Sebutkanlah dalam bahasa yunani perjanjian baru arti roh kudus

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

29 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

SIMBOLISME SENI KATOLIK:
DELAPAN SIMBOL ROH KUDUS

Sahabat-sahabat GK,
Kita tentu sudah mengenal burung merpati dan api sebagai dua simbol Roh Kudus. Namun tahukah anda bahwa sebenarnya ada DELAPAN simbol Roh Kudus yang tercatat secara resmi dalam Katekismus Gereja Katolik [KGK] #694-701? Nah apa saja simbol-simbol tersebut? Yuk kita pelajari sama-sama.

1] AIR

Dalam upacara Pembaptisan, air adalah lambang tindakan Roh Kudus, karena sesudah menyerukan Roh Kudus, air menjadi tanda sakramental yang berdaya guna bagi kelahiran kembali. Seperti pada kelahiran kita yang pertama, kita tumbuh dalam air ketuban, maka air Pembaptisan adalah tanda bahwa kelahiran kita untuk kehidupan ilahi, dianugerahkan kepada kita dalam Roh Kudus. “Dibaptis dalam satu Roh”, kita juga “diberi minum dari satu Roh” [1 Kor 12:13]. Jadi Roh dalam Pribadi-Nya adalah air yang menghidupkan, yang mengalir dari Kristus yang disalibkan dan yang memberi kita kehidupan abadi.

2] URAPAN

Salah satu lambang Roh Kudus adalah juga urapan dengan minyak, malahan sampai [urapan minyak] menjadi sinonim dengan [Roh Kudus]. Dalam inisiasi Kristen, urapan adalah tanda sakramental dalam Sakramen Penguatan, yang karenanya dinamakan “Khrismation” dalam Gereja-gereja Timur. Tetapi untuk mengerti sepenuhnya bobot nilai dari lambang ini, orang harus kembali ke urapan pertama, yang Roh Kudus kerjakan, yaitu Urapan Yesus.

“Khristos” [terjemahan dari kata bahasa Ibrani “Mesias”] berarti “yang diurapi dengan Roh Allah”. Dalam Perjanjian Lama sudah ada orang yang “diurapi” Tuhan; terutama Daud adalah seorang yang diurapi. Tetapi Yesus secara khusus adalah Dia yang diurapi Allah: kodrat manusiawi yang Putera terima, diurapi sepenuhnya oleh Roh Kudus. Oleh Roh Kudus, Yesus menjadi “Kristus”. Perawan Maria mengandung Yesus dengan perantaraan Roh Kudus, yang mengumumkan-Nya melalui malaikat pada kelahiran-Nya sebagai Kristus, dan yang membawa Simeon ke dalam kenisah, supaya ia dapat melihat Dia yang diurapi Tuhan.

[Roh Kudus]-lah yang memenuhi Kristus, dan kekuatan-Nya keluar dari Kristus, waktu Ia melakukan penyembuhan dan karya-karya keselamatan. Pada akhirnya Ia jualah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dalam kodrat manusiawi-Nya, yang adalah pemenang atas kematian, setelah sepenuhnya dan seutuhnya menjadi “Kristus”, Yesus memberikan Roh Kudus secara berlimpah ruah, sampai “orang-orang kudus” dalam persatuan-Nya dengan kodrat manusiawi Putera Allah menjadi “manusia sempurna” dan “menampilkan Kristus dalam kepenuhan-Nya” [Ef 4:13]: “Kristus paripurna”, seperti yang dikatakan Santo Agustinus.

3] API

Sementara air melambangkan kelahiran dan kesuburan kehidupan yang dianugerahkan dalam Roh Kudus, api melambangkan daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Nabi Elia, yang “tampil bagaikan api dan perkataannya bagaikan obor yang menyala” [Sir 48:1], dengan perantaraan doanya menarik api turun atas kurban di Gunung Karmel — lambang api Roh Kudus yang mengubah apa yang Ia sentuh.

Yohanes Pembaptis, yang mendahului Tuhan “dalam roh dan kuasa Elia” [Luk 1:17] mengumumkan Kristus sebagai Dia, yang “akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api” [Luk 3:16]. Mengenai Roh ini Yesus berkata: “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapa Aku harapkan, api itu telah menyala” [Luk 12:49]. Dalam “lidah-lidah seperti api” Roh Kudus turun atas para rasul pada pagi hari Pentakosta dan memenuhi mereka [Kis 2:3-4]. Dalam tradisi rohani, lambang api ini dikenal sebagai salah satu lambang yang paling berkesan mengenai karya Roh Kudus: “Janganlah padamkan Roh” [1 Tes 5:19].

4] AWAN DAN SINAR

Kedua lambang ini selalu berkaitan satu sama lain, ketika Roh Kudus menampakkan Diri. Sejak masa teofani Perjanjian Lama, awan — baik yang gelap maupun yang cerah — menyatakan Allah yang hidup dan menyelamatkan, dengan menyelubungi kemuliaan-Nya yang adikodrati. Demikian juga dengan Musa di Gunung Sinai, dalam kemah wahyu dan selama perjalanan di padang gurun; pada Salomo waktu pemberkatan kenisah. Semua gambaran ini telah dipenuhi dalam Roh Kudus oleh Kristus.

Roh turun atas Perawan Maria dan “menaunginya”, supaya ia mengandung dan melahirkan Yesus [Luk 1:35]. Di atas gunung transfigurasi, [Roh Kudus] datang dalam awan “yang menaungi” Yesus, Musa, Elia, Petrus, Yakobus, dan Yohanes, dan “satu suara kedengaran dari dalam awan: Inilah Anak-Ku yang Kupilih dengarkanlah Dia” [Luk 9:34-35]. “Awan” yang sama itu akhirnya menyembunyikan Yesus pada hari Kenaikan-Nya ke surga dari pandangan para murid [Kis 1:9]; pada hari kedatangan-Nya awan itu akan menyatakan Dia sebagai Putera Allah dalam segala kemuliaan-Nya.

5] METERAI

Meterai adalah sebuah lambang yang erat berkaitan dengan pengurapan. Kristus telah disahkan oleh “Bapa dengan meterai-Nya” [Yoh 6:27] dan di dalam Dia, Bapa juga memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Karena gambaran meterai [bahasa Yunani “sphragis”] menandakan akibat pengurapan Roh Kudus yang tidak terhapuskan dalam penerimaan Sakramen Pembaptisan, Penguatan, dan Tahbisan [Imamat], maka ia dipakai dalam berbagai tradisi teologis untuk mengungkapkan “karakter” yang tidak terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh ketiga Sakramen yang tidak dapat diulangi itu.

6] TANGAN

Yesus menyembuhkan orang sakit dan memberkati anak-anak kecil, dengan meletakkan tangan ke atas mereka. Atas Nama-Nya para Rasul melakukan hal yang sama. Melalui peletakan tangan para rasul, Roh Kudus diberikan. Surat kepada umat Ibrani memasukkan peletakan tangan dalam “unsur-unsur pokok” ajarannya. Dalam epiklese sakramentalnya, Gereja mempertahankan tanda pencurahan Roh Kudus ini yang mampu mengerjakan segala sesuatu.

7] JARI

“Dengan jari Allah” Yesus mengusir setan [Luk 11:20]. Sementara perintah Allah ditulis dengan “jari Allah” atas loh-loh batu [Kel 31:18]; “surat Kristus” yang ditulis oleh para rasul, “ditulis dengan Roh Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging yaitu di dalam hati manusia” [2 Kor 3:3]. Madah “Veni Creator Spiritus” berseru kepada Roh Kudus sebagai “jari tangan kanan Bapa” [digitus Paternae dexterae].

8] MERPATI

Pada akhir air bah [yang adalah lambang Pembaptisan], merpati — yang diterbangkan oleh Nuh dari dalam bahtera — kembali dengan sehelai daun zaitun segar di paruhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat didiami lagi. Waktu Kristus naik dari air Pembaptisan-Nya, Roh Kudus — dalam rupa merpati — turun atas-Nya dan berhenti di atas-Nya. Roh turun ke dalam hati mereka yang sudah dimurnikan oleh Pembaptisan dan tinggal di dalamnya. Di beberapa gereja, Ekaristi Suci disimpan di dalam satu bejana logam yang berbentuk merpati [columbarium] dan digantung di atas altar. Merpati dalam ikonografi Kristen sejak dahulu adalah lambang Roh Kudus.

Jawaban

Roh Kudus dikenal dengan banyak nama dan gelar, kebanyakan menunjukkan fungsi atau aspek pelayanan-Nya. Berikut adalah beberapa nama dan penjelasan Alkitab mengenai Roh Kudus:

Penulis Alkitab: [2 Petrus 1:21; 2 Timotius 3:16] Alkitab diinspirasi, atau seperti tertulis dalam Alkitab, “diilhamkan Allah,” oleh Roh Kudus, Pribadi Ketiga dari Tritunggal. Roh Kudus menggerakkan semua penulis dari 66 kitab untuk mencatat persis semua yang diilhamkan Allah melalui hati dan pikiran mereka. Seperti kapal yang berlayar digerakkan oleh angin, para penulis Alkitab juga digerakkan oleh dorongan Roh Kudus.

Penghibur / Penolong / Pembela: [Yesaya 11:2; Yohanes 14:16; 15:26; 16:7] Ketiga kata tersebut merupakan terjemahan dari Bahasa Yunani parakletos, yang merupakan sumber dari kata “Paraclete,” nama lain dari Roh Kudus. Ketika Yesus terangkat, para murid sangat tertekan karena mereka kehilangan kehadiran-Nya yang penuh penghiburan. Tapi, Dia berjanji untuk mengirimkan Roh untuk menghibur, menolong dan membimbing setiap anak-Nya. Roh Kudus yang juga “memberi kesaksian” bersama dengan roh kita bahwa kita adalah milik-Nya dan menjamin keselamatan kita.

Penginsyaf Akan Dosa: [Yohanes 16:7-11] Roh Kudus menyatakan kebenaran Allah pada pikiran manusia untuk meyakinkan mereka dengan argumen yang adil dan memadai untuk menyatakan mereka sebagai pendosa. Roh Kudus akan meyakinkan kita bahwa kita tidak layak untuk berada di hadapan Allah, bahwa kita memerlukan kebenaran-Nya. Hari Penghakiman pasti akan terjadi kepada seluruh umat manusia. Siapa yang menolak kebenaran ini, sama saja memberontak kepada Roh Kudus.

Jaminan / Materai / Kesungguhan: [2 Korintus 1:22; 5:5; Efesus 1:13-14] Roh Kudus adalah materai Allah kepada umat-Nya. Dia menyatakan kita sebagai milik-Nya. Karunia Roh kepada orang-percaya adalah uang muka untuk warisan surgawi, yang telah Yesus janjikan dan pastikan di kayu salib. Hal ini karena Roh Kudus telah memateraikan kita bahwa kita mendapatkan keselamatan. Tidak ada yang bisa membatalkan atau merusak materai Allah.

Pemimpin: [Yohanes 16:13] Seperti halnya Roh Kudus memimpin para penulis Alkitab untuk mencatat kebenaran, Dia juga berjanji untuk memimpin orang-orang-percaya untuk mengenal dan memahami kebenaran itu. Kebenaran Allah adalah “kebodohan” bagi dunia, karena hal ini “hanya dapat dinilai secara rohani” [1 Korintus 2:14]. Pengikut Kristus memiliki Roh Kudus yang tinggal dan memimpinnya terhadap segala sesuatu yang perlu kita ketahui terkait dengan hal-hal rohani. Mereka yang tidak percaya tidak memiliki “penerjemah” yang akan memimpin mereka untuk mengenal dan memahami Firman Tuhan.

Penghuni Bait Allah: [Roma 8:9-11; Efesus 2:21-22; 1 Korintus 6:19] Roh Kudus tinggal dalam hati umat Allah. Saat Roh Kudus tinggal DI dalam hati kita, itu merupakan ciri-ciri dari manusia baru. Dari dalam hati, Roh Kudus akan mengarahkan, membimbing, menghibur dan mempengaruhi kita, serta menghasilkan buah-buah Roh dalam diri kita [Galatia 5:22-23]. Dia menyediakan hubungan yang intim antara Allah dan anak-anak-Nya. Semua orang yang percaya dalam Kristus memiliki Roh Kudus yang tinggal dalam hati mereka.

Pendoa: [Roma 8:26] Satu hal yang membesarkan hati dan menghibur dari Roh Kudus adalah pelayanan doa-Nya untuk kita yang didiami-Nya. Karena kita seringkali tidak tahu apa atau bagaimana harus berdoa saat kita mendekati Allah, Roh Kudus akan menengahi dan berdoa untuk kita. Dia akan menerjemahkan “keluhan-keluhan” kita, sehingga pada saat kita terhimpit dan kewalahan oleh pencobaan dan kehidupan kita, Roh Kudus akan mendampingi dan membantu kita menghadap ke tahta kemuliaan.

Pemberi Pernyataan / Roh Kebenaran: [Yohanes 14:17; 16:13; 1 Korintus 2:12-16] Yesus berjanji bahwa setelah kebangkitan-Nya, maka Roh Kudus akan datang untuk “memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.” Karena ada Roh Kudus dalam hati kita, maka kita mampu memahami kebenaran, terutama dalam hal-hal rohani, yang tidak bisa dipahami oleh orang-orang non-Kristen. Faktanya, kebenaran yang dinyatakan oleh Roh Kudus kepada kita merupakan suatu “kebodohan” bagi mereka, dan mereka tidak dapat memahaminya. Namun, kita memiliki pikiran Kristus dan Roh Kudus dalam kita.

Roh Allah/ Allah / Roh Kristus: [Matius 3:16; 2 Korintus 3:17; 1 Petrus 1:11] Nama-nama ini mengingatkan kita bahwa Roh Allah merupakan bagian dari Tritunggal, bahwa Dia juga Allah, sama halnya seperti Allah Bapa dan Allah Anak. Roh Kudus yang pertama kali dinyatakan pada saat penciptaan, saat Roh Allah “melayang-layang di atas permukaan air,” menunjukkan peran-Nya saat proses penciptaan, bersama-sama dengan Yesus yang “menjadikan segala sesuatu” [Yohanes 1:1-3]. Kita kembali melihat Tritunggal Allah pada saat pembaptisan Yesus, saat Roh turun keatas-Nya, lalu terdengar suara Bapa dari surga.

Roh Yang Memberi Hidup: [Roma 8:2] Frasa “Roh yang memberi hidup” berarti bahwa Roh Kudus menghasilkan atau memberikan kehidupan. Bukan hanya karena Dia yang memprakarsai keselamatan, namun karena Dia memberi hidup yang baru. Saat kita menerima hidup kekal melalui Kristus, Roh Kudus menyediakan makanan rohani, yang merupakan makanan untuk kehidupan rohani. Melalui hal ini, kita melihat lagi bagaimana Tritunggal bekerja sama. Kita diselamatkan Allah Bapa, melalui Allah Anak, dan keselamatan ini dipelihara oleh Allah Roh Kudus.

Pengajar: [Yohanes 14:26; 1 Korintus 2:13] Yesus berjanji bahwa Roh Kudus akan mengajarkan “segala sesuatu” kepada murid-murid-Nya dan akan mengingatkan mereka mengenai semua yang telah Dia katakan saat mereka bersama-Nya. Para penulis Perjanjian Baru digerakkan oleh Roh Kudus untuk mengingat dan memahami setiap perintah Yesus dalam membangun dan mengatur Gereja, doktrin-doktrin mengenai diri-Nya, cara-cara hidup kudus, dan pewahyuan mengenai hal-hal yang akan datang.

Pemberi Kesaksian: [Roma 8:16; Ibrani 2:4; 10:15] Roh Kudus disebut juga sebagai “Pemberi Kesaksian” karena Dia menguji dan memberi kesaksian bahwa kita adalah anak-anak Allah; bahwa Yesus dan murid-murid-Nya yang melakukan mukjizat itu sungguh-sungguh dikirim oleh Allah; dan bahwa Alkitab diinspirasi oleh Allah. Bahkan lebih jauh lagi, dengan menganugerahkan karunia Roh kepada orang percaya, Roh Kudus memberi kesaksian kepada kita dan seluruh dunia bahwa kita adalah milik Allah.


English

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề