membungkuk.

Rasakan bagian – bagian torsomu, menjadi berat atau menjadi ringan. Rasakan pergerakan bagian pinggul dan torsomu menjadi bisa bergerak bebas.

Kaki memiliki peran penting. Kekuatan kaki perlu dilatih sehingga kita dapat tetap tegak berdiri diatas panggung. Berdiri di atas satu kaki merupakan salah satu latihan keseimbangan tubuh.

Berlatihlah berbagai pose dengan tumpuan pada kaki. Seperti pose pohon yang kokoh menjulang tinggi, batu karang yang menahan ombak dan berbagai pose dengan personifikasi alam.

Tahap pemanasan dilakukan setelah otot – otot dan persendian tubuh lentur dan siap untuk bergerak sebebas mungkin. Latihan gerakan yang dilakukan meliputi latihan gerak – gerak stakato (gerakan patah - patah) dan Legato (gerak mengalir).

a.       Lakukanlah latihan dengan kedua tanganmu seolah – olah menempel di cermin. Geserkan dan pindahkan posisi telapak tanganmu dalam berbagai posisi.

b.      Lakukanlah seolah – olah tubuhmu adalah sebuah rumput alang – alang yang tertiup angina dari berbagai arah. Rasakan tubuhmu bergerak ke kiri, ke kanan, ke depan dank e belakang secara lembut.

c.       Ekspresi wajah. Latihan ekspresi wajah bisa dilakukan di depan cermin dengan menggambarkan berbagai ekspresi, diantaranya ketika kita dalam kondisi sedih, senang, gembira, kecewa, marah.

2.      Bentuk Penampilan Pantomim.

Bentuk penampilan pantomime dapat dikelompokkan sesuai dengan jumlah pemain yang tampil, yaitu Pantomim Tunggal, Pantomim Berpasangan dan Pantomim Kelompok.

Pertunjukan Pantomim tunggal dimainkan oleh satu orang pemain. Biasanya tema dan adegan yang ditampilkan berupa permasalahan yang dihadapi oleh seseorang dalam berbagai kondisi, sebagai contoh seorang yang sedang berada dijalanan bingung mau menyeberang jalan kemudian hujan dan angina datang. Selain itu, misalnya orang yang sedang kebingungan kehilangan sesuatu. pada Pantomim tunggal dapat mencari tema – tema yang menarik untuk dimainkan sendiri.

Selain dimainkan sendiri, Pantomim juga menarik kalau dimainkan oleh dua orang atau berpasangan. Tema dan adegan yang bisa ditampilkan tentunya keunikan dari dua orang yang saling merespon gerak – gerak yang lucu. Coba lakukan bersama temanmu adegan dibawah ini

1.      Dua orang sedang tarik – menarik tambang.

2.      Dua orang sedang mendorong roda pasir yang berat dengan jalan menanjak sampai mengeluarkan pasirnya.

Pantomim juga bisa dilakukan oleh dari dua orang atau secara kelompok. Gerak – gerak Pantomim secara kelompok dapat dibuat adegan seperti menirukan gerakan sekelompok bebek yang sedang digembala petani, adegan di sebuah pasar yang ramai dengan berbagai macam aktifitas bisa juga mencari aktifitas – aktifitas yang menarik lainnya.