Sebutkan tiga contoh tindakan yang berasal dari roh baik

Bagaimana dalam keluarga kita ada kebahagiaan dan masuk dalam rencana Tuhan yang sempurna? Yaitu dengan mendatangkan Kerajaan Allah di dalam keluarga kita.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,

 maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

[Matius 6:33]

Tuhan akan menambahkan dengan kelimpahan menurut kekayaanNya pada keluarga kita. Carilah Kerajaan Allah agar ada di dalam keluarga kita. Pertanyaannya, bagaimana mendatangkan Kerajaan Allah dalam keluarga kita?

Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah,

maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.

[Matius 12:28]

Bukan mengusir anggota keluarga kita tetapi setan atau iblis yang ada dalam pasangan atau anak-anak kita. Perilaku yang buruk dapat terjadi bukan hanya keinginan daging namun juga roh yang dikuasai roh jahat.

Diperlukan proses yang cukup lama karena pasangan dan anak-anak kita ada pribadi-pribadi yang adalah manusia yang dekat dengan kita. Perlu pendekatan dan keterbukaan untuk melakukan pemulihan dalam kasus ini.

“Sekali lagi Aku berkata kepadamu,

lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum

dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

[Matius 19:24]

Dari ayat di atas sebenarnya menceritakan bagaimana Kerajaan Allah yang bisa datang kepada mereka yang rendah hati. Karena pintu lubang jarum di Israel hanya dapat dilewati oleh unta yang merunduk untuk dapat melewatinya.

“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,

karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”

[Matius 5:3]

Kerendahan hati, dalam keluarga bentuk yang nyata adalah: Saling mengampuni! Diperlukan kerendahan hati  untuk memberi pengampunan dan meminta ampun.

Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka:

 “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka,

 sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

[Markus 10:14]

Kerajaan Allah akan datang kalau kita dapat seperti anak-anak. Anak-anak yang memiliki:

  • Integritas
  • Sukacita
  • Tidak suka menyimpan kepahitan
  1. Mendatangkan Damai Sejahtera, Kebenaran, dan Sukacita

Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman,

 tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

[Roma 14:17]

Membawa damai sejahtera, tidak mendatangkan pertengkaran dan pertikaian.

Hidup dalam kebenaran dengan standart-standart Firman Tuhan. Hidup takut dengan Tuhan. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Allah [I Korintus 6:9-11, Galatia 5:21, Efesus 5:5]. Membawa sukacita, bukan duka cita.

  1. Tidak hidup pada masa lampau

Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak

tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”

[Lukas 9:62]

Hidup bukan pada masa lalu, namun lebih mengarah pada masa depan dan fokus pada janji-janji Allah bagi keluarga. Mengarah pada panggilan kudus hingga serupa dan segambar dengan Kristus. [Roma 8:29]

Jangan mengungkit masa lalu yang menyudutkan pasangan atau anak-anak kita. Masa lalu yang membangun untuk masa depan berbeda dengan masa lalu yang hanya untuk menjatuhkan dan menghancurkan antar pribadi.

Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

[Yohanes 3:5]

Keluarga yang bertobat dan lahir baru. Datang pada Yesus, percaya dan dibaptis dengan air dan Roh. Keluarga yang hidup dipimpin oleh Roh Kudus.

  1. Bertekun dalam iman – hadapi tantangan

Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

[Kisah 14:22]

Bertahan dalam tantangan dengan iman yang teguh dan bersandar penuh pada Tuhan. Ketekunan sebagai bukti kesetiaan dan ujian yang Tuhan ijinkan dalan kehidupan setiap keluarga.

  1. Demonstrasi kuasa Allah dalam keluarga

Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.

[I Korintus 4:20]

Mempraktekkan kuasa Allah baik secara perkataan maupun perbuatan dalam keluarga maupun di lingkungan.


Dasar biblis: Lukas 7: 11-17 "Yesus membangkitkan anak seorang Janda di Nain Matius 8: 23-27 " Yesus meredakan angin ribut" Markus 1 : 21-28 " Yesus mengusir Roh Jahat"

Indikator yang ingin dicapai:1. Memberi contoh tindakan Yesus yang menunjukkan tanda-tanda kehadiran Kerajaan Allah.2. Menjelaskan makna tindakan Yesus sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah.3. Menjelaskan arti mukjizat.4. Menyebutkan mukjizat-mukjizat yang dibuat Yesus berdasarkan Kitab Suci.5. Menjelaskan bahwa Yesus adalah Mesias.

6. Menjelaskan makna mukjizat Yesus sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah


MATERI:

Yesus bukan saja berbicara tentang Kerajaan Allah, tetapi juga memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah dengan tindakan-tindakan-Nya. Memang ada kesatuan antara Sabda dan karya-Nya. Ia tampil sebagai nabi, tetapi juga sebagai tabib. Unsur hakiki nabi dan tabib, masing-masing mewakili unsur perkataan dan perbuatan, yang merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dalam hidup Yesus. Kesatuan antara Sabda dan karya Yesus itu bersifat sedemikian rupa sehingga kebenaran perkataan Yesus itu tampak dalam perbuatan-Nya; dan arti perbuatan Yesus diberitahukan dalam perbuatan-Nya. a. Sikap Yesus terhadap Orang buangan. Dan bagaimana yang dilakukan Yesus? Ia telah melanggar semua "peraturan" dan adat. karena Ia bergaul dengan para pegawai pajak yang dianggap umum sebagai koruptor dan pemeras. Ia bertemu dan menyapa orang-orang setengah kafir seperti bangsa Samaria, mendatangi negeri-negeri orang kafir dan berbicara akrab dengan mereka [Mat 15:21-28]. b. Sikap Yesus terhadap Wanita. Anggapan masyarakat Yahudi adalah bahwa wanita itu penggoda. Oleh karenanya orang laki-laki, terlebih seorang guru agama tidak boleh berbicara dengan seorang perempuan yang belum dikenalnya. Bagaimana sikap Yesus? Ia bergaul bebas dengan wanita. Bahkan ada wanita-wanita tertentu yang tetap mengikuti-Nya ke mana pun Dia pergi. Yesus juga menyapa dan bergaul dengan wanita-wanita kafir yang belum dikenal-Nya, seperti wanita Samaria. Ia tidak saja bergaul dengan sembarang wanita, tetapi juga berusaha dan membela wanita-wanita sundal yang tertangkap basah [Yoh 8 : 1-11]. Dari contoh-contoh di atas menjadi jelas bagi kita bahwa Yesus tidak hanya mewartakan Kerajaan Allah, melainkan mewujudkannya melalui tindakan-Nya. Jika Kerajaan Allah adalah situasi di mana semua orang dikasihi Allah, di mana semua orang tidak tersekat-sekat oleh jurang antara kaya dan miskin; maka Yesus menunjukkan hal itu dengan bergaul dengan siapa saja, terutama dengan mereka yang miskin dan berdosa yang selama ini disingkirkan oleh masyarakat.  Yesus mau makan dengan bersama dengan Zakheus dan bergaul dengan lewi pemungut cukai yang dipandang oleh orang-orang Yahudi sebagai orang-orang berdosa. Kalau  Allah yang meraja adalah Allah yang memerintah dengan penuh pengampunan. Maka Yesus pun mengampuni orang berdosa. Ia tidak takut menjadi najis. Yesus tahu bahwa hanya dengan dikasihi orang-orang berdosa akan bertobat, sebagai mana nampak dalam cerita wanita yang ketahuan berbuat zinah [lih. Yoh 8:2-11]. Dan masih banyak lagi tindakan lain yang dilakukan oleh Yesus yang menunjukkan bahwa dalam diri Yesus sesungguhnya Allah sudah menunjukkan Diri sebagai Raja.

1. Tindakan Yesus Menyatakan Kerajaan Allah.

Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus tidak ditujukan pada kelompok atau golongan tertentu, tetapi ditujukan untuk semua orang. Ia merangkul semua orang yang baik maupun yang jahat agar dapat merasakan keselamatan.  Tegaknya Kerajaan Allah justru terjadi bilamana yang baik maupun yang jahat dapat hidup berdampingan dalam kebersamaan dan dengan penuh kesabaran serta kasih mendorong yang jahat menjadi baik. Bukan malah mengucilkan yang jahat dan berdosa. Maka Yesus dekat dengan sesama-Nya, Ia juga sangat terbuka kepada semua orang. Ia bergaul dengan semua orang. Ia tidak mengkotak-kotakkan dan membuat kelas-kelas di antara manusia. Yesus  tidak mau merangkul hanya sekelompok orang dan menyingkirkan kelompok yang lainnya. Ia akrab dengan semua orang. Bagi orang Yahudi pada umumnya yang masih memegang kuat tradisi mereka, sikap Yesus yang seperti itu tidak bisa dibiarkan dan tidak bisa ditolerir, karena dianggap akan mengganggu, merusak dan membahayakan tatanan hidup yang sudah mapan.

2. Sikap Yesus terhadap Kaum Pendosa

Bagi orang Yahudi dosa itu menular seperti kuman, tinggal serumah dengan orang jahat, apalagi makan bersama dengan mereka berarti kena dosa itu sendiri, menjadi orang berdosa. Maka seorang yang saleh tidak boleh bergaul dengan yang tidak saleh. Seorang Yahudi akan rusak namanya kalau berhubungan dengan seorang kafir. Kaum pendosa harus dijauhi, disingkirkan dan dikucilkan. Mereka dianggap tidak layak hidup di tengah-tengah masyarakat pada umumnya. Bahkan Yesus mau bergaul dengan orang-orang yang dianggap berdosa [lih. Luk 7:36-50, 19:1-10]. Sikap Yesus yang mau bergaul dengan orang- orang yang berdosa dan najis, amat tidak sesuai dengan adat sopan-santun dan peraturan agama yang berlaku pada saat itu. Yesus telah menjungkirbalikkan peraturan-peraturan yang telah mapan.

3. Mukjizat Sebagai Tanda Kehadiran Allah.

Dengan mengerjakan mukjizat, Yesus memperlihatkan kehadiran Kerajaan Allah. Tanda-tanda mukjizat yang dikerjakan Yesus itu memperlihatkan bahwa dalam diri Yesus genaplah nubuat para nabi tentang Mesias yang kedatangan-Nya telah dijanjikan kepada para leluhur Israel. Dengan mengerjakan mukjizat, dengan ”menjadikan segala-galanya baik” [Mrk7:37], Yesus menjelmakan pemerintahan Allah. Para penulis Injil menceritakan mukjizat-mukjizat Yesus guna memaklumkan bahwa Yesus tidak hanya menyampaikan kabar yang menggembirakan itu, tetapi Ia sendirilah Kabar Gembira, ”Injil”. Yesus sendirilah keselamatan, rahmat, dan penyembuhan bagi manusia yang sedang susah. Kalau begitu, pemerintahan Allah  yang eskatologis itu betul-betul sedang mendobrak masuk ke dunia ini. ”...Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” [Luk 11:20]. Beberapa contoh mukjizat yang dilakukan Yesus sebagai tanda Kehadiran Allah: a. Yesus Membangkitkan Anak Seorang Janda di Nain [Luk 7:11-17] Melalui mukjizat membangkitkan anak muda di Nain, Yesus ingin menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas kehidupan dan kematian manusia. Dengan melakukan itu Ia ingin menunjukkan bahwa Ia adalah Mesias, Penyelamat yangmereka nantikan. b. Yesus Meredakan Angin Ribut [Mat 8:23-27] Mukjizat yang dilakukan Yesus meredakan angin ribut, Yesus hendak menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas alam semesta. Tidak ada kekuatan lain yang mampu mengalahkan kekuatan Allah sendiri. Kekuasaan Allahmengatasi kekuatan apapun yang ada di dunia ini. Maka semua ciptaan harustunduk pada kekuatan Allah. c. Yesus Mengusir Roh Jahat [Mark 1:21-28] Dengan mengusir roh jahat, Yesus ingin menunjukkan bahwa Allah lebihberkuasa dari roh-roh yang ada. Roh jahat selalu mengarahkan manusia padaperbuatan yang tidak dikehendaki Allah yang membawa kehancuran dankebinasaan. Sedangkan Roh Allah membawa manusia pada kebenaran dankebahagiaan hidup bersama Allah. Sebagai Murid Yesus, kita harus mampu meneladani apa yang telah dilakukanNya, menyandarkan hidup kita kepada kekuatan Allah sebagai satu-satunya sumber kekuatan hidup kita. Dan kalau Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui tindakanbelas kasih, kitapun juga mesti mampu berbuat belaskasih pada sesama terutamamereka yang menderita, yang tersingkirkan dan kurang mendapat perhatian.

Dasar biblis:Lukas 7: 11-17 "Yesus membangkitkan anak seorang Janda di NainMatius 8: 23-27 " Yesus meredakan angin ribut"

Markus 1 : 21-28 " Yesus mengusir Roh Jahat"

Dari dasar biblis, disimpulkan pokok-pokok berikut ini: a. Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus tidak ditujukan pada kelompok atau golongan tertentu, tetapi ditujukan untuk semua orang. Ia merangkul semua orang yang baik maupun yang jahat agar dapat merasakan keselamatan. Yesus tidak mau merang-kul hanya sekelompok orang dan menyingkirkan kelompok yang lainnya. Ia akrab dengan semua orang. Bahkan Yesus maubergaul dengan orang-orang yang dianggap berdosa. b. Yesus tidak hanya mewartakan Kerajaan Allah, melainkan mewujudkannya melalui tindakan-Nya. Jika Kerajaan Allah adalah situasi di mana semua orangdikasihi Allah, di mana semua orang tidak tersekat-sekat oleh jurang antarakaya dan miskin; maka Yesus  menunjukkan hal itu dengan bergaul dengan siapa saja, terutama dengan mereka yang miskin dan berdosa yang selama inidisingkirkan oleh masyarakat. c. Dengan mengerjakan mukjizat, Yesus memperlihatkan kehadiran Kerajaan Allah. Ia sendirilah Mesias yang dinantikan. Yesus tidak hanya menyampaikan kabar yang menggembirakan itu, tetapi Ia sendirilah Kabar Gembira, ”Injil”.Yesus sendirilah keselamatan, rahmat, dan penyembuhan bagi manusia yangsedang susah. d. Sebagai Murid Yesus, kita harus mampu meneladani apa yang telah dilakukanNya, menyandarkan hidup kita kepada kekuatan Allah sebagai satu-satunyasumber kekuatan hidup kita. Dan kalau Yesus mewartakan Kerajaan Allahmelalui tindakan belas kasih, kitapun juga mesti mampu berbuat belaskasihpada sesama terutama mereka yang menderita, yang tersingkirkan dan kurangmendapat perhatian.

LATIHAN SOAL 

1. Berilah contoh tindakan Yesus yang menunjukkan tanda-tanda kehadiran Kerajaan Allah !

a. Sikap Yesus yang mau bergaul dengan orang-orang yang dianggap berdosa [lih. Luk 7:36-50, 19:1-10]. dengan para pegawai pajak yang dianggap umum sebagai koruptor dan pemeras. orang setengah kafir seperti bangsa Samaria, mendatangi negeri-negeri orang kafir dan berbicara akrab dengan mereka [Mat 15:21-28]. b. Yesus mengadakan Mujizat seperti:  Yesus Membangkitkan Anak Seorang Janda di Nain [Luk 7:11-17] Yesus Meredakan Angin Ribut [Mat 8:23-27] Yesus Mengusir Roh Jahat [Mark 1:21-28]


2. Jelaskan makna tindakan Yesus sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah!

Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus tidak ditujukan pada kelompok atau golongan tertentu, tetapi ditujukan untuk semua orang. Ia merangkul semua orang yang baik maupun yang jahat agar dapat merasakan keselamatan. Tegaknya Kerajaan Allah justru terjadi bilamana yang baik maupun yang jahat dapat hidup berdampingan dalam kebersamaan dan dengan penuh kesabaran serta kasih mendorong yang jahat menjadi baik. Bukan malah mengucilkan yang jahat dan berdosa.


3. Jelaskan arti mukjizat.

Mukjizat  secara singkat ialah tanda kehadiran Kerajaan Allah bagi manusia yang beriman.


4. Sebutkan mukjizat-mukjizat yang dibuat Yesus berdasarkan Kitab Suci.

> Yesus Membangkitkan Anak Seorang Janda di Nain [Luk 7:11-17] > Yesus Meredakan Angin Ribut [Mat 8:23-27] > Yesus Mengusir Roh Jahat [Mark 1:21-28] dan masih banyak lagi.


5. Jelaskan makna mukjizat Yesus sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah!

Mukjizat yang dilakukan Yesus ialah tanda kehadiran Kerajaan Allah. serta tanda akan ke"mesias"an Yesus. Yesus sendirilah Mesias yang dinantikan. Yesus tidak hanya menyampaikan kabar yang menggembirakan itu, tetapi Ia sendirilah sang "injil" kabar gembira. Sebab hanya karena Yesus sendirilah keselamatan, rahmat, dan penyembuhan bagi manusia yang sedang susah.


7. Jelaskan makna mujizat yesus dalam kaitan dengan paham kerajaan Allah

Dengan  mukjizat, Yesus menunjukan kehadiran Kerajaan Allah.  Tanda-tanda mukjizat yang dikerjakan Yesus itu, memperlihatkan bahwa dalam diri Yesus genaplah nubuat para nabi tentang Mesias yang kedatangan-Nya telah dijanjikan kepada para leluhur Israel. Yesus menjelmakan pemerintahan Allah. Para penulis Injil menceritakan mukjizat-mukjizat Yesus guna memaklumkan bahwa Yesus tidak hanya menyampaikan kabar yang menggembirakan itu, tetapi Ia sendirilah  ”Injil” kabar gembira tersebut. Dengan tanda tanda itu, pemerintahan Allah  yang eskatologis itu betul-betul sedang mendobrak masuk ke dunia ini

SEKIAN TERIMA KASIHDAMIANUS KUSVIANTONO

WILLIAM SETIADJI

Video yang berhubungan