Teknik melukis dengan sapuan tipis dan tidak menutup semua bagian disebut teknik

Home » Kelas IX » Teknik Berkaya Seni Lukis

Seni lukis adalah cabang dari seni rupa yang cara pengungkapannya diwujudkan melalui karya dua dimensi. Sebuah lukisan yang baik dapat mnterjemahkan gagasan sang pelukis secara respresentatif. Seni lukis memiliki kekhasan tersendiri terutama dalam hal teknik dan media yang digunakan.Setiap orang memiliki pandangan yang beberda dalam membuat sebuah lukisan. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk menghasilkan sebuah lukisan. Langkah tersebut tentunya berbeda antara pelukis satu dengan yang lainnya.

Beberapa langkah dalam berkarya seni lukis diantaranya adalah memunculkan gagasan, menyiapkan media dan bahan, menentukan teknik melukis, membuat sketsa lukisan, mewarnai dan menyempurnakan lukisan. Ada sebagian orang yang dapat membuat lukisan tanpa menggunakan sketsa atau dengan cara melukis langsung. Sehingga langkah-langkahnya tentu juga berbeda. Langkah-langkah tersebut tentunya dilaksanakan dengan baik agar memperoleh hasil karya yang baik pula, Secara umum proses atau langkah melukis adalah sebagai berikut.


a. Memunculkan gagasan

Gagasan atau ide merupakan kegiatan awal seseorang untuk menciptakan satu karya seni rupa. Dengan ide atau gagasan yang cemerlang dan dibarengi dengan teknik yang baik akan menghasilkan karya seni yang berkualitas. Untuk memunculkan gagasan yang kreativits ketika kita akan melukis, ada beberapa cara yang dapat ditempuh yaitu;

  • Mengembangkan imajinasi yang berasal dari apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang lain.
  • Melihat objek secara langsung seperti pantai, pegunungan atau suasana keramaian sebagai objek lukisan.
  • Melihat dari buku atau majalah.
  • Melihat dari internet dan dokumen lain tentang lukisan.
  • Mengunjungi kegiatan seni lukis atau museum lukisan.

Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan. Ide adalah hasil pemikiran yang berawal dari suatu inspirasi atau imajinasi. Gambaran yang tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk karya seni lukis. Ide dan gagasan diolah menjadi sebuah sketsa, sehingga apa yang kita maksud atau kita rasakan dapat tersampaikan dan berkarya seni lebih efektif. Mulailah menggambar dengan pensil hanya bagian-bagian penting saja yang menonjol.


b. Media Berkarya [Bahan dan Alat]

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni rups sering disebut dengan media. Dengan menggunakan sarana atau media yang tepat, dapat menuangkan ide atau gagasan sesuai dengan ekspresi dari dalam diri untuk membuat sebuah karya seni yang baik. Proses ini adalah untuk media yang kita gunakan, dimana media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi alat dan bahan untuk melukis. Beragam pilihan alat dapat kita gunakan untuk ini, misalnya;

  • Menggunakan kertas karton, manila atau bahkan hanya kertas HVS bisa dijadikan media untuk kita melukis.
  • Menggunakan tembok, dinding papan atau media yang lebar lainnya.
  • Media alternatif seperti kaca, cangkang telur atau bisa juga dipermukaan benda pakai atau kerajinan yang sudah jadi untuk melukis.
  • Menggunakan cat minyak, cat acrylic, cat tembok, crayon atau pastel.

Dalam berkarya seni, media alat dan bahan juga menentukan proses dan teknik berkarya seni. Sehingga hal ini harus direncanakan. Dengan rencana yang baik diharapkan diperoleh hasil karya yang maksimal.


c. Menentukan Teknik

Teknik melukis adalah cara-cara yang digunakan oleh seorang pelukis untuk melukis. Teknik melukis setiap orang bermacam-macam sesuai dengan kemampuan dan tujuan dari kegiatan melukis yang akan dilaksanakan. Teknik melukis juga terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sudut pandang tinjauannya. Secara umum, terdapat lima jenis teknik melukis yang dapat diterapkan dalam melukis, diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Teknik Aquarel [warna transparan]. Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air [aquarel] dan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus pandang atau transparan. Pada teknik ini digunakan cat yang cenderung encer agar dihasilkan sapuan yang tipis dan ringan. Medium yang digunakan dalam teknik ini biasanya adalah kertas lukis.
  • Teknik Plakat [warna tebal]. Plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga hasil lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya. Medium yang digunakan dapat berupa kertas lukis, kanvas, dan medium lainnya.
  • Teknik Goresan Ekspresif. Teknik goresan ekspresif adalah teknik melukis dengan menggunakan jari, kuas atau palet. Teknik ini tentunya digunakan bagi mereka yang sudah ahli dalam melukis karena teknik ini membutuhkan keterapilan melukis yang baik.
  • Teknik Tebal dan Bertekstur [bertekstur warna]. Perbedaan tebal dan tipis warna dalam bentuk garis, bidang atau ruang menghasilkan irama, misalnya warna tua disusun berhimpitan dengan warna muda akan menimbulkan sebuah kesan dimensi.
  • Teknik Timbul [mozaik]. Mozaik adalah pembuatan karya seni rupa yang menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan cara ditempelkan pada bidang datar menggunakan lem. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karna sifatnya yang dua dimensi dan masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya.

d. Membuat sketsa

Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa inilah yang nantinya diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna. Sketsa ini biasanya hanya berupa goresan global dan tidak terlalu mendetail. Terkadang sketsa hanya digunakan sebagai pembantu untuk pengingat saja. Sketsa lebih merupakan gambar kasar dan bersifat sementara, baik di atas media kertas atau media kanvas dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut menjadi sebuah lukisan.

e. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan

Setelah kita menyelesaikan sketsa, selanjutnya adalah menyelesaikan seketsa tersebut menjadi lukisan yang sempurna. Untuk memperoleh lukisan yang sempurna dilakukan dengan cara pemberian warna. Dalam pemberian warna ini jangan lupa disesuaikan dengan rencana dan teknik yang telah disiapkan dari awal yaitu dengan;

  • Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok [positif] dan latar belakangnya [negatif]
  • Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran [spot light], penegasan, dan penentuan gelap terang.

Ketika mewarnai karya lukisan perlu diketahui juga tentang konsep warna yang terdiri dari warna primer, sekunder dan tersier. Warna primer merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna sekunder merupakan hasil pencampuran warna-warna primer. Warna merah dan kuning menghasilkan orange, warna biru dan kuning menghasilkan hijau, warna merah dan biru menghasilkan ungu. Warna tersier merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan orange [jingga].

Proses melukis dengan menggunakan bahan yang satu dengan yang lainnya tidak sama, demikian pula dengan teknik yang digunakan. Seperti melukis dengan cat air, melukis dengan pastel, dan melukis dengan cat minyak, semua itu mempunyai teknik yang berbeda dalam proses melukis. Demikian juga dengan langkah-langkah diatas, mungkin saja langkahnya berbeda karena proses melukis dengan menggunakan media yang satu dengan yang lainnya tidak sama.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 12:29 PM

SENI RUPA LIMA JENIS TEKNIK MELUKIS YANG PALING SERING
DIGUNAKAN
Selain memiliki banyak aliran, seni melukis juga memiliki beberapa teknik
yang digunakan dalam melukis suatu objek. Para seniman lukis
menggunakan teknik yang berbeda dalam menghasilkan sebuah karya.
Teknik melukis juga kerapkali menjadi suatu ciri khas seorang pelukis. Untuk
menghasilkan sebuah karya lukisan yang maksimal tentulah dibutuhkan
teknik yang baik. Teknik melukis juga terdiri dari beberapa jenis berdasarkan
sudut pandang tinjauannya.
Pada kesempatan ini akan disajikan jenis-jenis teknik melukis
berdasarkan cara penggambaran secara umum dan teknik melukis
berdasarkan pengolahan catnya untuk kegiatan melukis yang menggunakan
cat minyak.
Secara umum, terdapat lima jenis teknik melukis yang dapat
diterapkan secara luas dalam seni lukis sehari-hari. Teknik Melukis Secara
Umum
1] Teknik Aquarel Sesuai dengan namanya, teknik aquarel adalah teknik
melukis dengan menggunakan cat air [aquarel] dan sapuan warna
yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus pandang
atau transparan. Pada teknik ini digunakan cat yang cenderung encer
agar dihasilkan sapuan yang tipis dan ringan. Medium yang digunakan


dalam teknik ini biasanya adalah kertas lukis. Teknik aquarel umum
diterapkan pada kegiatan melukis di sekolah dengan menggunakan cat
air dan kertas gambar. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam teknik aquarel : Pemilihan cat air yang baik Untuk
menghasilkan sebuah karya yang baik maka cat yang digunakan harus
memenuhi standar kualitas. Cat air dengan harga mahal biasanya
berkualitas bagus. Cat dikatakan bagus bila berwarna cerah, tajam
atau kuat dan tidak mudah kering bila tersimpan lama, tentunya dalam
kondisi selalu tertutup. Cat air dengan harga relatif terjangkau juga
terkadang kualitasnya bagus tergantung pada merek produk.
Pemilihan kertas yang cocok Kertas yang paling sesuai adalah kartas
aquarel, namun harganya relatif mahal. Untuk kertas dengan harga
terjangkau bisa menggunakan kertas gambar biasa yang bagus.
Source : dokumen pribadi. Pemilihan kuas yang sesuai Kuas yang
paling cocok untuk teknik aquarel adalah kuas cat air. Merk Pagoda
harganya sangat terjangkau di semua kalangan. Tersedia juga kuas cat
air yang lebih bagus, dan tentunya lebih mahal. Advertisements Source
: Haris Sudarsono.

2] Teknik Plakat Berbeda dengan aquarel, plakat merupakan teknik


melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik, atau cat minyak
dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga hasil
lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya. Teknik
plakat
biasanya
digunakan
oleh
pelukis
profesional
untuk
menghasilkan sebuah lukisan yang bernilai ekonomi tinggi. Medium
yang digunakan dapat berupa kertas lukis, kanvas, dan medium
lainnya.
3] Teknik Spray Teknik lukis ini adalah teknik melukis dengan cara
menyemprotkan cat. Cara melukis dengan teknik ini adalah
menggunakan bahan cair yang kemudian disemprotkan dengan alat
sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk menghasilkan lukisan yang
cenderung lebih visual. Salah satu contoh penggunaan teknik ini
adalah pada pewarnaan part kendaraan, kasing handphone, produk
hias, dan lain sebagainya.


4] Teknik Pointlis merupakan teknik melukis yang cenderung
menggunakan titik-titik dan perpaduan warna. Biasanya dilakukan
dengan cara membuat gradiasi warna pada gambar untuk mengatur
gelap-terangnya gambar. Teknik ini bisa juga dilakukan dengan
mencampurkan warna dan membuatnya hanya berupa titik-titik,
sehingga hasil gambar jika diteliti akan tampak seperti titik-titik warna.
5] Teknik Tempra merupakan teknik melukis dengan cara melukiskan
sebuah gambar pada tembok dengan sedemikian rupa. Hal ini
nantinya akan menghasilkan sebuah karya seni yang menyatu dengan
ilmu arsitektur. Teknik-teknik melukis ini merupakan teknik yang paling
umum digunakan oleh semua pelukis. Hal ini dapat dipilih sesuai
dengan kemampuan dan ketersediaan alat dan bahan sebagai
perlengkapan dalam melukis.
Teknik Melukis Dengan Cat Minyak
Salah satu pewarna atau cat yang umum digunakan dalam melukis
adalah cat minyak. Secara umum terdapat tiga jenis teknik melukis
menggunakan cat minyak, yaitu :
Teknik basah
Teknik basah merupakan teknik melukis dengan cara mengencerkan
cat minyak terlebih dahulu dengan menggunakan minyak cat. Setelah


diencerkan dengan tingkat kekentalan tertentu, baru kemudian

dipoleskan diatas permukaan kanvas. Dalam teknik ini biasanya
digunakan kuas yang panjang bulunya. Teknik basah ini biasanya
digunakan untuk melukis secara rata [flat] atau tanpa kesan volume.
Kelebihan dari teknik ini antara lain : Proses memblok warna
cenderung lebih cepat. Lukisan terlihat bersih dan cemerlang. Hanya
membutuhkan cat minyak yang relatif sedikit. Cat minyak yang
menempel di palet masih tetap bisa dipergunakan.
Teknik kering
Teknik kering merupakan kebalikan dari teknik basah. Melukis dengan
menggunakan teknik kering berarti melukis tanpa menggunakan
minyak cat [linseed oil]. Teknik ini menggunakan kuas dalam keadaan
kering dan tidak berminyak. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan
cat yang baru dikeluarkan dari dalam tube. Teknik kering ini cocok
untuk melukis dengan kesan volume dan keruangan, seperti realisme,
naturalisme, dan surelisme. Kelebihan teknik kering antara lain :
Cenderung lebih mudah membentuk objek dan kesan ruang dan
volume. Mudah mengontrol proses pendetailan. Lebih mudah
menghapus warna dengan cara menumpuk dengan warna lain.


Selama melukis pandangan tidak akan terganggu dengan faktor cat
yang mengkilat, serta cat akan lebih cepat kering.
Teknik campuran
Teknik campuran merupakan kombinasi antara teknik kering dan teknik
basah. Dengan teknik campuran, kekurangan yang terdapat pada
teknik kering dan basah dapat saling menutupi. Teknik ini dilakukan
dengan teknik kering terlebih dahulu yaitu dengan cara memblok
warna sambil menambah intensitas minyak cat secara perlahan hingga
menjelang finishing lukisan. Kelebihan teknik campuran antara
lain : Memberikan efek cemerlang dan detail yang bagus. Dapat
dengan mudah membentuk objek [dengan teknik kering] dan
pewarnaan cenderung cepat [dengan teknik basah]. Related Posts
FUNGSI ATAU MANFAAT SENI RUPA Berdasarkan fungsinya, seni rupa
dibagi menjadi dua jenis yaitu seni ... KREASI BUNGA MAWAR DARI
KANTUNG PLASTIK BEKAS Salah satu jenis sampah yang masih menjadi
masalah kebersihan hingga ... PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS SENI RUPA
[MURNI DAN TERAPAN] Seni rupa merupakan cabang seni
menghasilkan
karya
yang


dapat
ditang
...
MENGGAMBAR
PEMANDANGAN
ALAM
DENGAN
CAT
CRAYON
Menggambar
menggunakan cat crayon memang memberikan keunikan tersendi ...
Matematika Kumpulan Rumus Contoh Soal Soal Latihan UN Matematika

B.Inggris Fisika Kumpulan Rumus Contoh Soal Soal Latihan UN Fisika
Komputer Biologi Kumpulan Konsep Contoh Soal Soal Latihan UN
Biologi B.Indonesia Kimia Kumpulan Rumus Contoh Soal Soal Latihan
UN Kimia SBMPTN IPA Copyright © 2016. BBS | Privacy Policy |
Disclaimer
Powered
by


Blogger
Sumber: //bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/teknikmelukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Contoh teknik dalam seni lukis di antaranya :
1.tempera
2.akuarel
3.fresco
4.seeco
5.intersia
6.mozaik
7.kolase
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
I.
KOLASE, MOZAIK DAN MONTASE
A. Kolase
Pengertian kolase menurut kamus besar Bahasa Indonesia, komposisi
artistik yang dibuat dari berbagai bahan [kain, kertas, kayu] yang
ditempelkan pada permukaan gambar [Depdiknas, 2001]. Kolase juga
merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang


bermacam- macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan
bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan
dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya,
sehingga menjadi karya seni rupa dua dimensi yang dirangkum, dapat
digolongkan / dijadikan bahan kolase. Kolase memiliki unsur- unsur seni rupa
lain, yaitu unsur seni lukis dari bentuk dua dimensi yang datar dan
menggambarkan suatu bentuk tetapi diwakili oleh benda yang bermacammacam sebagi pengganti garis, warna dan bidangnya . Garis, warna dan
bidang sebagai unsur seni lukis yang kedudukannya diganti oleh barangbarang atau material sebagai unsur kolase. Misalnya dalam ungkapan
sebuah kendaraan motor, obat nyamuk bakar menggambarkan roda,
bollpoint bekas menggambarkan unsur kendaraanpada bagian sepak bor,
batu baterai untuk menggambarkan tanki motor, bola lampu senter sebagai
gambaran lampu sepeda motor dan lain- lain. Unsur seni kriya, kolase dalam
pembuatannya memerlukan kesabaran yang tinggi dan ketrampilan
menyusun, menempel, merangki dan lain sebagainya membutuhkan
ketrampilan.

Unsur dekorasi kolase sangat sulit menggambarkan dengan gaya
naturalis karna materialnya terdiri dari bahan – bahan yang beraneka dan
berbentuk benda utuh, sehingga untuk menggambarkan bentuk elastis
naturlis sangat sulit.


B.

Mozaik
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi
bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disususn dan
ditempelkan dengan perakekat [Depdiknas 2001].
Pengertian Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga
dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan
yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk
potongan kemudian disusun dengan , ditempelkan pada bidang datar
dengan cara dilem. Kepingan benda- benda itu , antara lain : kepingan
pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas , potongan daun,
potongan kayu. Untuk membuat garis kontur yang membaasi ruangan atau
bidang tidak menggunakan pewarna yang dioleskan, tetapi
menggunakan tempelan- tempelan yang berbeda warna. Mozaik pada
umumnya masih dianggap seni lukis karna disanmping siftanya yang dua
dimensi, masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya
walaupun bahannya digunakan kertas, daun, biji- bijian , kepingan kaca,
pecahan keramik dll. Mozaik dibuat dari bahan- bahan yang sifatnya leparan
atau kepingan yang kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi


sebuah gambar. Mozaik dapat diwakili ide dahulu, setelah ditentukan idenya
kemudian cari bahannya baru menentukan idena karna harus berfikir
bagaimana caranya memadukan bahan- bahan yang bermacam- macam
menjadi karya.

C.

Montase
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, montase adalah komposisi
gambr gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur beberapa sumber
[Depdiknas 2001].
Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang
sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya. Gambar rumah dari
majalah kemudian dipotong yang hanya diambil Gambar rumahnya saja
kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar. Ini merupakan salah
satu contoh sederhana dari karya montase.
Montase dua dimensi dianggap seperti karya lukisan karena
materialnya terdiri dari gmbar-gambar yang sudah jadi hanya karena
dipotong-potong lalu dipadukan sehingga menjadi satu kesatuan karya
ilustrasi. Montase disamping dibuat dua dimensi juga tiga dimensi, montase


tiga dimensi berbentuk setting.

II.

MATERIAL KOLASE, MOZAIK, MONTASE, ALAT DAN BAHAN
PEWARNAAN
Dalam pendidikan Seni Rupa material merupakan bahan dasar yang
nantinya akan dibentuk, diubah menjadi karya dari salah satu cabang seni
rupa yang merupakan buah ekspresi pencipta karya tersebut. Untuk
terjadinya sebuah karya seni rupa dibantu juga oleh alat untuk membantu
jalannya proses bahan hingga menjadi sebuah karya.
Anak Tk adalah anak yang selalu aktif. Oleh karena itu, dalam
pembelajaran Kolase, Mozaik dan Montase disarankan mencari bahan dan
alat yang tetap merangsang bagi siswa untuk membuat suatu karya dengan
tetap memiliki rasa senang, agar anak tersebut beranggapan bahwa apa
yang diberikan kepadanya adalah mainan untuk mereka. Untuk bahan dan
alat yang dipergunakan pada pembelajaran Kolase, Mozaik, dan Montase
pada umumnya adalah sebagai berikut :
A. Material Kolase
Pembahasan mengenai material ini membahas bahan-bahan apa yang
cocok untuk digunakan dalam kolase, mozaik, dan montase secara umum
dan secara khusus untuk pembelajaran di Taman Kanak-Kanak.
1.
Material untuk Pembuatan Karya Kolase secara Umum
Kolase menuntut kreativitas dan ide yang lebih sulit dibandingkan dengan
pembuatan karya seni rupa yang lain. Untuk menemukan ide dalam kolase ,
coba anda bayangkan benda-benda seperti obat nyamuk bakar, batu batry
bekas, ball point bekas, bola lampu yang sudah rusak, sendok garpu, tutup
gelas, kancing baju, kelereng, komponen elektronik yang rusak, bagaimana
cara memadukan benda-benda tersebut agar menjadi sebuag karya seni.
Anda dituntut untuk teliti serta dengan kesabaran yang tinggi dalam
menciptakan karya kolase ini, selama anda memiliki keinginan dan kemauan
yang tinggi akan mudah anda lakukan.
Benda-benda tersebut dapat anda temple pada sebuah papan, triplek
atau bahan datar apa saja baik dengan di lem, dipaku atau diikat sehingga
menjadi sebuah kesatuan yang berupa karya seni kolase. Contoh ini hanya
sebagian dari material kolase yang disebutkan dan masih banyak lagi,
sehingga dapat kita katakana bahwa material untuk karya seni kolase adalah
benda apapun yang dapat dipadukan sehingga menjadi sebuah karya seni
rupa kolase. Baik dengan cara ditempelkan pada papan dengan di lem,
dipaku, diikat atau dengan cara apapaun, dapat juga dengan cara tidak
ditempel pada papab melainkan dengan cara disusun menjadi bentuk tiga
dimensi.

Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik dan Bahan yang Digunakan

POSTED BY SEPTIANI ASHARI POSTED ON 9:36 PM WITH NO COMMENTS
Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang
seniman melalui bidang dua dimensi. Para seniman lukis memanfaatkan
unsur bidang, warna, tekstur, bentuk, nada, komposisi, dan ritme serta
ungkapan ide, gagasan, tema, isi, dan perasaan untuk membuat sebuah
karya seni. Kreatifitas dalam mengolah bahan dan media dalam melukis
melahirkan teknik melukis tertentu yang sudah dipakai dari zaman
pertengahan sehingga menambah keragaman karya seni lukis.
Beberapa

teknik

yang

digunakan

dalam

melukis

antara

lain;

1.
Lukisan
Tempera
Teknik melukis ini sudah dikenal sejak jaman ranaissance. Lukisan dengan
teknik ini dipakai untuk diterapkan di permukaan tembok atau dinding dan
pada jamannya juga sebagai penolak bala seperti lukisan goa-goa. Cat yang
dipakai untuk melukis diaduk dengan perekat yang biasanya terbuat dari
putih
telur
atau
sagu.
2.
Lukisan al
fresco
Teknik lukisan ini diterapkan di dinding yang masih basah dengan ditaburi
bahan perekat. Pigmen yang ditimpakan di atas plaster basah akan melekat
sangat kuat sehingga hasil karya bisa dinikmati berpuluh tahun. Adonan ini
harus dibuat dengan takaran yang tepat, sebab bila terlalu basah akan
menyebabkan timbulnya jamur, dan bila terlalu kering akan menyebabkan
pigmen tidak bisa tertempel kuat. Desain fresko biasanya dibuat pada bagian
atas kertas yang kemudian dilubangi, ditempelkan ke atas plaster basah, dan
ditaburi pigmen gelap yang kemudian membuat pola desain yang persis
sama dengan rancangan semula. Lukisan harus dibuat secepat mungkin
sebelum adonan plester mengering sehingga saat sebagian air diserap oleh
dinding, pigmen yang ada juga ikut terserap dengan kuat. Lukisan dengan
teknik
ini
yang
terkenal
adlukisan
di
istana
Vatikan.
3.
Lukisan al
secco
Hampir sama dengan teknik al fresco, hanya saja teknik al secco dipakai
pada dinding yang sudah kering. Teknik lukisan ini pernah dibuat oleh
Leonardo da Vinci berjudul The Last Super di gereja Santa Maria di kota Milan
Italia.
4.
Mozaik
Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca
yang berwarna-warni pada dinding atau yang lain sehingga membentuk

objek tertentu. Bahan yang bisa digunakan untuk teknik ini antara lain
pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau bisa juga menggunakan
batu yang beraneka warna dan kayu. Mozaik yang memakai potongan kayu
sebagai bahan lukisannya disebut intersia. Lukisan intarsia sering pula
disebut dengan “Intarsian Malerei”. Lukisan intersia adalah bentuk lukisan
dekoratif yang menggambarkan karya seni ukiran kayu atau seni tradisional
dari kayu yang dijadikan obyek lukisan. Lukisan intersia muncul pada Era
Biedermeier, sekitar tahun 1815, masa-masa akhir Perang Napoleon, dan
1848 [akhir masa Revolusi Eropa]. Diyakini bahwa lukisan dekoratif selama
periode ini digunakan untuk meniru furniture yang menggambarkan
kemakmuran yang biasanya bertahtakan ornamen intarsia yang dikerjakan
dengan
sangat
teliti.
5. Lukisan Kaca

Lukisan Kaca
Lukisan kaca ini pertama kali dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa
sebagai bagian dari arsitektur. Sesuai dengan namanya, teknik lukisan ini
menggunakan kaca. Akan tetapi, tidak hanya kaca, teknik lukisan kaca juga
bisa menggunakan timah, kuningan dan tembaga sebagai penyambung
sampai membentuk lukisan utuh. Lukisan kaca mencapai masa keemasan
pada zaman renaisance sebagai hiasan pintu dan jendela bangunan besar
seperti istana atau tempat ibadah. Di Indonesia sendiri teknik lukisan kaca
awalnya berkembang sebagai sebuah seni industri rumahan di daerah
Cirebon yang merupakan warisan yang dicontohkan oleh seniman asal
Belanda.
6.
Lukisan
cat
minyak
[plakat]
Cat minyak adalah cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen warna yang
diikat [direkat] dengan media minyak pengikat pigmen warna dan biasanya
dikemas dalam bentuk tube dalam bentuk pasta berwadah timah sehingga

mudah digunakan. Lukisan cat minyak menggunakan media kanvas, yaitu
kain yang telah diberi cat dasar yang dicampur larutan lem sehingga tidak
tembus ke belakang ketika dipakai melukis. Cara melukis di atas kanvas
menggunakan cat minyak sebenarnya tidaklah rumit, hanya butuh
ketelatenan dan kesabaran supaya hasil yang didapatkan juga optimal.
Berikut cara melukis diatas kanvas;
1. Siapkan peralatan melukis seperti; kanvas, cat minyak, kuas, palet,
pensil, penghapus, minyak untuk cat minyak dan peralatan lain.
2. Buat sketsa gambar yang ingin kita lukis
3. Mulailah mencampur warna yang akan digunakan dengan beberapa
palet agar mudah dalam pencampurannya. Jangan lupa pisahkan juga
warna yang cerah dengan warna yang gelap di palet yang berbeda.
4. Pilihlah kuas yang ujungnya runcing untuk gambar yang mendetail,
dan pinggiran, kuas dengan ujung kotak untuk mengeblock, atau
sesuaikan ukuran kuas sesuai gambar anda. Gunakan kuas yang
banyak agar tidak tercampur-campur.
5. Letakkan kanvas
melukisnya.

ditempat

atau

posisi

yang

nyaman

untuk

6. Perhatikan pencahayaan di ruangan tempat melukis.
7. Bagi pemula, jangan takut untuk melukis atau menaruh warna, karena
cat minyak apabila sudah kering, bisa ditumpuk dengan warna lainnya.
8. Apabila diperlukan, jangan ragu untuk menggunakan benda-benda lain
yang ada di sekitar kita untuk gambar yang sangat mendetail misalnya
: cotton buds, tusuk gigi dll
9. Gunakan gradasi warna agar gambar yang kita buat menjadi hidup.
Misalnya kita ingin membuat lukisan pemandangan dan akan
menggambar pohon, pertama gunakan warna hijau muda, lalu tumpuk
dengan hijau tua, lalu setelah kering tumpuk dengan warna kuning,
lalu warna hitam untuk bayangannya.
10.
Jangan lupa mencuci kuas dengan air dan sabun, agar warnawarna yang digunakan tidak saling tercampur.

7.
Lukisan
cat
air
[Aquarel]
Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan sapuan tipis sehingga hasilnya
transparan. Media yang digunakan untuk bahan cat air adalah kertas,
papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas. Cat air dibuat dari pigmen halus atau
serbuk warna [dye] yang dicampur dengan gum arabic sebagai bahan baku,
serta gliserin atau madu untuk menambah kekentalan dan daya rekat
pigmen warna ke permukaan. Kelebihan cat air adalah tidak berbau, mudah
dibersihkan,
dan
cepat
kering.
8.
Lukisan
acrylic
Adalah lukisan dengan bahan acrylic yang menghasilkan warna cerah dan
menyala. Acrylic terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan mengeras
ketika kering. Berbagai macam pigmen kemudian ditambahkan ke dalam
emulsi polimer acrylic untuk mendapatkan berbagai warna cat yang
berbeda. Dengan kata lain, cat acrylic merupakan cat plastik yang tersedia
dalam bentuk pasta dan dikemas dalam kemasan tube. Lukisan dengan
teknik ini biasanya digunakan untuk berbagai eksperimen pada media
seperti
sepatu,
tas
atau
berbagai
bahan
lainnya.
9.
Lukisan
batik
Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik yaitu
dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang
tertutup lilin inilah yang akan membentuk titik atau garis bidang serta ruang
sebelum menjadi sebuah gambar. Hasil akhirnya dicelupkan kedalam larutan
pewarna.
Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan.
Ide adalah hasil pemikiran yang berasal dari sebuah inspirasi atau imajinasi.
Gambaran yang tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat
diwujudkan dalam bentuk karya seni.
Daftar Isi
Pengantar……………………………………………………………………………...

Kata
….iii
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………...
…….iv
SENI RUPA MURNI………………………………………..…………………………………. 1
SENI
LUKIS………………….
………………………………………………………………….1
a. Lukisan Alfresco………………………………………………………….…………….2
b. Lukisan Alsecco……….………………………………………………………………..3
c. Lukisan Tempera……………………………………………………………………….4

d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

Lukisan azalejo…………………………………………………………………………5
Lukisan Mozaik…………………………………………………………………………6
Lukisan Intersia………………………………………………………………………....7
Lukisan Kolase………………………………………………………………………….8
Lukisan Cat Minyak…………………………………………………………………….9
Lukisan Cat Air………………………………………………………………………...10
Lukisan Pastel……………………………………………………………………….…11
Lukisan Arang [conte]………………….……………………………………………..12
Lukisan Kaca…………………………………………………………………………..13
Lukisan Kaca…………………………………………………………………………..14
SENI PATUNG………………………………………………………………………………...15
SIKAP APRESIATIF TERHADAP KARYA SENI PATUNG………………………….……17
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………
18

A. Seni Rupa Murni
Bentuk karya seni rupa terdiri atas bentuk dua dimensi
[dwimatra],yang memiliki ukuran panjang dan lebar, hanya bisa
dinikmati dari satu sudut pandang. Contohnya lukisan, batik,
ilustrasi, dan tiga dimensi [trimatra], memiliki ukuran panjang,
lebar, dan tinggidapat dilihat dari berbagai arah. Contohnya adalah
patung, wayang golek,diorama, arsitektur, meja, dan kursi.
Secara umum seni rupa terbagi dua cabang, yaitu seni rupa
murni
[pure
art/fine
art]
dibuat
dengan
fungsi
keindahan. Contohnya adalah seni patung dan seni lukis.Dan seni
murni terapan [appied art],dibuat bukan hanya fungsi keindahan,
namun
dapat
digunakan
dalam
kehidupan
seharihari. Contohnya ukiran kursi, vas bunga, tas dan kipas.
1.

Seni Lukis
Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman
artistic seorang seniman melaluibidang dua dimensi. Para seniman
seni lukis memanfaatkan unsure bidang, warna, tekstur, bentuk,
nada, komposisi, dan ritma serta ungkapan ide, gagasan, tema, isi,
dan perasaan untuk membuat sebuah karya seni.
Berdasarkan media, bahan, dan tekniknya, seni lukis dapat
dibedakan menjadi, beberapa macam, antara lain :

a.

LUKISAN AL FRESCO

Fresco oleh Dionisius.
Al Fresco adalah teknik melukis pada dinding dengan menimpakan
pigmen pada plaster dinding yang baru dilapisi. Kemudian definisi ini sedikit
berubah karena Leonardo da Vinci memperkenalkan teknik baru dengan
menimpakan pigmen warna kepada lapisan yang telah kering dengan sedikit
modifikasi.
Fresko berasal dari frasa Italia buon fresco yang berarti "selagi basah".
Pigmen yang ditimpakan di atas plaster basah akan melekat sangat kuat

sehingga hasil karya bisa dinikmati berpuluh tahun. Adonan ini harus dibuat
dengan takaran yang tepat, sebab bila terlalu basah akan menyebabkan
timbulnya jamur, dan bila terlalu kering akan menyebabkan pigmen tidak
bisa tertempel kuat.
Lukisan ini termasuk jenis lukisan dinding[mural]. Al-fresco sendiri
mengandung arti fresh atau segar. Teknik melukisnya dikerjakan dengan
teknik tempera yang dibuat pada saat tembok masih dalam keadaan basah.
Kemudian dilapisi dengan “lepa” sehingga catnya mudah meresap dan tahan
lama. Lukisan ini berkembang pada zaman Renaissance yang dilukiskan
pada dinding gereja.
Desain fresko biasanya dibuat pada bagian atas kertas yang kemudian
dilubangi, ditempelkan ke atas plaster basah, dan ditaburi pigmen gelap
yang kemudian membuat pola desain yang persis sama dengan rancangan
semula. Lukisan harus dibuat secepat mungkin sebelum adonan plester
mengering sehingga saat sebagian air diserap oleh dinding, pigmen yang
ada juga ikut terserap dengan kuat.
Contoh fresko

Lukisan di langit-langit Kapel Sistina oleh Michaelangelo

Last Judgement oleh Michaelangelo

The Last Supper oleh Leonardo da Vinci

Villa Farnesina oleh Raphael
b. LUKISAN AL SECCO

Pengertian Seni Lukis Al Secco - Al Secco ialah lukisan yang
menggunakan lapisan dinding yang sudah kering, warna / cat yang
digunakan diramu dengan emulagi telur. Media yang digunakan untuk
lukisan Al Secco sama dengan lukisan Al-Fresco, namun lukisan Al Secco
dilukis setelah temboknya telah kering. Contohnya lukisan Leonardo Da Vinci
berjudul The Last Super menghiasi gereja St. Maria Delle Grazie di Milan
[Italia].

c.

LUKISAN TEMPERA
Tempera pada kayu oleh Niccolò
Semitecolo, 1367.
Pengertian
Seni
Lukis
Tempera - merupakan lukisan yang sedang
trend untuk saat ini. Lukisan ini mempunyai
keistimewaan sendiri, walaupun terkesan
tidak mempunyai bentuk baku, tetapi
sebenarnya ia mempunyai arti tersendiri.
Keistimewaan lainnya adalah lukisan Abstrak
ini dapat di gantung dengan berbagai arah
[bentuk vertikal atau horizontal] tanpa
mengurangi makna dari lukisan tersebut
Teknik ini menggunakan cat tempera,
yaitu cat yang pigmennya dicampur dengan
emulsi [campuran antara air dan lemak]. Ada
dua jenis tempera, yaitu tempera kuning telur
dan tempera kazein [zat protein pada susu/
bahan pembuat keju]. Bahan pengencernya
adalah air, tetapi setelah kering tidak lagi larut dalam air. Penggunaannya
pada kain, kertas, panil kayu dan kanvas.
Lukisan tempera telah dijumpai pada hiasan sarcophagi Mesir Purba.
Banyak daripada potert mummi Fayum menggunakan tempera, kadang kala
bersama dengan lukisan Encaustic.
Satu teknik yang berkaitan juga telah digunakan dalam lukisan purba
dan awal zaman pertengahan turut ditemui di dalam beberapa gua dan kuil
batu- di India.[1] Seni berkualiti tinggi dengan bantuan tempera telah dilukis

pada Gua Bagh antara lewat abad ke-4 dan ke-10 Masihi dan pada abad ke-7
di perlindungan batu Ravan Chhaya, Orissa.[2]
Teknik seni ini dikenali dari dunia klasik, di mana ia nampaknya telah
menggantikan lukisan encaustik dan merupakan medium utama yang
digunakan untuk lukisan panel dan manuskrip bergambar dalam dunia
Byzantine dan zaman pertengahan dan awal kebangkitan Eropah. Lukisan
tempera adalah merupakan medium lukisan panel utama bagi hampir setiap
pelukis semasa tempoh kebangkitan Eropah Zaman Pertengahan dan awal.
Sebagai contoh, setiap panel yang masih ada dari lukisan oleh Michelangelo
adalah tempera
d.

LUKISAN AZALEJO
Pengertian Lukisan azalejo - adalah lukisan yang dikerjakan dengan
cara menempel potongan dari suatu bentuk tertentu sesuai dengan pola
gambar. Teknik ini dulu banyak dipakai dalam kesenian Islam

e.

LUKISAN MOZAIK
Pengertian Seni Lukis Mozaik
Mozaik adalah seni dekorasi bidang
dengan kepingan bahan keras
berwarna yang disususn dan
ditempelkan dengan perakekat
[Depdiknas 2001].
Pengertian
Mozaik
yaitu
pembuatan karya seni rupa dua atau
tiga dimensi yang menggunakan
material atau bahan dari kepingan –
kepingan yang sengaja dibuat dengan
cara dipotng- potong atau sudah
dibentuk potongan kemudian disusun
dengan , ditempelkan pada bidang
datar dengan cara dilem. Kepingan
benda- benda itu , antara lain :
kepingan pecahan keramik, potongan
kaca, potongan kertas , potongan
daun, potongan kayu. Untuk membuat
garis kontur yang membaasi ruangan
atau bidang tidak menggunakan
pewarna yang dioleskan, tetapi menggunakan tempelan- tempelan yang
berbeda warna. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karna
disanmping siftanya yang dua dimensi, masih dibantu dengan gambar pada
proses pembuatan polanya walaupun bahannya digunakan kertas, daun, bijibijian , kepingan kaca, pecahan keramik dll. Mozaik dibuat dari bahan- bahan
yang sifatnya leparan atau kepingan yang kemudian ditempel pada bidang
datar sehingga menjadi sebuah gambar. Mozaik dapat diwakili ide dahulu,
setelah ditentukan idenya kemudian cari bahannya baru menentukan idena
karna harus berfikir bagaimana caranya memadukan bahan- bahan yang
bermacam- macam menjadi karya

f.

LUKISAN INTERSIA

Pengertian Seni Lukis Intersia - Lukisan intersia adalah bentuk
lukisan dekoratif yang menggambarkan karya seni ukiran kayu atau seni
tradisional dari kayu yang dijadikan obyek lukisan. Lukisan intarsia sering
pula disebut dengan “Intarsian Malerei”.
Intersia adalah teknik kerajinan kayu yang berawal dari karya seni
Italia. Mungkin lebih tepat jika kita artikan sebagai proses pembuatan karya
seni gambar mozaik dengan menambahkan material-material eksotik dari
alam ke atas karya seni kayu.
Menurut orang-orang Italia, istilah “Intersia” berasal dari bahasa
Latin “interserere” yang artinya “memasukkan atau proses menghias dan
mentahtakan kayu”.
Asal Mula Lukisan Intersia
Lukisan intersia muncul pada Era Biedermeier, sekitar tahun 1815,
masa-masa akhir Perang Napoleon, dan 1848 [akhir masa Revolusi Eropa].
Diyakini bahwa lukisan dekoratif selama periode ini digunakan untuk
meniru furniture yang menggambarkan kemakmuran yang biasanya
bertahtakan ornamen intarsia yang dikerjakan dengan sangat teliti.

Lukisan intersia tekniknya sama dengan mozaik, hanya bahan yang ditempelkan
berupa kayu tipis atau kulit kayu pada papan yang diberi warnawarni. Lukisan ini
banyak ditemukan di Jepang, Tiongkok, dan Swiss.

g.

LUKISAN KOLASE

Pengertian Seni Lukis Kolase - Seni lukis Kolase adalah sebuah
cabang dari seni rupa yang meliputi kegiatan menempel bahan bekas /
potongan-potongan kecil berbagai macam benda seperti potongan kertas,
kain, kaca logam atau kain yang direkatkan pada suatu permukaan sehingga
membentuk sebuah desain atau rancangan tertentu.
Ada yang berpendapat bahwa, seni lukis kolase adalah kreasi aplikasi yang
di buat dengan menggabungkan teknik melukis dan menempel.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Seni lukis kolase
adalah melukis dengan cara menempel atau melekat. Dengan kata lain,
kolase adalah suatu karya seni rekat-merekat.
Dalam seni lukis kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus
tetap terlihat, jadi kalau menggunakan kerang-kerangan atau potonganpotongan foto, benda bekas, material tersebut harus masih dapat dikenali
bentuk aslinya walau sudah dirakit menjadi satu kesatuan.
Sejarah seni lukis kolase berkembang pesat di Venice, Italia, kira-kira pada
abad 17. selanjutnya seni ini kian berkembang di Perancis, Inggris, Jerman
dan kota-kota lain di Eropa. Seni lukis Kolase menjadi media yang digemari
kalangan seniman disebabkan keunikan tampilannya yang menuntut
kreativitas tinggi. Pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max Ernst
terkenal dengan karya lukis memakai teknik kolase kertas, kain dan berbagai
objek lainnya.
Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari bermacam-macam bahan, seperti kertas, kain,
kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase adalah karya
seni rupa dua dimensi yang menggunakan bermacam-macam macam paduan bahan. Selama
bahan itu dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni kolase yang dapat
mewakili persaan estetis orang yang membuatnya.

Seni kolase berlawanan sifatnya dengan seni lukis, pahat atau cetak dimana karya yang dihasilkan
tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai. Pada seni lukis, misalnya, dari kanvas
putih menjadi lukisan yang berwarna-warni. Dalam seni kolase bentuk asli dari material yang
digunakan harus tetap terlihat. Jadi kalau menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan
foto, material itu wajib masih dapat dikenali bentuk aslinya meskipun sudah dirakit menjadi satu
kesatuan.

Dalam sejarahnya, seni kolase berkembang pesat di Venice, Italia, kirakira pada abad 17.
Selanjutnya seni ini kian berkembang di Perancis, Inggris, Jerman, dan kota-kota lain di Eropa.
Kolase menjadi media yang digemari kalangan seniman karna unik dan menuntut kreativitas tinggi.
Pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max Ernst terkenal dengan karya lukis memakai teknik
kolase kertas, kain dan bermacam-macam objek lainnya. Henri Mattise adalah salah satu seniman
yang beralih kepada seni kolase saat jari-jari tangannya terserang arthritis sehingga tidak mampu
melukis lagi.
Pemanfaatan bahan baku kolase yang bermacam-macam akan menghasilkan karakter bentuk
kolase yang unik dan menarik yang dapat dibedakan menjadi : kolase dua dimensi dan kolase tiga
dimensi untuk fungsi yang berbeda.
Unsur-unsur rupa yang terdapat pada kolase antara lain :


Titik dan Bintik: titik adalah unit unsur rupa yang terkecil yang tidak mempunyai ukuran
panjang dan lebar, sedang bintik adalah titik yang sedikit lebih besar. Unsur titik pada kolase dapat
diwujudkan dari butir-butir pasir laut. Sedang bintik dapat diwujudkan dari lada atau biji-bijian yang
berukuran kecil dan sejenisnya.

Garis: adalah perpanjangan dari titik yang mempunyai ukuran panjang namun relatif tidak
mempunyai lebar. Ditinjau dari jenisnya garis dapat dibedakan menjadi: garis lurus, garis lengkung,
garis putus-putus dan garis spiral. Unsur garis pada kolase dapat diwujudkan dari potongan kawat,
lidi, batang korek, benang dan sebagainya.

Bidang: adalah unsur rupa yang terjadi sebab pertemuan beberapa garis. Bidang dapat
dibedakan menjadi bidang horizontal, vertikal, melintang. Aplikasi unsur bidang pada kolase bisa
berupa bidang datar [2D] dan bidang bervolume [3D].

Warna: adalah unsur rupa yang penting dan salah satu wujud keindahan yang dapat dicerap
oleh indera penglihatan manusia. Warna secara nyata dapat dibedakan menjadi warna primer,
sekunder dan tertier. Unsur warna pada kolase dapat diwujudkan dari unsur cat, pita/renda, kertas
warna, kain warna-warni dan sebagainya.

h.

LUKISAN CAT MINYAK [OIL PAINTING]

Pengertian Lukisan Cat Minyak - Lukisan minyak adalah proses
mengecat dengan pigmen yang dicampurkan dengan medium yang terdiri
dari minyak pengering. minyak pengering yang biasa digunakan termasuk
minyak biji rami, minyak biji popi, minyak walnut dan minyak safflower.
Minyak ini boleh direbus dengan resin, seperti resin pain atau kemenyan
untuk mewujudkan varnis; yang dihargai untuk kelikatan dan gloss. Minyak
yang berbeza memberikan pelbagai sifat kepada cat minyak, seperti kurang
kekuningan dan masa pengeringan yang berbeza. Perbezaan tertentu juga
dilihat dalam kilauan cat bergantung kepada jenis minyak. Artis mungkin
menggunakan beberapa minyak yang berbeza dalam lukisan yang sama
bergantung pada pigmen tertentu dan kesan yang diingini. Cat itu sendiri
juga membentuk kelikatan tertentu bergantung kepada medium.
Walaupun
cat
minyak
pertama
kali
digunakan
dalam
Lukisan Buddha oleh pelukis India danCina di barat Afghanistan sekitar
antara abad kelima dan kesepuluh, ia tidak begitu populariti sehingga abad
ke-15. Amalan tersebut mungkin telah berhijrah ke arah barat pada Zaman
Tengah. Cat minyak akhirnya menjadi medium utama yang digunakan untuk
mencipta karya seni apabila kelebihannya menjadi terkenal. Peralihan ini
bermula dengan lukisan Awal Netherlandish di utara Eropah, dan dengan
kemuncak Renaissance teknik lukisan minyak telah hampir sepenuhnya
menggantikan cat tempera di kebanyakan Eropah.
Media yang digunakan untuk melukis adalah kanvas, triplek, atau
kertas. Alat yang digunakan untuk melukis adalah kuas atau pisau palet. Cat
minyak yang digunakan biasanya dijual dalam bentuk kemasan[tube] salah
satu pelukis Indonesia yang menggunakan cat minyak adalah Ivan Sagito.
i.

LUKISAN CAT AIR [Water Colour]

Pengertian Lukisan Cat Air - Cat air atau Watercolor dalam bahasa
inggris atau watercolour [Commonwealth dan Irlandia], yang biasa juga
disebut dengan istilah akuarel adalah sebuah metode dan teknik dalam
membuat karya lukisan. Cat air adalah media atau karya seni yang
dihasilkan di mana cat terbuat dari pigmen warna yang larut dalam air.
Dukungan tradisional dan paling umum untuk lukisan cat air adalah kertas,
namun lukisan sat air bisa juga dibuat diatas, kulit kayu papirus, plastik,
vellum atau kulit, kain dan kanvas. Cat air biasanya transparan, Teknik
transparan ini cenderung lebih sulit dibanding media lain, cat minyak
umpamanya. Pelukis cat air harus kosentrasi penuh ketika berkarya, tidak
boleh ada kesalahan dalam proses penciptaan. Sekali salah menyapukan
warna pada permukaan kertas, lukisan gagal. Cat air yang sudah digoreskan
tidak bisa ditimpa lagi dengan warna lain. Teknik melukis seperti ini disebut
juga dengan teknik allaprima. namun meskipun transparan lukisan cat air
bisa menghasilkan karya lukis yang muncul bercahaya karena pigmen yang
ditetapkan dalam bentuk yang relatif murni, meskipun lukisan cat air atau
Watercolor juga bisa dibuat buram dengan menambahkan putih Cina.
Pelukis yang sudah mahir menggunakan cat air, bisa melukis secara
efektif dan efisien. Setiap pewarnaan, goresan, garis, dan elemen-elemen
rupa lukisan dibuat spontan, tepat hanya dengan sekali sapuan kuas. Lukisan
cat air penuh nuansa dan kecemerlangan warna. Menciptakan lukisan cat air
membutuhkan ketrampilan tinggi. Pelukis cat air harus belajar setahap demi
setahap untuk bisa menguasai tekniknya. Pewarnaan lukisan cat air dimulai

dari warna paling terang, hingga warna yang lebih gelap. Jika warna gelap
dimulai lebih dahulu, efeknya akan kusam.
Cat Water color terdiri dari empat bahan utama:

pigmen , alami atau sintetis, mineral atau organik;

arabic gum sebagai pengikat untuk memegang pigmen dalam suspensi
dan memperbaiki pigmen ke permukaan lukisan;

aditif seperti gliserin , empedu sapi , madu , pengawet: untuk
mengubah viskositas, bersembunyi, daya tahan atau warna campuran
pigmen dan kendaraan, dan

pelarut, zat yang digunakan untuk mengencerkan atau mengencerkan
cat untuk aplikasi dan yang menguap ketika cat mengeras atau mengering.
j.
LUKISAN PASTEL [OIL PASTEL]

Pengertian Lukisan Pastel - Pastel adalah serbuk yang direkatkan
dengan arabic gum dan dibentuk menjadi batangan-batangan yang rapuh.

Jika digosokkan ke kertas yang cukup kasar, ikatan tersebut akan lepas dan
serbuk warna akan menempel ke kertas.Warna-warna pastel cemerlang,
hampir menyamai cat minyak. Hanya saja kelemahannya adalah tidak
menempel terlalu kuat. Sedikit getaran bisa merontokkan ikatan dengan
kertas. Untuk itu biasanya diberikan fixative.
Pastel memberikan warna yang sangat kuat jika dilapiskan di atas
warnakomplementernya. Namun menjadi sangat lemah jika ditimpakan di
atas warna analogus. Selain itu warna-warna gelap menjadi tidak kuat jika
ditimpakan di atas warna terang.Sangat sulit untuk menghapus warna pastel
secara sempurna. Biasanya yang dihasilkan dengan mengesekkan
penghapus di atas pastel malah efek smudge.Untuk mengatasi kelemahan
pastel kapur konvensional, dikembangkan pula pastel minyak. Pastel ini
merekat kuat di berbagai media, seperti kanvas, hardboard, atau tripleks.

k.

LUKISAN ARANG [CONTE]

Pengertian Lukisan Arang [Conte] – Arang berasal dari batang
kayu yang terbakar dan merupakan media yang paling tua yang digunakan
manusia. Arang merupakan bahan yang memberi kebebasan untuk
menghasilkan lukisan secara spontan. Mudah diaplikasikan di kertas, kanvas
maupun tembok. Bisa menggunakan teknik dussel untuk menghasilkan efek

gelap terang, menggunakan sapuan tangan, kuas, digosok menggunakan
kertas ataupun kain.
Kelebihan arang ialah menghasilkan kesan gelap yan maksimum,
lembut, lebih tepat dan tajam, lorekan yang tegas dan mampu melukis area
yang luas dengan waktu yang singkat.
Kelemahannya, lukisan mudah kotor jika tersentuh sehingga perlu
dilapisi menggunakan cat semprot transparan / clear.

l.

LUKISAN KACA [GLASS PAINTING]

Pengertian
Lukisan
Kaca – lukisan
yang
dibuat
dengan
menempelkan bagian kaca yang satu dengan kaca yang lain dengan bantuan
timah. Kaca-kaca tesebut dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan pola
tertentu dengan warna-warna yang beragam. Lukisan kaca berkembang
pada zaman Ghotic di Eropa dan digunakan untuk menghiasi gereja-gereja
Katolik. Lukisan kaca dapat juga dibuat dengan cara dilukis dengan
menggunakan cat minyak. Caranya adalah melukis terbalik sehingga
hasilnya berada dibelakang kaca. Di Indonesia lukisan ini berkembang pesat
di daerah Trusmi Cirebon [ Jawa Barat].

m. LUKISAN BATIK [BATIK PAINTING]

Pengertian Lukisan Batik – lukisan batik adalah,Batik merupakan
lukisan di atas kain yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
pakaian. Pada awalnya, batik hanya dikenal oleh kalangan keraton.lukisan
Batik terdiri dari berbagai motif dan setiap motif merupakan simbol bagi
pemakainya, seperti motif-motif parang dan kawung yang hanya boleh
dikenakan oleh keluarga kerajaan. Pada perkembangannya, batik menyebar
ke kalangan masyarakat umum.
media bahan, pemrosesan dan pewarnaan seperti halnya pada
pembuatan batik.Lukisan batik dibuat dengan cara hampir sama dengan
membuat batik pada kain. Perbedaannya terletak pada bahan dan alat yang
digunakan. Jika membuat batik pada kain diperlukan kain, lilin cair, dan
canting, sedangan membuat lukisan batik diperluan kain,dan cat berupa
napthol dn indigoso. Hasil lukisan batik itu lebih ekspresif dibandingkan
dengan batik yang dibuat menggunakan canting.

2.

Seni Patung
Seni
patung
merupakan
suatu
bentuk
pengungkapan
pengalaman artistik seniman yang ditampilkan dalam wujudkarya
tiga dimensi [trimatra]. Hasil karya ini dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang.

A.

Bahan dan Teknik Pembuatan Patung.
Untuk membuat sebuah patung ada beberapa bahan dan teknik yang
di gunakan. Berikut ini diantaranya :
1] Bahan keras : dapat berupa kayu, batu cadas atau andesit, logam,
gading, tulang, dan tanduk. Teknik yang dapat digunakan untuk membuat
patung dari bahan keras adalah dengan teknik pahat, kecuali bahan yang

terbuat dari logam. Semnetara yang terbuat dari bahan keras logam seperti
perunggu, kuningan, emas, perak, tembaga, besi bisa dilakukan dengan
teknik cor [bivalve dan a cire perdue], tempa, patri, dan las
tuang.

2] Bahan palstis : dapat berupa tanah liat, semen, plastisin, lilin, bubur
kertas, sabun, dan gips. Patung dari bahan plastis bisa dibuat dengan teknik
membentuk, membutsir, mencetak, nodelling, coiling, pijit, dan slabing.

B. Bentuk dan Wujud Seni Patung
Berikut ini beberapa bentuk dan wujud patung :
 Bagian kop : pembuatan patung yang hanya menggambarkan bagian
kepala saja.
 Bagian buste : merupakan pembuatan patung yang menggambarkan
bagian dada atau bentuk dada dan kepala.
 Bagian torso : merupakan pembuatan patung yang menggambarkan
badan.
C.

Teknik Membuat Patung
Dalam membuat patung seorang seniman dapat menggunakan
berbagai teknik bergantung pada bahan dan keahlian yang dimilikinya.
Teknik-teknik tersebut, antara lain :

1] Teknik mengecor : adalah teknik yang dipakai jika media yang
digunakan bersifat cairan. Sebelum mengecor seorang pematung harus
membuat cetakan terlebih dahulu. Untuk mendapat cetakan, pematungharus
membuat model patung jadi atau model positif, setelah itu pematung
membuat cetakan negatif. Bahan yang digunakan untuk membuat patung
berbeda dengan bahan untuk membuat cetakannya. Contohnya, jika bahan
yang digunakan untuk membuat patung adalah logam, maka bahan untuk
embuat cetakannya adalah gips atau tanah liat. Hal yang perlu diperhatikan
dalam membuat cetakan adalah bagian yang satu dengan yang lain
diusahakan tidak terkunci, supaya mudah dilepas. Ada dua jenis cetakan
teknik mengecor patung menggunakan teknik, yaitu :
a. Bivalve yaitu teknik mengecor dengan cetakan yang dapat
dibongkar pasang. Teknik ini dipakai untuk mendapatkan hasil dalam jumlah
banyak dengan model yang sama.
b. A cire perdue dipakai hanya untuk mendapatkan satu hasil, sekali
pakai. Cetakan terbuat dari bahan yang mudah dipecahkan seperti tanah
liat, gips.
2] Teknik modeling : adalah teknik membuat suatubentukdengan
caramemijit, meremas, dan membentuk sesuai yang diinginkan. Bahan yang
digunakan adalah bahan yang bersifat plastis seperti, tanah liat, platisin,
lilin, dan bubur kertas.
3] Teknik Konstruktif [Menempel] : teknik membuat patung dengan
cara menempelkan bagian yang satu dengan yang lain sedikit demi sedikit
sehingga menjadi sebuah karya patung. Bahan yang dipergunakan
bervariasi, bisa tanah liat, lilin, logam, dan bubur kertas.
B.
1

Sikap Apresiatif terhadap Karya Seni Murni

Seni Lukis
Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan
tujuan pembuatan karya, antara lain :
a. Tujuan Religius
: menjadikan lukisan yang
dibuatnya sebagai pengabdian yang ditujukan kepada Tuhan, nenek moyang,
atau para Dewa. Contohnya lukisan pada gua Leang-leang di Maros, Sulawesi
selatan.
b. Tujuan Magis
: menjadikan lukisan yang dibuat
mendatangkan magis atau sihir. Lukisan tersebut bersifat primitif.
c. Tujuan
Simbolis
: kegiatan
melukis
untuk
melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya,
cita-cita kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan kehendak positif yang
bermanfaat bagi manusia. Contohnya lukisan yang dibuat dengan tujuan
simbolis adalah lukisan kepahlawanan P. Diponegoro karya basuki Abdullah.

d. Tujuan Estetis
: kegiatan melukis dengan sematamata mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat
dinikmati sebagai penghias dekorasi. Contohnya lukisan pemandangan.
e. Tujuan komersial
: melukis dengan mengutamakan
selera pembeli. Contohnya adalah para pelukis dijalan.
f. Tujuan Ekspresi
: melukis untuk mengekspresikan
perasaannya sendiri, tanpa melihat unsure-unsur lain.
2

Seni Patung
Dalam pembuatan seni patung, para seniman juga menentukan tujuan
pembuatan karya-karyanya. Berikut ini beberapa diantaranya :
a. Tujuan Religius
: untuk acara keagamaan.
Contohnya arca-arca yang terdapat pada candi-candi yang metupakan
perwujudan dari dewa.
b. Tujuan Monumen
: bertujuan untuk politis, historis,
simbolis, dan filosofis. Contohnya patung Monumen Pancasila Sakti di Lubang
Buaya dan patung Jendral Soedirman, Monumen Serangan Oemum 1 maret
di Jogjakarta.
c. Tujuan Kebesaran Raja
: dibuat untuk menghormati dan
mengagungkan raja. Contohnya Ratu Ken Dedes sebagai Devi
Prajnaparamitha.
d. Tujuan Ekspresif
: bertujuan dibuat semata-mata hanya
mengutamakan segi ekspresi estetis, ide, gagasan, dan persaan seniman
saja. Contohnya beberapa seniman patung yang bertujuan ekspresif adalah
Edi Soenarso, Nyoman Nuarta, Saptoto, G. Sidharta, Rita Widagdo, dan I
Gusti Nyoman Lempad.

Daftar Pustaka
//www.masterseni.web.id/2013/01/seni-rupa-jenis-jenis-lukisandunia.html
//syihabuddinn.blogspot.com/2013/01/macam-macam-lukisan-lukisancat-minyak.html
//raniwijayanti.blogspot.com/2012/03/intersia.html
//id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2364017-pengertian-senilukis///yokimirantiyo.blogspot.com/2014/03/pengertian-seni-lukiskolase.html//ms.wikipedia.org/wiki/Tempera
//rantingbudaya.blogspot.com/2012/11/karya-seni-rupa-murni-pureartfine-art.html
blog-senirupa.blogspot.com/2012/12/karya-senirupa-lukisan-cat-air.html
//yokimirantiyo.blogspot.com/2013/04/pengertian-seni-rupa-dancabang.html

//syihabuddinn.blogspot.com/2013/01/macam-macam-lukisan-lukisancat-minyak.html
//sanggarpusara.bl
ogspot.com/2010/02/krayon-atau-pastel-kering-pelangi.html
//ms.wikipedia.org/wiki/Lukisan_minyak
//id.wikipedia.org/wiki/Fresko
//www.hijauart.com/karya-seni-mozaik

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề