Sistem Kekerabatan matrilineal merupakan sistem yang menarik silsilah dari garis keturunan

Sistem kekerabatan Matrilineal merupakan sistem yang menarik silsilah dari garis keturunan?

  1. Ayah
  2. Ibu
  3. Nenek
  4. Kakak
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: B. Ibu.

Dilansir dari Ensiklopedia, sistem kekerabatan matrilineal merupakan sistem yang menarik silsilah dari garis keturunan Ibu.

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. Ayah adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. Ibu adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

[irp]

Menurut saya jawaban C. Nenek adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. Kakak adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Ibu.

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Sistem kekerabatan merupakan  suatu hukum adat mengatur tentang kedudukan seseorang sebagai anggota kerabat, kedudukan anak terhadap orangtua dan sebaliknya, serta kedudukan anak terhadap kerabat yang berdasarkan pada pertalian darah [ keturunan].

Dalam struktur masyarakat adat kita menganut tiga macam sistem kekerabatan :

  1. Sistem kekerabatan parental [ bilateral]
  2. Sistem kekerabatan matrilineal
  3. Sistem kekerabatan patrilineal

Sistem kekerabatan parental [ bilateral] , Dalam sistem kekerabatan ini menarik garis keturunan dari ayah dan ibu. Penganut sistem kekerabatan ini di antara masyarakat Jawa, Madura, Sunda, Bugis, dan Makassar. Seorang anak akan terhubung dengan kedua orang tuanya dan sekaligus kerabat ayah-ibunya secara bilateral. Konsekuensi sistem kekerabatan parental yaitu berlaku peraturan yang sama mengenai perkawinan, kewajiban memberi nafkah, penghormatan, dan pewarisan. Seseorang akan memperoleh semenda dari jalan perkawinan, baik perkawinan langsung atau perkawinan sanak kandungnya.  anak menghubungkan diri dengan kedua orangtuanya dan kerabat ayah-ibunya secara bilateral. Sistem kekerabatan ini berlaku pada masyarakat jawa, madura, kalimantan dan sulawesi.

Sistem kekerabatan patrilineal, Dalam sistem kekerabatan ini menarik keturunan hanya dari satu pihak yaitu sang ayah saja. Anak akan terhubung dengan kerabat ayah berdasarkan garis keturunan laki-laki secara unilateral. Penganut sistem ini di antaranya masyarakat Batak, Bali, Ambon, Asmat, dan Dani. Konsekuensi sistem kekerabatan patrilineal adalah keturunan dari pihak bapak [lelaki] memiliki kedudukan lebih tinggi. Hak-hak yang diterima juga lebih banyak. anak menghubungkan diri dengan ayahnya [ berdasarkan garis keturunan laki-laki]. Dalam  masyarakat patrilineal keturunan dari pihak laki-laki dinilai mempunyai kedudukan lebih tinggi dan hak-haknya juga lebih banyak. Sistem kekerabatan ini berlaku pada masyarakat batak dan bali.

Sistem kekerabatan Matrilineal , Sistem kekerabatan ini menarik garis keturunan dari pihak ibu saja. Anak akan terhubung dengan ibunya, termasuk terhubung dengan kerabat ibu, berdasarkan garis keturunan perempuan secara unlateral. Konsekuensi sistem kekerabatan ini yaitu keturunan dari garis ibu dipandang sangat penting. Dalam urusan warisan, misalnya, orang dari garis keturunan ibu mendapatkan jatah lebih banyak dari garis bapak. Sistem kekerabatan ini bisa dijumpai pada masyarakat Minangkabau dan Semando. anak menghubungkan diri dengan ibunya[ berdasarkan garis keturunan perempuan]. Dalam masyarakat matrilineal, keturunan menurut garis ibu dipandang sangat penting, sehngga menimbulkan hubungan pergaulan kekeluargaan yang jauh lebih meresap diantara para warganya yang seketurunan menurut garis ibu. Sistem kekerabatan ini berlaku pada masyarakat minangkabau.

Tolong di isi yaa, aku nya lagi butuh banget

apa yang saja di hasilkan hutan singapura​

Bantu cari segmentasi pasar dari gambar tersebut..1. Segmentasi Demografis2. S segmentasi Geografis 3. Segmentasi Psikografis ​

1. Setiap tempat di permukaan bumi, tentu memiliki lokasinya masing-masing, antara lain lokasi relatif. Jelaskan pengaruh lokasi relatif pada daerah y … ang berada di dekat jalan raya! 2. Berdasarkan wilayahnya atau letak geografisnya, maka batas-batas negara Indonesia dapat diketahui. Sebutkan batas-batas negara Indonesia!3. Setiap wilayah di Indonesia memiliki cuaca yang mungkin berbeda. Selain itu, iklim setiap negara juga tidak sama persis. Apa sajakah unsur-unsur yang memengaruhi cuaca dan iklim? 4. Diketahui bahwa jarak di lapangan Wilayah A dengan Wilayah C adalah 40 km. Sedangkan jarak di peta 50 cm. Berdasarkan informasi mengenai jarak kedua wilayah tersebut, tentukan skalanya! 5. Sebutkan beberapa manfaat peta digital dalam kehidupan sehari-hari saat ini!​

1.Apakah kamu merasa kesehatan mental kamu baik,Jelaskan!2.Apa yang kamu lakukan untuk mengatasi ganguan kesehatan mental yang kamu alami ​

Kenapa negara-negara anggota ASEAN masuk kategori sebagai negara berkembang​

sebutkan 25 fungsi anak di keluarga, tolong di jawab y kaka²​

profil negara Laosbentuk pemerintahan:kepala negara:ibukota:kepala pemerintahan: lagu kebangsaan:bangsa:agama:iklim:letak astronomis:letak geografis:l … uas wilayah:jumlah penduduk:##BANTU JAWAB CEPATDIKUMPULIN SENIN##​

kehutanan di indonesia​

pendirian negara pangusul rumusan dasar negara​

Matrilineal adalah suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu.[1] Kata ini sering kali disamakan dengan matriarkhat atau matriarki, meskipun pada dasarnya artinya berbeda. Matrilineal berasal dari dua kata bahasa Latin, yaitu mater yang berarti ibu, dan linea yang berarti garis. Jadi, matrilineal berarti mengikuti garis keturunan yang ditarik dari pihak ibu. Sementara itu matriarkhat berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu mater yang berarti ibu, dan archein yang berarti memerintah. Jadi, matriarkhi berarti kekuasaan berada di tangan ibu atau pihak perempuan.

Dalam adat matrilineal, anak menghubungkan diri dengan ibunya [berdasarkan garis keturunan perempuan]. Sistem kekerabatan ini anak juga menghubungkan diri dengan kerabat ibu berdasarkan garis keturunan perempuan secara unilateral. Dalam masyarakat yang susunannya matrilineal, keturunan menurut garis ibu dipandang sangat penting, sehingga menimbulkan hubungan pergaulan kekeluargaan yang jauh lebih rapat dan meresap diantara para warganya yang seketurunan menurut garis ibu yang menyebabkan tumbuhnya konsekuensi yang lebih besar daripada garis keturunan bapak. [2]

Lawan dari matrilineal adalah patrilineal yaitu suatu adat masyarakat yang menyatakan alur keturunan berasal dari pihak ayah. Penganut adat patrilineal di Indonesia sebagai contohnya adalah suku Batak, suku Rejang, suku Aceh, Suku Minahasa, Suku Sangir dan suku Gayo. Adat patrilineal lebih umum digunakan kelompok masyarakat dunia dibandingkan matrilineal yang lebih jarang penggunaannya.

Terdapat beberapa suku yang memegang teguh adat matrilineal. Beberapa suku tersebut yaitu:[3]

suku Minangkabau

Masyarakat Minangkabau yang lebih dari lima juta orang adalah masyarakat matrilineal terbesar di dunia. Perempuan adalah pewaris harta pusaka keluarga. Dalam keluarga tradisional Minangkabau, garis keturunan dirujuk pada ibu dan klan/marga diwariskan dari ibu, dan ayah dianggap tamu dalam keluarga. Kekuasaan sangat dipengaruhi penguasaan aset ekonomi tapi pria dari pihak perempuan memiliki legitimasi kekuasaan pada komunitasnya.

suku Garo

Masyarakat Garo tinggal di negara bagian Meghalaya, di timur laut India. Masyarakat Garo menggunakan campuran bahasa Tibet dan Burma. Jika seorang pria menikah, ia ikut tinggal bersama istri atau ibu istrinya. Jika seorang perempuan kehilangan suami dan tidak bisa mengolah sendiri lahannya, ia berhak mendapat suami baru dari keluarga suaminya yang meninggal dunia.

suku Mosuo

Masyarakat Mosuo tinggal di barat daya Cina. Mereka tinggal bersama sebagai "keluarga besar," dan dipimpin perempuan yang disebut "Ah Mi". Pria mengurus ternak, terutama penyembelihan. Dalam masyarakat Mosuo tidak ada pernikahan. Seorang perempuan hanya perlu datang ke pria yang diinginkannya. Anak yang lahir dari hubungan mereka diasuh perempuan, dan kerap tidak diketahui ayahnya yang mana.

suku Hopi

Jika pria dari suku Indian Hopi menikah, anaknya jadi anggota klan istrinya. Tetapi nama anak dipilih perempuan dari klan ayah, pada pesta saat ia berusia 20 hari. Jadi jika banyak yang memberi nama, seorang anak bisa punya banyak nama. Namun orang tuanya yang memutuskan nama mana yang dipakai. Menurut tradisi, masyarakat Indian di Amerika Serikat ini juga matrilokal. Tapi itu tidak banyak lagi dipraktekkan.

suku Navajo

Di samping matrilinial, masyarakat suku Indian Navajo di Amerika Serikat juga matrilokal. Jadi jika seorang pria menikah, ia menjadi anggota klan istrinya, dan tinggal di pemukiman klan istrinya. Anggota sebuah klan tidak boleh menikah dengan anggota klan sama. Dasar struktur masyarakat Navajo adalah keluarga besar, dimana setiap anggota punya kewajiban yang sudah ditetapkan.

suku Iroquois

Kepala keluarga masyarakat Indian Iroquois di Amerika Serikat selalu perempuan, dan anak-anak termasuk klan ibu. Rumah besar milik keluarga, tanah dan hasil panen adalah milik perempuan. Setelah pernikahan, pria tinggal di rumah besar milik istri, yang juga dihuni beberapa keluarga lain. Hak waris ditujukan bagi anak perempuan atau kerabat perempuan terdekat. Yang jadi pemimpin di rumah besar juga perempuan.

suku Ovambo

Anggota keluarga pemimpin masyarakat Ovambo disebut "aakwanekamba." Hanya mereka yang anggota keluarga ini karena hubungan darah, yang bisa jadi kepala keluarga besar. Karena masyarakat Ovambo menganut sistem matrilineal, relasi mengacu kepada ibu. Putra dalam keluarga pemimpin masyarakat Ovambo tidak punya hak apapun. Mereka adalah anggota keluarga biasa, seperti yang lainnya.

suku Akan

Masyarakat Akan terutama tinggal di Ghana. Klan dalam masyarakat ini dipimpin pria. Posisi pimpinan diteruskan turun-temurun. Tetapi penerusnya berasal dari keluarga ibu sang pemimpin, atau keluarga saudara perempuannya. Dalam masyarakat Akan, pria kerap tidak hanya harus menyokong hidup keluarga, melainkan juga keluarga istrinya.

  • Patrilineal
  • Multilineal
  • Ambilinealitas

  1. ^ Liputan6.com [2016-03-10]. "6 Adat Matrilineal yang Masih Berlaku Sampai Saat Ini". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-11-05. 
  2. ^ Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari. Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi. Aura Publisher. hlm. 98. ISBN 978-623-211-107-3. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis [link]
  3. ^ Marjory Linardy. "Masyarakat Matrilineal di Dunia". Diakses tanggal 19 November 2020. 

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Matrilineal&oldid=19763818"

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề