Sebutkan ciri-ciri pola kehidupan semi nomaden pada masa praaksara

KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA

Masyarakat Indonesia berasal dari Yunan [Myanmar/Birma]. Alasan mereka pindah adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat itu mereka belum mengenal tulisan sehingga disebut zaman pra aksara.

Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia :

1.       Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan dan Campa. Hal ini disebabkan karena ada persamaan bahasa, nama binatang, nama peralatan yang dipakai di kepulauan Indonesia dan pada 3000 SM – 5000 SM terjadi gelombang perpindahan di Yunan dan Campa sebagai akibat dari Asia Tengah yang lebih kuat [Moh.Ali dan Kern]

2.       Nenk moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia Sendiri. Hal ini diperkuat dengan penemuan fosil-fosil dan artefak manusia tertua di wilayah Indonesia dalam jumlah yang banyak. [Mohammad Yamin]

3.       Masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu. Oleh karena itu bangsa Melayu ditempatkan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia [Hogen]. Bangsa Melayu dibagi menjadi dua :

Memasuki indonesia melalui : jalan barat melalui Semenajung Malaka – Sumatera kemudian menyebar ke daerah Indonesia. jalur timur : Semenanjung Malaka – Filipina – Minahasa kemudia menyebar ke daerah di Indoesia. Keturunan proto melayu adalag suku dayak toraja, batak dan papua. Hasil kebudayaanya adalah kapak persegi

Masuk pada 500 SM melalui jalur barat. Hasil kebudayaan mereka terbuat dari logam [perunggu dan besi] misalnya kapak corong/ kapak sepatu, nekara dan bejana perunggu.  Hasil kebudayaannya disebut Dong Song yaitu nama kebudayaan dari daerah Tonkin. Keturunan detro melayu adalah suku bangsa melayu, batak, minang, jawa dan bugis.

b.      Ciri-ciri kehidupan pra aksara

Nomaden berarti berpindah-pindah. Masa dimana mengumpulkan makanan dan berburu. Ciri-cirinya :

a.       Slalu berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain

b.      Sangat bergantung pada alam

c.       Belum mengolah bahan makanan

d.      Hidup dari hasil mengumpulkan bahan makanan dan berburu

e.      Belum memiliki tempat tinggal yang tetap

f.        Peralatan masih sangat sederhana terbuat dari kayu atau batu

Pola kehidupan yang berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain, tetapi sudah disertai dengan kehidupan menetap sementara. Ciri-cirinya :

a.       Mereka masih berpindah pindah dari satu tempat ketempat lain

b.      Mereka masih bergantung pada alam

c.       Mereka mulai mengenal cara-cata mengolah bahan makanan

d.      Mereka telah memiliki tempat tingga sementara

e.      Mulai menanam berbagai jenis tanaman

f.        Sebelum meninggalkan suatu tempat terlebih dahulu menanam berbagai jenis tanaman dan mereka akan kembali ke tempat itu ketika musim panen

g.       Peralatan hidup sudah lebih baik, ada yang terbuat dari tulang sehingga lebih tajam

-          Kehidupannya sudah meneteap pada suatu tempat dan membentuk suatu kelompok-kelompok tertentu

a.       Setiap keluarga dapat membangun tempat tinggal yang lebih baik untuk waktu yang lebih lama

b.      Setap orang dapat menghemat tenaga karena tidak harus membawa peralatan hidup dari satu tempat ke tempat lain

c.       Para wanita dan anak-anak dapat tinggal lebih lama dirumah dan tidak merepotkan

d.      Dapat menyimpan makanan dengan lebih baik dan aman

e.      Dapat memelihara ternak untuk mempermudah kebutuhan

f.        Memiliki waktu yang lebih banyak untuk berkumpul dengan keluarga sekaligus menghasilkan kebudayaan

g.       Mengenal sistem astronomi untuk kepentingan bercocok tanam

h.      Mulai mengenal sistem kepercayaan

c.       Kebudayaan masyarakat pra aksara

Pembagian ini didasarkan pada alat-alat atau hasil kebudayaan yang mereka ciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

a.       Paleolitikum [zaman batu tua]

-          Sangiran [Jawa Tengah], Cebbenge [Sulawesi Selatan]

-          Flake atau alat-alat serpih

b.      Mesolitikum [zaman batu tengah]

-          Bascon-Hoabin/ alat dari batu yang bulat

-          Toale/ flake/blade mirip dengan batu api di Eropa

c.       Neolitikum [zaman batu muda]

d.      Megalitikum [zaman batu besar]

e.      Peralatan yang banyak ditemukan :

-          Kapak perimbas/ bascon hoabin

-          Kapak penetak/ untuk membelah kayu, pohon dan bambu

-          Paham genggam/ untuk mencari umbi-umbian

-          Alat serpih/ pisau/ alat penusuk

-          Blade flake dan microlith

-          Sistem kepercayaan ; animisme, dinamisme dan monoisme

Tidak pernah berkembang di Indonesia

Ciri ciri kehidupan semi nomaden manusia pada masa praaksara disebabkan oleh kemampuan perkembangan manusia purba dan kebutuhan hidup yang semakin banyak.

Pada awalnya pola kehidupan manusia zaman praaksara adalah nomaden. Nomaden adalah berpindah pindah tempat tinggal untuk memenuhi kebutuhannya. Seiiring berjalannya waktu, manusia purba semakin berkembang jauh lebih baik. Selain itu, kemampuan yang dimiliki oleh manusia purba semakin meningkat.

Setelah memasuki zaman nomaden, manusia purba berkembang dan memasuki zaman semi nomaden. Pola kehidupan semi nomaden jauh lebih berkembang satu tingkat lebih baik dibandingkan dengan pola kehidupan nomaden pada zaman praaksara. Dimana manusia purba pada kehidupan semi nomaden mulai tinggal didalam gua gua sebagai tempat tinggalnya. Mereka juga mulai menanam tanaman di sekitar gua tersebut.

Lantas, apakah sobat tahu mengenai bagaimana ciri ciri kehidupan semi nomaden manusia pada masa praaksara?

Pada kesempatan kali ini, Blog Pelajaran Sekolah akan membahas mengenai ciri ciri kehidupan semi nomaden manusia pada masa praaksara. Maka dari itu, bagi sobat yang belum mengetahui mengenai ciri ciri kehidupan semi nomaden manusia pada masa praaksara, maka dapat membaca artikel ini sampai selesai untuk mengetahuinya.

Selamat Membaca!!!

Apa itu zaman pra aksara?


Zaman praaksara adalah masa kehidupan sebelum mengenal tulisan. Praaksara disebut juga nirleka. Zaman praaksara disebut juga nirleka nir berarti tanpa dan leka berarti tulisan. Jadi, nirleka adalah zaman tanpa tulisan. Pada zaman praaksara, manusia purba berkomunikasi secara langsung dengan mulut ataupun dengan lukisan di dinding gua.

Pernah mendengar mengenai penyebutan zaman prasejarah? Penyebutan zaman prasejarah adalah penyebutan awal sebelum penyebutan zaman praaksara. Namun, penyebutan zaman prasejarah akhirnya diganti dengan zaman praaksara karena semenjak adanya manusia di muka bumi, maka sudah ada sejarah yang terjadi. Maka dari itu, penyebutan zaman praaksara lebih tepat dibandingkan zaman prasejarah.

Baca Juga: Ciri Ciri Kehidupan Nomaden Manusia Pada Masa Praaksara

Zaman praaksara dimulai sejak manusia ada di muka bumi. Sedangkan, zaman praaksara berakhir di setiap wilayah berbeda beda. Namun, zaman praaksara berakhir ketika manusia telah mengenal tulisan. Perlu diketahui, bahwasannya tulisan yang dikenal pada waktu itu tidaklah seperti saat ini. Pada waktu itu, tulisan yang dikenal adalah simbol – simbol maupun bentuk gambar sesuai dengan apa yang diucapkan oleh pembicara tersebut.

Di Indonesia, zaman praaksara berakhir setelah ditemukannya prasasti Yupa di Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur. Penemuan prasasti yupa di kutai menjelaskan bahwa manusia telah mengenal tulisan dan memasuki zaman aksara. Prasasti yupa ditemukan pada abad ke 4 masehi.

Di Indonesia, pembagian zaman praaksara dibagi menjadi dua yaitu zaman praaksara berdasarkan geologi dan zaman arkeologi. Dibawah ini penjelasan periodisasi zaman praaksara berdasarkan geologi dan zaman praaksara berdasarkan arkeologi adalah sebagai berikut.

  • Zaman praaksara berdasarkan geologi terbagi menjadi zaman arkaekum, zaman paleozoikum, zaman mesozoikum, dan zaman neozoikum.
  • Zaman praaksara berdasarkan arkeologis terbagi atas zaman paleolitikum, zaman mesolitikum, zaman neolitikum, zaman megalitikum, zaman perunggu, dan zaman besi.

Itulah pembagian zaman praaksara yang perlu diketahui.

Gambar Abris Sous Roche Zaman Mesolitikum

Kehidupan semi nomaden adalah pola kehidupan manusia zaman praaksara yang sudah agak menetap. Mereka menggunakan gua gua sebagai tempat tinggalnya. Setelah tanaman yang mereka panen habis di tempat yang mereka tinggali, maka mereka akan berpindah tempat lagi ke tempat yang sudah mereka persiapan dan biasanya memang waktu panennya. Namun, sebelum berpindah, manusia purba sudah menanam tanamannya terlebih dahulu agar ketika mereka datang kembali, tanamannya tinggal di panen.

Kehidupan semi nomaden sama halnya dengan kehidupan nomaden. Dimana kehidupan semi nomaden memiliki ciri ciri yang membedakan dengan kehidupan lainnya. Dibawah ini disebutkan beberapa ciri ciri kehidupan semi nomaden manusia pada masa praaksara adalah sebagai berikut.

  • Hidup berpindah pindah manusia purba dengan agak menetap.
  • Bergantung dengan alam.
  • Tempat tinggal di dalam gua.
  • Peralatan manusia purba zaman praaksara sudah berkembang.
  • Belum dapat mengolah makanan.

Itulah beberapa beberapa ciri ciri kehidupan semi nomaden yang perlu diketahui. Dibawah ini dijelaskan ciri ciri kehidupan semi nomaden manusia pada masa praaksara adalah sebagai berikut.

Pertama, ciri ciri kehidupan masyarakat pra aksara pada masa semi nomaden adalah hidup berpindah pindah tetapi agak menetap.

Baca Juga: Pola Kehidupan Pada Masa Praaksara: 3 Pola Lengkap

Pada awalnya, manusia purba hidup dengan nomaden atau berpindah pindah tempat tinggalnya. Namun, seiring berjalannya waktu dan kemampuan manusia purba yang semakin meningkat, manusia purba mulai hidup semi nomaden. Pola kehidupan semi nomaden adalah pola kehidupan yang berpindah pindah tempat tinggal, tetapi sudah agak menetap agak lama pada tempat tinggalnya tersebut. Maka dari itu, kehidupan manusia purba sudah berkembang.

Itulah ciri-ciri kehidupan masyarakat prasejarah pada kehidupan semi nomaden yang pertama.

Kedua, ciri-ciri kehidupan masyarakat semi nomaden adalah bergantung dengan alam.

Manusia purba pada kehidupan semi nomaden masih bergantung dengan alam. Namun, walaupun sudah bergantung dengan alam, manusia purba telah berkembang, sehingga tidak terlalu bergantung akan ketersediaan makanan di alam. Tetapi, manusia purba mengambil makanan dari hasil yang mereka panen setelah mereka tinggal terlebih dahulu. Walaupun begitu, hal ini menandakan perkembangan dan kemampuan manusia purba yang baik.

Itulah ciri ciri kehidupan semi nomaden manusia pada masa praaksara yang kedua.

Ketiga, ciri kehidupan semi nomaden dibuktikan dengan keberadaan gua gua sebagai tempat tinggal manusia praaksara waktu itu.

Sebelumnya, manusia purba tidak tinggal didalam gua, melainkan tinggal di alam terbuka ataupun yang dapat mereka tinggali. Dengan berkembangnya manusia purba, manusia purba hidup didalam gua gua dan dalam jangka waktu yang cukup panjang, baru pindah tempat tinggalnya. Dengan tinggal didalam gua juga, manusia purba dapat menyimpan sisa makanannya, sehingga mereka tidak selalu berpindah tempat tinggalnya. Hal ini juga sekaligus sebagai pola kehidupan semi nomaden.

Itulah ciri ciri kehidupan semi nomaden manusia pada masa praaksara yang ketiga.

Gambar Kehidupan Zaman Praaksara

Keempat, ciri-ciri kehidupan masyarakat semi nomaden adalah peralatan manusia purba zaman praaksara sudah berkembang.

Memasuki zaman kehidupan semi nomaden, manusia purba sudah berkembang jauh lebih baik lagi. Hal ini terlihat pada perkembangan peralatan manusia purba zaman praaksara. Dimana peralatan zaman manusia purba sudah bermacam macam dan berbentuk walaupun masih kasar. Walaupun begitu, hal ini menandakan perkembangan yang cukup baik pada kehidupan semi nomaden manusia purba pada masa praaksara.

Itulah ciri kehidupan semi nomaden yang keempat.

Baca Juga: Pola Kehidupan Menetap Masyarakat Zaman Praaksara

Kelima, ciri ciri kehidupan semi nomaden manusia pada masa praaksara adalah belum dapat mengolah makanan.

Walaupun manusia purba sudah berkembang dan memiliki kemampuan yang jauh lebih baik, tetapi mereka masih belum dapat mengolah makanan secara penuh. Mereka tetap membutuhkan bantuan dari alam dalam penyediaan makanannya. Maka dari itu, pada kehidupan semi nomaden, mereka masih hidup dengan cara food gathering.

Itulah ciri ciri kehidupan semi nomaden manusia pada masa praaksara yang terakhir sekaligus penutup dalam materi kali ini. Semoga materi mengenai ciri ciri kehidupan semi nomaden manusia pada masa praaksara dapat menambah pengetahuan sobat semuanya.

Jangan lupa baca juga artikel lainnya hanya di Blog Pelajaran Sekolah.

Terimakasih Telah Membaca Dan Berkunjung

Perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter pada zaman praaksara di Indonesia sebagai salah satu corak kehidupan masyarakat purba pada waktu itu.

Pada zaman modern seperti saat ini, manusia telah hidup dengan lebih baik. Apalagi kini kehidupan manusia didukung oleh teknologi yang terus berkembang dengan sangat pesat dan memudahkan kehidupan manusia saat menjalaninya. Bahkan, tempat tinggal untuk manusia diami juga sudah sangat banyak sekali. Hal ini berbeda dengan zaman praaksara.

Pada zaman praaksara, manusia purba hidup dengan sangat sederhana, berbeda dengan saat ini. Pada awalnya, manusia purba hidup dengan nomaden, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Selanjutnya, manusia purba mulai hidup semi nomaden, memanfaat gua gua sebagai tempat tinggal sementaranya. Seiiring berjalannya waktu, manusia purba hidup dengan sedenter. Kehidupan sedenter tersebut kemajuan dan perkembangan yang cukup pesat pada zaman praaksara.

Namun, tahukah kamu, jika kehidupan nomaden, semi nomaden, dan sedenter adalah berbeda. Lantas, apa perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter tersebut?

Pada kesempatan kali ini, Blog Pelajaran Sekolah akan membahas tentang perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter yang terjadi pada zaman praaksara. Maka dari itu, bagi sobat yang ingin mengetahui perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter, baca terus artikel ini sampai selesai.

Selamat Membaca!!!

Sebelum membahas mengenai perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter, kia terlebih dahulu membahas mengenai zaman praaksara secara singkat sebagai zaman berkembangnya kehidupan nomaden, semi nomaden, dan sedenter pada waktu itu.

Zaman praaksara adalah masa sebelum manusia mengenal tulisan. Zaman praaksara disebut juga zaman nirleka yang artinya tanpa tulisan. Selain itu, zaman praaksara seringkali diartikan sebagai zaman prasejarah. Namun, penggunaan kata zaman prasejarah sudah digunakan kembali dan diganti dengan zaman praaksara.

Zaman praaksara dimulai sejak manusia ada di bumi. Sedangkan, zaman praaksara berakhir setelah manusia mengenal tulisan. Di Indonesia, zaman praaksara berakhir pada abad ke 4. Dengan penemuan prasasti Yupa di Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur membuat zaman praaksara berakhir di Indonesia dan digantikan dengan zaman aksara.

Baca Juga: Perbedaan Sedenter Dan Nomaden Pada Zaman Praaksara

Pembagian zaman praaksara dibagi menjadi dua yaitu zaman praaksara berdasarkan geologi dan zaman praaksara berdasarkan arkeologi. Dibawah ini dijelaskan singkat mengenai pembagian zaman praaksara di Indonesia adalah sebagai berikut.

  • Zaman praaksara menurut geologi dibagi menjadi zaman arkaekum, zaman paleolitikum, zaman mesolitikum, dan zaman neolitikum.
  • Zaman praaksara menurut arkeologi dibagi menjadi zaman paleolitikum, zaman mesolitikum, zaman neolitikum, zaman perunggu, dan zaman besi.

Itulah pembagian zaman praaksara di Indonesia yang perlu diketahui.

Kehidupan pada zaman praaksara berlangsung secara bertahap, mulai dari kehidupan nomaden, semi nomaden, dan sedenter. Namun, perlu diketahui bahwasannya kehidupan nomaden dan semi nomaden serta sedenter berbeda. Dibawah ini penjelasan terkait perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter adalah sebagai berikut.

Pertama, perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter adalah terletak pada pengertiannya.

Pengertian nomaden adalah pola kehidupan manusia purba yang selalu berpindah-pindah hal ini terjadi karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara sederhana, arti nomaden adalah berpindah pindah.

Sedangkan, pengertian semi nomaden adalah kehidupan manusia purba yang menetap sementara, lalu berpindah tempat tinggal lagi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara sederhana, semi nomaden artinya agak menetap.

Terakhir, pengertian sedenter adalah pola hunia kehidupan manusia purba yang sudah menetap dan mampu memproduksi makanannya sendiri. Secara sederhana, arti sedenter adalah menetap.

Kedua, perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter adalah terletak pada perkembangan zamannya.

Berkembangnya kehidupan nomaden pada zaman paleolitikum atau zaman batu tua. Zaman paleolitikum adalah perkembangan zaman batu untuk pertama kalinya dan kehidupan manusia purbanya adalah nomaden.

Sedangkan, berkembangnya kehidupan semi nomaden terjadi pada zaman mesolitikum. Zaman mesolitikum adalah zaman peralihan dari zaman paleolitikum ke zaman neolitikum. Manusia purba sudah cukup berkembang yang salah satunya dapat dilihat pada kehidupannya yang mulai semi nomaden.

Terakhir, berkembanya sedenter pada zaman neolitikum. Zaman neolitikum adalah zaman revolusi kebudayaan pada zaman batu. Dimana perkembangan kehidupan manusia purba sangat pesat, salah satunya terlihat pada kehidupan sedenter yan dlakukan oleh manusia purba.

Baca Juga: Pengertian Nomaden Food Gathering Dan Food Producing

Ketiga, perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter adalah terletak pada ciri cirinya.

Ciri ciri nomaden adalah manusia purba bergantung dalam hidup berkelompok kecil dan bergantung pada alam. Selanjutnya, ciri ciri nomaden adalah kehidupan manusia yang masih sangatlah sederhana. Terakhir, ciri ciri nomaden adalah manusia hidup dengan food gathering atau mengumpulkan makanan dan berburu hewan di hutan.

Sedangkan, ciri ciri semi nomaden adalah manusia purba hidup secara berkelompok dan bergantung terhadap alam. Selain itu, ciri ciri semi nomaden adalah manusia purba telah menempati gua gua berbentuk ceruk sebagai tempat tinggal sementaranya. Terakhir, ciri ciri semi nomaden adalah manusia purba hidup dengan cara food gathering.

Terakhir, ciri ciri sedenter adalah manusia telah hidup berkelompok dan tidak lagi hidup dengan bergantung pada alam. Selain itu, ciri ciri sedenter adalah manusia telah hidup dengan membangun rumah panggung untuk menghindar dari serangan hewan buas dan bencana alam, seperti banjir. Terakhir, ciri ciri sedenter adalah manusia purba hidup dengan cara food producing atau memproduksi makanannya sendiri. Maka dari itu, kehidupan sedenter tidak bergantung pada alam.

Keempat, perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter adalah terletak pada penyebab manusia purba hidupnya nomaden, semi nomaden, dan sedenter.

Penyebab manusia nomaden adalah kehidupan manusia purba yang masih sangat sederhana. Selain itu, penyebab nomaden adalah kemampuan manusia yang masih sederhana. Terakhir, penyebab manusia purba hidup nomaden adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sedangkan, penyebab semi nomaden adalah manusia telah berkembang dan jauh lebih berfikir untuk memiliki tempat tinggal sementara agar terhindari dari serangan hewan buas. Selain itu penyebab manusia purba hidup semi sedenter adalah untuk mencari tempat istirahat, berkumpul, dan mengolah makanan secara sederhana.

Terakhir, penyebab sedenter adalah kehidupan manusia purba sudah sangat berkembang dengan pesat. Selain itu, penyebab manusia purba hidup sedenter adalah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia purba tidak lagi bergantung pada alam. Mereka mampu memproduksi makanannya sendiri.

Kelima, perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter adalah terletak pada cara hidupnya.

Cara hidup nomaden adalah manusia purba berpindah pindah tempat tinggal. Mereka mengikuti pergerakan hewan buruannya dan mencari tempat yang memiliki makanan yang sangat berlimpah untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.

Sedangkan, cara hidup semi nomaden adalah manusia purba masih berpinda pindah tempat tinggalnya. Namun, manusia purba sudah memiliki tempat tinggal sementara. Sehingga, tidak sesering berpindah pindah tempat tinggalnya seperti nomaden. Selain itu, manusia purba hidup pada tempat tinggalnya dalam jangka waktu yang cukup lama sampai makanan dan hewan buruan di tempat tersebut berkurang.

Terakhir, cara hidup sedenter adalah manusia purba hidup dengan cara menetap di suatu wilayah dengan cara berkelompok. Manusia purba tidak lagi berpindah pindah tempat, tetapi tetap menetap secara terus menerus di wilayah tersebut. Hal ini karena manusia purba telah mampu membuat makanannya sendiri.

Keenam, perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter adalah terletak pada tempat tinggal yang ditinggali oleh manusia purba.

Tempat tinggal pada zaman nomaden adalah manusia purba tidak memiliki tempat tinggal yang permanen. Hal ini disebabkan karena manusia purba terus bergerak mengikuti pergerakan hewan buruannya dan tempat tersedianya makanan yang melimpah untuk memenuhi kebutuhannya.

Sedangkan, tempat tinggal semi nomaden adalah didalam gua gua yang berbentuk seperti cekung karang. Kebanyakan gua gua yang ditinggali oleh manusia purba pada saat itu berada di sekitar pantai atau tepi pantai.

Terakhir, tempat tinggal sedenter adalah manusia purba telah mampu membuat rumah permanen sendiri. Rumah yang dibentuk oleh manusia purba tersebut berbentuk panggung. Hal ini dilakukan untuk menghindari dari serangan hewan buas dan bencana alam, seperti banjir.

Terakhir, perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter adalah dalam cara memperoleh makanannya.

Pada kehidupan zaman nomaden, manusia purba dalam memperoleh makanannya dengan cara food gathering atau mengumpulkan makanan dan berburu hewan di hutan.

Sedangkan pada kehidupan semi nomaden, manusia purba masih sama seperti kehidupan nomaden yaitu food gathering atau mengumpulkan makanana dan berburu hewan di hutan untuk memenuhi kebutuhannya.

Baca Juga: Pengertian Nomaden Dan Semi Sedenter Zaman Praaksara

Terakhir, pada kehidupan sedenter, manusia purba hidup dengan cara food producing atau memproduksi makanannya sendiri. Sehingga, manusia purba sudah dapat membuat lahan pertanian dan peternakan untuk memenuhi kebutuhannya.

Nah, itulah materi mengenai perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter yang perlu diketahui. Semoga materi mengenai perbedaan nomaden dan semi nomaden serta sedenter dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan sobat semuanya.

Jangan lupa baca juga artikel lainnya hanya di Blog Pelajaran Sekolah.

Terimakasih Telah Membaca Dan Berkunjung

Video liên quan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề