Sebutkan penyakit yang bisa muncul pada saat perubahan cuaca

Dalam konferensi pers secara virtual di kanal Youtube BMKG pada Rabu [8/12/2021], Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan cuaca ekstrem yang berpotensi melanda sejumlah kawasan Indonesia pada akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022 antara lain berupa curah hujan yang tinggi, angin kencang dan gelombang air tinggi.

Saat pandemi Covid-19 belum berakhir, kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem harus ditambah. Cuaca ekstrem sering kali menyebabkan daya tahan tubuh melemah. Padahal, upaya meningkatkan daya tahan tubuh saat ini adalah salah satu kunci agar badan tetap sehat dan mencegah penularan Covid-19.

Selain melemahnya daya tahan tubuh, dr. Novrida, AAK., Kepala Bidang Pelayanan Medis Klinik Gadjah Mada Medical Center UGM menyebutkan, penyakit yang sering muncul saat cuaca ekstrem antara lain batuk, pilek [influenza], dan infeksi saluran pernafasan akut [ISPA]. Dengan kondisi normal, batuk dan pilek bisa sembuh dalam waktu 3-5 hari. Namun, dalam cuaca ekstrem, penyakit bisa bertahan lebih lama dalam tubuh dengan durasi bisa lebih dari tujuh hari.

Baca juga: Perluas Manfaat Asuransi Kendaraanmu Agar Terlindung dari Risiko Banjir

Bahkan, Kementerian Kesehatan juga mengingatkan ada beberapa penyakit-penyakit langganan pada cuaca ekstrem khususnya saat sering hujan deras, angin kencang dan suhu dingin. Beberapa penyakit di antaranya digolongkan sebagai penyakit serius dan berakibat fatal apabila tidak ditangani secara tepat. Berikut beberapa penyakit berbahaya tersebut:

Leptospirosi adalah penyakit yang terkenal dengan sebutan kencing tikus. Leptospirosis adalah jenis penyakit yang penularannya melalui urine atau darah binatang liar maupun hewan piaraan. Umumnya manusia yang terjangkit penyakit ini tertular melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi dengan kencing atau darah dari hewan liar atau piaraannya.

Umumnya, leptospirosis menimbulkan demam tinggi. Pada kasus tertentu, penyakit leptospirosis dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan. Gejala-gejala penyakit leptospirosis antara lain demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, otot betis sakit, dan sakit perut.

Penderita asma harus waspada saat suhu tiba-tiba dingin akibat cuaca ekstrem. Suhu udara dingin adalah pantangan yang harus dihindari penderita asma. Suhu dingin merupakan pemicu utama munculnya gangguan asma seperti mengi sesak napas dan napas pendek.

Norovirus adalah sejenis virus flu perut yang dapat menular dengan mudah. Penyakit norovirus bisa saja menyerang sewaktu-waktu, tapi akan jadi lebih berbahaya saat kambuh ketika cuaca sedang dingin. Penderita norovirus bisa mengalami muntah-muntah parah.

Suhu dingin akibat cuaca ekstrem juga hal yang harus dihindari para penderita reumatik atau yang memiliki riwayat artitis. Saat dingin, reumatik bisa kambuh, sendi terasa lebih kaku dan nyeri. Oleh karena itu, ketika ada potensi cuaca ekstrem yang mengakibatkan perubahan suhu dari panas ke dingin, penderita reumatik dan pemilik riwayat artitis perlu menyediakan baju hangat, hingga krim atau minyak penghangat badan.

Orang yang pernah mengalami serangan jantung harus waspada saat suhu dingin akibat cuaca ekstrem. Saat suhu udara menjadi lebih dingin, tekanan darah meningkat. Hal ini memaksa jantung untuk bekerja ekstra. Kinerja jantung yang terlalu dipaksakan bisa berbahaya karena bisa menyebabkan serangan atau gagal jantung.

Baca juga: Omicron Sudah Masuk ke Indonesia, Ini Tips Mencegahnya

Daerah yang sering dilanda hujan, biasanya terjadi peningkatan kasus DBD atau demam berdarah dengue dan malaria. Kedua penyakit ini disebabkan oleh virus yang dibawa nyamuk. Nyamuk lebih banyak berkembang biak di daerah yang sering hujan.

Sebenarnya, penyakit tersebut bisa sembuh tanpa perawatan khusus [self limiting disease]. Namun, kamu juga harus waspada karena penyakit ini berpotensi berujung pada kematian. Oleh karena itu, penanganan penyakit ini tidak boleh terlambat. Segera temui dokter jika ada tanda-tanda penyakit tersebut.

Tanda-tanda DBD adalah sakit pada sekujur tubuh dan demam yang dapat mengakibatkan komplikasi serta kerusakan pembuluh darah. Kerusakan pembuluh darah bisa menyebabkan pendarahan fatal dan kebocoran plasma. Sedangkan tanda-tanda malaria adalah demam yang disertai dengan sakit kepala parah dan badan menggigil yang muncul 10-15 hari setelah terjadi gigitan nyamuk.

Cara mencegah serangan penyakit saat cuaca ekstrem

Cuaca ekstrem berdampak pada daya tahan tubuh. Perlu upaya untuk mengantisipasi cuaca ekstrem ini agar tubuh tidak mudah terserang penyakit yaitu menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani pola hidup sehat. Seperti yang pernah disinggung dalam akun media sosial Allianz Indonesia, setidaknya ada lima hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem, yakni:

  • Menjaga pola tidur, tidak begadang

Pola tidur yang baik dan waktu istirahat yang cukup akan memberikan daya tahan tubuh yang bagus, tentunya hal ini sangat krusial untuk tetap sehat di tengah cuaca ekstrem. Hindari begadang dan bangunlah pada pagi hari. Durasi tidur yang baik untuk tubuh adalah 7-8 jam.

  • Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Disiplin menjaga kebersihan diri dan lingkungan bisa menghindarkan bakteri dan virus berkembang. Protokol kesehatan berupa mencuci tangan juga harus terus dijalankan. Karena, bakteri dan virus bisa menempel di tangan setelah melakukan aktivitas.

Sedia payung dan topi untuk menghindari hujan atau panasnya matahari. Jangan biarkan tubuh kehujanan atau terkena panasnya terik matahari. Kehujanan menjadikan tubuh kedinginan sehingga daya tahan tubuh melemah. Selalu membawa payung dan topi saat bepergian untuk jaga-jaga.

Baca juga: Lonjakan Kasus COVID-19 Mulai Menurun, Ayo Tetap Lakukan 6 Aksi Proteksi Ini!

  • Konsumsi suplemen tambahan

Konsumsi makanan yang bergizi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Bila perlu, kamu harus konsumsi suplemen tambahan seperti vitamin untuk memperkuat perlindungan tubuh dari serangan penyakit.

  • Mengurangi aktivitas di luar ruangan

Di tengah pandemi Covid-19, semua orang diimbau untuk menjaga jarak dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini juga perlu dijalankan saat cuaca ekstrem agar tidak berhadapan langsung dengan hujan, suhu dingin atau angin kencang.

Tentunya, selain cara di atas, olahraga juga perlu dilakukan secara rutin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Perlindungan tubuh dari bahaya penyakit akibat cuaca ekstrem akan semakin lengkap dengan asuransi kesehatan dari Allianz Indonesia. Ada beragam produk asuransi kesehatan andalan Allianz Indonesia yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.

Itulah berbagai macam penyakit berbahaya yang bisa menyerang saat cuaca ekstrem dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegahnya. Keep healthy dan safety!

1. Flu  

Seasonal influenza yang mana gejala utama influenza musiman yang paling sering adalah batuk, pilek, dan rasa panas di tubuh meskipun kadang tidak disertai kenaikan suhu tubuh. Tenggorokan juga terasa kering dan sakit untuk menelan.  

"Mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah rentan mengalaminya, termasuk anak-anak, lansia dan penderita penyakit kronis seperti diabetes, pasien paska operasi, atau yang memiliki pola makan buruk dan jarang berolahraga," katanya.  

2. Panas Dalam  

Penyakit panas dalam adalah suatu keadaan dimana tubuh manusia mengalami panas yang berlebihan terutama di sistem pencernaan. Panas dalam bisa disebabkan oleh tidak seimbangnya makanan yang bersifat panas dan dingin.

Ada faktor yang berperan dalam menghadirkan gejala panas dalam, yaitu faktor eksternal seperti virus dan lingkungan, serta faktor internal berupa daya tahan tubuh.  

“Inilah yang oleh masyarakat disebut panas dalam,” Kumpulan gejala panas dalam, dalam istilah medis disebut syndrome, dapat terjadi karena perubahan cuaca ekstrem sehingga menyebabkan daya tahan tubuh menurun," katanya.  

3. Alergi  

Bagi penderita alergi, meningkatnya serbuk sari dan debu di udara dapat memicu gejala alergi yang memperberat flu dan panas dalam. "Perubahan cuaca juga mengubah tekanan udara, suhu dan komposisi udara, menyebabkan kuman dan virus di lingkungan semakin berkembang," bebernya.  

ADVERTISEMENT

4. Diare  

Diare adalah salah satu penyakit yang umum di derita oleh anak dan dewasa. Apalagi diare merupakan penyakit yang cukup mengganggu aktivitas. "Karena kita banyak virus dan bakteri jadi lingkungan makanan kita enggak steril. Kayak jajan sembarangan itu berisiko untuk terkena diare," tukasnya.

5. Batuk  

Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan. Serta gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.

Flu Virus Fortified In Colder Weather – National Institutes of Health. [n.d.]. Retrieved November 16, 2021, from //www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/flu-virus-fortified-colder-weather 

Waspada Terhadap Demam Berdarah Dengue [DBD] di Musim Pancaroba – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. [2020]. Retrieved November 16, 2021, from //dinkes.kalbarprov.go.id/waspada-terhadap-demam-berdarah-dengue-dbd-di-musim-pancaroba/ 

Chakour, K. [2021]. It’s cold outside! Do your joints hurt? – UChicago Medicine. Retrieved November 16, 2021, from //www.uchicagomedicine.org/forefront/prevention-and-screening-articles/its-cold-outside-do-your-joints-hurt 

Colds and flu – Asthma UK. [2021]. Retrieved November 16, 2021, from //www.asthma.org.uk/advice/triggers/colds-and-flu/ 

How to boost your immune system –  Harvard Health Publishing. [2021]. Retrieved November 16, 2021, from //www.health.harvard.edu/staying-healthy/how-to-boost-your-immune-system 

Out in the cold –  Harvard Health Publishing. [2021]. Retrieved November 16, 2021, from //www.health.harvard.edu/staying-healthy/out-in-the-cold 

Sore throat – Mayo Clinic. [2021]. Retrieved November 16, 2021, from //www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sore-throat/symptoms-causes/syc-20351635 

Common cold – Mayo Clinic. [2021]. Retrieved November 16, 2021, from //www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold/symptoms-causes/syc-20351605 

Dorleijn, D., Luijsterburg, P., Burdorf, A., Rozendaal, R. M., Verhaar, J., Bos, P. K., & Bierma-Zeinstra, S. [2014]. Associations between weather conditions and clinical symptoms in patients with hip osteoarthritis: a 2-year cohort study. Pain, 155[4], 808–813. //doi.org/10.1016/j.pain.2014.01.018

Pergantian Musim, Masyarakat Diimbau Waspadai ISPA dan Penyakit Mata. [2022]. Retrieved 23 June 2022, from //jatengprov.go.id/beritadaerah/pergantian-musim-masyarakat-diimbau-waspadai-ispa-dan-penyakit-mata/

Pink eye [conjunctivitis] – Symptoms and causes. [2022]. Retrieved 23 June 2022, from //www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pink-eye/symptoms-causes/syc-20376355

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề