- Jepit starter pada ragum
- Buka mur pengikat klem kabel utama ke motor starter
- Lepas baut – mur pemegang solenoid
- Lepas solenoid dari motor starter.
- Goyang – goyangkan solenoid supaya pluyernya terlepas dan tuas penger
Baca Juga : engine immobilizer mobil
- Buka tutup bantalan
- Dengan lidah pengukuran periksa celah samping poros anker antara plat pengunci dan kerangka ujung
- Bandingkan hasil pengukuran dengan buku petunjuk
- Buka plat pengunci, pegas dan ring/karet
- Buka dua baut panjang dan keluarkan kerangka ujung komutator
- Dengan sepotong kawat baja lepas pegas – pegas sikat dan lepas sikat – sikat dari pemegangnya
- Lepaskan pemegang sikat dari anker
- Buka kerangka kumparan medan dari rumah penggerak pinion
- Buka tuas penggerak dari rumah penggerak pinion
- Lepaskan anker dari rumah pengerak
- Dengan alat khusus keluarkan cincin penyetop dari ring pengunci
- Lepaskan ring pengunci
- Keluarkan pinion beserta kopling jalan bebas dan poros anker
Membersihkan komponen – komponen- Bersihkan pinion beserta kopling jalan bebas tanpa dicuci
- Bersihkan dengan bensin komponen – komponen lainnya jangan sampai basah kuyup
- Keringkan komponen yang dicuci ring – ring jangan sampai hilang
Perakitan- Tempatkan pinion pada poros anker [skema vet]
- Tempatkan cincin penyetop pada poros anker
- Pasang ring pengunci
- Dengan ragum tekan ring pengunci periksa bahwa ring pengunci terpasang dengan benar
- Dengan obeng, pukul pinion dalam usaha memasukan cincin penyetop ke dalam ring pengunci [skema vet]
- Pasang tuas penggerak pinion pada rumah penggerak [skema vet]
- Pasang anker beserta pinion pada rumah penggerak [skema vet]
- Pasang kerangka kumparan medan pada anker
Baca Juga : perawatan sistem pelumasan mobil
- Tempatkan pemegang sikat di atas poros anker
- Dengan sepotong kawat baja pegang pegas sikat serta pasang sikat pada pemegang sikat
- Pasang kerangka ujung pada poros anker dan pasang 2 baut panjang [skema vet]
- Pasang karet, pegas dan plat pengunci [skema vet]
- Ukur celah samping anker antara plat pengunci dan kerangka ujung
- Pasang tutup bantalan dengan dua sekrup [skema vet]
- Kaitkan solenoid pada tuas pengerak. Pasang baut / mur pengikat solenoid [skema vet]
- Pasang klem kabel utama ke motor starter
#kelistrikan #pkkr
Aliran arus saat kunci kontak posisi ON yaitu : Pull-in coil
→Hold-in coil→Ground Baterai
→Terminal →Contact→ Terminal 30 plate C Field
→ Armature → Ground Coil
G. Pembongkaran, Pemeriksaan, Pengetesan dan Perakitan Motor Starter
1. Pembongkaran Motor Starter
Langkah pembongkaran motor starter reduksi harus dilakukan dengan prosedur dan urutan yang benar agar dapat dihindari kerusakan pada komponen-
komponen motor starter reduksi. Langkah pembongkaran motor starter reduksi adalah sebagai berikut :
a. Sebelum dilakukan pembongkaran, terlebih dahulu lepas kabel penghubung
antara terminal C dan field coil. b.
Lepas baut pengikat brush holder pada end cover. c.
Lepas dua baut pengikat armature housing dan end cover pada gear housing. d.
Lepas end cover dari armature housing. e.
Lapas brush holder dari commutator. f.
Lepas armature housing dan armature dari gear housing. g.
Melepas tiga baut pengikat gear housing bersama dengan gasket dan labyrinth tube.
h. Lepas gear hosing cover dan lepas clutch dan gigi reduksi overrunning clutch
assembly .
i. Lepas starter selenoid magnetic switch dari dudukannya bersama dengan
dengan selenoid lever.
Gambar 25. Pembongkaran dan perakitan komponen-komponen motor starter reduksi
2. Pemeriksaaan dan Pengetesan Motor Starter. Pemeriksaan dan pengetesan motor starter yang harus dilakukan setelah
dilakukan pembongkaran dan sebelum perakitan motor starter, adalah sebagai berikut :
a. Comutator
Starter selenoid Selenoid lever
Brush holder Starter selenoid
Over running clutch assy Armature
Solenoid Lever
Labyrinth tube Molybdenum
disulvide Molybdenum
disulvide
Gear housing cover
Over running clutch assembly
Armature housing Gear housing
Gasket
End cover Molybdenum
disulvide
Brush Brush holder
Armature
Gambar 25. Pemeriksaan diameter comutator
Gambar 26. Pemeriksaan commutator runout Pemeriksaan diameter dan commutator runout, sesuaikan dengan standart
dan batas limit dari komutator.
