Sebutkan apa saja tips belajar yang baik yang dapat memberikan perubahan perilaku dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari?
Abstrak Komunikasi secara umum merupakan suatu proses penyampaian penerimaan pesan antar dua orang atau lebih. Pesan yang disampaikan dapat berupa komunikasi lisan, komunukasi tulisan, komunikasi verbal, komunikasi non verbal. Komunikasi tulisan suatu proses penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk tulisan yang memilki makna tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi tulisan adalah kegiatan komunikasi yang menggunakan sarana tulisan yang dapat menggambarkan atau mewakili komunikasi lisan termasuk kedalamnya adalah menulis dan membaca. Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam pembelajaran. Dengan menguasai dan mengembangkan beberapa strategi serta teknik berkomunikasi secara otomatis akan meningkatkan kemampuan untuk berhubungan dengan berbagai macam orang.Seorang pendidik bisa menciptakan dan mengembangkan komunikasi yang efektif melalui materi pembelajaran yang bisa diterima dan mudah dipahami oleh peserta didik. Dalam komunikasi pendidikan, seorang pendidik harus mempunyai komunikasi pribadi yang baik karena ini akan berpengaruh untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara pendidik dan peserta didiknya. Seorang pendidik juga harus mempunyai peranan yang penting untuk bisa mengendalikan kondisi kelas yang sehat karena merupakan tolak ukur keberhasilan. Bahasa tubuh merupakan bagian yang sangat penting dalam komunikasi manusia yang merupakan bagian komunikasi nonverbal untuk dapat menyampaikan pesan-pesannya sendiri. Kita bahkan bisa memahami maksud komunikasi seseorang melalui bahasa tubuhnya. Hal lain yang penting dari bahasa tubuh dalam komunikasi umumnya dan komunikasi antar pribadi khususnya adalah membantu efektivitas komunikasi kita. Kata kunci :komunikasi, pembelajaran, Pendidik,bahasa tubuh, efektif. A. Latar Belakang Komunikasi pendidikan sangat diperlukan demi keberlangsungan pendidikan. Proses belajar-mengajar merupakan komunikasi antara seorang guru dengan muridnya. Di sini, diperlukan penyampaian pesan yang efektif dengan tujuan pesan yang berisi topik-topik tertentu dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya menyadari bahwa dalam kegiatan belajar mengajar itu sesungguhnya ia sedang berkomunikasi.Guru harus pandai dan memilih kalimat yang mudah dimengerti oleh muridnya. dengan demikian pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh muridnyadan kkomunikasi pendidikan dapat berjalan dengan baik. komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses sosial yaitu sesuatu yang berlangsung atau berjalan antara manusia. sebagai proses sosial dalam komunikasi terjadi interaksi individu dengan lingkungannya. inilah yang akhirnya menyebabkan terjadinya proses perubahan prilaku dari tidak tahu menjadi tahu dari tidak paham menjadi paham. Didalam UU No. 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 disampaikan tujuan pendidikan nasional. Yang mana tujuan tersebut adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawqab. B, Pembahasan 1. Arti Komunikasi Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication), secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human communication is the process through which individuals in relationships, group, organizations and societiesrespond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Ada beberapa ahli menyatakan beberapa pendapat tentang komunikasi;
1. Komunikasi Sebagai Tindakan Satu Arah Komunikasisebagaisuatuprosespenyampaianpesandari komunikator ke komunikan, misalnyatenaga pendidik kepadapihaklain(peserta didik), baik langsung melalui suatu tatap muka ataupun tidak langsung melalui suatu media. Peristiwanya: seseorang atau organisasi mempunyai suatu informasi kemudian disampaikan kepada orang lain,dan orang lain itu menerima informasi tersebut baik dengan cara mendengarkan atau dengan cara membaca (suatu quiz). Komunikasi yang terjadi berorientasi pada pesan:amessage-centered philosophy of communication.Keberhasilan komunikasi seperti ini terletak pada penguasaan fakta atau informasi dan pengaturan mengenai cara-cara penyampaian fakta atau informasi tersebut. 2. Komunikasi sebagai Interaksi Komunikasi merupakan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi secara bergantian baik verbal ataupun non-verbal.Misalnya :seseorang menyampaikan informasi kepada pihak penerima yang kemudian memberikan respon atas informasi yang diterimanya itu untuk kemudian pihak pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang atau pihak kedua,dan seterusnya.Komunikasi demikian berorientasi pada pembicara : aspeaker - centered philosophy of communicationdan mengabaikan kemungkinan seseorang bisa mengirim dan atau menerima informasi pada saat yang sama. Di sini unsur umpan balik (feed-back)menjadi cukup penting. Bagaimana pihak pengirim dan penerima suatu informasi bisa silih berganti peran karena persoalan umpan balik. Komunikasi sebagai transaksi merupakan suatu proses yang bersifat personal karena makna atau arti yang diperoleh pada dasarnya bersifat pribadi. Penafsiran atas suatu informasi melalui proses penyandian(encoding process)dan melalui penyandian kembali(decoding process)dalam peristiwa komunikasi baik atas perilaku verbal atau pun atas perilaku non-verbal bisa amat bervariasi. Peristiwanya:melibatkan penafsiran yang bervariasi dan pembentukan makna yang lebih kompleks.Komunikasi tidak membatasi pada kesengajaan atau respons yang teramati melainkan pula mencakup spontanitas,bersifat simultan dan kontekstual.Komunikasi ini berorientasi pada arti baru yang terbentuk:a meaning-centered philosophy of communication. Berdasarkan beberapa definisi para ahli di atas dapat diambil pemahaman bahwa:
2. Tujuan Komunikasi
3. Jenis-jenis Komunikasi Komunikasi intrapersonal Komunikasi interpersonal Komunikasi kelompok Komunikasi masa
Komunikasi langsung Komunikasi tidak langsung 5. Model Proses Komunikasi Secara sederhana komunikasi dapat dipahami sebagai suatu proses atau aliran mengenai suatu pesan atau informasi bergerakdari suatu sumber(komunikator) hingga penerima (komunikan) dan berlangsung dinamis.Suatu penyimpangan yang terjadi dalam komunikasi pada dasarnya merupakan hambatan. Bagan dibawah inimenggambarkan sebuah proses komunikasi : Tujuan sebuah proses komunikasi adalah menyampaikan suatu pesan atau informasi dari komunikator kepada penerima setepat mungkin; apapun bentuk dan cara penyampaiannya. Akan tetapi fakta dilapangan yang sering terjadi bahwa sebuah pesan atau informasi itu berubah arti (distorsi) sampai penerima. Sedangkan distorsi disebabkan karena akibat gangguan (noise) dalam proses komunikasi. Distorsi sebenarnya tidak boleh terlalu banyak dan sering terjadi dalam sebuah komunikasi. Untuk meminimalisasi distorsi yang terjadi dalam sebuah proses komunikasi perlu mencermati 8 komponen yaitu:
6. Persepsi dan Hubungan Interpersonal Dalam setiap komunikasi yang melibatkan dua orang atau beberapa orang, akan ditemukan beragam pribadi yang harus dikenali, yaitu diri kita sendiri dan diri pihak/orang lain yang menjadi partner komunikasi. Sedangkan untuk mengenali orang lain bukanlah perkara mudah dan sederhana. Hal itu akan berhubungan dengan proses psikologis yaitu persepsi. Persepsi merupakan proses internal dalam diri seseorang yang memungkinkan ia memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan sehingga hal itu mempengaruhi perilaku yang bersangkutan. Proses persepsi melibatkan penginderaan atas suatu objek yaitu melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan; kemudian perhatian atas sesuatu objek / pesan tersebut dapat menarik perhatian; dan interpretasi. Karena itu, persepsi merupakan inti komunikasi sedangkan penafsiran (interpretasi) merupakan inti persepsi (Mulyana,2000). Secara teoritik persepsi baik terhadap lingkungan fisik ataupun terhadap lingkungan sosial (termasuk lingkungan masyarakat atau organisasi seperti halnya sekolah) tidak akan akurat dan banyak memiliki keterbatasan untuk dijadikan perolehan pengetahuan/informasi. Dalam memahami suatu objek dan mempersepsi orang lain, kita harus membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap, yaitu informasi yang hanya diperoleh melalui kelima indera kita. Maka, ketika kita berkomunikasi, kita akan mendasarkan persepsi terhadap orang lain atas perilaku komunikasinya yang dapat kita amati. Jendela Johariadalah salahsatu modelinovatifuntukmemahamitingkat-tingkat kesadarandan penyingkapan diri dalam komunikasi dalam pelatihan (Tubbsdan Moss; Editor:Mulyana,1996:13).Modelini menawarkan suatu cara melihat kesaling-bergantungan hubungan antara intrapersonal dan hubungan interpersonal. Model Jendela Johari digambarkan dalam empat kuadran yang mirip empat kaca pada sebuah jendela seperti gambar dibawah ini. Diketahui diri sendiri Tidak diketahui diri sendiri Diketahui orang lain Terbuka 1 Gelap 2 Tidak diketahui orang lain Tersembunyi 3 Tidak diketahui 4 Gambar jendela Johari
Kuadran keduaadalah kuadran gelap meliputi semua hal mengenai diri Anda yang dirasakan orang lain tetapi tidak anda rasakan. Contoh Anda terlalu memonopoli percakapan tanpa Anda sadari. Kuadran ketiga,kuadran tersembunyi. Kuadran ini menentukan kebijaksanaan. Kuadran ini dibangun oleh semua hal yang Anda lebih suka tidak membeberkannya kepada oranglain.Misalkan permasalahan perceraian orang tua Anda, gaji Anda, perasaan Anda pada sahabat sekamar. Kuadran keempat,sering disebut kuadran tak terketahui. Kuadran gelap tidak Anda ketahui meskipun diketahui orang lain.Kuadran ini mewakili segala sesuatu tentang diri Anda yang belum pernah ditelusuri, oleh Anda atau oleh orang lain. Anda hanya dapat menduga bahwa hal ini ada, atau menyadarinya dalam retrospeksi. Tahapan hubungan interpersonal berlangsung dalam beberapa tahap, mulai tahap interaksi awal sampai tahap pemutusan (dissolution). Seorang kawan yang akrab tidak begitu saja terjadi setelah adanya pertemuan, untuk menumbuhkan keakraban dilakukan secara bertahap.Terdapat lima tahapan yang dikemukakan DeVito (1986b) dimana tahapan ini dapat menjadi dasar dalam menjalin hubungan. Kelima tahap itu adalahkontak, keterlibatan, keakraban, perusakan dan pemutusan.
7. Mendengarkan dan Berbicara Mendengarkan dan berbicara merupakan hal yang utama dalam berkomunikasi secara interpersonal. Pendengar aktif adalah mendengar untuk mengerti apa yang dikatakan dibalik pesan itu. Apabila terjadi kekurangan dalam proses mendengarkan maka yang terjadi adalah ketidak-mengertian bahasa yang digunakan dalam menerjemahkan pesan yang disampaikan, kurangnya waktu untuk menerjemahkan pesan dalam bentuk kata-kata, atau mengabaikan isyarat nonverbal yang mengiringi pesan verbal. Seseorang yang mendengarkan dengan aktif harus dapat mengetahui juga pesan yang diterima secara keseluruhan dan dari sudut pandang yang berbeda dari apa yang dikatakan seseorang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendengarkan secara aktif, yaitu:
Teknik mendengarkan efektif dapat membantu para komunikator mempunyai informasi yang akurat. Pastikan bahwa kualitas informasi yang baik tidak hanya merupakan tantangan dalam mendengarkan. Keduanya baik pengirim maupun penerima harus memastikan bahwa mereka mempunyai kualitas ketepatan dari informasi yang benar. Brownell menyatakan bahwa efektivitas mendengarkan dapat dimengerti melalui indikator perilaku: seseorang merasa berhubungan dengan mendengarkan secara efektif dalam enam unsur yang dikenalHURIERModel(Hearing, Understanding, Remembering, Interpreting, Evaluating, and Responding).
Ketrampilan verbal dalam berbicara merupakan kemampuan mengekspresikan bahan pembicaraan dalam bahasa kata-kata.Tidak ada aturan yang mengikat atau standar dalam penggunaannya, baik menyangkut panjang kata-kata maupun rincian uraian yang akan disampaikan. Semuanya tergantung pada unsur tingkat pengalaman, panjang pembicaraan, materi pembicaraan,serta waktu yang tersedia. Dalam berbicara tidak baik mengunakan kata-katajargonyaitu kata-kata yang dibuat dan digunakan untuk kalangan tertentu saja dimana orang lain tidak mengerti. Untuk menghindari kata-kata jargon dalam komunikasi disarankan untuk mengunakan kata-kata yang pendek, sederhana, dan langsung pada sasaran. Sedangkan teknik yang dapat digunakan dalam meningkatkan effektifitas penampilan berbicara verbal adalah sebagai berikut:
9. Pengertian Komunikasi Nonverbal dan Bahasa Tubuh Dalam daftar istilah Cultural and Communication Studies, Sebuah Pengantar Paling Komprehensif dinyatakan, komunikasi nonverbal adalah semua eksprsi eksternal selain kata-kata terucap atau tertulis (spoken and written word), termasuk gerak tubuh, karakteristik penampilan, karakteristik suara, dan penggunaan ruang dan jarak (Fiske, 2004;281). Sedangkan Harris (1990:7) menyebutkan komunikasi nonverbal diacukan pada bahasa tubuh, seperti gerak-gerik tubuh. Pengertian yang lebih ringkas diberikan Jandt (1998:97) yang menyebut komunikasi nonverbal sebagai pesan yang disampaikan tanpa menggunakan kata-kata. Secara sederhana bahasa tubuh dapat diartikan, penyampaian pesan nonlisan yang menggunakan kemampuan seluruh anggota badan untuk menyampaikan pesan, seperti menggunakan gerak tubuh, mimik wajah, isyarat tangan dan jarak tubuh. Pease (1987) menyebut bahasa tubuh itu mencakup mulai dari isyarat tangan, isyarat mata, posisi tubuh hingga jarak yang dibangun antara dua orang yang berbicara. Fungsi Komunikasi Nonverbal Jandt (1998:100-101) menyebutkan beberapa fungsi komunikasi nonverbal dalam komunikasi manusia, yaitu sebagai berikut. Menggantikan pesan lisan, yang biasanya dilakukan bila situasi tak memungkinkan untuk menyampaikan pesan lisan.
Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal Jandt (1998:104-116) mencatat ada (9) sembilan jenis komunikasi nonverbal, yaitu sebagai berikut:
Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal Bahasa Tubuh Bahasa tubuh pada dasarnya penyampaian pesan dengan menggunakan tubuh kita sendiri sebagai penyampai pesannya diluar mulut kita. Dalam berkomunikasi melalui bahasa tubuh, manusia menggunakan semua unsur komunikasi, kecuali ungkapan lisan. Sebagai bagian dari komunikasi nonverbal, fungsi-fungsi komunikasi nonverbal pun melekat pada fungsi bahasa tubuh. Ekspresi Wajah Baskin dan Aronoff (1980:104) menyebutkan sejumlah kondisi emosional yang tampak pada wajah yang sifatnya universal, seperti berikut ini:
Mata Kepribadian yang kuat diidentikan dengan sorot mata yang tajam. Permainan mata juga dianggap sebagai bagian penting dalam perjuangan hidup. Konon mata manusia, akan membesar atau berkonsentrasi karena sikap dan suasana hatinya berubah dari positif ke negatif (Pease, 1987:93). Anggota Badan Baskin Aronoff (1980:106) memyebutkan beberapa fungsi gerakan anggota tubuh dalam komunikasi. Fungsi tersebut adalah (a) mengilustrasikan apa yang kita komunikasikan, (b) menekankan pada apa yang kita komunikasikan, (c) menata interaksi dalam komunikasi, (d) menunjukan emosi, khususnya tingkat emosi, dan (e) menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan kebutuhan emosional. Bahasa tubuh merupakan bagian sangat penting dalam komunikasi manusia. Bahasa tubuh, sebagai bagian komunikasi nonverbal, juga menyampaikan pesan-pesannya sendiri. Kita bahkan bisa memahami maksud komunikasi seseorang melalui bahasa tubuhnya. Bahkan kita pun bisa memperoleh bocoranmengenai kondisi emosi lawan komunikasi kita melalui bahasa tubuhnya. Hal lain yang penting dari bahasa tubuh dalam komunikasi adalah membantu efektivitas komunikasi kita. Pesan verbal diperkuat dengan pesan nonverbal atau bahasa tubuh atau pesan nonverbal dapat menggantikan pesan verbal. Pesan verbal tersebut dapat dilakukan baik karena situasinya seperti ditengah keramaian atau pun karena memang isi pesannya seperti pesan yang bernada kritik terhadap orang yang dekat dengan kita. Dengan demikian, dalam komunikasi antarpribadi, bahasa tubuh memainkan peran penting. Penggunaan zona dalam komunikasi antarpribadi merupakan salah satu aspek penting bahasa tubuh. Kita akan membawa lawan komunikasi kita pada zona intim untuk menunjukan keakraban sehingga suasana komunikasi antarpribadi bisa terbangun. Kita pun menggunakan bahasa tubuh lainnya, seperti tatapan mata dan sentuhan. Ini menunjukan bahasa tubuh sangat penting dalam komunikasi antarpribadi karena bukan hanya membantu menyampaikan pesan tetapi juga menunjukan sikap kita terhadap lawan komunikasi
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan atauplanningdan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan perpaduan antara perencanaan komunikasi dengan menajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasional praktis yang harus dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan bisa berbeda-beda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan komunikasi yaitu; 1. Mengenali sasaran komunikasi Sebelum melakukan komunikasi seseorang perlu mengetahui dan memahami siapa saja yang akan menjadi sasaran komunikasi tersebut. Sudah tentu ini tergantung pada tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui ataukah agar komunikan melakukan tindakan tertentu. Apapun tujuan, metode, dan banyaknya sasaran, pada diri komunikan perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: Kerangka referensi Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari perpaduan pengalaman, pendidikan, cita-cita, gaya hidup, norma hidup, status sosial, ideologi, dan lain-lain. Situasi dan kondisi Faktor situasi ini terjadi pada saat komunikan akan menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Situasi yang bisa menghambat komunikasi harus bisa diantisipasi sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud kondisi adalah keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia sedang menyampaikan atau menerima pesan komunikasi. Komunikasi kita tidak akan efektif jika komunikan sedang marah, sedih, bingung, sakit, atau lapar. 2. Pemilihan media komunikasi Ada berbagai macam media komunikasi yang jumblahnya banyak, mulai dari yang tradisional sampai dengan modern. Untuk mencapai sasaran komunikasi kita bisa memilih salah satu atau menggabungkan beberapa media tergantung dari tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakan. Peran media sangatlah penting untuk membantu proses komunikasi tersebut dan masing-masing media memiliki kelebihan atau keunggulan dan kekurangan. 3. Pengkajian tujuan pesan Penentuan tujuan berkomunikasi sangat penting bagi komunikator dalam berkomunikasi karena akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan teknik yang akan diambil. 4. Peranan komunikator dalam komunikasi Ada beberapa faktor esensi yang harus diperhatikan oleh komunikator melakukan komunikasi yaitu; Daya tarik sumber Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi jika mampu mengubah sikap, opini, dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik, yakni ketika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya. Dengan kata lain, komunikan merasa memiliki kesamaan dengan komunikator sehingga komunikan bersedia taat pada isi pesan yang disampaikan komunikator. Kredibilitas sumber Faktor kedua yang bisa menyebabkan komunikasi berhasil adalah kepercayaan komunikan pada komunikator. Kepercayaan ini banyak bersangkutan dengan profesi keahlian yang dimiliki seorang komunikator. Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran banyak ditentukan oleh keaktifan antara pendidik dan peserta didik dalam bentuk timbal balik berupa pertanyaan, jawaban pertanyaan atau berupa perbuatan baik secara fisik maupun secara mental. Adanya umpan balik ini memungkinkan pembelajar mengadakan perbaikan-perbaikan cara komunikasi yang pernah dilakukan. Keefektifan komunikasi dapat mengambarkan kemampuan orang dalam menciptakan suatu pesan dengan tepat, yaitu pengirim pesan dapat mengetahui bahwa penerima pesan mampu menginterprestasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Selain itu keefektifan pembelajaran sangat ditentukan oleh adanya perhatian dan minat pebelajar. Ini sesuai dengan model AIDA singkatan dariAttention(perhatian ),Interest(minat),Desire(hasrat), danAction(kegiatan) . Maksudnya agar terjadi kegiatan pada diri pebelajar sebagai komunikan, maka terlebih dahulu harus dibangkitkan perhatian dan minatnya kemudian dilanjutkan dengan penyajian bahan. Dengan demikian timbul hasratnya untuk melaksanakan kegiatan, sehingga walaupun persepsinya tidak terlalu sama dalam menerima pesan tetapi perbedaannya tidak terlalu banyak. Karena secara psikologis setiap orang akan menanggapi dan memberi makna yang berbeda-beda sesuai dengan karakternya masing-masing. Komunikasi yang jelas dalam sebuah pembelajaran adalah salah satu syarat bahwa pembelajaran berlangsung efektif. Jadi bila kita ingin menjadi guru yang efektif, marilah kita bersama-sama memperbaiki kemampuan kita berkomunikasi kepada peserta didik dalam setiap pembelajaran. Ada beberapa komponen dalam komunikasi pembelajaran yang efektif, yaitu:
Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi yang efektif: 1)Respectadalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Jika kita harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Pahami bahwa seorang pendidik harus bisa menghargai setiap peserta didik yang dihadapinya. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektivitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai tim. Menurut Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang psikolog yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa Prinsip paling dalam dari sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai. Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapatmemuaskankelaparan hati akan menggenggam orang dalam telapak tangannya. Charles Schwaab, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuan dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan halhal terbaik adalah dengan memberikan penghargaan yang tulus. Berikan sebuah penghargaan yang tulus kepada masingmasing peserta didik. Sehingga peserta didik dapat membedakan antara perlakuan yang tulus dan tidak tulus. Ketika memberikan penghargaan maka Anda sebagai seorang pendidik akan dihargai oleh peserta didik. 2)Emphaty, kemampuan menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi didunia pendidikan. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan, perilaku, dan keinginan dari peserta didik. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun sebuah suasana kondusif di dalam proses belajar-mengajar. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologi atau penolakan dari penerima. 3)Audibleberarti dapat didengarkan atau bisa dimengerti dengan baik. Sebuah pesan harus dapat disampaikan dengan cara atau sikap yang bisa diterima oleh si penerima pesan. Raut muka yang cerah, bahasa tubuh yang baik, kata-kata yang sopan, atau cara menunjuk, termasuk ke dalam komunikasi audible. 4)Clarityadalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.Claritydapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme peserta didik dalam proses belajar-mengajar. Perjelas maksud Anda dalam mengajar sesuatu, sampaikan secara sistematis dan teratur, gunakan alat bantu peraga jika memang diperlukan. Semakin peserta didik merasakan mendapat banyak ilmu dari Anda, maka peserta didik akan semakin terpacu untuk terus menghadiri dan memperhatikan pelajaran yang Anda sampaikan. Dengan cara seperti ini peserta didik tidak akan menganggap lagi proses belajar-mengajar sebagai formalitas tetapi akan mengganggapnya sebagai sebuah kebutuhan pokok bagi kehidupannya. 5)Humble atau rendah hati adalahmenghargai orang lain, mau mendengar, menerima kritik, tidak sombong, dan tidak memandang rendah orang lain. Seperti yang disampaikan Wilbur Schramm, the condition of success in communication, yakni kondisi yang harus dipenuhi jikakita menginginkan agar suatu pesan yang membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki dengan memperhatikan:
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana bisa menarik perhatian komunikan. Dengan mendapatkan perhatian komunikan maka kita juga akan membuat komunikan tertarik untuk mengetahui isi pesan yang disampaikan. Penyajian pesan agar menarik, jelas pada awalnya, tergantung pada packaging pesan sesuai dengan media yang akan digunakan. Saat menggunakan media cetak misalnya, pesan yang disampaikan haruslah disajikan dengan menarik. Baik dari segi content, maupun tampilan secara keseluruhan. Bisa diakali dengan pemilihan font (jenis huruf), warna ataupun desain grafis secara keseluruhan. Isi sesuai dengan konsep komunikasi yang dinamakan AIDDA, dikembangkan sekitar dasawarsa 1920-an. AIDDA merupakan singkatan dari Attention (Perhatian) Interest (Minat) Decision (Keputusan) dan Action (Kegiatan). Untuk menjadikan sebuah komunikasi akan menjadi lebih effektif maka perlu memperhatikan beberapa hal;
C. MelaksanakanKomunikasi dalam Pembelajaran (Melaksanakan komunikasi efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan/permainan yang mendidik) Proses Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses, bukan sesuatu yang bersifat statis. Komunikasi memerlukan tempat, dinamis, menghasilkan perubahan dalam usaha mencapai hasil, melibatkan interaksi bersama, serta melibatkan suatu kelompok. Pengirim pesan melakukanencode, yaitu memformulasikan pesan yang akan disampaikannya dalam bentukcodeyang sedapat mungkin dapat ditafsirkan oleh penerima pesan. Penerima pesan kemudian menafsirkan atau men-decode codeyang disampaikan oleh pengirim pesan. Jika dilihat dari prosesnya, komunikasi dibedakan atas komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan. Sedangkan komunikasi nonoverbal adalah komunikasi yang menggunakan isyarat, gerak gerik, gambar, lambing, mimik muka, dan sejenisnya. Menurut Endang Lestari G dalam bukunya yang berjudul Komunikasi yang Efektif ada dua model proses komunikasi, yaitu : Model ini mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri dari dua garis lurus, dimana proses komunikasi berawal dari komunikator dan berakhir pada komunikan. Berkaitan dengan model ini ada yang dinamakan Formula Laswell. Formula ini merupakan cara untuk menggambarkan sebuah tindakan komunikasi dengan menjawab pertanyaan:who, says what, in wich channel, to whom,danwith what effect. Model ini ditandai dengan adanya unsur umpan balik (feedback). Pada hakekatnya model sirkuler ini merupakan proses komunikasi yang berlangsung dua arah. Melalui model ini dapat diketahui efektif dan tidaknya suatu komunikasi, karena komunikasi dikatakan efektif apabila terjadi umpan balik dari pihak penerima pesan. Proses komunikasi dapat berlangsung satu arah dan dua arah. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi adanya arus informasi dua arah, yaitu dengan munculnya feedback dari pihak penerima pesan. Dalam proses komunikasi yang baik akan terjadi tahapan pemaknaan terhadap pesan(meaning)yang akan disampaikan oleh komunikator, kemudian komunikator melakukan prosesencoding,yaitu interpretasi atau mempersepsikan makna dari pesan tadi, dan selanjutnya dikirim kepada komunikan melaluichannelyang dipilih. Pihak komunikan menerima informasi dari pengirim dengan melakukan prosesdecoding, yaitu menginterpretasi pesan yang diterima, dan kemudian memahaminya sesuai dengan maksud komunikator. Sinkronisasi pemahaman antara komunikan dengan komunikator akan menimbulkan respon yang disebut dengan umpan balik. Desain Pesan dalam Pembelajaran Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi yang dilakukan secara sengaja dan terencana, karena memiliki tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Agar pesan pembelajaran yang ingin ditransformasikan dapat sampai dengan baik, maka perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut; Malcolm sebagaimana disampaikan oleh Abdul Gaffur dalam handout kuliah Teknologi Pendidikan PPs UNY (2006) menyarankan agar pendidik perlu mendesain pesan pembelajaran tersebut dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : Kesiapan disini mencakup kesiapan mental dan fisik. Untuk mengetahui kesiapan peserta didik dalam menerima belajar dapat dilakukan dengan tes diagnostik atau tes prasyarat. Ada dua jenis motivasi yaitu internal dan eksternal, yang dapat ditumbuhkan dengan pemberian penghargaan, hukuman, serta deskripsi mengenai keuntungan dan kerugian dari pembelajaran yang akan dilakukan. Pada dasarnya perhatian manusia adalah sangat flrksibel dan cenderung sering berubah-ubah. Sehingga dalam mendesain pesan belajar, pendidik harus pandai-pandai membuat daya tarik guna mengendalikan perhatian peserta didik pada saat belajar. Sedangkan penarik perhatian dapat dilakukan melalui: warna, efek musik, pergerakan/perubahan, humor, kejutan, ilustrasi verbal dan visual, serta sesuatu yang aneh.
Pendidik harus mampu dan berusaha untuk membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu cara untuk menumbuhkan keaktifan peserta didik dapat melakukan rangsangan-rangsangan berupa : tanya jawab, praktik dan latihan, drill, membuat ringkasan, kritik dan komentar, serta pemberian proyek (tugas). Agar peserta didik dapat menerima dan memahami materi dengan baik, maka penyampaian materi sebaiknya dilakukan berulang kali. Dalam proses pembelajaran sebagaimana yang terjadi pada komunikasi perlu adanya umpan balik yang tepat dan sesuai oleh pendidik. Sehingga Umpan balik tersebut dapat memotivasi dan memberikan semangat bagi peserta didik. Umpan balik yang diberikan dapat berupa : informasi kemajuan belajar peserta didik, penguatan terhadap jawaban benar, meluruskan jawaban yang keliru, memberi komentar terhadap pekerjaan peserta didik, dan dapat pula memberi umpan balik yang menyeluruh terhadap performansi peserta didik.
Agar materi pelajaran yang diterima peserta belajar tidak menimbulkan kebingungan atau bias dalam pemahaman, maka sedapat mungkin harus dihindari materi-materi yang tidak relevan dengan topik yang dibicarakan. Dalam mendesain pesan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : materi yang disajikan hanyalah informasi yang penting, memberikan outline materi, memberikan konsep-konsep kunci yang akan dipelajari, membuang informasi distraktor, dan memberikan topik diskusi.
Komunikasi yang efektif terjadi apabila terdapat aliran informasi dari dua arah antara komunikator dengan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut memahaminya. Ada 5 aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu : Komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara jelas sehingga mudah diterima dan dipahami. Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang disampaikan. Konteks atau sering disebut dengan situasi, adalah bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap Komunikasi tidak hanya berhubungan dengan bahasa saja tetapi perlu memperhatikan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi. (Endang Lestari G : 2003) Menurut Santoso Sastropoetro (Riyono Pratikno : 1987) berkomunkasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan, atau sering disebut dengan the communication is in tune. Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif, harus dipenuhi beberapa syarat :
Dalam sebuah proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang merupakan materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif dari peserta didik. Komunikasi efektif dalam pembelajaran harus didukung dengan keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung secara informal antara dua orang individu. Komunikasi ini berlangsung dari hati ke hati, karena diantara keduabelah pihak terdapat hubungan saling mempercayai. Komunikasi antar pribadi akan berlangsung efektif apabila pihak yang berkomunikasi menguasai keterampilan komunikasi antar Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan suatu keharusan, agar terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta didik. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar ini sangat tergantung dari kedua belah pihak. Akan tetapi seorang pengajar memiliki tanggung jawab terhadap keefektipan berkomunikasi dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pengajar dalam mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya dalam melakukan komunikasi ini. Sokolove dan Sadker seperti dikutip IGAK Wardani dalam bukunya membagi keterampilan antar pribadi dalam pembelajaran menjadi tiga kelompok, yaitu : Kemampuan untuk mengungkapkan perasaan peserta didik. Kemampuan yang berkaitan dengan penciptaan iklim yang positif dalam proses belajar mengajar. Pendidik mampu memotivasi peserta didik untuk dapat mengungkapkan perasaan atau masalah yang dihadapinya tanpa merasa dipaksa atau dipojokkan. Iklim semacam ini dapat ditumbuhkan oleh pendidik dengan dua cara, yaitu menunjukkan sikap memperhatikan dan mendengarkan dengan aktif. Untuk menumbuhkan iklim semacam ini, Kemampuan menjelaskan perasaan yang diungkapkan peserta didik. Apabila peserta didik telah bebas mengungkapkan problem yang dihadapinya, selanjutnya tugas pendidik adalah membantu mengklarifikasi ungkapan perasaan mereka tersebut. Untuk kepentingan ini, pendidik perlu menguasai dua jenis keterampilan, yaitu merefleksikan dan mengajukan pertanyaan inventori. Pertanyaan inventori adalah pertanyaan yang menyebabkan orang melacak pikiran, perasaan, dan perbuatannya sendiri, serta menilai kefektifan dari perbuatan tersebut. Pertanyaan inventori dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu pertanyaan yang menuntut peserta didik untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya, pertanyaan yang menggiring peserta didik untuk mengidentifikasi pola-pola perasaan, pikiran, dan perbuatannya, dan pertanyaan yang menggiring peserta didik untuk mengidentifikasi konsekuensi/akibat dari perasaan, pikiran, dan perbuatannya. Agar dapat merefleksikan ungkapan perasaan peserta didik secara efektif, pengajar perlu mengingat hal-hal berikut :
Komunikasi dan interaksi didalam kelas dan diluar kelas sangat menentukan efektivitas dan mutu pendidikan. Pendidik mempunyai peran untuk menjelaskan sedang peserta didik yang bertanya, berbicara dan mendengarkan yang terjadi silih berganti, semuanya itu merupakan bagian dari pendidikan yang penting serta berlaku dalam kehidupan. Bertanya pun harus jelas serta menggunakan bahasa yang baik dan benar, supaya diperoleh jawaban yang baik dan benar pula. Mereka yang pandai mendengarkan sangatlah beruntung karena dapat belajar dan mendapatkan informasi lebih banyak. Peserta didik hendaknya diberi motivasi untuk bertanya tentang sesuatu yang belum jelas atau masih memerlukan penjelasan lebih lanjut. Dengan demikian pendidik dipacu untuk senantiasa mengikuti perkembangan dan peserta didik memahami semua materi yang dibahas. Keberhasilan pendidikan salah satu faktornya tidak lepas dari keberhasilan proses pembelajaran. Ketika proses pembelajaran didukung oleh kemampuan pendidik dalam memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi dan berkontribusi serta keterlibatan dalam pembelajaran. Jika proses pembelajaran sangat menarik maka peserta didik akan merasa senang dan merasa perlu mengikuti proses belajar mengajar. Secara tidak langsung pendidik akan meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta dapat membaca pikiran atau gagasan peserta didik. Jika dalam pembelajaran terjadi komunikasi yang efektif antara pengajar dengan peserta didik, maka dapat dipastikan bahwa pembelajaran tersebut berhasil. D. Kesimpulan Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian atau penerimaan pesan antara dua orang atau lebih. Sedangkan pesan bentuknya berupa komunikasi lisan, komunukasi tulisan, komunikasi verbal, komunikasi non verbal. Komunikasi tulisan adalah proses penyampaian pesan dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk tulisan yang memilki makna tertentu. Dengan kata lain bahwa komunikasi tulisan adalah kegiatan komunikasi yang menggunakan sarana tulisan yang dapat menggambarkan atau mewakili komunikasi lisan termasuk kedalamnya adalah menulis dan membaca. Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi yang disampaikan pendidik kepada peserta didik, sehingga peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi untukmenciptakan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Pendidik merupakan orang yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran. Pendidik yang menguasai beberapa strategi dan teknik komunikasi dan mampu mengembangkanya maka secara otomatis akan meningkatkan kemampuan untuk berhubungan dengan berbagai macam orang.Seorang pendidik bisa menciptakan dan mengembangkan komunikasi yang efektif melaluipenyusunan dan pembuatan materi pembelajaran yang bisa diterima dan mudah dipahami oleh peserta didik. Dalam komunikasi pendidikan, seorang pendidik harus mempunyai komunikasi pribadi yang baik. Dengan demikian ia akan berpengaruh dalam menciptakan hubungan harmonis antara pendidik dan peserta didiknya. Seorang pendidik juga harus mempunyai peranan yang penting untuk bisa mengendalikan kondisi kelas yang sehat karena merupakan tolak ukur keberhasilan. Bahasa tubuh merupakan bagian yang sangat penting dalam komunikasi manusia yang merupakan bagian komunikasi nonverbal. Untukdapat menyampaikan pesan-pesannya sendiri maka harus bisa memahami maksud komunikasi seseorang melalui bahasa tubuhnya. Hal lain yang penting dari bahasa tubuh dalam komunikasi umumnya dan komunikasi antar pribadi khususnya adalah membantu efektivitas komunikasi kita. RUJUKAN
Aris Dwi Cahyono, M.Pd. |