Sikap saling menghormati antar individu atau kelompok di dalam masyarakat meskipun terdapat perbedaan pandangan agama ras budaya dan perbedaan lainya …
apa ide dari pppi Plis di bantu
24. Yang bukan menjadi pembela dalam persidangan saat pemimpin PNI ditangkap Belanda adalah .... a. Sartono SH b. Idik Prawiradiputra SH c. Muh Yamin …
Berikan 2 Contoh Mengenai Organisasi Kepemudaan Daerah Yang Pertama Kali Muncul Di Jakarta Dan Sumatra
jelaskan arti wilayah dan sebutkan dasar hukum yang mengatur tentang wilayah NKRI
perhatikan gambar disamping!kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang terjadi pada sebuah negara. jelaskan pendapatmu mengapa hal tersebut b …
Tuliskan nama-nama dari tokoh kebangkitan nasional lengkap beserta tanggal lahirnya
Jelaskan mengapa Budi Utomo lebih memilih bentuk perjuangan lewat pendidikan dan pengajaran untuk mencapai Indonesia merdeka?
ceritakan kembali 4N2 semangat kebangsaan dalam perjuangan kemerdekaan
kerjasama dalam bidang keamanan dan pertahanan negara? Minimal 3!
Disusun secara sistematis disebut juga dengan?
Artikel ilmiah disusun untuk secara efektif menyajikan sebuah
Kembangkan informasi penting dari judul manfaat kerja sama indonesia dan singapura dalam bidang pendidikan menjadi ringkasan dengan bahasamu sendiri p …
Menggambarkan imajinasi kita tentang cerita drama telah ditayangkan disebut jadi setiap orang memiliki kesan yang berbeda terhadap pementasan drama me …
Mengapa menanam pohon termasuk termasuk kegiatan menghemat energi
Berikut yang merupakan penerapan deretan morfologis yang tepat adalah
membuat argumen dari sisi positif pada mosi berikut: 1. Vaksinasi virus corona, perlukah.[ Pembicara 2]2. Ujian Nasional tidak dapat dijadikan tolak u …
berikut yang bukan termasuk struktur debat adalah a. isu b. mosi c. argumen mendukung d. konklusi e. oposisi
LATIHAN SOAL TEMA 7 Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Peristiwa Sumpah Pemuda tidak menunjukan adanya rasa kebersamaan antara pemuda di …
menjelaskan secara to the point,langsung mengacu pada permasalahan Hal ini merupakan penjelasam proposal dari
Semboyan bhinneka tunggal ika pertama kali diungkapkan oleh mpu tantular dalam sebuah buku yang berjudul?
- Negara kertagama
- sundayana
- sutasoma
- pararaton
- Semua jawaban benar
Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: C. sutasoma.
Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban C benar, dan 0 orang setuju jawaban C salah.
Semboyan bhinneka tunggal ika pertama kali diungkapkan oleh mpu tantular dalam sebuah buku yang berjudul sutasoma.
Pembahasan dan Penjelasan
Jawaban A. Negara kertagama menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.
Jawaban B. sundayana menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.
Jawaban C. sutasoma menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.
Jawaban D. pararaton menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.
Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.
Kesimpulan
Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah C. sutasoma
Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.
Jakarta -
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI] yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa. Istilah tersebut diadaptasi dari sebuah kakawin peninggalan Kerajaan Majapahit. Seperti apa sejarahnya?
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh Mpu Tantular dalam kitabnya, kakawin Sutasoma. Dalam bahasa Jawa Kuno kakawin artinya syair. Kakawin Sutasoma ditulis pada tahun 1851 dengan menggunakan aksara Bali, namun berbahasa Jawa Kuno.
Bahan naskah yang digunakan untuk menulis kakawin Sutasoma terbuat dari daun lontar. Kitab tersebut berukuran 40,5 x 3,5 cm. Sutasoma menjadi sebuah karya sastra peninggalan Kerajaan Majapahit.
Dilansir laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi [Kemendikbudristek], kakawin Sutasoma merupakan kitab yang dikutip oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam merumuskan semboyan NKRI.
Kutipan frasa 'Bhinneka Tunggal Ika' terdapat pada pupuh 139 bait 5. Berikut bunyi petikan pupuh tersebut:
"Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa".
Kalimat di atas artinya "Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali? Sebab kebenaran Jina [Buddha] dan Siwa adalah tunggal. Terpecahbelahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
Mpu Tantular mengajarkan makna toleransi antar umat beragama dan dianut oleh pemeluk agama Hindu dan Buddha. Semboyan "Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa" sendiri digunakan untuk menciptakan kerukunan di antara rakyat Majapahit dalam kehidupan beragama.
Dikutip dari situs resmi Portal Informasi Indonesia, frasa Jawa Kuno tersebut secara harfiah mengandung arti berbeda-beda namun tetap satu jua. Bhinneka artinya beragam, tunggal artinya satu, ika artinya itu, yakni beragam satu itu.
Konon, pendiri bangsa yang pertama kali menyebut frasa Bhinneka Tunggal Ika adalah Moh Yamin. Dia mengucapkannya di sela-sela sidang BPUPKI. Sontak, I Gusti Bagus Sugriwa, tokoh yang berasal dari Bali, menyahut dengan ucapan "tan hana dharma mangrwa".
Dalam pendapat lain, Bung Hatta mengatakan bahwa frasa Bhinneka Tunggal Ika adalah usulan Bung Karno. Gagasan tersebut secara historis diusulkan setelah Indonesia merdeka, saat momen munculnya kebutuhan untuk merancang lambang negara dalam bentuk Garuda Pancasila.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara, Bhinneka Tunggal Ika ditulis dengan huruf latin dalam bahasa Jawa Kuno tepat di bawah lambang negara. Sebagaimana bunyi Pasal 5 sebagai berikut:
"Di bawah lambang tertulis dengan huruf latin sebuah semboyan dalam bahasa Jawa-Kuno, yang berbunyi: BHINNEKA TUNGGAL IKA."
Jadi, semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh Mpu Tantular dalam sebuah buku berjudul kakawin Sutasoma.
Simak Video "Kekuasaan Kerajaan Majapahit, Kejayaan Nusantara"
[kri/pay]