Tabel 1. Diameter Comutator Standart
Service Limit
Mitsubishi 2,4 KW
32 mm 1,37 in
31 mm 1,29 in
Tabel 2. Commutator Runout Standart
Service Limit
Mitsubishi 2,4 Kw
0-0.2 mm 0-0.002 in
0.4 mm 0.016 in
Pemeriksaan komutator secara visual, dengan melihat bagaimana kondisi permukaan dari segmen-segman komutator. Jika kondisi permukaan kotor atau
terbakar maka kotoran harus dibersihkan, dapat dilakukan dengan menggunakan amplas atau dengan menggunakan kertas mica.
Gambar 27. Commutator mica depth
Tabel 3. Commutator mica depth Standart
Service Limit
Mitsubishi 2,4 Kw
0.4-0.5 mm 0.016-0.020 mm
0.15 mm 0.006 in
Pemeriksaan komutator secara visual, dengan melihat bagaimana kondisi permukaan dari segmen-segman komutator. Jika kondisi permukaan kotor atau
terbakar maka kotoran harus dibersihkan, dapat dilakukan dengan menggunakan amplas atau dengan menggunakan kertas sandpaper.
b. Armature coil
Commutator
Sandpaper
Mica depth
Untuk memastikan bagaimana kondisi armature coil maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap armature coil, yaitu :
1 Pemeriksaan secara visual terhadap permukaan coil core armature apakah
terdapat karat atau terluka karena gesekan dengan field coil.
Gambar 28. Pemeriksaan permukaan coil core armature 2
Ground test
Gambar 29. Ground test pada armature coil Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan ohm meter multi meter.
Tempelkan terminal + ohm meter pada komutator dan hubungkan terminal - ohm meter dengan inti armature coil. Jika terdapat hubungan maka armature
harus diganti. 3
Pengetesan hubungan singkat Letakan armature diatas alat pengetes armature lalu tempelkan mata
gergaji pada inti armature, sementara armature diputar. Jika mata gergaji tertarik atau bergetar berarti terjadi hubungan singkat pada armature, dan
harus diganti.
Inspec of damage
Gambar 30. Pengetesan hubungan singkat armature coil 4
Pengetesan sirkuit terbuka Periksa hubungan antar segmen-segmen jika terdapat hubungan pada
setiap titik pengetesan, berarti terjadi sirkuit terbuka. Dan armature harus diganti.
Gambar 31. Pengetesan sirkuit terbuka armature coil. c.
Field Coil 1
Pengetesan kebocoran Periksa field coil terhadap hubungan antar ujung-ujung kawat field coil.
Jika tidak ada hubungan berarti ada kawat yang terputus pada field coil dan harus diganti.
2 Ground test
Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara ujung field coil dan frame medan. Jika ada hubungan ganti field coil.
Gambar 32. Bagian brush dan armature housing yang akan dilakukan pengetesan
Gambar 33.Pengetesan kebocoran dan Ground test pada field coil.
d. Kopling starter dan roda pinion gear
Yang harus dilakukan pada pemeriksaan kopling starter dan roda gigi pinion, adalah sebagai berikut :
1 Pemeriksaan ulir gigi kemungkinan aus atau cacat
2 Periksa pinion apakah bergerak dengan lembut
3 Periksa gigi dan alur dari roda gigi kemungkinan aus atau cacat
4 Putar pinion, apabila pinion
berputar dengan bebas pada arah jarum jam tetapi terkunci pada arah berlawanan dengan jarum jam berarti kopling masih baik
5 Periksa gigi pinion dan gigi fly wheel terhadap kemungkinan aus atau cacat
Gambar 34.Pemeriksaan starter clutch e.
Brush 1
Periksa keadaan panjang dari brush apakah sesuai dengan standart dan batas limit yang telah ditentukan.
Gambar 35. Pemeriksaan panjang brush Tabel 4. Panjang brush
Standart Service
Limit Mitsubishi
2,4 Kw 18 mm
0,75 in 11 mm
0.43 in
2 Pengukuran ketegangan brush spring
Masukan brush kedalam brush holder, kemudian pasangkan alat pengukur ketegangan spring spring scale pada spring. Ukur ketegangan spring saat spring
berexpansi.
Gambar 36. Pengukuran ketegangan brush spring Tabel 5. Spring tension
Service Limit
Mitsubishi 2,4 Kw
25-34 N 2.55-3.45 kg
3 Pemeriksaan brush holder
Periksa hubungan antara terminal + dan termminal - pada brush holder, jika terjadai hubungan maka pada brush holder terjadi kebocoran.
Gambar 37. Pemeriksaan brush holder f.
Tes sirkuit terbuka pull in coil dan hold in coil 1
Tes sirkuit terbuka pull in coil
Tes dilakukan dengan menghubungkan terminal 50 dan terminal C, jika tidak terjadi hubungan maka kumparan pull in coil rusak.
Gambar 38. Tes sirkuit terbuka pull in coil 2
Tes sirkuit terbuka hold in coil Tes dilakukan dengan menghubungkan terminal 50 dan massa, jika tidak
terjadi hubungan maka kumparan hold in coil rusak.
Gambar 39.Tes sirkuit terbuka hold in coil
g. Pemeriksaan plunger
Periksa daya balik plunger setelah ditekan, dan pastikan kembali dengan lembut.
BAB III
massa
Gambar 40.Pemeriksaan Plunger
3. Perakitan Motor Starer
Video yang berhubungan