Senyawa cr2o72 mempunyai biloks O sebesar maka berapa harga biloks unsur Cr pada senyawa tersebut

Pertanyaan yang diajukan adalah mengenai bilangan oksidasi K₂Cr₂O₇

Jawaban

K₂Cr₂O₇ ⇄ 2K⁺ + Cr₂O₇²⁻, bilangan oksidasi K = +1  

Cr₂O₇²⁻, unsur oksigen dalam senyawa bernilai = -2, dan senyawa Cr₂O₇²⁻memiliki muatan total sebesar -2, sehingga unsur Cr dalam senyawa tersebut memiliki bilangan oksidasi = +6  

Cr₂O₇ = -2  

2.Cr + 7.[-2] = -2  

Cr = +6  

Pembahasan

Bilangan Oksidasi atau yang biasa disingkat biloks didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan.  

ATURAN PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI  

Dalam memudahkan penentuan bilangan oksidasi, harus dipahami terlebih dahulu mengenai aturan penentuan bilangan oksidasi yang dijabarkan sebagai berikut :  

1. Bilangan oksidasi untuk unsur - unsur bebas [dalam bentuk atom, atau molekul unsur] adalah 0 [nol].  

  • Unsur bebas berbentuk atom contohnya Ca = 0, Na = 0, Al = 0  
  • Unsur bebas dalam bentuk molekul contohnya H₂ = 0; O₂ = 0 ; Cl₂ = 0  

2. Bilangan oksidasi logam dalam suatu senyawa bernilai positif. Nilainya bergantung pada jenis logam.  

  • Contohnya bilangan oksidasi Na pada NaCl, NaOH, Na₂SO₄ = +1  

3. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA [O, S, Se, Te, Po] yang berikatan pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA [F, Cl, Br, I, At] yang berikatan dalam senyawa adalah -1.’  

  • Bilangan oksidasi unsur Cl pada KCl, BaCl₂ adalah -1.  
  • Bilangan oksidasi unsur S pada H₂S dan BaS adalah -2.  

4. Bilangan oksidasi unsur H pada bentuk senyawanya adalah +1.  

5. Bilangan oksidasi unsur O pada bentuk senyawanya adalah -2, kecuali  

  • Dalam senyawa yang berikatan dengan F, bilangan oksidasinya adalah +2.  
  • Dalam senyawa peroksida, seperti H₂O₂, Na₂O₂ dan BaO₂ , bilangan oksidasinya adalah -1.  
  • Dalam senyawa superoksida, seperti KO₂ dan NaO₂, bilangan oksidasinya adalah -½.  

6. Untuk atom lain yang memiliki deret bilangan oksidasi yang berbeda dapat ditentukan melalui perhitungan dari data aturan bilangan oksidasi yang sudah diketahui.  

--------------------------------------------------------------------------------------------  

Tetap semangat dalam belajar ya. Semoga bisa membantu. Pelajari lebih lanjut dengan membuka link dibawah ini:  

  • //brainly.co.id/tugas/21809805  
  • //brainly.co.id/tugas/21882193  
  • //brainly.co.id/tugas/21874410  

Detail Tambahan:  

Kelas : X  

Materi : Reaksi Redoks  

Kode : 10.7.6  

Kata Kunci : bilangan oksidasi  

Bilangan oksidasi. Foto: Rumus Rumus

Setiap atom memiliki muatan positif dan negatif. Atom akan bersifat stabil apabila memiliki elektron valensi berjumlah 8 atau 2 sehingga sulit berkaitan dengan atom lain. Atom yang belum stabil akan berusaha menjadi stabil dengan melakukan transfer elektron, yaitu proses melepas atau menerima elektron.

Itu yang membuat atom memiliki muatan positif atau negatif. Muatan atom jumlahnya berbeda-beda, tergantung seberapa banyak elektron yang dilepas atau diterima. Jumlah muatan positif dan negatif pada suatu atom inilah yang disebut dengan bilangan oksidasi atau biasa disingkat biloks/b.o.

Mengutip buku Aktif Belajar Kimia untuk SMA dan MA oleh Hermawan dkk [2009: 144], bilangan oksidasi sangat diperlukan dalam perhitungan reduksi dan oksidasi. Karena itu, aturan-aturan bilangan oksidasi sangat penting untuk dipahami. Apa saja aturan tersebut?

  • Unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0. Unsur bebas adalah unsur yang tidak bisa bergabung dengan unsur lainnya, contohnya H, N, dan Fe.

  • Fluorin mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya. Fluorin merupakan unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron sehingga bilangan oksidasinya = -1.

  • Bilangan oksidasi unsur logam selalu positif dan sesuai dengan golongannya. Contohnya, unsur Na termasuk dalam golongan IA, maka bilangan oksidasinya = +1 dan unsur Al yang termasuk dalam golongan IIIA bilangan oksidasinya = +3.

  • Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan muatannya. Contohnya, bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe3+ = + 3, bilangan oksidasi S dalam ion S2- = -2.

  • Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam maka bilangan oksidasinya menjadi – 1. Contohnya, bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, NH3 = +1, bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH2 = -1

  • Bilangan oksidasi O umumnya = -2. Contohnya, bilangan oksidasi O dalam H2O dan MgO = -2

- Dalam F2O, bilangan oksidasi O = +2

- Dalam peroksida, seperti H2O, bilangan oksidaso O = -1

- Dalam superoksida, seperti KO2, bilangan oksidasi O = ½

  • Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0.

Contoh: Dalam H2SO4 : [2 x b.o H] + [b.o S] + [4 x b.o O] = 0

  • Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom sama dengan muatannya. Contohnya, NH4+ = +1. Karena biloks H memiliki indeks 4, maka biloks H dikalilkan dengan H = +4. Biloks N harus -3 karena jumlah muatan NH4+ = 1. Dengan begitu, jika biloks N dan H dijumlahkan, maka hasilnya sesuai dengan jumlah muatannya yaitu +1.

Tentukan bilangan oksidasi atom unsur Cr dalam senyawa K2Cr2O7!

Muatan K2Cr2O7 = [2 x b.o K] + [2 x b.o Cr] + [7 x b.o O]

0 = 2 x [+1] + 2 x [x] + 7 x [-2]

Jadi, bilangan oksidasi unsur Cr = +6.

Tentukan bilangan oksidasi atom unsur Cl dalam senyawa HClO4!

Muatan HClO4 = [b.o H] + [b.o Cl] + [4 x b.o O]

0 = [+1] + [x] + 4 x [-2]

Jadi, bilangan oksidasi unsur Cl = +7.

Video yang berhubungan

Bilangan oksidasi sumber ilustrasi: Rumus Rumus

Bilangan oksidasi, pernahkah Anda mendengarnya? Anda bisa menemukannya dalam pelajaran kimia. Bilangan tersebut biasanya digunakan oleh para ahli dalam mendefinisikan berapa jumlah elektron yang berpindah akibat reaksi kimia. Bilangan oksidasi biasanya juga disingkat menjadi biloks.

Biloks merupakan bulangan yang menunjukkan kemampuan dari sebuah atom dalam melepas atau menerima elektron. Hal tersebut dilakukan dalam membentuk suatu senyawa. Biasanya, bilangan tersebut dilambangkan dengan tanda positif, sementara lepasnya elektron ditandai dengan tanda negatif. Berikut ini contoh soal dan jawaban dari biloks.

Contoh Soal Nomor 1 Tentang Bilangan Oksidasi

Berapakah bilangan oksidasi aluminium [Al] dalam senyawa Al2O3?

Anda harus menggunakan aturan biloks berupa biloks-O = -2.

[2 × biloks-Al] + [3 × biloks-O] = 0

[2.biloks-Al + [3×[-2]] = 0

Biloks-Al = 6/2 = biloks-Al = +3

Jadi, bilangan oksidasinya adalah +3.

Berapa bilangan oksidasi krom [Cr] dalam Cr2O7pangkat -2?

Aturan yang digunakan dalam biloks adalah biloks-O = -2

Biloks Cr2O7pangkat -2 = -2

[2 × biloks-Cr] + [7 × biloks-O] = -2

[2.biloks-Cr + [7 × [-2]] = -2

Jadi bilangan oksidasinya dalam Cr adalah +6.

Berapa bilangan oksidasi dalam fosfor atau P dalam senyawa H3PO4 atau asam fosfat?

Aturan yang digunakan adalah:

[3 × biloks-H] + biloks-P + [4 × biloks-O] = 0

[3 × 1] + biloks-P + [4 ×[-2]] = 0

Jadi, bilangan oksidasi yang terdapat dalam asam fosfat adalah +5.

Itulah tiga contoh soal yang bisa Anda lihat saat mengerjakan soal yang berkaitan dengan bilangan oksidasi. Sebenarnya, cara menghitungnya sangat mudah jika Anda sudah tahu aturan biloks yang digunakan. Jadi, sudah bisakah Anda mengerjakan soalnya?[ANG]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề