Spesies lebah madu yang sering dibudidayakan dan berasal dari Eropa adalah
Lebah merupakan serangga penghasil madu dan hanya beberapa jenis lebah saja yang bisa dibudidayakan seperti yang terdapat pada Taman Wisata Lebah Madu Pramuka, Cibubur. Lebah Madu jenis Apis Mellifera merupakan salah satu jenis lebah favorite para peternak karena cukup mudah dalam perawatan serta menghasilkan beragam produk. Salah satu Intruktur Taman Wisata Lebah Madu Pramuka, Febrian Dwi Fajar menjelaskan bahwa terdapat dua jenis lebah yang menjadi favorite bagi peternak yaitu jenis Trigona dan Apis Mellifera. “Disini kita ada dua jenis lebah dari keluarga Apis dan keluarga Trigona. Kalau dari Apis kita hanya punya Apis Mellifera aja, sedangkan lebah Cerana juga ada jenis Apis Cerana,” ujar Febrian. Lebah madu jenis Apis Mellifera ini berasal dari Eropa, yang dinaturalisasi oleh para peternak lebah madu dan siap panen dalam waktu lebih cepat yaitu 10-15 hari. Para peternak menyukai lebah ini karena perawatannya yang mudah dan memiliki ukuran tubuh lebah lebih besar dibandingkan dengan lebah lainnya di Indonesia. Lalu pembudidayaan lebah jenis Apis Mellifera ini menghasilkan banyak sekali produk-produk seperti madu, royal jelly, propolis dan bipolen. Salah satu produk yang dihasilkan yaitu madu, terasa enak dan alami tanpa ada campuran bahan apapun. “Apis Mellifera ini sebenarnya lebah yang di naturalisasi sebenarnya dia aslinya adalah dari Eropa. Kalau untuk lebah favorite benar sekali, karena memang untuk lebah-lebah ini sangat mudah perawatannya. Lalu yang kedua hasilnya pun lebih banyak karena tubuhnya ini lebih besar dibanding lebah lokal yang berada di Indonesia. Lalu yang ketiga lebah ini menghasilkan produk-produk lebah yang cukup banyak dari madunya, royal jelly nya, bipolennya lalu lilinnya itu lumayan banyak,” tambahnya. Di dalam satu sarang terdapat koloni lebah dengan jumlah lebah yang sangat banyak. Satu kotak terdapat 10 ribu hingga 30 ribu lebah madu yang sudah terbilang bagus dan siap. Kalau untuk bibitnya ada 8 ribu hinga 10 ribu dalam satu kotaknya. Lebah madu jenis Apis Mellifera ini tidak terlalu agresif dibanding dengan jenis lebah lainnya. Sengatannya pun tidak terlalu sakit sehingga aman untuk dilihat secara langsung oleh pengunjung ketika melihat lebah di Taman Wisata Lebah Madu Pramuka ini. “Kalau lebah ini bagus, itu diantara 10 ribu hingga 30 ribu lebah dalam satu kotak dalam kondisi yang sudah bagus sekali sudah top banget. Kalau untuk bibit-bibit seperti ini ya kurang lebih 8 ribu hingga 10 ribu lebah,” tutupnya. Bagaimana, Sahabat Tani ingin mulai budidaya lebah berjenis Apis Mellifera? Lebah merupakan serangga penghasil madu dari genus apis. Selain madu lebah juga menghasilkan serbuk sari (polen), royal jelly, propolis, lilin lebah dan racun lebah. Jenis-jenis lebah madu cukup banyak, namun hanya beberapa diantaranya yang bisa dibudidayakan. Klasifikasi Lebah Madu Kerajaan = Animalia Filum = Arthropoda Subfilum = Mandibulata Kelas = Insekta Subkelas = Pterygota Ordo = Hymenoptera Subordo = Cheistograsta Famili = Apidea Spesies 1. Apis dorsata 2. Apis mellifera 3. Apis cerana 4. Apis trigona Produk madu yang banyak ditemukan di Indonesia berasal dari lebah madu berikut : 1. Lebah Lokal (Apis cerana) Penyebaran lebah madu jenis lokal ini terdapat hampir diseluruh daerah di Indonesia. Produksi madu untuk lebah jenis ini antara 6-12 Kg per tahun untuk setiap koloni. 2. Lebah Unggul (Apis mellifera) Lebah unggul mulai diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1841 dan berkembang hingga saat ini. Jenis lebah madu ini menjadi favorit para peternak lebah. Hal tersebut disebabkan karena produksi madu jenis ini tergolong sangat tinggi yang dapat mencapai 35-40 Kg per tahun per koloni. Selain itu, dari aspek budidaya lebah jenis unggul mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap berbagai jenis iklim sehingga potensi hijrah lebah lebih minim. 3. Lebah Liar (Apis dorsata) Lebah liar hanya terdapat di hutan daerah sub tropis dan tropis asia. Lebah jeni ini sampai saat ini masih belum dibudidayakan karena sifatnya yang sangat liar dan galak. Ukuran tubuh lebah liar lebih besar dibandingkan lebah jenis lain. Sengatan lebah ini pun lebih menyakitkan apabila dibandingkan dengan jenis lebah madu lainnya. Produksi madu lebah liar masih langsung diambil dari hutan. Biasanya lebah liar membuat sarang secara tunggal dan bergantung pada cabang pohon atau ditebing. Produktivitas madu bisa mencapai 50-60 Kg per pohon. 4. Lebah lanceng (Apis trigona) Lebah lanceng merupakan lebah dengan ukuran tubuh paling kecil dibanding jenis lainnya. Lebah jenis ini relatif jinak dan tidak memiliki sengat. Produksi madu jenis ini relatif sedikit yaitu 1-3 kg per tahun untuk setiap koloni. Sedangkan produksi propolis sekitar 2 kg per tahun per koloni. (Pramesthi Indo Juniarti, S.Hut) |