Secara umum rumah adat Melayu Riau terbagi menjadi

Rumah Adat Riau

Rumah adat tradisional Provinsi Riau sangat beragam. Namun, secara umum rumah adat yang menjadi ikon budaya Provinsi Riau adalah rumah adat Selaso Jatuh Kembar. Rumah adat ini berbentuk panggung (rumah di atas tiang). Bentuk ini disesuaikan dengan kondisi alam setempat yang berupa dataran rendah dengan sungai dan rawa-rawa. Rumah panggung dimaksudkan untuk menghindari masuknya air dan menjaga agar hewan-hewan ternak tidak masuk ke dalam rumah. Berdasarkan bentuk atapnya, rumah tradisional Provinsi Riau ada beberapa jenis. Rumah beratap curam disebut lipat pandan. Rumah beratap agak landai disebut lipat kajang. Rumah beratap susun dinamakan atap layar atau atap labu.

Bangunan rumah tradisional Provinsi Riau berdiri di atas tiang setinggi 1,5-2,40 meter. Bagian dalamnya terbagi atas beberapa ruangan, yaitu ruang depan (selasar), rumah induk, telo, dan penanggah. Selasar pun ada beberapa jenis, yaitu selasar luar, selasar dalam, selasar jatuh, dan selasar gajah menyusur tanah. Fungsi selasar di antaranya untuk tempat menerima tamu dan untuk tempat bermain anak-anak.

Rumah induk terbagi tiga ruangan, yaitu ruang muka, ruang tengah, dan ruang dalam. Ruang muka berguna sebagai serambi tempat menerima tamu dan ruang keluarga. Ruang tengah berfungsi Sebagai tempat tidur anak laki-laki, kerabat, dan para tamu. Ruang dalam digunakan untuk pemilik rumah dan para gadis. Ruangan untuk memasak (dapur) disebut penanggah yang terdiri atas dua bagian, yaitu penanggah dan telo. Letak penanggah terpisah dari bangunan induk. Telo inilah yang berfungsi Sebagai penghubungnya.Telo juga digunakan sebagai tempat peralatan pertanian dan cadangan air.

Secara umum rumah adat Melayu Riau terbagi menjadi

Para ketua adat (datuk), pemangku adat, dan tokoh-tokoh masyarakat Provinsi Riau tinggal di rumah selaso jatuh kembar. Jenis rumah panggung ini terdiri atas beberapa ruangan seperti ruangan besar untuk tempat tidur, ruang bersila, anjungan, dan dapur. Semua bagian rumah seperti tiang, atap, loteng, tangga, dan lantai berukir dengan ragam hias ayam berlaga. Rumah ini dilengkapi balai adat untuk pertemuan dan musyawarah adat.

Rumah tradisional di wilayah Kabupaten Kampar dinamakan rumah lancang. Jenis rumah ini juga dikenal dengan sebutan rumah pencalang atau lontik. Disebut lancang atau pencalang karena bentuk dindingnya miring keluar dan hiasannya mirip perahu layar. Bentuk rumah ini jika dilihat dari jauh tampak seperti rumah-rumah perahu (magon) yang biasa dibuat penduduk. Sementara itu, nama lontik dipakai karena bentuk perabung (bubungan) atapnya melentik ke atas. Rumah ini merupakan hasil akulturasi arsitektur Melayu dengan arsitektur Minangkabau.

Baca juga:
Upacara Adat Riau Lengkap, Gambar dan Penjelasannya
Makanan dan Minuman Khas Riau, Lengkap Penjelasannya
Pakaian Adat Riau Lengkap, Gambar dan Penjelasannya
Bahasa Daerah Riau Lengkap Penjelasannya

Berbagi :