Spesies lebah madu yang sering dibudidayakan dan berasal dari Eropa adalah

Spesies lebah madu yang sering dibudidayakan dan berasal dari Eropa adalah
Ternak Lebah Madu

Manisnya Usaha Madu

.

Spesies lebah madu yang sering dibudidayakan dan berasal dari Eropa adalah
Ada beragam jenis lebah madu yang layak dibudidayakan. Di antaranya lebah dari jenis lebah hutan (apis dorsata), lebah lokal (apis cerana), dan lebah unggul (apis mellifera). Lebah unggul, sesuai namanya, yang paling disenangi pasar. Jenis ini lebih produktif dibandingkan lebah lokal, juga lebih jinak. Racun pada sengatnya sangat cocok untuk pengobatan berbagai penyakit. Lebah yang dibudidayakan oleh kebanyakan peternak di dunia ini awalnya berasal dari daratan Eropa.

Modal yang diperlukan dalam beternak lebah madu adalah pengetahuan dasar dalam beternak lebah madu, investasi modal tetap yang diperlukan dalam kegiatan budidaya lebah madu selama beberapa periode pemanenan termasuk alat-alat produksi dan koloni lebah madu minimal 40 kotak, idealnya adalah 100 kotak koloni lebah madu.

Pemilihan Bibit Lebah Madu Jenis Unggul

Ciri-ciri bibit lebah madu kualitas super: (1) Mempunyai ratu lebah yang secara fisik bagus dan berusia antara 3 bulan sampai 1 tahun; (2) Jumlah dan kualitas telor yang dihasilkan ratu lebah banyak; (3) Hasil panen lebih banyak baik hasil madu, bee pollen, royal jelly dan propolis; (4) Larva lebah yang dihasilkan lebih segar; dan (5) Lebah biasanya lebih agresif.

Memperbanyak Koloni Lebah Madu

Beternak lebah madu agar menghasilkan keuntungan yang optimal, seorang peternak lebah madu harus mempunyai minimal 100 kotak koloni lebah madu. Langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah koloni lebah madu:

Gembalakan lebah madu pada lokasi yang tersedia pakan cukup banyak. Dengan tersedianya pakan yang cukup maka ratu lebah akan lebih banyak menghasilkan telor dan lebah pekerja juga lebih giat membuat sarang baru.

Menyiapkan calon ratu lebah madu untuk ditempatkan dalam koloni lebah madu yang baru.

Memisahkan koloni lebah madu yang sudah padat ke dalam kotak koloni lebah madu yang baru dan ditempatkan calon ratu lebah baru atau ratu lain yang sudah jadi.

Spesies lebah madu yang sering dibudidayakan dan berasal dari Eropa adalah

Membuat Calon Ratu Lebah:

  1. Ambil larva lebah madu yang baru menetas usia 1 hari
  2. Masukan ke dalam satu potong frame royal jelly
  3. Frame royal jelly yang sudah terisi larva lebah madu di tempatkan pada kotak super (kotak lebah madu yang berisi koloni lebah madu minimal 2 tingkat)
  4. Sekat/pisahkan kotak super lebah madu tersebut dengan ratu lebah berada di kotak bawah dan frame royal jelly calon ratu lebah madu di tempatkan pada kotak atasnya. Sehingga ratu lebah madu tidak bisa mendekati calon ratu lebah madu.
  5. Diamkan selama 11 hari sampai calon ratu lebah menjadi kepom pong.
  6. Setelah sebelas hari calon ratu dipindahkan ke kotak lebah yang berisi koloni lebah tanpa ada ratunya.
  7. 13 hari calon ratu lebah keluar kepompong dan langsung diangkat menjadi ratu lebah oleh koloni lebah tersebut.
  8. Bisanya setelah seminggu ratu lebah siap untuk kawin dan mengembangkan koloni lebah yang baru ditempati tersebut.

Bersambung...

 

Lebah merupakan serangga penghasil madu dan hanya beberapa jenis lebah saja yang bisa dibudidayakan seperti yang terdapat pada Taman Wisata Lebah Madu Pramuka, Cibubur. Lebah Madu jenis Apis Mellifera merupakan salah satu jenis lebah favorite para peternak karena cukup mudah dalam perawatan serta menghasilkan beragam produk.

Salah satu Intruktur Taman Wisata Lebah Madu Pramuka, Febrian Dwi Fajar menjelaskan bahwa terdapat dua jenis lebah yang menjadi favorite bagi peternak yaitu jenis Trigona dan Apis Mellifera.

“Disini kita ada dua jenis lebah dari keluarga Apis dan keluarga Trigona. Kalau dari Apis kita hanya punya Apis Mellifera aja, sedangkan lebah Cerana juga ada jenis Apis Cerana,” ujar Febrian.

Lebah madu jenis Apis Mellifera ini berasal dari Eropa, yang dinaturalisasi oleh para peternak lebah madu dan siap panen dalam waktu lebih cepat yaitu 10-15 hari. Para peternak menyukai lebah ini karena perawatannya yang mudah dan memiliki ukuran tubuh lebah lebih besar dibandingkan dengan lebah lainnya di Indonesia. Lalu pembudidayaan lebah jenis Apis Mellifera ini menghasilkan banyak sekali produk-produk seperti madu, royal jelly, propolis dan bipolen. Salah satu produk yang dihasilkan yaitu madu, terasa enak dan alami tanpa ada campuran bahan apapun.

“Apis Mellifera ini sebenarnya lebah yang di naturalisasi sebenarnya dia aslinya adalah dari Eropa. Kalau untuk lebah favorite benar sekali, karena memang untuk lebah-lebah ini sangat mudah perawatannya. Lalu yang kedua hasilnya pun lebih banyak karena tubuhnya ini lebih besar dibanding lebah lokal yang berada di Indonesia. Lalu yang ketiga lebah ini menghasilkan produk-produk lebah yang cukup banyak dari madunya, royal jelly nya, bipolennya lalu lilinnya itu lumayan banyak,” tambahnya.

Di dalam satu sarang terdapat koloni lebah dengan jumlah lebah yang sangat banyak. Satu kotak terdapat 10 ribu hingga 30 ribu lebah madu yang sudah terbilang bagus dan siap. Kalau untuk bibitnya ada 8 ribu hinga 10 ribu dalam satu kotaknya. Lebah madu jenis Apis Mellifera ini tidak terlalu agresif dibanding dengan jenis lebah lainnya. Sengatannya pun tidak terlalu sakit sehingga aman untuk dilihat secara langsung oleh pengunjung ketika melihat lebah di Taman Wisata Lebah Madu Pramuka ini.

“Kalau lebah ini bagus, itu diantara 10 ribu hingga 30 ribu lebah dalam satu kotak dalam kondisi yang sudah bagus sekali sudah top banget. Kalau untuk bibit-bibit seperti ini ya kurang lebih 8 ribu hingga 10 ribu lebah,” tutupnya.

Bagaimana, Sahabat Tani ingin mulai budidaya lebah berjenis Apis Mellifera?

Lebah merupakan serangga penghasil madu dari genus apis. Selain madu lebah juga menghasilkan serbuk sari (polen), royal jelly, propolis, lilin lebah dan racun lebah. Jenis-jenis lebah madu cukup banyak, namun hanya beberapa diantaranya yang bisa dibudidayakan.

Klasifikasi Lebah Madu

Kerajaan          = Animalia

Filum               = Arthropoda

Subfilum          = Mandibulata

Kelas               = Insekta

Subkelas         = Pterygota

Ordo                = Hymenoptera

Subordo          = Cheistograsta

Famili              = Apidea

Spesies           1. Apis dorsata

                        2. Apis mellifera

                        3. Apis cerana

                        4. Apis trigona

Produk madu yang banyak ditemukan di Indonesia berasal dari lebah madu berikut :

1. Lebah Lokal (Apis cerana)

Penyebaran lebah madu jenis lokal ini terdapat hampir diseluruh daerah di Indonesia. Produksi madu untuk lebah jenis ini antara 6-12 Kg per tahun untuk setiap koloni.

2. Lebah Unggul (Apis mellifera)

Lebah unggul mulai diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1841 dan berkembang hingga saat ini. Jenis lebah madu ini menjadi favorit para peternak lebah. Hal tersebut disebabkan karena produksi madu jenis ini tergolong sangat tinggi yang dapat mencapai 35-40 Kg per tahun per koloni. Selain itu, dari aspek budidaya lebah jenis unggul mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap berbagai jenis iklim sehingga potensi hijrah lebah lebih minim.

3. Lebah Liar (Apis dorsata)

Lebah liar hanya terdapat di hutan daerah sub tropis dan tropis asia. Lebah jeni ini sampai saat ini masih belum dibudidayakan karena sifatnya yang sangat liar dan galak. Ukuran tubuh lebah liar lebih besar

dibandingkan lebah jenis lain. Sengatan lebah ini pun lebih menyakitkan apabila dibandingkan dengan jenis lebah madu lainnya. Produksi madu lebah liar masih langsung diambil dari hutan. Biasanya lebah liar membuat sarang secara tunggal dan bergantung pada cabang pohon atau ditebing. Produktivitas madu bisa mencapai 50-60 Kg per pohon.

4. Lebah lanceng (Apis  trigona)

Lebah lanceng merupakan lebah dengan ukuran tubuh paling kecil dibanding jenis lainnya. Lebah jenis ini relatif jinak dan tidak memiliki sengat. Produksi madu jenis ini relatif sedikit yaitu 1-3 kg per tahun untuk setiap koloni. Sedangkan produksi propolis sekitar 2 kg per tahun per koloni. (Pramesthi Indo Juniarti, S.Hut)