Tangga nada diatonik merupakan jenis tangga nada yang memakai nada pokok

Perbedaan Tangga Nada Diatonis dan Pentatonis — Mendengarkan musik memang jadi aktivitas yang paling menyenangkan. Buat Blibli Friends yang nggak puas hanya jadi pendengar, juga bisa menciptakan musik sendiri dengan menggunakan alat-alat musik. Tapi, menciptakan musik nggak hanya memainkan alat musik secara random. Kamu juga perlu menguasai tangga nada. Tangga nada adalah rangkaian atau susunan nada-nada dengan jarak tertentu. Nada tersebut bisa saja menjadi tinggi atau rendah. Bergantung dari komposisinya, beberapa lagu bahkan bisa memiliki nada rendah dan tinggi secara bergantian.

Jenis tangga nada pun ternyata juga bermacam-macam. Tangga tanda secara umum dibedakan jadi 3, yaitu pentatonis, diatonis, dan kromatis. Nah, dari ketiganya, masih banyak juga yang kesulitan bedakan tangga nada pentatonis dan diatonis. Daripada bingung, yuk baca ulasan perbedaan tangga nada diatonis dan pentatonis di bawah ini.

BACA JUGA: Mengenalkan Musik Pada Anak

_______________________________

Definisi Tangga Nada

Di dalam dunia musik ada yang dinamakan tangga nada. Nah, pengertian dari tangga nada ini adalah rangkaian berjenjang dari nada-nada mulai dari nada dasar sampai nada oktafnya [rangkaian nada dalam jarak tertentu]. Atau lebih lebih sederhananya tangga nada ini merupakan suatu unsur yang bikin musik bisa terdengar lebih merdu dan asyik. Contohnya dari nada do, re, mi, fa, sol, la, si dan do tinggi. Sedangkan fungsinya untuk menciptakan suatu keindahan, yang meliputi unsur melodi, ritmis beserta keharmonisan yang bisa memberikan keindahan khusus pada sebuah lagu karena nada bisa saling berkesinambungan. 

Jadi bisa diibaratkan tangga nada ini seperti tangga pada kehidupan sehari-hari. Ada saatnya naik dan naik lagi semakin tinggi namun ada kalanya harus turun dan turun lagi semakin rendah. Dan yang menjadi jeda antara nada satu dengan lainnya disebut interval. Nah, kalau interval ini contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah jarak antar anak tangga. Ada yang jaraknya jauh ada juga yang mempunyai jarak dekat. Tanpa kehadiran tangga nada, tidak pernah ada suara yang bisa dipahami dan dinikmati. Nada terdengar garing, tidak indah, biasa saja dan tidak bisa disebut sebagai seni.

Macam-macam Tangga Nada

Via : bobo.grid.id

Tangga nada terdiri dari beberapa macam yang mana setiap jenisnya mempunyai bunyi khas yang berbeda sehingga membuat musik dapat didengarkan dengan fungsi khusus yang bisa disesuaikan dengan kondisi, situasi atau kebutuhan. Selain tangga nada diatonis [terdiri dari tangga nada diatonis minor dan diatonis mayor] serta tangga nada pentatonis [terdiri dari tangga nada pelog dan slendro] seperti sudah dijelaskan di atas, ada juga tangga nada kromatis.

1. Tangga Nada Diatonis

Tangga nada diatonis adalah komposisi tangga nada yang banyak banget digunakan di karya musik modern atau kontemporer. Jenis tangga nada berjumlah 7 ini biasanya menggunakan interval 1 atau interval setengah. Tangga nada ini juga dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor.

Tangga nada mayor adalah jenis tangga nada yang dipakai pada lagu-lagu yang menggambarkan suasana ceria. Susunan nada dari tangga nada minor biasanya memiliki jarak 1 – 1- ½ – 1 – 1 – 1  – ½. Kebanyakan lagu anak-anak menggunakan tangga nada mayor, lho. Lagu-lagu seperti “Lihat Kebunku” dan “Naik Delman” yang diciptakan Ibu Sud, maupun lagu “Balonku” dari AT Mahmud juga menggunakan nada ini. Selain itu, lagu daerah dengan nada ceria dan catchy seperti “Ampar-Ampar Pisang”, “Manuk Dadali”, dan “Gundul Pacul” juga digubah dengan tangga nada diatonis mayor.

