Seni dapat dikatakan ekstraestetik jika

2.2 Landasan Teoretis 2.2.1 Nilai Estetis Koentjaningrat 1993:62,68 menyatakan bahwa nilai adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia bukan pada kehendaknya sendiri. Nilai dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya. Nilai dibedakan antara lain nilai subjektif dan objektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Nilai ialah latar belakang dari aktifitas tolong-menolong antara warga desa, harus dikelaskan dalam golongan nilai-nilai budaya yang mengenai masalah dasar MM hakekat hubungan manusia dengan sesamanya. Nooryan 2008:36 mengatakan salah satu kebutuhan manusia yang tergolong dalam kebutuhan integratif adalah menikmati keindahan, mengapresiasi dan mengungkapkan perasaan keindahan. Keindahan adalah sebuah kualitas yang memberikan perasaan nikmat kepada indera atau ingatan kita. Menghayati keindahan diperlukan adanya obyek, benda atau karya seniyang mengandung kualitas keindahan. Murgiyanto 2002:36 menyatakan bahwa keindahan bukan satu-satunya kualitas yang menentukan nilai atau baik tidaknya sebuah karya seni. Mengetahui baik atau tidaknya sebuah karya seni dapat dilihat dari teori-teori estetika berikut ini, seperti dalam teori estetika lama pandangan platonik menyatakan bahwa sebuah karya seni baik karena mengandung kualitas obyektif atau nilai instrinsik yang cukup tinggi. Berbagai teori rasa theories of taste menegaskan bahwa sebuah karya seni baik karena memiliki nilai guna instrumental value. Estetika merupakan cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang seni dan keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya Kamus Besar Bahasa Indonesia2008:136. Estetika merupakan bagian dari aksiologi, yaitu suatu cabang filsafat yang membahas tentang nilai keindahan. Estetika berasal dari bahasa yunani aesthetikos, aesthatis yang berarti seseorang yang mempersiapkan sesuatu melalui sarana indera, perasaan dan intuisinya Agus 2002: 98. Nilai Estetis adalah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan. Keindahan dianggap seperti dengan estetis pada umumnya. Suatu benda disebut indah apabila sebutan itu tidak menunjuk kepada sesuatu ciri seperti umpamanya keseimbangan atau sebagai penilaian subjektif saja, melainkan menyangkut ukuran-ukuran nilai yang bersangkutan yang tidak selalu sama untuk masing-masing karya seniGie 1976:37. Menurut Djelantik 1999:17 semua benda atau peristiwa kesenian mengandung tiga aspek mendasar yang termasuk dalam unsur-unsur estetika yakni: 1 Wujud atau Rupa Wujud atau rupa dalam tari berarti bentuk gerak dalam tarian yang ditampilkan, rias dan busana yang dipakai oleh para penari, iringan yang digunakan dalam tari maupun ragam pola lantai yang disajikan dalam tari. 2 Bobot atau Isi Bobot dalam tari berarti nilai yang diberikan kepada pelaku seni oleh penikmat seni serta cerita yang disampaikan dalam tarian yang diungkapkan melalui gerakan yang indah. 3 Penampilan atau Penyajian Tarian yang ditampilkan oleh pelaku tari yang sudah mempersiapkan karya tari dengan berlatih secara maksimal serta didukung oleh tempat pertunjukan yang memadai. Pada abad ke-19 terdapat perbedaan fungsi estetika yaitu, yang pertama pendapat kaum estetika murni yang menyatakan fungsi estetika hanya untuk menghasilkan pengalaman estetis tentang keindahan tanpa memperhatikan manfaat atau kegunaan ekonomis atau praktis yang mungkin dihasilkannya.Pendapat yang kedua yaitu kaum estetika mekanis yang menyatakan fungsi estetika untuk mendapatkan keuntungan atau manfaat dari pengalaman estetis yang dicapainya Lorens 1996: 900. Keindahan atau estetika mencangkup makna seperti elok, molek, cantik, anggun, bagus, lembut, utuh, seimbang, padu, hening, tenang, tegang, hampa, suram, dinamik, kokoh, hidup, gerak, selaras, hambar, sentimental, penting, berharga, dan tragis Nooryan 2008: 46. Ada dua macam nilai estetis, yaitu nilai estetis murni dan nilai ekstra estetis atau nilai tambahan.Nilai estetis murni, maka bila ada keindahan murni dikatakan keindahan murni, nilai estetis yang murni ini terdapat pada garis, bentuk, warna dalam seni rupa.Gerak, tempo, irama, dalam seni tari.Suara metrum irama dalam seni musik.Dialog, ruang, gerak dalam seni drama dan lain-lain. Nilai ekstra estetis yang merupakan nilai tambahan terdapat pada bentuk- bentuk manusia, alam, binatang, dan lain-lain: gerak lambaian, sembahan, seru, tangis dan lain-lain. Keindahan pada unsur-unsur tersebut disebut keindahan luar estetis atau tambahan Darsono 2007:13.

2.2 2 Konsep Estetika