Sebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi keberagaman suku bangsa di indonesia

Koropak.co.id, 30 April 2022 15:21:08

Eris Kuswara

Koropak.co.id - Sudah beberapa pekan ini, Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda mengalami erupsi. Bahkan pada Minggu lalu, ketinggian erupsinya hingga mencapai 3.000 meter.

Imbasnya, ketinggian erupsi tersebut membuat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menaikkan status dari level II (waspada) ke level III (siaga) pada Minggu itu. 

Dengan adanya kenaikan status itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pun meminta masyarakat sekitar untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi atau tsunami.

"Masyarakat juga diminta untuk menyesuaikan peningkatan status ini dengan tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif gunung yang memiliki ketinggian 813 meter itu," katanya.

Sejarah Gunung Anak Krakatau

Dilansir dari laman InfoPublik, Volkanolog ITB, Mirzam Abdurrachman menyebutkan bahwa Anak Krakatau merupakan sisa sejarah panjang dari letusan Krakatau Purba yang disebutkan para ahli geologi sebagai Gunung Batuwara. 

Letusan Gunung Batuwara yang terjadi pada abad ke-5 Masehi itu terbilang sangat dahsyat hingga mengakibatkan tsunami besar. Kala itu, sebagian tanah ambles, membentuk Selat Sunda, serta membelah sebagian Pulau Jawa dan melahirkan Pulau Sumatera.

Selain itu, jejak Krakatau Purba ini juga turut disebutkan dalam teks Jawa Kuno berjudul "Pustaka Raja Parwa" yang diperkirakan berasal dari tahun 416 Masehi. Dalam buku itu disebutkan bahwa, tinggi Krakatau Purba mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut, dan memiliki lingkaran pantainya yang mencapai 11 kilometer.

Tak hanya itu saja, dahsyatnya letusan Krakatau Purba juga turut digambarkan dalam buku itu. "Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwara. Ada pula goncangan bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat."

"Kemudian datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan serta seluruh badai itu menggelapkan seluruh dunia. Sebuah banjir besar juga datang dari Gunung Batuwara dan mengalir ke timur menuju Gunung Kamula. Ketika air menenggelamkannya, Pulau Jawa pun terpisah menjadi dua dan menciptakan Pulau Sumatera."

Sementara itu, ledakan Krakatau Purba juga diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta ton per detik. Ledakan itu juga turut membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 meter, menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun.

Dalam Buku Krakatau: Laboratorium Alam di Selat Sunda (2007) terbitan Pusat Survei Sumber Daya Alam Laut Universitas Indonesia menyebutkan, letusan ini mengakibatkan Gunung Krakatau Purba hancur dengan menyisakan kaldera (kawah besar) di bawah laut. 


Baca : Lindungi Bumi dari Krisis Iklim Global, Begini Sejarah Earth Day

Kawah besar inilah yang kemudian membentuk tiga pulau, yakni Pulau Rakata, Pulau Panjang (Pulau Rakata Kecil), dan Pulau Sertung. Selain itu juga, dorongan vulkanik hebat dari dalam perut bumi itu menyebabkan sebuah gunung anakan yang terbuat dari batuan basaltic di Pulau Rakata. 

Dalam proses ini, lahirlah dua gunung lain dari kawah di area yang sama, yakni Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan. Dua gunung yang tumbuh bersamaan itu juga lambat laun menyatu menjadi Gunung Krakatau.

Terbentuk dan tertidur selama ratusan tahun lalu, pada 26-27 Agustus 1883, Gunung Krakatau pun meletus dahsyat. Setidaknya ada empat kali ledakan besar kala itu. Letusan itu juga menyebabkan empat kali gelombang tsunami di Selat Sunda dan menghancurkan sekitar 60 persen dari tubuh Gunung Krakatau.

Suara letusannya terdengar sampai 4.600 kilometer dari pusat letusan ahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu. Letusannya kala itu disebut sebagai bencana alam yang mempunyai kedahsyatan yang sama dengan kisah masyarakat Pompeii dan Heculaneum yang terkubur oleh letusan Gunung Vesuvius.

Lebih dari 36 ribu orang tewas akibat erupsi Gunung Krakatau ini. Namun referensi lain bahkan mengklaim jumlah korban jiwa jauh lebih besar, yakni hingga mencapai 120 ribu orang.

Letusan Gunung Krakatau itu juga turut membuat sebagian besar gunung berapi bersama Pulau Rakata runtuh ke dalam laut. Pada saat itu, Krakatau mengeluarkan jutaan ton batu, debu, dan magma. Material tersebut pun menutupi wilayah seluas 827.000 km2.

Sekitar 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau yang terjadi pada Agustus 1883 itu,Gunung Anak Krakatau pun muncul. Gunung tersebut pun muncul dari area kawah besar yang masih aktif.

Menurut catatan PVMBG, sejak awal munculnya hingga tahun 2000 atau dalam jangka waktu 73 tahun, Gunung Anak Krakatau meletus sebanyak lebih dari 11 kali, akan tetapi belum sampai pada taraf yang mengkhawatirkan.

Namun pada tahun 2018, aktivitas Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan, hingga terjadilah tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember 2018. Letusan itu juga menelan korban ratusan jiwa. 

Gelombang air bah menerpa karena dipicu oleh runtuhan sebagian tubuh gunung yang longsor di dalam laut. Kini, empat tahun setelah letusan tersebut, Gunung Anak Krakatau kembali menunjukkan tanda-tanda berulah lagi.*

Lihat juga : Simak Berbagai Video Menarik Lainnya Disini

Indonesia adalah negara yang besar, yang terdiri dari beribu-ribu pulau. Ada beberapa faktor yang menyebabkan keberagaman di negara Indonesia, yaitu:

  1. Faktor Geografis
    Luas wilayah Indonesia yang besar, berpengaruh terhadap banyaknya keberagaman yang dimiliki kondisi itu, menjadikan sumber keberagaman tercipta, seperti suku, budaya, ras, dan golongan.
  2. Faktor Iklim
    Berdasarkan pembagian iklim matahari, Indonesia secara umum beriklim tropis yang panas. Iklim yang ada di suatu daerah dapat berbeda dengan daerah lain, hal ini dinamakan dengan iklim setempat. Perbedaan musim hujan dan kemarau antardaerah, perbedaan kondisi alam, seperti pantai dan pegunungan itulah yang mengakibatkan perbedaan pada masyarakat Indonesia.
  3. Pengaruh Kebudayaan Asing
    Keberagaman bisa muncul karena pengaruh kebudayaan asing yang memiliki ciri yang berbeda. Biasanya lewat komunikasi atau mereka datang ke Indonesia. Hal tersebut menjadikan terjadinya akulturasi atau pencampuran unsur kebudayaan asing dengan kebudayaan Indonesia.
  4. Agama
    Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Semua agama meyakini akan keberadaan dan kekuasaan Tuhan. Akan tetapi, sistem keyakinan dan ibadah antara satu agama dengan agama yang lain berbeda. Perbedaan agama tersebut yang menjadi faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
  5. Keberagaman Ras
    Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata serta ciri fisik yang lainnya.
  6. Sejarah
    Sejarah merupakan satu di antara faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia. Sejarah menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa imigran yang datang dari daerah Yunan Selatan (Indochina).
  7. Penerimaan Masyarakat Terhadap Perubahan
    Ada masyarakat yang bisa menerima masuknya kebudayaan baru, ada juga masyarakat yang menutup kemungkinan masuknya kebudayaan baru. Perbedaan inilah yang menciptakan keberagaman budaya dan pandangan di Indonesia.
  8. Teknologi
    Perbedaan teknologi yang ada di suatu wilayah menyebabkan perbedaan adanya perilaku masyarakat wilayah yang satu dengan yang lainnya.   

Jelaskan penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia! Faktor penyebab keberagaman di indonesia adalah faktor alami dan non alam. Faktor alami kondisi geografis negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan menyebabkan keberagaman masyarakat satu pulau dengan pulau lainnya.

Berdasarkan letaknya yang strategis, Indonesia memiliki keragaman agama adat istiadat dan kebudayaan yang dipengaruhi oleh para masyarakat dan warga Indonesia.

Keragaman Indonesia adalah kekayaan sekaligus berkah bagi bangsa Indonesia.Sudah seharusnya, sesama masyarakat saling menjalin keberagaman Indonesia. Jangan sampai, keberagaman yang sudah dibangun sejak dahulu menjadi rusak.

Baca Juga:

Berikut ini, faktor penyebab keberagaman masyarkat sekitar yang ada di Indonesia untuk menjawab pertanyaan jelaskan penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia:

Letak strategis wilayah Indonesia

Indonesia berada di lokasi yang strategis, yaitu diantara dua Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia. Juga dua benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional.

Lalu lintas perdagangan selama berabad-abad, tidak hanya membawa komoditas dagang, namun juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa.

Kondisi negara kepulauan

Sebagai negara kepulauan, Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang secara fisik terpisahpisah. Keadaan ini menghambat hubungan antar masyarakat dari pulau yang berbeda-beda.

Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing sehingga membuat kebudayaan menjadi sangat beragam antar pulau-pulau di Indonesia.

Perbedaan kondisi alam

Keberagaman bangsa Indonesia, selain diakibatkan oleh jumlah suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia juga dipengaruhi kondisi perbedaan geografis atau faktor alam.

Suku Sunda yang tinggal di daerah Jawa Barat, karena kondisi alamnya yang mendukung pertanian memiliki ciri khas keragaman budaya agraris. Tentu ini berbeda dengan suku Bajau yang tinggal di perairan yang sangat dekat dengan laut.

Baca Juga:

Keadaan transportasi dan komunikasi

Transportasi membuat interaksi manusia menjadi mudah. Sebagai negara kepulauan, transportasi laut menjadi penghubung antar pulau di Indonesia.

Semakin mudah interaksi dengan suku di pulau lain, maka semakin beragam kebudyaan yang dimiliki.

Penerimaan masyarakat terhadap perubahan

Perubahan proses sosial masyarakat yang di dalamnya terdapat kerjasama dan persaingan antara pelaku pariwisata.

Proses sosial adalah hubungan timbal balik antar individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok, berdasarkan potensi atau kekuatan masing-masing.

Penerimaan masyarakat terhadap perubahan membuat alkulturasi budaya. Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.

Umumnya, unsur-unsur kebudayaan asing yang digabungkan dengan kebudayaan setempat dapat mudah disesuaikan dengan kondisi setempat, sehingga mudah dipakai dan memberikan manfaat. Penolakan penggabungan kebudayaan hanya diterapkan terhadap sistem kepercayaan, ideologi, dan falsafah hidup.

Faktor Sejarah

Sejarah juga menjadi faktor penyebab keberagaman masyarakat. Suku bangsa merupakan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang memiliki arti tertentu karena adanya garis keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Anggota pada kelompok etnik dapat memiliki kesamaan dalam hal sejarah atau keturunan, bahasa, sistem nilai, adat istiadat, serta tradisi.

Faktor sejarah, juga bergantung dengan hubungan serta interaksi dengan bangsa lain.

Faktor Agama

Kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia, membuat pedagang dari berabagai penjuru dunia datang ke nusantara. Para pedagang dari benua Eropa dan Asia, selain berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama.

Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke13. Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Tiongkok menganut agama Kong Hu Chu.

Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.

Pegaruh kebudayaan asing

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan.

Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya karena adanya perbedaan ciri- ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang lain.

Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman ras. Hal ini disebabkan oleh kedatangan bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, serta letak dan kondisi geografis wilayah Indonesia.

Sebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi keberagaman suku bangsa di indonesia

Keberagaman dalam Masyarakat untuk Kebudayaan Nasional

M. Chairul Basrun Umanailo, S.Sos.,M.Si dalam bukunya berjudul Ilmu Sosial Budaya Dasar menyebutkan, negara ini terwujud dari sejumlah suku bangsa yang semula merupakan masyarakat yang berdiri sendiri dan mendukung kebudayaan yang beraneka ragam itu perlu diperkokoh dengan kerangka acuan yang bersifat nasional, yaitu kebudayaan nasional.

Kebudayaan nasional adalah suatu kebudayaan yang mampu memberi makna bagi kehidupan berbangsa dan berkepribadian, akan dapat dibanggakan sebagai identitas nasional.

Baca Juga: Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Akan tetapi dalam masyarakat majemuk dengan keragaman latar belakang kebudayaan seperti yang terjadi di Indonesia tidaklah mudah untuk mengembangkan suatu kebudayaan nasional hanya dengan mengandalkan pada kemampuan dan kemapanan masyarakat semata-mata.

Oleh karena itu kebudayaan nasional yang hendak dikembangkan itu telah ditetapkan landasan dan arah tujuannya yang dituangkan dalam penjelasan pasal 32 UUD 45 yang berbunyi:
“Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncakpuncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa.

Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolakbahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia”.

Berdasarkan penjelasan tersebut, nyatalah bahwa perkembangan kebudayaan bangsa yang hendak dimajukan itu terselenggara tanpa ketentuan arah serta tanpa memperhatikan keberagaman masyarakat dengan segala kebutuhan yang timbul dalam proses perkembangan masyarakat bangsa.

Budaya mempunyai sifat yang universal. Hal tersebut berarti ada berbagai sifat umum yang melekat dan menyatu pada setiap budaya yang ada dan dihasilkan. Beberapa sifat universal budaya tersebut di antaranya : • Kebudayaan merupakan milik bangsa • Kebudayaan adalah hasil belajar • Kebudayaan brdasar pada lambang • Kebudayaan dapat terintegrasi • Kebudayaan bisa disesuaikan • Kebudayaan selalu berubah

• Kebudayaan bersifat nisbi dan relatif

Sebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi keberagaman suku bangsa di indonesia

Interaksi dengan Masyarakat yang Beragam Sosial Budaya

Setalah menjawab pertanyaan tentang jelaskan penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia, selanjutnya pembahasan tentang interaksi masyarakat yang beragam sosial budaya.

Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk berinteraksi dengan masyarakat yang memiliki latar belakang beragam sosial budaya. Berbagai kegiatan sosial budaya berciri gotong royong memperlihatkan karakter masyarakat Indonesia yang saling menghormati antara berbagai perbedaan golongan, suku bangsa, hingga agama.

Gotong royong merupakan budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia sebagai warisan budaya yang telah eksis secara turun-temurun.

Baca Juga: Cara Menjalin Keberagaman Indonesia Antar Masyarakat

Selain gotong royong, toleransi dibutuhkan pada sesama masyarakat Indonesia agar bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang suku,agama, ras dan antar golongan.

Ditengah keberagaman masyarakat, norma-norma sosial yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok,norma-norma yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  • Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya.
  • Norma kesusilaan atau moral, yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan.
  • Norma Kesopanan atau adat, yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
  • Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya dapat dipaksa.

Manusia sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, sebaiknya tidak memaksakan kehendak dan hidup sesuai norma yang berlaku. Itulah penjelasan pertanyaan tentang jelaskan penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.