Tangga nada diatonis minor menampilkan kesan yang mellow dan sedikit sendu. Tangga nada ini terbagi lagi jadi 3 jenis, yaitu tangga nada minor asli, harmonis, dan melodis. Cara membedakannya adalah, tangga nada minor asli cuma memiliki nada pokok. Jadi, jangan heran kalau tangga nada ini sama sekali nggak memiliki tanda kromatis.

Sedangkan, jenis tangga nada minor harmonis, tiap nada dinaikkan menjadi setengah. Tapi, pola naik turun nada tetap sama. Nada minor melodis cuma menaikkan not nada ke-6 dan ke-7. Saat diturunkan pun, nadanya hanya turun setengah saja. Beberapa lagu seperti “Mengheningkan Cipta” karya Truno Prawit, “Gugur Bunga”, dan “Indonesia Pusaka” karya Ismail Marzuki termasuk ke dalam lagu yang pakai tangga nada diatonis.

Mandalika DTS04 De Ticco Series Tunner Built-In Gitar Akustik Elektrik

2. Tangga Nada Pentatonis

Perbedaan tangga nada diatonis dan pentatonis yang paling kelihatan adalah, nada pentatonis cuma punya nada pokok berjumlah 5 buah saja. Tangga nada pentatonis dibagi jadi 2 bagian, yaitu Slendro dan Pelog. Slendro adalah jenis tangga nada pentatonis yang mengusung nada 1 2 3 4 5 6 1 dengan kesan irama yang ceria dan upbeat banget. Sebaliknya, pelog punya nada 1 2 3 4 5 6 7 yang lebih kalem. Contoh lagu populer yang menggunakan tangga nada pentatonis slendro adalah “Jali-Jali”, “Kincir-Kincir”, dan “Suwe Ora Jamu”. Sedangkan lagu dengan nada pentatonis pelog adalah “Lir-Ilir”, “Te Kate Dipanah”, dan “Cing Cangkeling”.

3. Tangga Nada Kromatis

Tangga nada kromatis atau sering juga disebut aksidental merupakan tangga nada yang memakai 12 macam nada dan jarak antar notnya ½. Tangga nada kromatis juga merupakan turunan dari nada diatonis mayor yang mana bagian nada yang nilainya 1 [pada diatonis mayor] akan dipecah menjadi ½ dan ½ pada nada kromatis. Contohnya: C – Cis – D – Dis – E – F – Fis – G – Gis, A – Ais dan selanjutnya. 

Tangga nada kromatis juga sering dipakai pada ke-12 nada oktaf. Walau demikian hanya 7 oktaf pertama dari abjad yang digunakan untuk nama nada. Contohnya A, B, C, D, E,F,G dan 5 nada lainnya dalam nada kromatis diberi nama dengan simbol yakni tanda kress [meninggikan not dibelakangnya ½ nada] , tanda mol [merendahkan not dibelakangnya ½ nada] dan tanda pugar atau tanda natural [mengembalikan nada yang sebelumnya ditinggikan atau direndahkan]

Ketukan bisa dibilang sebagai salah satu dasar yang harus dipahami dalam bermain musik, ini karena ketukan adalah unsur yang membentuk musik. Bila tidak paham atau salah ketukan, musik yang dihasilkan akan berantakan. Ketukan juga menunjukkan panjang pendeknya sebuah nada, semakin banyak ketukan maka semakin panjang nadanya. Dan pada tangga nada kromatis umumnya memiliki ketukan atau birama 4/4.

Tangga nada kromatis seringkali dipakai pada jenis lagu seperi lagu jazz, lagu rohani, pop dan blues. Contohnya ada pada lagu Indonesia Pusaka dan Bungong Jeumpa. 

Yamaha Arius YDP144 Digital Piano

_______________________________

BACA JUGA: Tips Beli Alat Musik Online 

Main musik jadi makin seru dengan belanja peralatan musik di Blibli. Toko online ini tawarkan berbagai peralatan musik berkualitas yang bisa kamu pilih di kategori Home & Living. Mulai dari keyboard, piano, gitar, dan lain sebagainya. Harga yang ditawarkan juga beragam dan pastinya terjangkau.

Apalagi, kalau kamu manfaatkan voucher gratis ongkir, diskon-diskon yang menarik, dan masih banyak hadiah heboh lainnya cuma di Blibli. Seru, kan? Belajar perbedaan tangga nada diatonis dan pentatonis pastinya jadi jauh lebih nyambung dan asik, deh!

DAPATKAN ALAT MUSIK BERKUALITAS DI SINI!

Dalam suatu karya musik, tangga nada mempunyai peranan penting, karena membuat lagu terdengar lebih indah dan nyaman didengar oleh telinga. Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya. Tapi tahukah kamu, jika dalam tangga nada ada yang dikenal dengan tangga nada mayor dan tangga nada minor? Kira-kira apa perbedaan keduanya?

Pada dasarnya, tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada kromatis, tangga nada pentatonis dan tangga nada diatonis.

Nah, dalam materi kali ini kita akan membahas tangga nada diatonis, dimana tangga nada diatonis merupakan komponen dasar dari teori musik dunia barat yang dikenal memiliki 7 notasi dalam rentang satu oktaf. Adapun tangga nada diatonis terdiri dari nada “ Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do.

Akan tetapi, tangga nada diatonis ini dibagi lagi menjadi dua yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor. Apa perbedaan dari kedua tangga nada tersebut?

Tangga Nada Mayor

Tangga nada mayor adalah salah satu tangga nada diatonik. Tangga nada ini tersusun oleh delapan not. Memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain :

  • Menjelaskan keadaan yang riang gembira
  • Memiliki nada yang mencirikan sikap semangat
  • Biasanya diawali dan diakhiri dengan do
  • Memiliki interval not yang berurutan yaitu : 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½

Baca juga: Mengenal Beberapa Jenis Musik Barat

Dengan ciri-ciri tersebut maka lagu yang memakai tangga nada mayor sering ditemukan dalam lagu-lagu perjuangan atau lagu-lagu daerah. Adapun lagu yang termasuk bertangga nada mayor diantaranya adalah Maju Tak Gentar, Garuda Pancasila, Halo-halo Bandung, dan Naik Delman Istimewa.

Tangga Nada Minor

Tangga nada minor adalah salah satu tangga nada diatonik, dimana sebutan lainnya juga adalah minor natural atau aeolian. Untuk bermain di nada ini biasa dimulai dengan nada ke -6. Tangga nada ini tersusun dari delapan not dan memiliki beberapa ciri yaitu :

  • Menjelaskan keadaan yang sedih
  • Memiliki nada yang kurang bersemangat
  • Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La – A
  • Mempunyai interval not yang berurutan yaitu : 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1

Lagu yang termasuk bertangga nada minor antara lain; Syukur, Gugur Bunga, Tuhan, Kasih Ibu, Ambilkan Bulan, Indonesia Pusaka, Bagimu Negeri, Tanah Airku, dan Hymne Guru.

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi musik.

KOMPAS.com - Tangga nada merupakan nada yang disusun secara berjenjang. Dalam dunia musik, tangga nada memiliki peran yang sangat penting.

Music scale atau tangga nada merupakan urutan nada atau tingkatan interval yang biasa disebut sebagai oktaf. Dalam musik, tangga nada bisa diurutkan dari nada naik atau nada turun terlebih dahulu.

Contoh tangga nada adalah do, re, mi, fa, sol, la si, do. Ada dua jenis tangga nada, yakni tangga nada pentatonis dan tangga nada diatonis.

Tahukah kamu apa yang dimaksud diatonis dan pentatonis?

Tangga nada pentatonis 

Mengutip dari Encyclopaedia Britannica, pentatonic scale atau tangga nada pentatonis merupakan tangga nada lima nada. Tangga nada ini memiliki jenis lima nada yang berbeda.

Tangga nada pentatonis dianggap mewakili tahapan awal perkembangan musik. Karena hampir bisa ditemukan di sebagian musik dunia.

Diperkirakan jika tangga nada pentatonik telah ada dan digunakan semenjak zaman Yunani Kuno. Saat itu tangga nada ini digunakan untuk mengatur Kithara Yunani atau kecapi.

Tidak hanya itu, sejumlah nyanyian Gregorian pada masa awal juga menggunakan tangga nada pentatonis dalam musiknya.

Baca juga: Contoh Lagu dengan Tangga Nada Pentatonis Pelog dan Slendro, Jawaban Soal TVRI

Jenis tangga nada ini bisa digunakan dengan alat musik modern dan tradisional. Biasanya gamelan menggunakan tangga nada pentatonis.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemdikbud], tangga nada pentatonis dibagi menjadi dua jenis, yakni:

  1. Tangga nada pelog
    Memiliki karakteristik musik yang bersifat menenangkan dan hormat. Tangga nada pelog hanya memiliki lima nada primer, yakni do, mi, fa, sol, si. Tangga nada ini memiliki perbedaan jarak interval yang besar.
  2. Tangga nada slendro
    Memiliki karakteristik musik yang bersifat menyenangkan dan lincah. Tangga nada slendro memiliki lima nada primer, yakni do, re, mi, sol, la. Tangga nada ini memiliki perbedaan jarak interval yang kecil.

Tangga nada diatonis 

Diatonic scale

atau tangga nada diatonik merupakan tangga nada yang memiliki tujuh nada.

Diperkirakan tangga nada ini muncul pada sekitar abad pertengahan serta zaman Renaisans. Secara perlahan tangga nada diatonis mulai muncul.

Tangga nada diatonis dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Tangga nada mayor
    Tangga nada ini memiliki tujuh not dan jarak intervalnya adalah 1-1-1/2-1-1-1-1/2. 
  2. Tangga nada minor
    Tangga nada ini memiliki delapan not dan jarak intervalnya adalah 1-1/2-1-1-1/2-1-1. 

Perbedaan tangga nada diatonis dan pentatonis

Jumlah dan nama nada pada tangga nada diatonis

Jumlah dan nama nada pada tangga nada pentatonis

Jumlah nada: 5

Nama nada: 

  • pelog: do–mi–fa-sol–si
  • slendro: do–re–mi–sol–la

Jumlah nada: 7

Nama nada: do-re-mi-fa-sol-la-si

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jumlah dan nama nada pada tangga nada diatonis dan pentatonis. Kunci jawaban tema 6 kelas 5 SD dan MI /Pixabay/Ylanite

PortalJember.com - Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berurutan. Misalnya do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Ada banyak jenis tangga nada, di antaranya adalah tangga nada diatonis dan pentatonis.

Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak nada, yaitu satu dan setengah. Beberapa alat musik seperti piano dan organ memiliki sistem tangga nada diatonis. Pada sistem tangga nada diatonis, dalam satu rangkaian nada terdapat 7 nada pokok. Nada kedelapan merupakan pengulangan nada pertama.

Tangga nada pentatonis, merupa kan jenis tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok. Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada serta pilihan nada yang didengar.
Berdasarkan nadanya, ada tangga nada pentatonis yang menggunakan tangga nada jenis pelog dan tangga nada jenis slendro. Contoh alat musik yang menggunakan tangga nada jenis pelog dan slendro adalah gamelan Jawa. Selain gamelan Jawa, ada juga gamelan Sunda, Bali, Madura, dan Batak.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Suhu atau Temperatur? Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD dan MI Halaman 13

Tangga nada pelog biasanya menggunakan susunan nada yang berbunyi seperti nada-nada do – mi – fa- sol – si. Salah satu lagu daerah yang menggunakan tangga nada ini adalah lagu Gundhul Pacul dari Jawa Tengah.

Sedangkan tangga nada slendro biasanya menggunakan susunan yang berbunyi seperti nada-nada do – re – mi – sol – la. Lagu yang menggunakan tangga nada ini memberi kesan gembira dan lincah. Salah satu contoh lagu dengan tangga nada slendro ini adalah lagu Cublak-Cublak Suweng dari daerah Jawa Tengah.

Berikut ini jawaban Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018 untuk Kelas 5 SD dan MI Tema 6 terbaru yang berjudul "Panas dan Perpindahannya". Dalam artikel ini, kita akan membahas kunci jawaban halaman 19 Tema 6 Subtema 1 "Suhu dan Kalor".

Baca Juga: Kesimpulan Bacaan Perubahan Akibat Perubahan Suhu Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD MI Halaman 53 dan 54

Sebelum membaca kunci jawaban ini, ada baiknya adik-adik berusaha untuk menjawabnya sendiri terlebih dahulu. Sebab, kunci jawaban ini hanyalah sebagai pemandu adik-adik untuk bisa mengeksplor lebih dalam pertanyaan-pertanyaan yang ada dan menjawabnya dengan jawaban sendiri.

Sumber: buku.kemendikbud.go.id

Nada diatonis adalah tangga nada yang memiliki tujuh nada serta memiliki dua macam interval nada yaknin 1 dan 1/2. Diatonis berasal dari bahasa spanyol “ diatonikos ” yang memiliki arti meregangkan. Yang mana biasanya dipakai pada penyebutan tangga nada minor serta mayor.

Apa itu tangga nada diatonis minor harmonis?

Tangga nada diatonis minor harmonis adalah tangga nada diatonis minor dengan nada ketujuh dinaikkan setengah. Sedangkan tangga nada minor melodis adalah tanga nada minor asli yang nada ke-6 dan ke-7 dinaikkan setengah laras. Perhatikan contoh urutan tangga nada diatonis minor asli berikut.

Apa perbedaan tangga nada slendro dan diatonik?

Memiliki karakteristik musik yang bersifat menyenangkan dan lincah. Tangga nada slendro memiliki lima nada primer, yakni do, re, mi, sol, la. Tangga nada ini memiliki perbedaan jarak interval yang kecil. Diatonic scale atau tangga nada diatonik merupakan tangga nada yang memiliki tujuh nada.

You might be interested:  Kampus Yang Ada Di Surabaya?

Apa yg dimaksud tangga nada diatonis jelaskan?

Sementara tangga nada diatonis adalah tangga nada yang punya tujuh nada berbeda dalam satu oktaf.

Apa yang dimaksud tangga nada diatonis brainly?

Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak nada, yaitu satu dan setengah. Beberapa alat musik seperti piano dan organ memiliki sistem tangga nada diatonis. Pada sistem tangga nada diatonis, dalam satu rangkaian nada terdapat 7 nada pokok.

Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan diatonis berikan 2 contoh?

Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang punya tujuh nada berbeda dalam satu oktaf. Contoh dari tangga nada diatonis adalah do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Tangga nada diatonis dibedakan menjadi dua yaitu Diatonis mayor dan Diatonis minor. Diatonis minor => merupakan tangga nada bernuansa sedih dan melankolis.

Apa yang dimaksud tangga nada pentatonis dan diatonis?

Diatonis adalah susunan tangga nada yang terdiri dari 7 nada pokok dengan interval tertentu yaitu 1 dan. Sedangkan, pentatonis adalah susunan tangga nada yang terdiri dari 5 nada pokok dengan jarak yang berbeda beda.

Apa saja nada diatonis?

Jumlah nada dan nama tangga nada diatonis adalah ada 7 nada pokok. Yaitu do – re – mi – fa – sol – la – si.

Berapa jenis tangga nada diatonis?

Dalam dunia musik, terdapat dua jenis tangga nada diatonis. Dikutip dari Buku Tematik Kelas 5 SD Tema 8, tangga nada diatonis terdiri atas delapan nada. Kemudian, tangga nada diatonis terbagi lagi menjadi dua jenis tangga nada, yaitu mayor dan minor. Tangga nada ini, memiliki nuansa riang gembira.

Apa itu tangga nada dan contohnya?

Secara umum, tangga nada bisa didefinisikan sebagai susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya: do, re, mi, fa, so, la, si, do.

You might be interested:  Cara Mengajar Dosen Yang Efektif?

Jelaskan apa yang dimaksud dengan tangga nada pentatonis dan sebutkan 3 contoh alat musiknya?

Tangga nada pentatonis merupakan jenis tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok. Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada dan juga pilihan nada yang didengar. Berdasarkan nadanya, ada tangga nada yang memakai pelog dan slendro. Contoh alat musik yang menggunakan tangga nada ini ialah gamelan.

Apa ciri ciri tangga nada diatonis mayor sebutkan 3 saja?

Ciri-cirinya adalah:

  • Bersifat riang gembira.
  • Bersemangat.
  • Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do.
  • Mempunyai pola interval: 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½
  • Apa yg dimaksud pentatonis?

    Tangga nada pentatonik atau pentatonis adalah tangga nada yang terdiri atas lima nada pokok dengan jarak yang berbeda-beda.

    Apa maksud dari tangga nada pentatonis?

    Tangga nada pentatonis atau yang juga disebut sebagai pentatonic scale merupakan jenis tangga nada yang paling umum digunakan pada sebuah musik. Dikutip dari Encyclopedia Britannica mengungkapkan bahwa tangga nada jenis ini memiliki lima nada yang berbeda-beda. Sehingga nada ini memiliki lima nada dalam satu oktaf.

    Apa perbedaan tangga nada slendro dan diatonik?

    Memiliki karakteristik musik yang bersifat menyenangkan dan lincah. Tangga nada slendro memiliki lima nada primer, yakni do, re, mi, sol, la. Tangga nada ini memiliki perbedaan jarak interval yang kecil. Diatonic scale atau tangga nada diatonik merupakan tangga nada yang memiliki tujuh nada.

    Apa saja jenis nada diatonis minor?

    Nada Diatonis Minor biasanya terdengar lebih sendu atau sedih. Untuk jenisnya terbagi menjadi tiga yaitu, minor asli, minor harmonis, dan minor melodis. Beberapa contoh lagu yang menggunakan nada Diatonis Minor seperti, lagu Syukur, Ayam den Lapeh, Ibu Kita Kartini, Hymne Guru, mengheningkan cipta, Tuhan [Bimbo].

    Artikel ini mungkin perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. [November 2018]

    klik [tampilkan] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.

    • Lihat versi terjemahan mesin dari artikel bahasa Inggris.
    • Terjemahan mesin Google adalah titik awal yang berguna untuk terjemahan, tapi penerjemah harus merevisi kesalahan yang diperlukan dan meyakinkan bahwa hasil terjemahan tersebut akurat, bukan hanya salin-tempel teks hasil terjemahan mesin ke dalam Wikipedia bahasa Indonesia.
    • Jangan menerjemahkan teks yang berkualitas rendah atau tidak dapat diandalkan. Jika memungkinkan, pastikan kebenaran teks dengan referensi yang diberikan dalam artikel bahasa asing.
    • Setelah menerjemahkan, {{Translated|en|Diatonic_scale}} harus ditambahkan di halaman pembicaraan untuk memastikan kesesuaian hak cipta.
    • Untuk panduan lebih lanjut, lihat Wikipedia:Terjemahan.

    Dalam teori musik, skala diatonik adalah komponen dasar teori musik dunia Barat. Skala diatonik memiliki tujuh not yang berbeda dalam satu oktaf. Not-not ini adalah not-not putih pada piano. Dalam notasi solmisasi, not-not tersebut adalah "Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si". [Kadang-kadang, 'Si' direpresentasikan dengan 'Ti' agar huruf pertama setiap not berbeda].

    Skala mayor dimulai dengan not pertama [Do], dan berakhir sampai not 'Do' yang ada satu oktaf di atas Do yang pertama.

    Dalam teori musik, skala diatonik mayor adalah bagian air yang penting dalam pembangunan tradisi musik dunia Barat. Skala ini terdiri dari tujuh not dalam satu oktaf, diwujudkan dalam tuts putih dalam alat musik piano, diperoleh dari rangkaian enam nada kelima [fifth] yang berurutan dalam suatu versi meantone temperament, dan menghasilkan dua tetrakord yang dipisahkan dengan interval satu nada bernilai penuh. If our version of meantone is the twelve tone equal temperament the pattern of intervals in semitones will be 2-2-1-2-2-2-1. Skala besar dimulai pada catatan pertama dan dilakukan dengan langkah-langkah untuk oktaf pertama. Dalam solfège, suku kata untuk setiap skala adalah "Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si-Do".

    Skala minor alami dapat dicari dalam dua cara, yang pertama adalah sebagai minor relatif dari skala mayor, yang dimulai pada tingkat keenam skala dan melanjutkan langkah demi langkah melalui tetrachords sampai dengan oktaf pertama dari tingkat keenam. Dalam solfège "La-Ti-Do-Re-Mi-Fa-Sol."

    Alternatif, minor alami bisa di lihat sebagai gabungan dari perbedaan tetrachord dari bagian 2-1-2-2-1-2-2. di tempat "Do-Re-Mé-Fa-Sol-Lé-Té-Do."

    Harmoni musik Barat sejak Renaisans hingga akhir abad XIX berdasar pada skala diatonik dan rangkaian-rangkaian unik yang dihasilkan oleh sistem pengorganisasian ketujuh nada ini. Harus diingat bahwa yang paling potongan lagi dari praktik umum kunci perubahan musik, tetapi ini mengarah ke hubungan tangga nada diatonis dalam satu kunci dengan mereka yang lain, lihat modulasi [musik].

    Tuts-tuts putih pada alat musik piano mewujudkan skala diatonik C mayor [C-D-E-F-G-A-B-C], dengan jarak satu interval tiap-tiap nadanya, kecuali untuk E-F dan B-C, yang memiliki interval semitone [setengah tone].

    Diatonik berasal dari bahasa Yunani "diatonikos" artinya "merenggangkan". Seringkali dipakai untuk menyebut keseluruhan mode, tetapi umumnya dipergunakan untuk menyebut skala mayor dan minor.

    Hanya divisi oktaf tertentu [12 dan 20] yang memungkinkan keunikan, koherensi, dan kesederhanaan transposisional, dan bahwa hanya subset diatonik dan pentatonik dari 12 nada set kromatik ikuti kendala ini [Balzano, 1980, 1982]

    • Balzano, Gerald J. [1980]. "The Group Theoretic Description of 12-fold and Microtonal Pitch Systems", Computer Music Journal 4:66–84.
    • Balzano, Gerald J. [1982]. "The Pitch Set as a Level of Description for Studying Musical Pitch Perception", Music, Mind, and Brain, Manfred Clynes, ed., Plenum press.
    • Clough, John [1979]. "Aspects of Diatonic Sets", Journal of Music Theory 23:45–61.
    • Ellen Hickmann, Anne D. Kilmer and Ricardo Eichmann, [ed.] Studies in Music Archaeology III, 2001, VML Verlag Marie Leidorf GmbH., Germany ISBN 3-89646-640-2.
    • Franklin, John C. [2002]. "Diatonic Music in Greece: a Reassessment of its Antiquity Diarsipkan 2006-06-24 di Wayback Machine.", Mnemosyne 56.1:669–702
    • Gould, Mark [2000]. "Balzano and Zweifel: Another Look at Generalised Diatonic Scales", "Perspectives of New Music" 38/2:88–105
    • Johnson, Timothy [2003]. Foundations Of Diatonic Theory: A Mathematically Based Approach to Music Fundamentals. Key College Publishing. ISBN 1-930190-80-8.
    • Kilmer, A.D. [1971] "The Discovery of an Ancient Mesopotamian Theory of Music'". Proceedings of the American Philosophical Society 115:131–149.
    • Kilmer, Crocket, Brown: Sounds from Silence 1976, Bit Enki Publications, Berkeley, Calif. LC# 76-16729.
    • David Rothenberg [1978]. "A Model for Pattern Perception with Musical Applications Part I: Pitch Structures as order-preserving maps", Mathematical Systems Theory 11:199–234

     

    Artikel bertopik lagu, musik, atau alat musik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

    Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tangga_nada_diatonik&oldid=18097962"

    Video yang berhubungan

    Video yang berhubungan

    Video yang berhubungan

    Bài mới nhất

    Chủ Đề