Sikap yang tidak sesuai dengan sila ketiga Pancasila

Jakarta -

Sila ke-3 dalam Pancasila memiliki makna yang luas. Untuk itu, contoh pengamalan sila ke-3 dapat diterapkan di sekolah, keluarga, maupun masyarakat sekitar.

Bunyi dari sila ke-3 sendiri adalah "Persatuan Indonesia". Melansir dari buku yang bertajuk Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar karya Christiana Umi, sila ketiga mengandung arti cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia, cinta damai hingga persatuan, dan tidak mementingkan kepentingan diri sendiri.

Dengan kata lain, makna sila ke-3 yakni mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya. Nilai persatuan orang Indonesia juga bermakna, bangsa Indonesia berjiwa nasionalis, yaitu mencintai bangsa dan negara sendiri atas dasar kesamaan cita-cita dan tujuan bangsa.

Pesan dalam sila ke-3 Pancasila ini dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut sejumlah contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila dari berbagai sumber.

Contoh Pengamalan Sila ke-3 di Sekolah

Sebagai siswa, pengamalan sila ke-3 di sekolah dapat dimulai dari kegiatan bersama teman-teman di kelas. Dikutip dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar, berikut rinciannya.

1. Menjaga kerukunan dan kekompakan dengan teman

2. Saling menyapa jika bertemu dengan teman

3. Mengucapkan salam jika bertemu teman dan guru

4. Menanyakan kabar ketika bertemu dengan teman

5. Berjabat tangan ketika bertemu dengan teman yang baru dikenal

6. Apabila tidak sempat memberikan salam, dapat menggunakan senyum sebagai gantinya jika bertemu dengan teman sebaya

7. Tidak membeda-bedakan teman

8. Membantu teman yang kesusahan di kelas

9. Saling memberikan tutor sebaya terkait mata pelajaran yang diajarkan di kelas

10. Giat dan tekun belajar agar dapat membanggakan nama baik sekolah

11. Saling menghargai antar sesama warga sekolah

12. Melaksanakan upacara bendera di sekolah dengan khidmat dan tertib

13. Mempelajari sejarah bangsa agar kita semakin menghargai jasa dan perjuangan para pahlawan

14. Mengetahui dan hafal lagu-lagu nasional

Contoh Pengamalan Sila ke-3 di Keluarga

Melansir dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, bentuk pengamalan sila ketiga di lingkungan rumah atau keluarga dapat dimulai dari hal paling dasar dengan berperilaku hormat dan menghargai anggota keluarga.

1. Giat belajar agar membanggakan keluarga

2. Berperilaku hormat pada anggota keluarga lebih tua dan menghargai yang lebih muda

3. Ikut membantu berbagai kegiatan dalam keluarga

4. Mendahulukan kepentingan bersama, dibandingkan kepentingan pribadi

5. Selalu menjaga kerukunan antar anggota keluarga

Contoh Pengamalan Sila ke-3 di Masyarakat

Sementara, mengutip buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5, contoh pengamalan sila ke-3 merupakan bentuk perilaku sebagai warga negara yang ikut bersatu membangun negeri. Hal ini dapat dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat dengan melakukan contoh berikut.

1. Bangga dan cinta tanah air

2. Rela berkorban demi kepentingan bangsa

3. Mengembangkan sikap menghargai orang lain

4. Menjalin hubungan baik dengan semua unsur bangsa

5. Memajukan pergaulan demi bangsa

6. Menjunjung persatuan dan kesatuan

7. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas pribadi maupun golongan

Dari berbagai contoh pengamalan sila ke-3 di atas, kamu sudah terapkan yang mana, detikers?

Simak Video "Hari Lahir Pancasila, Apa Mereka Hafal Pancasila?"



(rah/lus)

Jakarta -

Dalam bermasyarakat, sikap yang sesuai dengan sila ke-4 Pancasila banyak contohnya. Mulai dari lingkungan rumah/keluarga sampai di sekolah atau tempat kerja. Bunyi dari sila keempat adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Sila ini dilambangkan dengan kepala banteng. Butir keempat Pancasila ini juga bermakna bahwa bangsa Indonesia mempunyai prinsip demokrasi dan kedaulatan rakyat.

Di kehidupan sehari-hari, sila ke-4 Pancasila dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. DetikEdu telah merangkum sikap yang sesuai dengan sila ke-4 dari berbagai sumber, begini contohnya.

Sikap yang mencerminkan sila ke-4 di lingkungan keluarga:

1. Masalah keluarga diselesaikan dengan musyawarah untuk mencapai kesepakatan.

2. Berjiwa besar dalam menerima dan mempertimbangkan pendapat sesama anggota keluarga.

3. Tiap anggota keluarga menerima dan menghargai hasil musyawarah.

4. Tiap anggota keluarga bertanggung jawab dalam melakukan hasil musyawarah.

Sikap yang mencerminkan sila ke-4 di luar rumah:

1. Selalu mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.

2. Menghindari aksi 'walk-out' dalam sebuah proses musyawarah.

3. Menghargai hasil musyawarah

4. Ikut serta dalam pemilu, pilpres, dan pilkada

5. Memberi kepercayaan pada wakil-wakil rakyat yang terpilih

6. Wakil rakyat harus mampu membawa aspirasi rakyat

7. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain

8. Menghormati pendapat orang lain

9. Berlapang dada dalam menerima hasil musyawarah

10. Bekerja sama untuk mempertanggungjawabkan hasil musyawarah

Nah, kita sudah mengetahui apa saja cerminan dari sila ke-4 Pancasila. Kini, simak juga bagaimana contoh sikap yang menyimpang dari sila tersebut, melansir dari buku Suplemen Buku Ajar Pendidikan Pancasila karya Yulia Djahir.

1. Banyak warga negara/masyarakat belum terpenuhi hak serta kewajibannya di hadapan hukum.

2. Nontransparansi lembaga-lembaga negara.

3. Wakil rakyat merugikan rakyat dan negara. Seharusnya mereka adalah penyalur aspirasi demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

4. Keputusan lembaga hukum yang tidak sesuai asas untuk mencapai mufakat. Sehingga banyak masyarakat dirugikan.

5. Masyarakat yang kurang bisa menghormati peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah.

6. Demonstrasi dilakukan tanpa melapor pihak berwajib.

7. Kecurangan terhadap pemilu yang melihat bukan dari sisi kualitas, tetapi kuantitas.

8. Lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan bersama/masyarakat.

9. Menciptakan perilaku KKN

Demikianlah contoh sikap yang sesuai dengan sila ke-4 Pancasila serta penyimpangannya. Apakah detikers sudah menerapkannya dengan benar?

Simak Video "Hari Lahir Pancasila, Apa Mereka Hafal Pancasila?"



(nwy/nwy)


Page 2

Jakarta -

Dalam bermasyarakat, sikap yang sesuai dengan sila ke-4 Pancasila banyak contohnya. Mulai dari lingkungan rumah/keluarga sampai di sekolah atau tempat kerja. Bunyi dari sila keempat adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Sila ini dilambangkan dengan kepala banteng. Butir keempat Pancasila ini juga bermakna bahwa bangsa Indonesia mempunyai prinsip demokrasi dan kedaulatan rakyat.

Di kehidupan sehari-hari, sila ke-4 Pancasila dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. DetikEdu telah merangkum sikap yang sesuai dengan sila ke-4 dari berbagai sumber, begini contohnya.

Sikap yang mencerminkan sila ke-4 di lingkungan keluarga:

1. Masalah keluarga diselesaikan dengan musyawarah untuk mencapai kesepakatan.

2. Berjiwa besar dalam menerima dan mempertimbangkan pendapat sesama anggota keluarga.

3. Tiap anggota keluarga menerima dan menghargai hasil musyawarah.

4. Tiap anggota keluarga bertanggung jawab dalam melakukan hasil musyawarah.

Sikap yang mencerminkan sila ke-4 di luar rumah:

1. Selalu mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.

2. Menghindari aksi 'walk-out' dalam sebuah proses musyawarah.

3. Menghargai hasil musyawarah

4. Ikut serta dalam pemilu, pilpres, dan pilkada

5. Memberi kepercayaan pada wakil-wakil rakyat yang terpilih

6. Wakil rakyat harus mampu membawa aspirasi rakyat

7. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain

8. Menghormati pendapat orang lain

9. Berlapang dada dalam menerima hasil musyawarah

10. Bekerja sama untuk mempertanggungjawabkan hasil musyawarah

Nah, kita sudah mengetahui apa saja cerminan dari sila ke-4 Pancasila. Kini, simak juga bagaimana contoh sikap yang menyimpang dari sila tersebut, melansir dari buku Suplemen Buku Ajar Pendidikan Pancasila karya Yulia Djahir.

1. Banyak warga negara/masyarakat belum terpenuhi hak serta kewajibannya di hadapan hukum.

2. Nontransparansi lembaga-lembaga negara.

3. Wakil rakyat merugikan rakyat dan negara. Seharusnya mereka adalah penyalur aspirasi demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

4. Keputusan lembaga hukum yang tidak sesuai asas untuk mencapai mufakat. Sehingga banyak masyarakat dirugikan.

5. Masyarakat yang kurang bisa menghormati peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah.

6. Demonstrasi dilakukan tanpa melapor pihak berwajib.

7. Kecurangan terhadap pemilu yang melihat bukan dari sisi kualitas, tetapi kuantitas.

8. Lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan bersama/masyarakat.

9. Menciptakan perilaku KKN

Demikianlah contoh sikap yang sesuai dengan sila ke-4 Pancasila serta penyimpangannya. Apakah detikers sudah menerapkannya dengan benar?

Simak Video "Hari Lahir Pancasila, Apa Mereka Hafal Pancasila?"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)