Sumpah Palapa yang terkenal diucapkan oleh

ilustrasi Mahapatih Gajah Mada

Intisari-Online.com - Gajah Mada dikenal sebagai sosok mahapatih paling berpengaruh dalam perjalanan panjang Kerajaan Majapahit.

Ketika dinobatkan sebagai mahapatih kerajaan Majapahit, ia mengucap Sumpah Palapa.

Sumpah Palapa itulah salah satu yang paling terkenal dan melekat pada sosok Gajah Mada.

Bukan hanya diucapkan, sumpah Gajah Mada itu pun kemudian diwujudkan dalam pencapaiannya selama menjadi Mahapatih Majapahit.

Baca Juga: Praktik Tenung dan Santet Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit, Hukum Kejahatan Ini Juga Diatur dalam 'Undang-undang Tatayi'

"Lamun huwus kalah nusantara, ingsun amukti palapa. Lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Baki, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa"

Itulah sumpah yang diucapkan Gajah Mada, yang artinya: [Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa [kesenangan]. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pyulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan mencicipi palapa].

Ketika sumpah tersebut diucapkan, banyak yang meremehkan dan menertawakan cita-cita Gajah Mada untuk menyatukan nusantara.

Tetapi sumpahnya ia buktikan selama 21 tahun menjabat, yakni antara tahun 1336-1357. Ia melaksanakan misi untuk menyatukan nusantara hingga akhirnya lebih dari 30 wilayah berhasil dikuasai.

Page 2

Page 3

Civilization V

ilustrasi Mahapatih Gajah Mada

Intisari-Online.com - Gajah Mada dikenal sebagai sosok mahapatih paling berpengaruh dalam perjalanan panjang Kerajaan Majapahit.

Ketika dinobatkan sebagai mahapatih kerajaan Majapahit, ia mengucap Sumpah Palapa.

Sumpah Palapa itulah salah satu yang paling terkenal dan melekat pada sosok Gajah Mada.

Bukan hanya diucapkan, sumpah Gajah Mada itu pun kemudian diwujudkan dalam pencapaiannya selama menjadi Mahapatih Majapahit.

Baca Juga: Praktik Tenung dan Santet Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit, Hukum Kejahatan Ini Juga Diatur dalam 'Undang-undang Tatayi'

"Lamun huwus kalah nusantara, ingsun amukti palapa. Lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Baki, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa"

Itulah sumpah yang diucapkan Gajah Mada, yang artinya: [Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa [kesenangan]. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pyulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan mencicipi palapa].

Ketika sumpah tersebut diucapkan, banyak yang meremehkan dan menertawakan cita-cita Gajah Mada untuk menyatukan nusantara.

Tetapi sumpahnya ia buktikan selama 21 tahun menjabat, yakni antara tahun 1336-1357. Ia melaksanakan misi untuk menyatukan nusantara hingga akhirnya lebih dari 30 wilayah berhasil dikuasai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumpah Palapa merupakan janji yang diucapkan oleh Gajah Mada ketika diangkat menjadi patih Kerajaan Majapahit. Sumpah Palapa berisi janji bahwa beliau tidak akan menikmati palapa atau sejenis rempah-rempah [yang dapat diartikan pula sebagai kenikmatan duniawi] apabila belum berhasil menaklukkan Nusantara. Ketika Gajah Mada menjadi mahapatih, setidaknya terdapat 30 wilayah baru yang menjadi wilayah kekuasaan Majapahit yang diantaranya adalah Bedahulu [Bali], Lombok, Palembang, Swarnabhumi [Sriwijaya], Tamiang, Samudera Pasai, Pulau Bintan, Tumasik [Singapura], Semenanjung Malaya, Kapuas, Katingan, Sampit, dan lain-lain.

Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah D.

Sumpah Palapa merupakan pernyataan atau janji yang diucapkan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1336 masehi. Adapun isi Sumpah Palapa, berbunyi, "lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik samana isun amukti palapa", yang artinya, "jika telah menundukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit, saya baru akan melepaskan puasa, jika telah mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo. Bali ,Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya baru akan melepaskan puasa". Sumpah Palapa diucapkan Gajah Mada pada dasarnya, sebagai usahanya dalam mempersatukan wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. 

Dengan begitu, opsi jawaban benar adalah E. 

Mojokerto - Mahapatih Gajah Mada menjadi masyhur karena Sumpah Palapa hingga sukses menyatukan Nusantara. Namun, sumpah tersebut diragukan kesahihannya karena ditemukan di naskah yang ditulis ratusan tahun pasca-era Gajah Mada.

Keraguan terhadap Sumpah Palapa salah satunya disampaikan Wibisono, pemerhati sejarah Majapahit. Karena sumpah yang selama ini dipercaya diikrarkan Mahapatih Gajah Mada itu ditemukan di Serat Pararaton. Serat tersebut ditulis ratusan tahun setelah era Gajah Mada.

"Saya pribadi masih meragukan adanya sumpah itu. Dasarnya adalah saya mencari referensinya, sebatas ucapan yang muncul pada kata-kata itu sumbernya tahun 1600-an. Otomatis jedanya sudah sangat lama. Bahasa yang dipakai bukan bahasa pada masa Gajah Mada yang memakai Bahasa Jawa Kuno, tapi Bahasa Jawa peralihan antara Jawa Kuno dengan Jawa Baru," kata Wibisono kepada detikcom, Selasa [7/12/2021].

Seperti diketahui Gajah Mada dikukuhkan menjadi Patih Majapahit oleh Ratu Tribhuwana Tunggadewi tahun 1331 masehi. Kala itulah ia mengikrarkan Sumpah Palapa di hadapan ratu dan para menteri. Sang Mahapatih wafat tahun 1364 masehi.

"Dalam Naskah Negarakertagama pupuh 70:3 Gajah Mada sakit, pupuh 71:1 disebutkan Gajah Mada wafat," terang Wibisono.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya [BPCB] Jatim menjelaskan bukti-bukti sejarah Majapahit mempunyai tingkat kesahihan berbeda-beda. Menurutnya, sumber paling sahih adalah prasasti. Disusul Naskah Negarakertagama, Serat Pararaton, lalu kidung, dan karya sastra lainnya.

Sumpah Palapa yang diikrarkan Gajah Mada ditemukan di pupuh 7 bab 9 Pararaton yang ditulis abad 16 masehi. Menurut Wibisono, sumpah tersebut ditulis masih menggunakan Bahasa Sansekerta.

"Urutan ketiga [Pararaton] ini lumayan kuat. Agak diperdebatkan kalau sumber sejarahnya di urutan keempat. Karena Sumpah Palapa tidak ada di prasasti maupun Negarakertagama, adanya di Pararaton, maka diakui kebenarannya, tidak ada masalah dengan itu," tandasnya.

Sumpah Palapa

Sira Gajah Mada patih Amangkubhumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".

Terjemahannya:

Dia Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada: "Jika telah menundukkan seluruh Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit, saya [baru akan] melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya [baru akan] melepaskan puasa".

Simak juga 'Warga Tulungagung Temukan Sumur Kuno Diduga Era Majapahit':

[iwd/iwd]

Sumpah Palapa merupakan salah satu sumpah yang cukup terkenal di Indonesia. Sumpah ini lahir pada masa Kerajaan Majapahit. Sumpah ini berkaitan erat dengan Nusantara. Hal ini tidak terlepas dari harapan yang terkandung di dalam sumpah ini bahwa sebagai bangsa Indonesia kita harus bersatu bukan hanya dari segi wilayah, tetapi juga sebagai satu bangsa dan negara. Maka tak heran jika Sumpah Palapa juga sering dikaitkan dengan harapan persatuan bangsa dan negara Indonesia.

Sumpah ini juga sangat menarik karena didengungkan pada masa kerajaan. Meski mungkin persatuan yang dimaksud pada masa tersebut adalah persatuan di bawah kendali 1 kerajaan, namun semangat persatuan yang diusung harus mampu kita hidupi hari ini hingga masa depan.

Sumpah Pala merupakan sumpah yang dibuat oleh Gajah Mada. Sumpah ini diucapkannya pada saat ia diangkat menjadi Patih Amangkubhumi Kerajaan Majapahit pada tahun 1336 atau 1258 Saka.

Berdasarkan teks Paraton yang berasal dari masa Jawa Pertengahan, berikut isi sumpah yang diucapkan oleh Gajah Mada pada waktu itu:


"Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".

Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, berikut bunyi sumpah tersebut:


"Jika telah mengalahkan Nusantara, saya [baru akan] melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya [baru akan] melepaskan puasa".

Adapun sumpah ini diucapkan berdasarkan fakta bahwa pada masa tersebut wilayah Kerajaan Majapahit belum mencakup seluruh wilayah Nusantara seperti sekarang ini. Oleh karena itu, Gajah Mada sebagai patih kerajaan yang baru berniat untuk menyatukan seluruh Nusantara menjadi wilayah Majapahit. Beratus-ratus tahun kemudian, kita masih tetap memegang semangatnya dalam upaya menyatukan seluruh bangsa dan negara Indonesia, bukan hanya berdasarkan wilayah, tetapi juga semangat semangat satu bangsa dan negara.

Contoh lain tentang sumpah palapa dapat kamu pelajari pada halaman berikut:


brainly.co.id/tugas/9907819

Simpulan:


Sumpah Palapa dibuat oleh Patih Gajah Mada.

Kelas: XI


Mata pelajaran: Sejarah


Kategori: Kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia


Kata kunci: Sumpah Palapa, Gajah Mada, Majapahit, Nusantara

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề