Sebutkan dan jelaskan tahapan budidaya tanaman kangkung

hidroponikuntuksemua.com

Hidroponik merupakan salah satu teknik budidaya yang saat ini sangat digemari khususnya oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan. Permasalahan lahan yang sempit dapat teratasi dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik. Selain itu, biaya yang digunakan tergolong cukup murah dan mampu menghasilkan tanaman hidroponik yang menyehatkan.

Nah, bagi kamu yang saat ini ingin memulai teknik budidaya dengan memanfaatkan hidroponik, kamu dapat memulainya dengan jenis tanaman kangkung karena, selain bibitnya yang mudah didapat, tanaman ini juga dapat tumbuh dimedia apa saja, jadi lebih mudah untuk dibudidayakan atau kamu dapat menggantinya dengan tanaman sayur lainnya.

Untuk memulai budidaya hidroponik, maka setidaknya kamu memerlukan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan budidaya, khusus untuk melakukan hidroponik alat dan bahan yang diperlukan ialah:

  1. Wadah baskom, besek ataupun polybag
  2. Benih tanaman
  3. Nutrisi hidroponik
  4. ZPT [zat pengatur tumbuh]

Pemberian ZPT sebenarnya berguna untuk membuat benih berkembang dengan lebih baik dan cepat. Pemberian nutrisi hidroponik sebenarnya sudah cukup untuk melengkapi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sedangkan ZPT sifatnya optional – tidak wajib. Kamu bisa mendapatkan bahan – bahan tersebut di toko online atau toko pertanian terdekat di sekitar rumahmu.

1. Penyemaian

Penyeleksian dilakukan sebelum penyemaian. Rendam benih yang telah dibeli pada wadah dan biarkan semalaman. Pisahkan benih yang mengapung dan tenggelam, gunakan benih yang tenggelam karena memiliki kualitas yang baik, sedangkan sisanya dibuang. Lalu lanjutkan dengan proses penyemaian.

Penyemaian dilakukan dengan membungkus benih kangkung yang telah dibasahi dengan kain, lalu siram dengan air hangat kuku sekedar basah.

Setelah siap untuk ditanam, upayakan dengan kedalaman 1 cm dan jangan menempatkan terlalu banyak benih pada satu wadah, benih kangkung akan tumbuh. Taruh pada tempat teduh sehingga benih berkecambah kemudian jemur dibawah sinar matahari.

Penyemaian

Penyeleksian dilakukan sebelum penyemaian. Rendam benih yang telah dibeli pada wadah dan biarkan semalaman.

Pisahkan benih yang mengapung dan tenggelam, gunakan benih yang tenggelam karena memiliki kualitas yang baik, sedangkan sisanya dibuang. Lalu lanjutkan dengan proses penyemaian.

Penyemaian dilakukan dengan membungkus benih kangkung yang telah dibasahi dengan kain, lalu siram dengan air hangat sekedar basah.

Opsi lainnya menggunakan baskom kemudian menaruh besek diatasnya. Gunakan air AC atau air sumur sampai menyentuh dasar besek. Masukkan benih ke dalam besek, lalu taburkan sampai merata.

Setelah siap untuk ditanam, upayakan dengan kedalaman 1 cm dan jangan menempatkan terlalu banyak benih pada satu wadah, benih kangkung akan tumbuh. Taruh pada tempat teduh sehingga benih berkecambah kemudian jemur dibawah sinar matahari.

2. Pemberian Nutrisi dan Perawatan

Pemberian nutrisi dilakukan untuk mempercepat proses pertumbuhan tanaman. Pemberian nutrisi dilakukan dengan cara mencampurkan 5 ml nutrisi dengan 1 liter air. Siramkan ke dalam baskom yang berisi besek sehingga air meresap ke dalam besek sampai diserap oleh akar tanaman.

Pada tahapan perawatan, kangkung membutuhkan asupan nutrisi rutin untuk meningkatkan pertumbuhannya. Jangan telat menambah atau memberikan nutrisi pada air dibawahnya. Pada umur kurang lebih 2 minggu, harus dilakukan penambahan nutrisi. Penambahan jumlah nutrisi yang awalnya 5 ml per 1 liter, menjadi 10 ml per 1,5 liter.

Pada saat perawatan, nutrisi yang digunakan bisa sampai panen, untuk memastikannya kamu harus memperhatikan bau air yang dihasilkannya, apabila berbau tak sedap, maka air nutrisi hidroponik harus diganti, bila tidak maka pemakaian dapat dilanjutkan. Lakukan secara rutin hingga panen.

3. Panen Kangkung

Panen tanaman hidroponik kangkung dapat dilakukan pada umur 21-25 hari, pemanenan yang lambat akan menimbulkan rasa pahit getir pada batang dan daun tanaman kangkung.

Cara pemanenan ada 2 macam, yaitu dengan mencabut langsung sampai akarnya atau dengan memotong 2/3 bagian batang atas, pada bagian kedua budidaya masih bisa dilakukan lagi dengan pemberian nutrisi baru dan tunas kangkung akan tumbuh kembali.

Itulah tadi langkah mudah budidaya hidroponik kangnkung bagi pemula. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya? Selamat mencoba.

Sumber: //paktanidigital.com/

hidroponikuntuksemua.com

Hidroponik merupakan salah satu teknik budidaya yang saat ini sangat digemari khususnya oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan. Permasalahan lahan yang sempit dapat teratasi dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik. Selain itu, biaya yang digunakan tergolong cukup murah dan mampu menghasilkan tanaman hidroponik yang menyehatkan.

Nah, bagi kamu yang saat ini ingin memulai teknik budidaya dengan memanfaatkan hidroponik, kamu dapat memulainya dengan jenis tanaman kangkung karena, selain bibitnya yang mudah didapat, tanaman ini juga dapat tumbuh dimedia apa saja, jadi lebih mudah untuk dibudidayakan atau kamu dapat menggantinya dengan tanaman sayur lainnya.

Untuk memulai budidaya hidroponik, maka setidaknya kamu memerlukan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan budidaya, khusus untuk melakukan hidroponik alat dan bahan yang diperlukan ialah:

  1. Wadah baskom, besek ataupun polybag
  2. Benih tanaman
  3. Nutrisi hidroponik
  4. ZPT [zat pengatur tumbuh]

Pemberian ZPT sebenarnya berguna untuk membuat benih berkembang dengan lebih baik dan cepat. Pemberian nutrisi hidroponik sebenarnya sudah cukup untuk melengkapi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sedangkan ZPT sifatnya optional – tidak wajib. Kamu bisa mendapatkan bahan – bahan tersebut di toko online atau toko pertanian terdekat di sekitar rumahmu.

1. Penyemaian

Penyeleksian dilakukan sebelum penyemaian. Rendam benih yang telah dibeli pada wadah dan biarkan semalaman. Pisahkan benih yang mengapung dan tenggelam, gunakan benih yang tenggelam karena memiliki kualitas yang baik, sedangkan sisanya dibuang. Lalu lanjutkan dengan proses penyemaian.

Penyemaian dilakukan dengan membungkus benih kangkung yang telah dibasahi dengan kain, lalu siram dengan air hangat kuku sekedar basah.

Setelah siap untuk ditanam, upayakan dengan kedalaman 1 cm dan jangan menempatkan terlalu banyak benih pada satu wadah, benih kangkung akan tumbuh. Taruh pada tempat teduh sehingga benih berkecambah kemudian jemur dibawah sinar matahari.

Penyemaian

Penyeleksian dilakukan sebelum penyemaian. Rendam benih yang telah dibeli pada wadah dan biarkan semalaman.

Pisahkan benih yang mengapung dan tenggelam, gunakan benih yang tenggelam karena memiliki kualitas yang baik, sedangkan sisanya dibuang. Lalu lanjutkan dengan proses penyemaian.

Penyemaian dilakukan dengan membungkus benih kangkung yang telah dibasahi dengan kain, lalu siram dengan air hangat sekedar basah.

Opsi lainnya menggunakan baskom kemudian menaruh besek diatasnya. Gunakan air AC atau air sumur sampai menyentuh dasar besek. Masukkan benih ke dalam besek, lalu taburkan sampai merata.

Setelah siap untuk ditanam, upayakan dengan kedalaman 1 cm dan jangan menempatkan terlalu banyak benih pada satu wadah, benih kangkung akan tumbuh. Taruh pada tempat teduh sehingga benih berkecambah kemudian jemur dibawah sinar matahari.

2. Pemberian Nutrisi dan Perawatan

Pemberian nutrisi dilakukan untuk mempercepat proses pertumbuhan tanaman. Pemberian nutrisi dilakukan dengan cara mencampurkan 5 ml nutrisi dengan 1 liter air. Siramkan ke dalam baskom yang berisi besek sehingga air meresap ke dalam besek sampai diserap oleh akar tanaman.

Pada tahapan perawatan, kangkung membutuhkan asupan nutrisi rutin untuk meningkatkan pertumbuhannya. Jangan telat menambah atau memberikan nutrisi pada air dibawahnya. Pada umur kurang lebih 2 minggu, harus dilakukan penambahan nutrisi. Penambahan jumlah nutrisi yang awalnya 5 ml per 1 liter, menjadi 10 ml per 1,5 liter.

Pada saat perawatan, nutrisi yang digunakan bisa sampai panen, untuk memastikannya kamu harus memperhatikan bau air yang dihasilkannya, apabila berbau tak sedap, maka air nutrisi hidroponik harus diganti, bila tidak maka pemakaian dapat dilanjutkan. Lakukan secara rutin hingga panen.

3. Panen Kangkung

Panen tanaman hidroponik kangkung dapat dilakukan pada umur 21-25 hari, pemanenan yang lambat akan menimbulkan rasa pahit getir pada batang dan daun tanaman kangkung.

Cara pemanenan ada 2 macam, yaitu dengan mencabut langsung sampai akarnya atau dengan memotong 2/3 bagian batang atas, pada bagian kedua budidaya masih bisa dilakukan lagi dengan pemberian nutrisi baru dan tunas kangkung akan tumbuh kembali.

Itulah tadi langkah mudah budidaya hidroponik kangnkung bagi pemula. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya? Selamat mencoba.

Sumber: //paktanidigital.com/

Kangkung merupakan sayur yang banyak digemari masyarakat Indonesia, khususnya vegetarian. Tanaman yang satu ini bisa tumbuh dengan mudah di tanah Indonesia. Cara penanamannya pun lebih mudah daripada jenis – jenis sayuran kebanyakan. Untuk itu, jika anda adalah pemula dalam hal budidaya tanaman, budidaya tanaman kangkung bisa menjadi solusi yang tepat.

Meskipun cara menanam tanaman kangkung ini mudah, hanya sedikit saja orang yang mengetahui tentang cara membudidayakannya. Jika anda juga merupakan salah satu orang yang masih belum tahu tentang bagaimana cara budidaya kangkung yang benar, tidak usah khawatir, berikut ini kami beri tahu caranya.

Seperti ketika anda ingin menanam tanaman pada umumnya. Hal pertama yang harus anda lakukan untuk menanam kangkung adalah menyiapkan benihnya lebih dulu. Pilihlah benih tanaman yang memiliki kualitas unggul dan pastinya terbebas dari hama dan gulma, serta penyakit.

Untuk mendapatkan bibit kangkung, anda bisa datang ke kios – kios pertanian dan lakukan konsultasi kepada mereka mengenai benih kangkung terbaik. Dalam proses pembibitan sendiri, terdapat 2 cara yaitu biji dan stek.

Lahan yang anda siapkan untuk menanam kangkung juga haruslah terbebas dari hama dan gulma. Setelah terpilih mana lahan yang cocok, gemburkan tanah tersebut dan buatlah gundukan tanah dengan lebar 1 meter dengan panjang yang bisa anda sesuaikan sendiri dengan luas lahan yang anda miliki. Jangan lupa untuk diberikan jarak selebar 40 cm dengan bedengan.

Baca Juga  Cara Budidaya Tanaman Pangan Agar Lebih Produktif

Intinya, untuk bisa melakukan budidaya tanaman kangkung dengan baik, anda harus menggemburkan tanah lebih dulu dan atur bentuk lahan tersebut supaya bisa menyerupai bedengan.

Setelah lahan sudah siap dan sudah digemburkan, maka langkah selanjutnya adalah memberikan pupuk pada tanah lahan yang anda miliki secukupnya saja. Gunakan pupuk kandang dan biarkan selama 3-5 hari. Jika kandungan asam yang ada pada kandang terlalu tinggi, berikan saja kapur dolomit untuk menetralkan pH. Jika anda ingin hasil yang maksimal, takaran yang standar adalah 1 ember kecil untuk setiap karung pupuk.

Jika anda menginginkan hasil yang maksimal, maka anda tidak boleh menanam kangkung secara sembarangan. Ada cara – cara tertentu untuk menanam kangkung dengan benar. Berikut ini adalah caranya

  1. Buatlah lubang pada bedengan sedalam 5 cm dengan jarak 12 – 20 cm antar lubang
  2. Pada setiap lubang tersebut, masukan 3-5 biji kangkung. Jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit.
  3. Tutup benih – benih yang anda masukan tadi dan tutuplah dengan tanah tipis yang sudah dicampur dengan pupuk NPK dan pupuk kandang.
  4. Saat menanam benih, gunakan teknik zigzag.

Penyulaman merupakan hal paling penting dalam proses penanaman kangkung, dan pastinya hal ini tidak boleh dilewatkan. Kenali, tanaman – tanaman kangkung yang tidak tumbuh dengan sempurna. Setelah itu, gantilah dengan yang baru, supaya hasilnya seragam. Tanaman kangkung yang tidak tumbuh dengan sempurna bisa menjadi parasit untuk kangkung lainnya.

Saat melakukan budidaya tanaman kangkung, kamu harus rajin membersihkan gulma yang ada pada tanaman tersebut karena bisa mengganggu pertumbuhan kangkung. Selain membersihkan gulma, jangan lupa untuk memberikannya nutrisi tambahan yaitu pupuk urea sebanyak 15 gram per meter. Lakukan proses tersebut sejak 10 hari pembibitan.

Proses menuju panen tanaman kangkung terbilang cepat. Biasanya kangkung sudah siap dipanen ketika sudah mencapai usia 30 hari sejak benih ditanam. Cara memanenya juga sangatlah mudah yaitu tinggal cabut saja kangkung sampai ke akarnya. Jika mencabut membuat tangan anda sakit, anda juga bisa menggunakan pisau dan potong saja pangkal batangnya.

Kumpulkan hasil panen tersebut di tempat yang lembab supaya tidak layu. Anda juga bisa merendam akarnya supaya hasil panen bisa bertahan lebih lama.

Seperti itulah cara budidaya tanaman kangkung, cukup mudah dan simple bukan? Apakah anda tertarik untuk mencobanya? Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda, terutama bagi para petani atau pengusaha agrobisnis dan lainnya yang sedang membutuhkan informasi serupa. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

Terkait

PENDAHULUAN
Kangkung [Ipomoea spp.] merupakan salah satu sayuran daun yang paling populer di Asia Tenggara. Kangkung dikenal juga dengan ’swamp cabbage’, ’water convolvulus’, dan ’water spinach’. Tanaman kangkung berbunga dengan warna yang beragam dari putih sampai merah muda, dan batangnya dari warna hijau sampai ungu. Daunnya merupakan sumber protein, vitamin A, besi dan kalsium. Panduan penanaman yang disajikan adalah berdasarkan kondisi dataran rendah di Taiwan. Beberapa penyesuaian diperlukan disesuaikan dengan kondisi iklim, tanah, musim, hama dan penyakit. Kangkung beradaptasi terhadap kondisi iklim dan tanah yang cukup beragam, akan tetapi memerlukan kelembaban tanah yang relatif tinggi untuk pertumbuhan yang optimum. Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi lebih disukai. Kangkung dapat memberikan hasil yang optimum pada kondisi dataran rendah Tropika dengan temperatur tinggi dan penyinaran yang pendek. Temperatur yang ideal berkisar 25 – 30oC, sedangkan dibawah 10 oC tanaman akan rusak. Ada dua jenis kangkung, yaitu kangkung darat [Ipomoea reptans], berdaun sempit dan beradaptasi pada tanah yang lembab, serta dipanen hanya satu kali; dan kangkung air [Ipomoea aquatica] yang berdaun lebih lebar dan berbentuk panah. Jenis ini beradaptasi pada kondisi tergenang dan dipanen beberapa kali.


Kultur Teknis

Persiapan Tanam

Kangkung memerlukan lahan yang diolah dengan baik, dengan lebar bedengan 90 cm dan jarak antar bedengan 150 cm. Karena kangkung toleran terhadap genangan, maka bedengan yang dibuat boleh tidak terlalu tinggi.

Perlakuan benih

Kangkung dapat ditanam dengan menanam benih langsung, melalui pemindahan atau menggunakan stek batang. Penanaman secara langsung dapat dilakukan bila jumlah benih cukup banyak, kurang tenaga. Benih disemai pada bedengan dengan larikan sedalam 1-1.5 cm, jarak antar larikan 15 - 20 cm dan dalam larikan 5 cm. Tutup benih dengan kompos. Bila sudah berdaun dua, kurangi tanaman dengan berjarak tanaman 10-15 cm. Secara komersial, kerapatan tanaman 50 000 tanaman/ha, diperlukan 5 kg/ha benih. Untuk cara penanaman dengan menyebar benih, pengurangan benih tidak perlu dilakukan. Benih yang diperlukan 5 – 10 kg/ha.

Penanaman dengan pemindahan/transplanting. 

Penanaman meliputi dua tahap, yaitu produksi bibit semaian dan penanaman di lapangan. Produksi bibit semaian. Bibit semaian dapat ditumbuhkan pada baki pesemaian atau di bedengan pesemaian. Medium pesemaian harus terdiri dari medium yang mampu menahan air dengan drainase yang baik, misalnya kompos, arang sekam, media campuran untuk pot. Media dikukus selama 2 jam untuk sterilisasi. Biji disemai pada kedalaman 1-1.5 cm, lalu jarangkan bila sudah mempunyai dua daun. Pesemaian sebaiknya dilakukan di bawah naungan, dengan pengairan yang cukup. Bila akan dipindahkan ke lapangan, berikan cahaya matahari langsung 3-4 jam dan pada hari ke-4 semaian sudah menerima matahari penuh, dan biasanya siap dipindah ke lapangan 3 minggu setelah semai, atau bibit semaian mempunyai 5-6 daun.
Menggunakan stek batang.  Bila benih tidak cukup, maka stek batang dapat digunakan sebagai benih. Hal ini biasanya dilakukan pada kangkung berdaun lebar yang banyak ditanam di dataran rendah. Stek yang panjangnya 15-25 cm dengan 3-4 buku biasanya diambil pada panen pertama, kemudian direndam 1-3 hari dalam air untuk pembentukan akar sebelum dipindahkan ke lapangan. Stek ditanam 2-3 stek/lubang sedalam 5-10 cm dengan jarak antar guludan 20-30 cm, dan jarak dalam guludan 15-20 cm. Siram segera setelah tanam.

Pemupukan

Kangkung dapat hidup pada kesuburan tanah sedang. Kangkung sangat tanggap terhadap pemupukan nitrogen dan juga pemupukan organik. Kombinasi penggunaan pupuk organik dan anorganik dapat meningkatkan hasil dan memelihara kesuburan tanah. Dosis pupuk yang digunakan tergantung pada kesuburan tanah, jenis tanah, kecepatan ketersediaan pupuk, dan kandungan bahan organik. Rekomendasi pemupukan tergantung dari kondisi setempat. Pupuk kandang 10 ton/ha, pupuk anorganik 75 kg/ha urea, 100 kg/ha SP-36, dan 50 kg/ha KCl.

Pengairan

Kangkung membutuhkan banyak air karena berbatang basah. Pengairan sangat diperlukan setelah tanam, terutama bila tanaman layu pada siang hari. Pengairan dapat dilakukan dengan dileb diantara bedengan.

Penyiangan gulma

Gulma menyaingi cahaya, air, dan cahaya yang dapat mengurangi hasil. Tanah harus diolah dengan baik karena benih kangkung lambat untuk tumbuh, maka pengendalian gulma perlu dilakukan dini pada penanaman benih secara langsung

Pengendalian hama dan penyakit tanaman

Penyakit yang biasa menyerang kangkung adalah: karat putih [Albugo ipomoeae-panduratae], aphids dan thrips. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara bercocok tanam yang baik seperti rotasi tanaman, sanitasi, jarak tanam yang cukup, penyiraman di antara bedengan. Penggunaan pestisida sebaiknya dihindarkan, kecuali bila serangan begitu tinggi, sehingga penyemprotan pestisida perlu dilakukan mengikuti kaidah yang berlaku untuk keselamatan.

Panen
Kangkung siap dipanen 30-45 hst, tergantung dari varietas dan tipe tanaman kangkung. Panen dapat dilakukan sekali sampai beberapa kali. Untuk panen yang berulang, tunas dipotong 15-20 cm dari permukaan tanah, biasanya seminggu sekali. Panen yang berulang menghambat pembungaan dan merangsang tumbuhnya tunas lateral yang berkembang menjadi tunas batang baru. Panen sebaiknya dilakukan pada waktu hari tidak terlalu panas untuk menghidarkan layu, pagi  atau sore sekali. Hasil panen sebaiknya disimpan di tempat yang teduh dan sejuk.

Sumber:   Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Ditulis oleh: Tri Kusnanto dan Suryani

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề