Sebutkan perilaku-perilaku terpuji yang mencerminkan pemahaman tentang ibadah salat

Contoh Contoh Perilaku yang Mencerminkan Pemahaman Ibadah Salat - Shalat adalah kewajiban bagi setiap kaum muslim, Salat ([sαlat'] bahasa Arab: صلاة; transliterasi: alāt; variasi ejaan: shalat, solat, sholat) merujuk kepada ritual ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad sebagai figur pengejawantah perintah Allah. Umat muslim diperintahkan untuk mendirikan salat karena menurut Surah Al-'Ankabut dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. (wikipedia)

Sebutkan perilaku-perilaku terpuji yang mencerminkan pemahaman tentang ibadah salat

souce img : id.wikipedia.org/

1. Kebajikan terhadap Sesama


a. Melatih kekompakan

Shahlat fardhu lebih baik dikerjakan secara berjamaah karena lebih utama dan pahalanya lebih banyak. Pada saat sholat berjamaah akan terlihat kompak. Seorang imam sebelum memulai shalat selalu memerhatikan kesiapan makmumnya. Saf saf harus disusun secara rapi, lurus dan rapat diantara para makmum. Selanjutnya, imam memulai shalat dan diikuti oleh makmumnya hingga selesai. gerakan shalat imam dan makmum selalu kompak.

Kekompakan shalat tersebut dapat dijadikan teladan. Misalnya kekompakan dalam kerja bakti membersihkan sekolah. Ketika waktu kerja bakti tiba, maka tak seorang pun yang duduk santai, mengobrol dan berdiam diri. Tidak boleh ada sebagaian anak bekerja (bakti) tetapi sebagian lainnya malas malasan. Semua harus saling bahu membahu agar tugas kerja bakti selesai dengan baik.

b. Mematuhi perintah ketua kelompok

Dalam shalat berjamaah imam selalu diikuti oleh makmumnya. Takbir, rukuk, sujud, tasyahud dan gerakan imam lainnya selalu dipatuhi makmumnya. Sepanjang shalat imam benar maka harus diikuti makmumnya. Makmum tidak boleh mendahului gerakan imamnya.

Pelaksanaan shalat berjamaah dapat dijadikan teladan. Imam shalat, sama dengan ketua kelompok. Perilaku ketua kelompok harus benar dan baik agar dapat diikuti oleh anggotanya. Anggota kelompok harus patuh kepada ketuanya.

c. Tidak marah bila dinasihati

Imam shalat harus mau diberitahu kesalahannya. Makmum shalat juga harus mau dan berani memberitahu kesalahan imamnya. Ketika gerakan imam salah, makmum berucap "subhanallah!". Ketika bacaan imam salah atau lupa, makmum harus membetulkannya. Semua tindakan (Imam dan makmum) tersebut hanya untuk kebenaran dan diikhlaskan karena allah semata.

Begitu pula, ketika bekerja atau bermain bersama, kita tidak boleh gampang marah, dan harus saling menasihati. semua itu dilakukan untuk kebenaran dan karena allah semata.

d. Suka mengirimkan salam dan mendo'akan teman

Setiap shalat selalu diakhiri dengan ucapan salam. salah adalah ucapan untuk keselamatan, kerahmatan dan keberkahan bagi orang lain. Dengan demikian, shalat mengajarkan kita untuk saling memberikan salam sesama teman. Apalagi, salam juga bisa bermanfaat untuk mendo'akan teman. Dengan saling memberikan salam (mendo'akan), kamu akan bertambah akrab dengan teman teman.

e. Menepati janji

Orang terbiasa shalat di awal waktu akan pandai mengatur waktu. Ia tidak suka menunda nunda waktu shalatnya. Sepertinya, ia sudah punya janji kepada Allah untuk menjumpainya pada awal waktu shalat. Dengan demikian, orang yang terbiasa shalat tepat waktu akan selalu menepati janji kepada sesamanya.

f. Memupuk rasa solidaritas

shalat diwajibkan bagi setiap muslim tanpa adanya pembedaan kaya, miskin, laki laki, wanita, pejabat, rakyat jelata, pintar, bodoh, mukim, safar, sehat atau yang sakit sekalipun. Bahkan, tidak ada pembedaan atau pekhususan saf saf salat di dalam masjid. bagi yang datang duluan, boleh menempati saf paling awal atau saf terdepan.

Ajaran shalat yang demikian itu dapat memupuk rasa soilidaritas. Semua jamaah menyatu dalam perasaan (hati) dan pikiran yang sama. Mereka saling bertemu dan menyapa. Akhirnya, mereka dapat saling membantu dalam kebaikan.

2. Menghindari perilaku tercela

Beberapa perilaku tercela akan dapat dihindari jika kita memahami makna ibadah shalat secara benar. Beberapa perilaku tercela tersebut adalah seperti di bawah ini.

a. Suka mengungkit ungkit pemberian

Shalat yang khusyu' senantiasa mengajarkan keikhlasan, yaitu semua amal hanya untuk Allah. apabila niat kita sudah ikhlas, maka tidak peduli dengan penilaian orang lain, tidak mengharapkan pujian atau imbalan, tidak bersedih karena dicaci atau berkurang harta, serta tidak menyebut nyebut sesuatu yang sudah diberikan karena dilakukan dengan ikhlas hanya karena Allah semata.

b. Suka meremahkan teman

Shalat mengajarkan kita mengagungkan Allah dan merendahkan diri di hadapannya. Shalat yang khusyu' akan menyadarkan betapa kecilnya diri kita. Segenap pujian keagungan dan kemuliaan hanyalah milik Allah. Oleh karena itu, tidak pantaslah kita eremahkan ciptaan Allah lainnya, termasuk meremahkan teman.

c. Ingin menang sendiri

Siapa yang datang lebih dahulu di masjid, maka ia berhak menempati saf shalat terdepan atau yang ia inginkan. Untuk yang datang belakangan, hanya berhak menempati saf shalat yang tersisa. Ia tidak bisa bersikap ingin menang sendiri. Ia tidak boleh menggeser atau meminta jamaah lain pindah ke tempat lain karena akan ditempatinya. Sikap ingin menang sendiri seharusnya dapat dihindari.

d. Suka mencuri

Tatkala membaca do'a iftitah di dalam shalat, kita sebenarnya telah berikrar bahwa "shalat ku ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah." Selain itu, shalat sebenarnya akan mencegah kita dari niat berbuat jahat, termasuk mencuri atau mengambil sesuatu milik orang lain tanpa izin.

e. Suka meminta minta

Selama shalat, kita sebenarnya telah banyak meminta kepada allah, baik meminta ampunan, petunjuk, pertolongan, belas kasih, derajat, rezeki, kesehatan, kesejahteraan, rahmat dan keberkahannya. Maka, tidak patut kita meminta minta kepada selainnya. sikap suka meminta minta itu tidak terpuji apalagi sampai mengemis.

f. Suka berbohong

Orang dapat saja berbohong kepada orang lain. Tetapi sebenarnya ia tidak bisa berbohong kepada dirinya sendiri dan kepada Allah. Seorang yang beriman tentu menyadarinya dan tidak akan berbohong. Ketika ia ingat kepada Allah. Maka setiap shalat kita selalu diingatkan ketika akan berbohong, kita akan teringat terhadap pengawasan Allah dan kita akan mengurungkannya

g. Suka menggangu teman

Kita tidak boleh mengganggu teman yang sedang shalat. Apalagi sampai membatalkan shalat nya. Kita harus saling menjaga kondisi agar shalat dapat dijalankan secara khusuk. Apabila kita sudah terbiasa menjaga kondisi yang baik, atau tidak suka menganggu shalat teman, maka kita terbiasa untuk tidak saling menganggu.

Perilaku yang Mencerminkan Pemahaman Ibadah Shalat - Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya mohon dimaafkan karena saya juga manusia yang tak luput dari kesalahan dan terimakasih kepada buku kurtilas yang sudah memberikan informasi ini. Sekian dan terimakasih sumber artikel ini : buku pelajaran sekolah

Tahukah kamu, bahwa shalat memiliki beberapa keutamaan. Di bawah ini adalah keutamaan tersebut.

  1. shalat termasuk rukun Islam yang kedua setelah syahadatain.
  2. shalat diwajibkan atas muslim/muslimah yang perintahnya disampaikan oleh Allah secara langsung.
  3. shalat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan ditanya pada hari kiamat.
  4. shalat termasuk amal yang paling disukai oleh Allah.
  5. shalat dapat menghapuskan kesalahan dan menghilangkan keburukan.
  6. shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
  7. Orang yang khusyuk shalat-nya akan mewarisi surga Firdaus.
  8. shalat adalah sarana untuk mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana disampaikan dalam firman-Nya:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S al-Baqarah/2:153).

Shalat adalah ibadah dengan cara menghadap kepada Allah secara langsung. Ketika menghadap itulah kita membaca bacaan shalat. Lalu, sudahkah kita memahami arti bacaan shalat?

Dengan memahami arti bacaan shalat, shalat kita akan menjadi khusyuk. Hati dan pikiran kita bisa lebih berkonsentrasi sehingga ibadah shalat akan membekas dan berpengaruh terhadap tingkah laku kita.

Ayo, kita simak arti dari bacaan shalat. Resapilah maknanya.

C. Perilaku yang Mencerminkan Pemahaman Ibadah shalat

1. Kebajikan terhadap Sesama

a) Melatih kekompakan. Shalat fardhu lebih baik dikerjakan secara berjamaah karena lebih utama dan pahalanya lebih banyak. Pada saat shalat berjamaah akan terlihat kompak. Seorang imam sebelum memulai shalat selalu memperhatikan kesiapan makmumnya. shaf harus disusun secara rapi, lurus, dan rapat di antara para makmum. Selanjutnya, imam memulai shalat dan diikuti oleh makmumnya hingga selesai. Gerakan shalat iman dan makmum selalu kompak. Kekompakan shalat tersebut dapat dijadikan teladan. Misalnya, kekompakan dalam kerja bakti membersihkan sekolah. Ketika waktu kerja bakti tiba, maka tak seorang pun yang dudu santai, mengobrol, dan berdiam diri. Tidak boleh ada sebagian anak bekerja (bakti) tetapi sebagian lainnya malas-malasan. Semua harus saling bahu-membahu agar tugas kerja bakti selesai dengan baik.

b) Mematuhi perintah ketua kelompok. Dalam shalat berjamaah, imam selalu diikuti oleh makmumnya. Takbir, rukuk, sujud, tasyahuddan gerakan imam lainnya selalu dipatuhi makmumnya. Sepanjang shalat imam benar maka harus diikuti makmumnya. Makmum tidak boleh mendahului gerakan imamnya. Pelaksanaan shalat berjamaah dapat dijadikan teladan. Imam shalat, sama dengan ketua kelompok. Perilaku ketua kelompok harus benar dan baik agar dapat diikuti oleh anggotanya. Anggota kelompok harus patuh kepada ketuanya.

c) Tidak marah bila dinasihati. Imam shalat harus mau diberitahu kesalahannya. Makmum shalat juga harus mau dan berani memberitahu kesalahan imamnya. Ketika gerakan imam salah, makmum berucap “subhānallah!” Ketika bacaan imam salah atau lupa, makmum harus membetulkannya. Semua tindakan (imam dan makmum) tersebut hanya untuk kebenaran dan diikhlaskan karena Allah semata. Begitupula, ketika bekerja atau bermain bersama, kita tidak boleh gampang marah, dan harus saling menasihati. Semua itu dilakukan untuk kebenaran dan karena Allah semata.

d) Suka mengirimkan salam dan mendoakan teman. Setiap shalat selalu diakhiri dengan ucapan salam. Salam adalah ucapan untuk keselamatan, kerahmatan, dan keberkahan bagi orang lain. Dengan demikian, shalat mengajarkan kita untuk saling memberikan salam sesama teman. Apalagi, salam juga bisa bermanfaat untuk mendoakan teman. Dengan saling memberikan salam (mendoakan), kamu akan bertambah akrab dengan teman-teman.

e) Menepati janji. Orang yang terbiasa shalat di awal waktu akan pandai mengatur waktu. Ia tidak suka menunda-nunda waktu shalat-nya. Sepertinya, ia sudah punya janji kepada Allah untuk menjumpai-Nya pada awal waktu shalat. Dengan demikian, orang yang terbiasa shalat tepat waktu akan selalu menepati janji kepada sesamanya.

f) Memupuk rasa solidaritas. Shalat diwajibkan bagi setiap muslim tanpa adanya pembedaan kaya, miskin, laki-laki, wanita, pejabat, rakyat jelata, pintar, bodoh, mukim, safar, sehat, atau yang sakit sekalipun. Bahkan, tidak ada pembedaan atau pengkhususan ¡af-¡afshalat di dalam masjid. bagi yang datang duluan, boleh menempati shaf-shaf terdepan. Ajaran shalat yang demikian itu dapat memupuk rasa solidaritas. Semua jamaah menyatu dalam perasaan (hati) dan pikiran yang sama. Mereka saling bertemu dan menyapa. Akhirnya, mereka dapat saling membantu dalam kebaikan.

2. Menghindari Perilaku Tercela

Beberapa perilaku tercela akan dapat dihindari jika kita memahami makna ibadah shalatsecara benar. Beberapa perilaku tercela tersebut adalah seperti di bawah ini.

a) Suka mengungkit-ungkit pemberian shalat yang khusyµ' senantiasa mengajarkan keikhlasan, yaitu, semua amal hanya untuk Allah. Apabila niat sudah ikhlas, maka tidak peduli dengan penilaian orang lain, tidak mengharapkan pujian atau imbalan, tidak bersedih karena dicaci atau berkurang harta, serta tidak menyebut-nyebut sesuatu yang sudah diberikan karena dilakukan dengan ikhlas hanya karena Allah semata.

b) Suka meremehkan teman shalat mengajarkan kita mengagungkan Allah dan merendahkan diri di hadapan-Nya. shalat yang khusyµ'akan menyadarkan betapa kecilnya diri kita. Segenap pujian keagungan dan kemuliaan hanyalah milik Allah. Oleh karena itu, tidak pantaslah kita meremehkan ciptaan Allah lainnya, termasuk meremehkan teman.

c) Ingin menang sendiri Siapa yang datang lebih dahulu di masjid, maka ia berhak menempati shaf shalat terdepan atau yang ia inginkan. Untuk yang datang belakangan, hanya berhak menempati shaf shalat yang tersisa. Ia tidak bisa bersikap ingin menang sendiri. Ia tidak boleh menggeser atau meminta jamaah lain pindah ke tempat lain karena akan ditempatinya. Sikap ingin menang sendiri seharusnya dapat dihindari.

d) Suka mencuri Tatkala membaca doa iftitah di dalam shalat, kita sebenarnya telah berikrar bahwa “shalat-ku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Subhanahu wata’ala”. Selain itu, shalat sebenarnya akan mencegah kita dari niat berbuat jahat, termasuk mencuri atau mengambil sesuatu milik orang lain tanpa izin.

e) Suka meminta-minta Selama shalat, kita sebenarnya telah banyak meminta kepada Allah, baik meminta ampunan, petunjuk, pertolongan, belas kasih, derajat, rezeki, kesehatan, kesejahteraan, rahmat dan keberkahan-Nya. Maka, tidak patut kita meminta-minta kepada selain-Nya. Sikap suka meminta-minta itu tidak terpuji apalagi sampai mengemis.

f) Suka berbohong Orang dapat saja berbohong kepada orang lain, tetapi sebenarnya ia tidak bisa berbohong kepada dirinya sendiri dan kepada Allah. Seorang yang beriman tentu menyadarinya dan tidak akan berbohong ketika ia ingat kepada Allah. Maka, setiap shalat kita selalu diingatkan. Ketika akan berbohong, kita akan teringat terhadap pengawasan Allah, dan kita akan mengurungkannya.

g) Suka mengganggu teman. Kita tidak boleh mengganggu teman yang sedang shalat. Apalagi sampai membatalkan shalat-nya. Kita harus saling menjaga kondisi agar shalat dapat dijalankan secara khusuk. Apabila kita sudah terbiasa menjaga kondisi yang baik, atau tidak suka mengganggu shalat teman, maka kita terbiasa untuk tidak saling mengganggu.

D. Pengalaman shalat di Rumah dan di Masjid

1. Pengalaman shalat di rumah

Hai teman, bagaimana shalat-mu? Ayo, ceritakan dan tuliskan pengalamanmu saat kamu shalatdi rumah. Pengalaman yang dapat kamu ceritakan dan tuliskan itu berhubungan dengan hal berikut ini.

  • Apakah kamu sudah rajin melaksanakan shalat?
  • Shalat apa saja yang biasa kamu lakukan di rumah?
  • Apakah kamu shalat sendirian? Atau, berjamaah dengan siapa saja
  • Kejadian apa yang membuat kamu senang saat shalat di rumah dan masing-masing berapa raka’at?
  • Kejadian apa lagi yang membuat kamu berkesan saat shalat di rumah?

2. Pengalaman shalat di masjid

Selain di rumah, kamu dapat melakukan shalat di masjid. Orang yang senantiasa shalat di masjid akan mendapatkan keutamaan dari Allah Subhanahu wata’ala Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Tujuh golongan yang Allah akan menaungi mereka pada suatu hari (kiamat) yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; (di antaranya) seorang penguasa yang adil, pemuda yang dibesarkan dalam ketaatan kepada Rabb-nya, seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, ….” (H.R. Bukhari).

Shalat wajib (subuh, zuhur, asar, maghrib, dan isya) sebaiknya dilakukan secara berjamaah karena lebih utama daripada shalat sendirian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat.” (H.R. Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu).