Sebutkan beberapa hal yang berhubungan dengan strategi belajar

Sebutkan beberapa hal yang berhubungan dengan strategi belajar
Ilustrasi Pembelajaran (Dok unida.ac.id)

PARBOABOA, Pematangsiantar - Salah satu unsur terpenting dalam proses belajar mengajar yang tepat serta efektif untuk mencapai target adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan bagian krusial yang harus disusun sedemikian rupa dengan melihat potensi siswa, kondisi sarana dan prasarana serta tingkat kesulitan materi.

Definisi Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Jenis - Jenis Strategi Pembelajaran

Bila dilihat dari penyajiannya, jenis strategi pembelajaran dibagi 2 yaitu induktif dan deduktif. Jenis strategi pembelajaran ini sifatnya konseptual. Strategi atau model pembelajaran ini bisa diimplementasikan dengan bentuk metode pembelajaran yang nyata.

Metode pembejaran yang bisa dipilih dari konsep strategi pembelajaran adalah :

  1. Ceramah,
  2. Diskusi kelompok,
  3. Demonstrasi ,
  4. Simulasi,
  5. Pengalaman lapangan,
  6. Mind Mapping,
  7. Drama

Dalam kurikulum 2013 jenis - jenis strategi pembelajaran atau model pembelajaran ada 5 :

  1. Strategi Discovery Learning (DL) (Menyingkap Pembelajaran)
  2. Strategi Inkuiri Learning (IL) (Penyelidikan Pembelajaran)
  3. Strategi Problem Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis Masalah)
  4. Strategi Project Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis Proyek)
  5. Strategi Saintifik Learning (SL) (Pembelajaran Ilmiah)

Definisi dari Jenis - Jenis Strategi Pembelajaran

Strategi discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.

Strategi Inkuiri learning didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973) sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri. Dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbul-simbul dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain.

Strategi Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan.

Strategi Project Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Strategi Saintifik Learning adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar  peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

Skema Strategi pembelajaran

  1. Strategi Discovery Learning (DL) (Penyingkapan Pembelajaran)
  2. Strategi Inkuiri Learning (IL) (Penyelidikan Pembelajaran)
  3. Strategi Problem Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis Masalah)
  4. Strategi Project Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis Proyek)
  5. Strategi Saintifik Learning (SL) (Pembelajaran Ilmiah)

Tujuan Pembelajaran

Tujuan dari pemakaian jenis-jenis strategi pembelajaran adalah agar tercapai standar kompetensi kelulusan. Kompetensi kelulusan meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah atau scientific maka diperlukan strategi pembelajaran berbasis menyingkap/penelitian (discovery/inquiry learning) Sedangkan untuk mendorong peserta didik guna menghasilkan karya nyata, baik individu maupun kelompok maka strategi penbelajaran berbasis proyek (project based learning) sangat ditekankan.

Tag : #strategi pembelajaran    #kurikulum 2013    #pendidikan    #Guru    #Kepala Sekolah    #PPG   

Baca Juga

Batasan Aurat Laki-laki Dalam Islam

Mengenal Pengertian Energi Kinetik, Manfaat, Jenis, dan Dimensinya

Perbedaan Etika dan Moral Beserta Contohnya

Pendaftaran Beasiswa Unggulan Diperpanjang, Berikut Info Lengkapnya

Tugas utama guru yaitu mengajar atau menyampaikan materi pelajaran kepada siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru bukan hanya memberikan materi pelajaran begitu saja, tetapi membutuhkan strategi yang tepat agar suasana belajar yang lebih baik tercipta. Karena salah satu keberhasilan guru dalam mengajar yaitu dengan melihat perkembangan siswanya, apakah menjadi lebih baik atau tidak dan memahami materi pelajaran atau tidak.

Apabila tidak ada perubahan baik atau justru lebih buruk dalam diri siswa, baik dari segi pengetahuan maupun kepribadiannya, kemungkinan ada kesalahan dalam menyampaikan materi. Anda bisa melakukan evaluasi dan perbaikan cara mengajar yang lebih baik.

Pasalnya dalam menyampaikan materi pelajaran, Anda membutuhkan strategi yang tepat dan metode belajar tertentu. Pemilihan penggunaan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan beberapa hal seperti karakter siswa, kemampuan siswa dalam menyerap materi, dan ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah.

Strategi Guru Agar Optimal Dalam Mengajar

Guru memiliki peran penting untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan menyenangkan. Hal ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, pastinya Anda akan menghadapi beberapa tantangan misalnya kurangnya motivasi siswa belajar, disiplin siswa yang kurang, dan lainnya. Oleh sebab itu, Guru harus memiliki strategi mengajar yang tepat agar optimal dan pembelajaran berjalan dengan baik. Berikut ini beberapa strategi yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Menarik Perhatian Siswa

Langkah paling utama agar guru dapat mengajar secara optimal adalah dengan menarik perhatian siswa. Dengan menarik perhatian siswa, Anda sedang menanamkan rasa ketertarikan siswa untuk menyukai materi pelajaran yang akan disampaikan.

Kalau siswa sudah tertarik dan suka terhadap materi pelajaran yang diajarkan, maka suasana kelas juga akan jadi menyenangkan. Dengan suasana kelas yang menyenangkan, guru dan siswa akan melakukan kegiatan KBM dengan optimal. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menarik perhatian siswa, misalnya menggunakan media pembelajaran yang menarik, bermain game based learning, dan lainnya.

2. Me-review Pembelajaran Kembali

Me-review pelajaran atau pengulangan diperlukan sebagai syarat untuk memastikan siswa menguasai materi yang telah diberikan. Daya tangkap siswa juga berbeda-beda sehingga tidak semua siswa dapat langsung paham akan materi pelajaran yang dipaparkan guru dengan penjelasan sekali.

Karena itu, supaya bisa mengakomodasi tidak meratanya pemahaman siswa, Anda bisa melakukan review atau pengulangan materi yang telah diberikan. Anda juga harus memastikan bahwa siswa telah memahami materi, dengan bertanya pada mereka apakah ada yang kurang dipahami atau tidak. Karena pemahaman siswa bisa menjadi keberhasilan Anda dalam mengajar.

3. Humoris dan Tidak Kaku

Dalam hal ini, bukan berarti guru menjadi seorang pelawak, ya. Tetapi saat mengajar, guru juga diharapkan memiliki unsur humor atau lelucon supaya bisa membangun suasana kelas. Suasana kelas tidak kaku, monoton, dan jadi bersahabat. Guru bisa menyelingi materi pelajaran diselingi humor dan lelucon.

Namun pastikan tidak membuat lelucon yang berlebihan, misalnya dengan menjadikan salah satu siswa sebagai bahan candaan. Jangan terlalu sering membuat lelucon, sesekali Anda harus serius agar siswa paham dengan materi yang diberikan.

4. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran

Maksudl dari menjelaskan informasi tentang tujuan pembelajaran adalah untuk menjelaskan gambaran secara umum tentang manfaat dan tujuan mempelajari materi yang akan dipelajari.

Hal ini bertujuan supaya siswa dapat arahan ke mana pembelajaran dimaksudkan. Siswa juga akan lebih semangat belajar karena tau manfaat yang mereka dapatkan setelah belajar. Ini akan semakin mempermudah siswa mengingat pelajaran dan menghubungkan pelajaran dengan sistematis.

5. Belajar Outdoor

Guru bisa mengajak siswa untuk belajar di luar ruangan (outdoor), bukan hanya di kelas saja. Hal ini paling enak dilakukan pada pagi hari saat cuaca masih cerah dan segar. Belajar outdoor akan kembali me-refresh keadaan otak siswa. Siswa akan merasa lebih fresh dan lebih mudah untuk menyerap pelajaran sehingga akan lebih konsenstrasi.

Dalam hal ini, Anda harus melihat situasi atau kondisi luar ruangan terlebih dahulu, apabila terlalu ramai dan tidak memungkinkan, lebih baik belajar di dalam kelas saja. Rencanakan pembelajaran di luar kelas dengan matang, jangan sampai menghabiskan waktu hanya untuk bermain siswa.

6. Menjelaskan dengan Praktis

Menjelaskan dengan praktis artinya menjelaskan secara simple dan lebih mudah. Dalam mengajar, sangat diperlukan untuk menjelaskan dengan mudah. Siswa akan memahami dan mengolah materi pelajaran, tugas, dan PR dengan mudah.

Jangan terlalu bertele-tele dalam menjelaskan materi dan melebar ke mana saja karena hal tersebut bisa membuat konsentrasi anak menurun. Cukup menjelaskan 1 materi pembahasan dengan jelas, singkat dan padat, serta diulang-ulang untuk memastikan siswa tersebut benar-benar memahaminya.

7. Memberi Stimulus

Memberi stimulus di sini berguna untuk memotivasi siswa untuk berprestasi dan semakin maju. Stimulus bisa berbentuk materi dan non-materi. Stimulus berbentuk materi bisa berupa pemberian hadiah, misalnya buku, alat tulis, atau hadiah lainnya.

Stimulus non-materi bisa dengan memberikan pujian pada siswa yang berprestasi dan menjadi inspirasi bagi siswa lain. Hal ini juga sekaligus memotivasi siswa lain untuk meningkatkan prestasi di kemudian hari. Anda bisa memberikan stimulus atau penghargaan, untuk setiap siswa atas perbuatan baik yang mereka lakukan.

8. Pragmatis

Pragmatis artinya cara menyampaikan sesuatu kepada orang lain dilakukan dengan bijaksana dan teliti. Dalam menyampaikan materi pelajaran, guru tidak akan membuat siswa merasa tersinggung.

Guru harus berhati-hati dalam berkata-kata. Pemilihan kata yang baik harus dilakukan supaya tidak ada siswa yang merasa berkecil hati. Meski begitu, pastikan pula kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan materi jelas dan mudah dimengerti.

Kinerja siswa dengan apa yang telah diajarkan guru di kelas adalah cerminan keberhasilan dari pengajaran itu sendiri. Artinya, bila siswa berhasil menjawab yang telah diajarkan guru, maka itu adalah indikator keberhasilan pengajaran di kelas.

Sebaliknya, siswa yang memberi respon negatif artinya ada yang kurang berhasil seorang guru dalam mengajar dan mengelola kelas saat KBM.

10. Memberikan Penilaian

Penilaian dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat siswa terhadap materi yang diajarkan dan bagaimana tingkat penangkapan dan penguasaan mereka. Penilaian akan dilakukan dengan metode yang ada untuk guru bisa mengevaluasi kemajuan siswa dalam belajar.

Penilaian juga dilakukan supaya guru tahu apakah cara mengajar sudah ideal atau masih memerlukan perbaikan dalam cara mengajarnya. Guru juga akan mengajar lebih optimal nantinya. Berikan penilaian kepada siswa secara objektif atau berdasarkan kemampuannya.

Itulah 10 strategi guru agar optimal dalam mengajar yang bisa Anda lakukan saat pembelajaran di kelas. Cara-cara tersebut dinilai sepele dan mudah, namun dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan lingkungan pembelajaran.