Sebutkan penerapan bioteknologi pada bidang pertanian dan peternakan

udin abay | Rabu, 20 Mei 2020 , 20:34:00 WIB

Sebutkan penerapan bioteknologi pada bidang pertanian dan peternakan

Swadayaonline.com - Bioteknologi  berasal dari kata bios yaitu hidup, teuchos yaitu alat dan logos yaitu ilmu, sehingga dapat dikatakan bahwa bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip biologi. Menurut European Federation of Biotechnology (EFB), bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa.

Bioteknologi terbagi menjadi 2, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvesional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme secara langsung untuk menghasilkan suatu produk, proses bioteknologi konvensional ini lebih dikenal dengan istilah fermentasi. Fermentasi merupakan proses produksi energi tanpa oksigen (anaerob) namun seiring berkembangnya teknologi istilah fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk baik metabolit primer atau metabolit sekundernya. Contoh produk hasil fermentasi yaitu yoghurt, keju, bir, tape dan tempe. Dalam dunia pertanian bioteknologi konvensional dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos, pupuk kandang dan biogas melalui proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme. Selain itu proses fermentasi ini juga dimanfaatkan untuk menambah nilai jual suatu produk hasil pertanian sebagai contoh pengolahan keju, kimchi, tape, minuman beralkohol dan masih banyak lagi produk-produk yang memanfaatkan mikroorganisme dalam proses fermentasi.

Bioteknologi modern erat kaitannya dengan rekayasa genetika, dalam bidang pertanian bioteknologi mempunyai tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan perbaikan sifat-sifat suatu tanaman pada level gen. Secara keseluruhan bioteknologi dalam bidang pertanian bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan.

Era Industri 4.0 saat ini merupakan era teknologi dimana hampir di semua sektor menggunakan teknologi, seperti yang sedang marak saat ini yaitu mobile connectivity, artificial intelligence, internet of things, next generation robotics, 3D printing, genetic engineering, nanotechnology, advanced materials, dan biotechnology. Kecepatan dan peningkatan produksi merupakan 2 hal yang dibutuhkan oleh sektor pertanian dalam era ini, sehingga digitalisasi, bioteknologi, dan kecepatan proses merupakan kunci dari revolusi pertanian pada era 4.0 saat ini.

Aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian dapat membantu dalam percepatan produksi benih, perbaikan sifat-sifat tanaman, hingga menghasilkan jenis tanaman baru. Semua itu bisa dihasilkan dengan cara rekayasa genetika dan kultur jaringan. Rekayasa genetika adalah suatu usaha memanipulasi suatu gen organisme untuk tujuan tertentu, dengan cara menghilangkan atau menambahkan suatu gen sehingga menghasilkan organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan. Organisme yang telah direkayasa genetikanya sering disebut dengan Genetic Modified Organism (GMO). Contoh bioteknologi dalam bidang pertanian yang berupa tanaman GMO yang ada di sekitar kita diantaranya adalah:1. Jagung manis. Jagung manis yang kita konsumsi saat ini merupakan jagung hasil rekayasa genetika. Pada jagung manis gula yang terkandung direkayasa untuk tidak diubah menjadi pati sehingga tetap manis dan berair.2. Pepaya California, pepaya ini juga merupakan hasil rekayasa genetika oleh seorang profesor dari IPB, yang memiliki kelebihan rasa lebih manis dan cepat berbuah.

3. Golden rice, pada tanaman padi ini disisipkan gen penghasil betakaroten dari tanaman wortel, sehingga padi ini memiliki kelebihan selain mengandung karbohidrat juga memiliki kandungan vitamin A. 4. Kapas yang resisten terhadap Bt toksin, pada tanaman kapas ini telah disisipkan gen Bt toksin sehingga aman dari hama. 5. Kedelai impor yang menjadi bahan baku dari tempe dan tahu, kedelai ini telah disisipkan dengan gen EPSPS sehingga kedelai impor ini tahan terhadap herbisida berbahan glifosfat. Selain itu kelebihan lainnya adalah harganya lebih murah karena selalu tersedia di pasaran.

Selain rekayasa genetika, kultur jaringan juga memiliki peran dalam bidang bioteknologi pertanian. Kultur jaringan digunakan untuk memperbanyak tanaman hasil rekayasa genetika dan juga untuk menyediakan benih unggul yang selalu tersedia sepanjang waktu yang tidak dapat dipenuhi dengan perbanyakan tanaman secara konvensional. Selain itu kultur jaringan juga digunakan untuk menghasilkan benih tanaman dalam waktu relatif cepat dan dalam jumlah banyak yang tidak tergantung kondisi musim atau cuaca.

Kultur jaringan sendiri bukanlah suatu ilmu, melainkan suatu teknik yang sangat penting dalam bidang bioteknologi pertanian. Kultur jaringan merupakan teknik menumbuhkan tanaman dari bagian tanaman yang dapat berupa sel, jaringan atau organ yang ditanam dalam media tumbuh dalam kondisi lingkungan yang aseptis sehingga tumbuh menjadi tanamah utuh. Media tumbuh yang digunakan pada kultur jaringan berisi nutrisi makro, mikro, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tanaman seperti layaknya yang ada dalam tanah.

Aplikasi bioteknologi lainnya dapat digunakan untuk menciptakan pertanian yang berkesinambungan, dengan cara mengurangi ketergantungan pertanian terhadap bahan kimia. Aplikasi bioteknologi ini dapat berupa pembuatan kompos, pupuk hayati, biopestisida, bioherbisida dan bioinsektisida. Berbagai macam riset bioteknologi terus dilakukan untuk menemukan produk pertanian yang dapat meningkatkan produksi maupun dapat menjadi solusi terhadap permasalahan pertanian lainnya. SY/SRA

Sebutkan penerapan bioteknologi pada bidang pertanian dan peternakan

Pixabay

ketahui pengertian dan contoh penerapan bioteknologi peternakan, yuk!

Bobo.id - Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi semakin digunakan dalam kegiatan sehari-hari yang memberikan keuntungan bagi manusia.

Salah satu contohnya adalah bioteknologi, teman-teman.

Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup maupun produk dari makhluk hidup dalam proses produksi untuk menghasilkan keuntungan bagi manusia.

Bioteknologi diterapkan pada banyak bidang, seperti bioteknologi pangan, bioteknologi kedokteran, bioteknologi pertanian, hingga bioteknologi peternakan.

Defisini peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.

Umumnya, hewan yang banyak diternakkan adalah sapi, ayam. kambing, domba, dan babi.

Hasil peternakan di antaranya daging, susu, telur, dan bahan pakaian.

Nah, bioteknologi peternakan adalah melakukan kegiatan usaha ternak dengan memanfaatkan ilmu bioteknologi agar meningkatkan keuntungan dan meningkatkan mutu peternakan.

Seperti apa contoh-contoh bioteknologi peternakan, ya?

Baca Juga: Contoh-Contoh Penerapan Bioteknologi, Mulai dari Pangan hingga Lingkungan

Contoh-contoh Bentuk Bioteknologi Peternakan

1. Pemberian hormon pada hewan untuk meningkatkan produksi susu dan daging.

2. Rekayasa genetika pada hewan ternak untuk mendapatkan hewan ternak unggul.

3. Pembuatan pakan bergizi tinggi untuk ternak.

4. Transfer embrio, di mana embrio hewan akan dibiakkan dalam laboratorium dan akan ditanam di rahim hewan ternak betina untuk anakan yang unggul.

5. Pembuatan vaksin untuk ternak.

6. Kloning hewan.

7. Inseminasi buatan. 

Penerapan Bioteknologi yang Menguntungkan dalam Bidang Peternakan

Baca Juga: Contoh-Contoh Hasil Samping Perikanan dan Peternakan, Salah Satunya untuk Produk Kecantikan

berikut ini adalah beberapa contoh penerapan bioteknologi peternakan yang paling menguntungkan, yakni peningkatan produksi susu sapi dengan hormon bovine somatotropin atau disingkat dengan bST.

Hormon akan disuntikkan kepada sapi perah sehingga sapi memiliki kemampuan untuk memproduksi susu lebih banyak.

Dengan menggunakan hormon ini, produksi susu sapi akan meningkat 8 hingga 21 persen.

Selain itu, susu yang dihasilkan juga dapat direkayasa, sehingga kandungan protein bisa diperbanyak dan kandungan lemak diturunkan.

Selain membuat susu sapi lebih banyak, ternyata bioteknologi peternakan bisa membuat hewan ternak tahan penyakit dengan rekayasa genetika.

Hal ini dapat mengurangi kemungkinan sapi mati karena terkena mastitis dan ayam mati karena flu burung.

Mastitis adalah penyakit pembengkakan pada kelenjar susu yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus.

Flu burung adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus influenza tipe A yang ditularkan oleh unggas ke manusia.

Teman-teman, itulah contoh-contoh bioteknologi peternakan dan penerapan yang paling menguntungkan di bidang peternakan.

Kuis!

Sebutkan contoh-contoh bentuk bioteknolgi peternakan!

Petunjuk: Cek halaman 2!

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News