Seorang petani tanaman hias ingin mendapatkan tanaman hias yang berkualitas baik

17.Scorang petani melakukan eksperimen terhadap tanaman Adenium. Tanaman Adenium dipot A disemprot hormon giberelin, sedangkan tanaman Adenium di pot B disemprot airbiasa tanpa hormon. Hipotesis yang tepat untuk eksperimen tersebut adalah....a.tanaman pot A akan memiliki akar lebih lebat dari tanaman pot Bb.tanaman pot A akan berbunga lebih indah dari tanaman pot Bc.tanaman pot A akan berbunga lebih cepat dari tanaman pot Bd.tanaman pot A akan bercabang lebih banyak dari tanaman pot Be.tanaman pot A akan tumbuh kerdil daripada tanaman pot B

Pertanian menjadi peluang usaha yang sangat menggiurkan. Dengan bertani, anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar tak kalah dengan usaha di bidang lainnya. Namun, untuk anda yang ingin mendapatkan keuntungan lebih cepat, anda bisa membudidayakan tanaman yang cepat panen.

Hal ini bisa menjadi inspirasi petani pemula yang ingin mendapatkan laba lebih tinggi dalam waktu cepat. Disamping memilih tanaman yang lebih cepat panen, anda juga perlu melakukan budidaya dengan tepat.

Budidaya tanaman yang cepat panen harus anda lakukan dengan benar supaya hasil panen yang didapat lebih melimpah. Para petani inspiratif juga sudah banyak membagikan info menarik terkait budidaya tanaman.

Dalam melakukan budidaya tanaman itu sendiri dibutuhkan pemilihan bibit yang berkualitas, penanaman, pemeliharaan, hingga akhirnya tiba saatnya panen. Apabila anda tepat dalam melakukan budidaya tanaman tersebut, maka anda akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.

Tanaman yang Cepat Panen

Dengan menanam tanaman yang bisa lebih cepat panen, anda tak perlu menunggu terlalu lama untuk bisa memetik hasilnya. Langsung saja, berikut adalah beberapa jenis tanaman yang cepat panen dan mudah untuk ditanam yang bisa anda coba budidayakan.

1. Kangkung

Budidaya kangkung relatif mudah dan dapat ditanam di musim apa saja. Kangkung sudah bisa dipanen pada umur 3 minggu dari penanaman biji. Terlebih lagi, kangkung bisa ditanam di lahan sempit sekitar rumah anda. Cara menanamnya pun bervariasi, salah satunya ialah hidroponik. Dengan membudidayakan kangkung secara hidroponik ini, anda akan mendapatkan lebih banyak keuntungan.

2. Bayam


Bayam dapat tumbuh subur pada tempat yang teduh dan berada di bawah sinar matahari. Tak hanya itu saja, bahkan bayam bisa ditanam dalam ruangan yang dekat ambang jendela. Apabila anda tanam bayam dalam pot, maka sebaiknya anda menggunakan pot dengan ukuran sekitar 6-8 inci.

3. Selada

Tanaman yang mudah panen selanjutnya ialah selada. Jenis sayuran ini mudah tumbuh dan bisa ditanam baik dengan cara konvensional maupun secara hidropinik. Sayuran selada ini memiliki tekstur yang renyah dan juga rasanya yang segar. Banyak orang yang menyukai selada untuk dijadikan lalapan tiap menu masakannya.

4. Bawang Merah dan Putih

Hampir tiap menu masakan membutuhkan bawang merah dan putih sebagai bahan untuk menambah cita rasanya. Maka tak heran jika kebutuhan akan bawang merah dan putih terus menerus meningkat. Bawang merah dan putih ini termasuk jenis sayuran yang cepat panen.

Hal inilah yang juga menjadi alasan mengapa bawang merah dan putih sangat menguntungkan. Hal yang perlu anda waspadai hanyalah musim dan juga harga jualnya. Pasalnya, jika anda salah memilih musim dan juga waktu penanamannya, maka anda akan mengalami kerugian.

5. Sawi Hijau

Dalam membudidayakannya, sawi hijau ini tidak memerlukan sinar matahari yang banyak. Sayuran sawi hijau ini lebih cocok ditanam pada tempat dengan intensitas cahaya sekitar 3-4 jam sehari. Tempat yang lembab dan memiliki unsur hara sangat dibutuhkan supaya sayuran sawi hijau ini bisa cepat tumbuh.

6. Lobak

Lobak mempunyai sistem perakaran yang dangkal. Sayuran ini mudah tumbuh meski ditanam pada wadah yang kecil. Untuk masa panennya, lobak bisa panen cepat dalam waktu 24-60 hari tergantung varietas.

7. Kacang Polong

Hanya dalam waktu 2 bulan saja, kacang polong sudah bisa anda panen. Kacang polong bisa tumbuh pada media tanah langsung maupun pot. Terlebih lagi, cara menanam kacang polong ini cukup mudah dilakukan.

Sumber : Mediatani

Hipotesis penelitian adalah jawaban atau dugaan sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sehingga kalimatnya bukan berupa kalimat tanya. Pada percobaan tersebut hipotesis yang tepat adalah "Penyemprotan air kelapa dapat memperbanyak munculnya tunas pada tanaman Bougenvilea spectabilis."

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah E. 

Tanaman gelombang cinta memiliki bentuk daun yang besar dan bergelombang. Biasanya tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias, karena daunnya tersebut. Oleh karena itu, tanaman yang memiliki nilai jual yang tinggi apabila jumlah daunnya cukup banyak. Berdasarkan tabel, pupuk yang memberikan pengaruh yang baik terhadap penambahan jumlah daun adalah pupuk NPK.

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B.

Kelompok perlakuan dan kontrol dalam percobaan adalah tanaman hias, hormon antokalin dan filokalin. Variabel bebas penelitian tersebut adalah perbandingan konsentrasi hormon filokalin dan antokalin. Variabel terikat percobaan tersebut adalah jumlah daun dan bunga.

Pembahasan

Biologi merupakan ilmu pengetahuan alam [IPA] dan sering juga disebut ilmu eksakta. Dikatakan ilmu pengetahuan alam karena biologi adalah ilmu yang diperoleh dari fakta-fakta yang terjadi di alam [fenomena alam] dan dapat diuji coba di laboratorium.  

Biologi dikembangkan dengan metode ilmiah, karenanya kesimpulan yang ditarik harus sah, benar, dapat dibuktikan, tidak berdasar pada persepsi peneliti tetapi berdasarkan dari data-data dan fakta.

Tahap-tahap metode ilmiah sebagai berikut:

1. Melakukan Observasi

Observasi adalah pengamatan lingkungan sekitar untuk menentukan objek yang paling tepat untuk penelitian. Menurut pelaksanaannya observasi dapat dibedakan menjadi 2 buah bentuk sebagai berikut.

  • Observasi partisipasi [pengamatan terlibat] yaitu penelitian ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas yang sedang diamati. Berdasarkan segi keterlibatan pengamat [observer], aktivitas observer dapat dibedakan menjadi partisipasi sebagian dan partisipasi penuh.
  • Observasi nonpartisipasi atau pengamatan tidak terlibat yaitu observer tidak melibatkan diri ke dalam objek.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan suatu pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana tentang objek yang akan diteliti. Masalah yang akan diteliti harus jelas batasannya. Misalnya, "Bagaimana pengaruh pemberian konsentrasi hormon filokalin dan antokalin terhadap munculnya daun dan bunga pada tanaman hias".

3. Mengumpulkan Data

Setelah masalah dapat dirumuskan, maka dapat mulai mengumpulkan data atau keterangan. Pengumpulan data bisa dilakukan melalui pengamatan langsung [observasi] atau secara kepustakaan [membaca buku-buku hasil penelitian sebelumnya].

4. Mengajukan hipotesis

Hipotesis menunjukkan jawaban dari masalah yang sedang diteliti. Jadi hipotesis yaitu dugaan sementara yang didukung oleh pengetahuan dan teori relevan yang telah dimiliki. Hipotesis tersebut yang harus diuji kebenarannya melalui observasi atau eksperimen. Contoh hipotesis adalah "Ada pengaruh pemberian konsentrasi hormon filokalin dan antokalin terhadap munculnya daun dan bunga pada tanaman hias".

5. Melakukan eksperimen

Hipotesis harus diuji dengan mengumpulkan berbagai fakta-fakta dan data yang relevan untuk mengetahui apakah fakta-fakta dan data itu mendukung hipotesis yang telah diajukan atau tidak. Fakta dapat berupa observasi atau pengamatan, contohnya pengamatan secara langsung atau dengan mikroskop. Data dapat diperoleh melalui percobaan atau esperimen baik di lapangan maupun di laboratorium.

Variabel dalam penelitian antara lain variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol, dan variabel pengganggu [galat atau kesalahan].

a. Variabel bebas atau variabel percobaan adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama untuk menunjukkan pengaruhnya terhadap variabel terikat.

b. Variabel terikat merupakan variabel yang mengalami perubahan karena perlakuan variabel bebas.

c. Variabel kontrol yaitu variabel yang dibuat sama dalam suatu penelitian, biasanya faktor lain diluar perlakuan yang dikenakan pada objek penelitian.

d. Variabel pengganggu merupakan variabel yang tidak diharapkan tetapi dapat mempengaruhi hasil percobaan.

6. Mengolah dan menganalisis data

Data yang diperoleh dapat berupa data kuantitatif [berupa angka-angka, misalnya tinggi, berat, panjang, luas, kandungan zat, dan sebagainya] maupun data kualitatif [misalnya warna, tekstur, bentuk, dan sebagainya]. Pengambilan data harus menggunakan alat ukur yang tepat dan standar sehingga diperoleh data kuantitatif yang akurat.

7. Menarik kesimpulan

Kesimpulan diambil dari data-data yang telah dianalisis dan diuji untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah diajukan. Hipotesis diterima jika data-data yang dikumpulkan sesuai atau mendukung pernyataan dalam hipotesis. Sebaliknya apabila data tidak sesuai dengan eksperimen maka hipotesis ditolak. Contohnya adalah ada pengaruh konsentrasi hormon filokalin dan antokalin terhadap munculnya daun dan bunga pada tanaman hias.

8. Mempublikasikan Hasil

Mempublikasikan hasil yaitu memberikan informasi kepada orang lain hasil dari eksperimen yang telah dilakukan agar orang lain mengetahui atau dapat mengujicobakan kembali. Mempublikasikan hasil dapat dilakukan dengan menyusun laporan hasil penelitian atau laporan ilmiah, menerbitkan dalam jurnal penelitian, ataupun koran sekolah.

Pelajari lebih lanjut

1. cabang-cabang biologi: //brainly.co.id/tugas/43785

2. manfaat biologi: //brainly.co.id/tugas/306602

3. variabel penelitian: //brainly.co.id/tugas/17552846

Detil jawaban

Kelas: 10

Mapel: Biologi

Bab: Ruang Lingkup Biologi

Kode: 10.4.1

Kata kunci: metode ilmiah, langkah-langkah metode ilmiah, variabel bebas, variabel kontrol, variabel terikat

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề