Seorang pemain sepak bola yang mendapat kartu kuning kedua maka pemain tersebut

tirto.id - Salah satu olahraga paling populer di dunia adalah sepak bola. Ia dilombakan di berbagai level pertandingan, serta dimainkan oleh kalangan masyarakat dari berbagai usia.

Tujuan permainan sepak bola adalah memasukkan bola ke gawang lawan, sekaligus mempertahankan gawang sendiri agar tidak kebobolan. Setiap pemain boleh memanfaatkan seluruh anggota tubuhnya, kecuali lengan dan tangan. Hanya penjaga gawang yang boleh menggunakan lengan atau tangannya untuk menangkap bola di area gawang.

Permainan sepak bola dimainkan beregu oleh 2 tim yang saling berkompetisi. Tim yang paling banyak membobol gawang lawannya akan terpilih sebagai pemenang.

Baca juga:
  • Macam-macam Teknik Dasar Menghentikan Bola dalam Sepak Bola
  • Jenis-jenis Pola Pertahanan dalam Sepak Bola dan Tujuan Penerapan

Normalnya, ada 22 pemain yang berlaga dalam sebuah pertandingan sepak bola, atau setiap tim memiliki 11 pemain. Sejumlah pemain tersebut memiliki posisi dan fungsi berlainan, seperti kiper (penjaga gawang), 3 atau 4 bek (pemain bertahan), 3, 4 atau 5 gelandang (pemain tengah), hingga 1, 2, atau 3 penyerang (pemain depan).

Meskipun demikian, ada pengecualian dalam kondisi tertentu, sehingga sebuah regu bisa saja berlaga dengan jumlah pemain kurang dari 11. Misalnya, akibat ada pemain yang dikeluarkan dari lapangan karena menerima kartu merah.

Namun, mengacu pada IFAB Laws of The Game 2020/2021 (hlm. 48), pertandingan tidak dapat dilanjutkan, jika salah satu tim memiliki kurang dari tujuh pemain. Maka itu, apabila dalam sebuah pertandingan terdapat tim yang menerima 5 kartu merah, otomatis laga dihentikan dan pertandingan dianggap selesai. Namun, jika pemain sebuah tim yang diusir oleh wasit hanya 4, sehingga masih tersisa 7 pemain lain, laga dapat dilanjutkan.

Peraturan permainan sepak bola ditetapkan oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (International Football Association Board/IFAB). Peraturan itu dilaksanakan oleh organisasi resmi sepak bola di dunia, yakni FIFA, serta dipatuhi pula oleh federasi tingkat nasional. Di Indonesia, organisasi resmi yang menaungi olahraga sepak bola adalah PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).

Peraturan dalam Permainan Sepak Bola

Agar permainan sepak bola lancar, adil, tertib, dan terhindar dari kecurangan, kedua tim harus mematuhi tata tertib dan aturan permainan sepak bola. Berikut ini sejumlah aturan permainan sepak bola, sebagaimana dikutip dari buku Tim Kesebelasan Sepak Bola (2017) yang ditulis Aris Priyanto.

1. Aturan Lama Permainan

Lama normal permainan sepak bola lazimnya adalah 2x45 menit. Durasi istirahat adalah 10 menit di antara kedua babak. Jika skor kedua tim masih seri, akan diadakan perpanjangan waktu 2x15 menit.

Apabila dalam durasi tambahan itu skor permainan masih sama, wasit akan mengadakan adu penalti antara kedua tim sampai salah satu tim mencetak gol lebih banyak.

2. Aturan Mencetak Gol

Tim yang mencetak gol paling banyak dinyatakan sebagai tim pemenang. Gol baru dinyatakan sah apabila bola melewati garis gawang dengan tendangan atau sundulan kepala, bukan lemparan atau pukulan tangan.

3. Kickoff

Pertandingan sepak bola dimulai dengan kickoff melalui tim yang ditunjuk. Aturan kickoff ini diambil secara bergantian di babak pertama dan babak kedua. Kickoff dilakukan dua kali, yaitu ketika memulai babak pertama dan babak kedua.

4. Offside

Offside merupakan aturan yang melarang pemain berada di belakang pemain bertahan terakhir, terutama saat bola dioperkan ke arahnya oleh teman setim.

Aturan offside ini menuntut pemain menggunakan taktik dan gerakan cerdik ketika bermain bola. Dengan demikian, tim tidak boleh membiarkan satu atau dua pemain penyerangnya berdiam dekat gawang lawan dan menunggu dengan pasif bola dioperkan kepadanya.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Offside dalam Sepak Bola?

Kendati demikian, peraturan offside tidak berlaku untuk tiga jenis operan, yakni: Lemparan ke dalam; Tendangan sudut; Tendangan ke arah gawang.

5. Lemparan ke Dalam atau Throw-in

Saat bola keluar dari garis samping lapangan, akan ada lemparan ke dalam atau throw-in. Tim yang memperoleh throw-in adalah tim yang tidak menyentuh bola terakhir sebelum melewati garis. Ada 2 ketentuan terkait dengan cara melakukan throw-in atau lemparan ke dalam di sepak bola.

Pertama, pemain mengambil ancang-ancang melempar bola. Kemudian, ia melemparkannya dengan posisi bola melewati garis.

Kedua, pemain memegang bola menggunakan dengan kedua tangan, dengan posisi semula dari arah belakang kepala. Lalu, pemain melempar bola memakai kedua tangan, dengan arah dari atas kepala.

6. Kartu Kuning

Ketika pemain bola melakukan tindakan tertentu, wasit akan memberikan kartu kuning sebagai tanda peringatan. Apabila seorang pemain memperoleh dua kartu kuning, wasit akan memberikan kartu merah. Jika mendapat kartu merah, pemain itu harus keluar dari pertandingan.

Pemain sepak bola akan dihukum dengan kartu kuning jika melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Pemain yang melakukan tindakan berbahaya, misalnya, pemain menendang bola dengan posisi kaki terlalu tinggi sehingga berada di dekat kepala pemain lawan.
  • Menjegal secara ilegal tergolong pelanggaran kartu kuning. Contoh penjegalan terlarang ini dilakukan ketika pemain menghadang lawan meskipun dia tidak mungkin bisa merebut bola.
  • Menjegal atau menjatuhkan kiper di area gawang.
  • Kartu kuning juga diberikan kepada kiper yang memegang bola hasil operan teman setimnya.
  • Jika pemain membahayakan kondisi kiper lawan, ia akan diberi kartu kuning oleh wasit. Misalnya, melakukan gerakan berbahaya seperti menabrak kiper di dalam kotak penalti.
  • Kiper melangkah lebih dari empat kali ketika menguasai bola juga akan dikenakan kartu kuning.
  • Sengaja membuang waktu di sisa waktu pertandingan demi memperoleh kemenangan akan dikenakan kartu kuning.

7. Kartu Merah

Pemain yang melakukan pelanggaran keras dalam olahraga sepak bola akan mendapat kartu merah. Jika seorang pemain mendapat hukuman kartu merah, otomatis ia harus keluar lapangan. Dalam kompetisi, pemain yang dapat kartu merah umumnya juga akan dilarang bermain dalam satu atau dua laga berikutnya.

Tindakan yang bisa membuat pemain memperoleh kartu merah adalah sebagai berikut:

  • Pelanggaran keras yang berisiko mencelakakan pemain lawan. Misalnya, pemain menjegal lawan dari belakang atau menendang pemain, baik dengan sengaja atau tidak.
  • Kartu merah juga diberikan kepada pemain yang berlaku kasar, seperti mendorong, memukul, atau menampar pemain lawan atau wasit.
  • Berkata kasar atau meludah ke arah pemain lawan atau wasit juga dapat dikenakan kartu merah
  • Pemain yang melakukan pelanggaran dengan sengaja untuk menggagalkan peluang pasti gol akan dikenakan kartu merah. Misalnya, pemain menjegal lawan yang sudah bebas dari pertahanan, serta tinggal berhadapan dengan kiper. Pelanggaran ini juga dapat terjadi ketika pemain sengaja menahan bola yang pasti masuk ke gawang lawan menggunakan tangan, padahal posisinya bukan kiper.

8. Tendangan Bebas atau Free Kick

Aturan tendangan bebas atau free kick dalam sepak bola terbagi menjadi dua, yaitu tendangan bebas langsung dan tidak langsung.

Tendangan bebas langsung merupakan tendangan bebas yang diarahkan langsung ke gawang tanpa menyentuh teman setim sebelumnya. Sementara itu, tendangan bebas tidak langsung adalah tendangan bebas yang harus menyentuh teman setim yang lain, baru kemudian ditembakkan ke gawang.

10. Tendangan Penalti

Tendangan penalti dilakukan ketika seorang pemain lawan melakukan pelanggaran di dalam kotak penaltinya sendiri. Seorang penendang akan menembakkan bola yang diletakkan di titik penalti ke arah gawang yang hanya dijaga oleh kiper lawan.

Selama proses tendangan penalti, para pemain lain harus berada di luar kotak penalti. Ketika tendangan penalti sudah dilakukan dan terjadi gol, permainan kembali berjalan seperti biasa.

Namun, apabila tendangan penaltinya tidak masuk, serta masih berada dalam wilayah permainan, kedua regu diperbolehkan merebut bolanya dan melanjutkan permainan.

11. Tendangan Sudut

Tendangan sudut dilakukan ketika ketika bola terakhir disentuh oleh tim yang bertahan dan melewati garis gawang. Garis gawang ini adalah garis yang sejajar dengan garis gol, tetapi tidak berada di bawah gawang.

Regu penyerang kemudian berhak mendapat tendangan sudut. Tendangan ini ditembakkan di sudut lapangan yang paling dekat dengan posisi bola keluar dari lapangan.

12. Tendangan Gawang

Saat bola melewati garus gawang, tetapi yang terakhir menyentuh bola adalah pemain yang menyerang, maka tendangan gawang akan diberikan kepada tim yang bertahan. Tendangan itu disebut tendangan gawang. Dalam melakukan tendangan gawang, bola harus ditendang dari ujung kotak gawang, yaitu kotak kecil di dalam area penalti.

Baca juga artikel terkait ATURAN SEPAKBOLA atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/add)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Peraturan permainan sepak bola ditetapkanoleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB).