Sebutkan jenis-jenis manusia purba di Indonesia dan ditemukan di mana?

Manusia purba adalah manusia yang hidup pada era praaksara yaitu saat tulisan belum ditemukan. Bagaimanakah cara untuk mengetahui kehidupan manusia di zaman tersebut? Menurut penjelasan di buku “Sejarah Peminatan Paket C Tingakatan V Modul Tema 3”, ada dua cara untuk mengetahui kehidupan manusia zaman praaksara.

Pertama yaitu melalui sisa manusia, tumbuhan, dan hewan yang sudah membatu atau yang disebut sebagai fosil. Kedua yakni melalui benda peninggalan sebagai hasil budaya manusia pada saat itu. Misalnya alat rumah tangga, bangunan, artefak, perhiasan, senjata, dan fosil manusia purba yang sudah ditemukan.

Kehidupan manusia purba tersebar di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Di nusantara banyak ditemukan fosil peninggalan zaman purbakala. Fosil tersebut meliputi tengkorak, badan, dan kaki.

Fosil tengkorak dan kapasitas tempurung kepala bisa menunjukan kemampuan berpikir manusia pada saat itu dibandingkan dengan manusia modern. Hal tersebut juga berlaku untuk bentuk tulang rahang, lengan, dan kaki yang bisa dibandingkan dengan bentuk tulang manusia modern atau dengan kera.

Dari berbagai penelitian diketahui bahwa manusia purba memiliki perbedaan dengan manusia modern saat ini. Namun untuk jenis manusia purba tertentu ada yang mempunyai tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan kera.

Berdasarkan keterangan di dalam buku “Sejarah Peminatan Paket C Tingkatan V Modul Tema 3”, terdapat beberapa fosil manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia. Berikut ulasannya.

Advertising

Advertising

Baca Juga

Manusia purba tertua di Indonesia adalah Meganthropus Palaeojavanicus. Hal tersebut juga diketahui dari namanya, mega artinya besar, anthropus berarti manusia, palaeo berarti tua, dan javanicus artinya jawa.

Manusia purba ini diketahui hidup 2 – 1 juta tahun lalu. Ciri manusia purba ini yaitu memiliki badan besar, kening menonjol, dan tulang pipi menebal. Makanan utama dari kelompok ini yaitu tumbuh-tumbuhan.

Fosil tulang rahang bawah Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1941 di dekat Desa Sangiran, Lembah Sungai Bengawan Solo.

2. Pithecanthropus Robustus dan Pithecanthropus Mojokertensis

Jenis manusia purba lainnya yang juga ditemukan di Indonesia yaitu Pithecanthropus Robustus dan Pithecanthropus Mojokertensis. Manusia purba ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada tahun 1936 di Lembah Sungai Brantas.

Manusia purba ini merupakan generasi lebih muda dibandingkan Meganthropus Palaeojavanicus. Jenis manusia purba ini dianggap mirip kera sehingga disebut pithe yang artinya kera.

3. Pithecanthropus Erectus

Kelompok manusia praaksara ini ditemukan oleh Eugene Dubosi pada tahun 1890 – 1892 di Desa Trinil, dekat Ngawi, Madiun. Berdasarkan temuannya, ciri-ciri manusia purba ini memiliki tubuh sedikit kecil dan mempunyai kemampuan berpikir yang masih rendah.

Volume otak kepala masih sebesar 900 cc sedangkan volume otak manusia modern sudah lebih dari 1000 cc dan volume otak kera tertinggi hanya 600 cc. Pithecanthropus Erectus diketahui hidup sekitar 1 juta sampai 600.000 tahun lalu.

Baca Juga

Manusia purba lainnya yang ditemukan di Indonesia yaitu Homo Soloensis. Seperti namanya, fosil manusia purba ini ditemukan di sepanjang Bengawan Solo (Ngandong, Smabungmacan, dan Sangiran) oleh C. Ter Haardan W.F.F. Oppernoort. Homo Soloensis ditemukan pada tahun 1931-1934.

Ciri dari kelompok ini memiliki bentuk tubuh tegak dan kening yang sudah tidak menonjol. Homo Soloensis diperkirakan hidup dari 900.000 sampai 200.00 tahun lalu.

Sementara itu, Homo Wajakensis ditemukan oleh Von Rietschoten di Desa Wajak pada 1888 dan Eugene Duboispada 1889. Manusia purba ini idul sekitar 60.000 sampai 25.00 tahun lalu. Manusia Wajak diduga sebagai nenek moyang bangsa asli Australia (bangsa Aborigin).

Kedua jenis manusia purba ini disebut homo karena memiliki kesamaan seperti manusia modern saat ini. Volume otaknya juga sudah berkembang bahkan mencapai 1300 cc. Kedua jenis tersebut dikenal juga sebagai Homo Sapiens.

5. Homo Mojokertensis

Manusia purba di Indonesia berikutnya yaitu Homo Mojokertensis. Kelompok manusia ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di Mojokerto. Fosil yang ditemukan yaitu tengkorak anak-anak yang usianya dibawah lima tahun. Penemu manusia purba ini memperkirakan fosil Homo Mojokertensis sebagai fosil dari anak-anak Pithecanthropus.

Baca Juga

Sama halnya dengan manusia modern, kelompok manusia purba juga pernah melalui beberapa zaman. Ada tiga macam zaman manusia purba yaitu zaman palaeolithikum, mesolothikum, dan neolithikum.

Ketiga zaman tersebut memiliki hasil budaya, ciri budaya, dan manusia pendukung yang berbeda. Mengutip dari buku “Sejarah Peminatan Paket C Tingkatan V Modul Tema 3”, berikut penjelasannya.

Zaman Palaeolithikum

Hasil Kebudayaan

  1. Kapak genggam
  2. Chopper/ kapak, perimbas, alat serpih, alat-alat tulang

Manusia Pendukung

  1. Homo Erectrus Erectus
  2. Homo Sapiens Wajakensis
  3. Homo Sapiens Soloensis

Ciri-ciri Hasil Budaya

  1. Batunya kasar
  2. Belum dibentuk

Baca Juga

  1. Kjokkenmoddinger
  2. Abris Sous Rache
  3. Pebble, Hache Courte, Flakes
  4. Ujung mata panah, pipisan
  1. Batunya lebih halus
  2. Sedikit dibentuk sesuai kebutuhan

Baca Juga

  1. Kapak persegi
  2. Kapak lonjong
  3. Perhiasan
  4. Gerabah
  1. Proto Melayu (Suku Nias, Toraja, Dayak, Sasak)
  1. Batunya sudah halus
  2. Dibentuk sesuai kebutuhan

Suara.com - Bagi Anda pecinta mata pelajaran Sejarah, topik tentang jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia pasti sangat menarik untuk disimak.

Manusia purba adalah manusia yang hidup pada ribuan tahun bahkan sampai jutaan tahun lalu di permukaan bumi. Manusia purba juga memiliki banyak suku dan ras. Selain itu, manusia purba juga hidup nomaden atau berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain.

Di Indonesia, terdapat sejumlah penemuan fosil manusia purba yang tercatat dalam sejarah. Adapun lokasi penemuan fosil tersebut tersebar di berbagai daerah, seperti di Trinil, Solo, hingga Flores.

Penasaran dengan jenis manusia purba apa saja yang ditemukan di Indonesia? Berikut ulasan tentang jenis manusia purba selengkapnya.

Baca Juga: Kronologi Peristiwa Bandung Lautan Api

1.    Meganthropus Paleojavanicus

Fosil jenis manusia purba Meganthropus ditemukan oleh von Koeningswald di Sangiran pada 1936 dan 1941. Saat itu, Koenigswald menemukan fosil rahang manusia berukuran besar. Berdasarkan rekonstruksi, para peneliti kemudian menamakannya Meganthropus Paleojavanicus yang berarti manusia raksasa dari Jawa. Manusia purba ini diperkirakan hidup di zaman Pleistosen awal dengan mengumpulkan makanan berupa tumbuh-tumbuhan sebagai cara bertahan hidup.

2.    Pithecanthropus Mojokertensis

Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di Mojokerto. Manusia purba ini memiliki badan tegap dengan tinggi 165 – 180 cm. Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis adalah tulang kening tebal, menonjol, dan melebar sampai ke pelipis. Adapun isi tengkorak Pithecanthropus Mojokertensis diperkirakan antara 750 – 1300 cc.

3.    Pithecanthropus Erectus

Baca Juga: Sejarah Penemuan dan Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus

Jenis manusia purba ini ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1890 di dekat Trinil, sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo. Fosil yang ditemukan saat itu berupa bagian atas tengkorak, tulang rahang, dan tulang kaki. Pithecanthropus Erectus memiliki tinggi badan sekitar 160 – 180 cm. Pada bagian belakang kepala, Pithecanthropus Erectus mempunyai bentuk yang lebih menonjol. Manusia purba ini mempunyai volume otak sekitar 900 cc dengan bentuk wajah yang hampir menyerupai monyet.

Jauh sebelum bangsa Barat datang ke Indonesia, sejak 2.500.000 tahun yang lalu, di Nusantara telah di huni oleh manusia pra-aksara dengan peradaban budaya yang beraneka ragam. Tidak heran jika di Indonesia banyak sekali ragam budayanya. Hal ini di pengaruhi oleh sejarah sosiokultural yang ada sejak zaman purba. Adapun jenis-jenis manusia purba yang ada di Indonesia antara lain.

  1. Meganthropus. Fosil jenis meganthropus, yaitu paling terkenal adalah Meganthropus palaeojavanicus. Meganthropus palaeojavanicus memiliki arti yaitu megan itu besar, anthropus artinya manusia, paleo artinya tua dan javanicus artinya dari Jawa. Jadi Meganthropus palaeojavanicus artinya manusia pra-aksara bertubuh besar dan tertua dari Jawa. Ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941 di Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Manusia pra aksara tertua di Jawa ini diperkirakan hidup antara 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang lalu. Sampai saat ini, perkakas yang digunakan oleh Meganthropus palaeojavanicus masih belum ditemukan.
  2. Pithecanthropus, artinya manusia kera. Jenis fosil paling banyak ditemukan di Indonesia adalah fosil Pithecanthropus. Manusia pra-aksara ini diperkirakan hidup antar 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang lalu. Pithecanthropus tidak setegap meganthropus. Di Indonesia jenis-jenis pithecanthropusc ada tiga antara lain Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus soloensis, dan Pithecanthropus erectus. Fosil Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugene Dubois Tahun 1891 disekitar lembah Sungai Bengawan Solo, Trinil, Jawa Tengah. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang atas, tengkorak dan tulang kaki. Pithecanthropus mojokertensis atau disebut juga Pithecanthropus robustus ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa tulang tengkorak anak-anak. Sedangkan fosil pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh Von Koenigswald juga dan Oppernoorth tapi ditempat terpisah, yaitu di Ngandong dan Sangiran tahun 1931-1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan tulang kering
  3. Manusia jenis homo lebih sempurna dari kedua jenis manusia pra-aksara jika dibandingkan dengan jenis manusia pra-aksara meganthropus maupun pithecanthropus. Hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Secara fisik manusia pra-aksara jenis homo ini sudah lebih maju dan sempurnya karena sudah mirip dengan manusia modern sekarang ini. Secara kualitatif, tingkat kecerdasannya sudah lebih tinggi karena sudah mampu menggunakan alat-alat dari batu, tulang dan tanduk binatang. Contoh alat-alat perkakas yang mereka gunakan dari batu berupa berbagai jenis kapak, alat-alat serpih (flakes). Sedangkan alat dari tulang berupa alat penusuk (belati), ujung tombak, dan alat pengorek ubi serta keladi. Di samping itu ada alat-alat berburu berupa mata tombak yang terbuat dari tulang ikan pari. Adapun alat-alat yang terbuat dari tanduk berupa tanduk menjangan atau rusa yang diruncingkan. Ada tiga jenis manusia homo ini, antara lain Homo soloensis (manusia pra aksara dari Solo), Homo wajakensis (manusia pra aksara dari Wajak), dan Homo sapiens (manusia cerdas).

Berdasarkan penjeleasan di atas maka jawabannya di antara lain adalah Meganthropus palaeojavanicus, Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus soloensis, dan Pithecanthropus erectus, Homo wajakensis (manusia pra aksara dari Wajak), dan Homo sapiens (manusia cerdas).