Telat haid 1 bulan pada remaja 15 tahun

“Haid yang teratur adalah salah satu kriteria kesuburan dan kesehatan seorang wanita. Jika siklusnya tidak teratur atau malah terlambat, maka kamu perlu waspada. Pasalnya, telat datang bulan seringkali menjadi pertanda penyakit tertentu.”

Halodoc, Jakarta - Telat datang bulan sering dikaitkan dengan kehamilan, khususnya pada wanita yang telah menikah. Padahal, telat datang bulan tidak selalu menjadi pertanda kehamilan. Pada wanita yang belum menikah, telat haid bisa disebabkan berbagai hal dan bahkan bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang serius. Tuh, bikin resah kan?

Normalnya siklus menstruasi terjadi sekitar 21-35 hari. Kenyataannya periode tersebut tidak berlaku pada sebagian wanita. Lantas, apa saja penyebab telat datang bulan? Benarkah ada penyakit yang menghantui wanita yang periode menstruasinya terlambat? Simak penjelasan di bawah ini.

Penyakit yang Ditandai dengan Telat Haid

Jangan pernah menyepelekan haid yang tidak teratur apalagi sampai terlambat. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan telat haid. Mulai dari pola makan, stres sampai olahraga berlebihan. Namun, yang harus kamu waspadai adalah penyakit yang menyebabkan telat haid. Berikut beberapa penyakit yang ditandai dengan telat datang bulan:

1. Gangguan Tiroid

Telat datang bulan bisa disebabkan oleh gangguan tiroid. Di dalam tubuh kelenjar ini berperan dalam mengatur metabolisme tubuh. Nah, andaikan kelenjar tiroid terganggu dan tidak bekerja dengan baik, salah satu imbasnya adalah siklus menstruasi dapat terganggu.

Lalu, seperti apa sih gejala ketika kelenjar tiroid terganggu? Beragam, mulai dari kerontokan rambut, mudah lelah, berat badan naik-turun drastis, hingga menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.

2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS juga bisa memicu siklus menstruasi terlambat. PCOS merupakan adanya kelainan pada hormon dan sistem metabolisme tubuh sehingga fungsi indung telur terganggu. Terganggunya indung telur ini kemudian membuat seorang wanita mengalami telat datang bulan atau menstruasi terhambat.

Sayangnya, penyebab PCOS belum diketahui pasti. Namun, ada dugaan kuat kalau penyakit ini berkaitan dengan kondisi lain. Contohnya, sindrom metabolik atau resistensi insulin.

3. Ketidakseimbangan Hormon

Selain dua hal di atas, ketidakseimbangan hormon juga bisa memicu telat datang bulan. Ada dua hormon yang memainkan peran di sini. Pertama, hormon estrogen yang memengaruhi kesuburan dan siklus haid. Lalu, kedua ada hormon progesteron yang membantu mengatur sistem reproduksi dalam mempersiapkan terjadinya kehamilan, termasuk siklus haid.

Nah, jika salah satu hormon tersebut bermasalah, maka siklus haid dan kesuburan akan terpengaruh. Lalu, apa yang membuat hormon-hormon itu tidak seimbang? Macam-macam faktor pendorongnya, mulai dari stres, kegemukan, atau terlalu kurus. 

Khusus untuk wanita yang masih terbilang muda (20-an tahun atau di bawah), telat datang bulan bisa dipicu oleh kurang matangnya jalur hormonal dari otak ke indung telur. Kabar baiknya, seiring bergulirnya waktu hal ini akan membaik. Dengan kata lain, makin dewasa seorang wanita, maka menstruasi akan semakin teratur.

4. Amenorrhea

Masih asing dengan penyakit ini? Amenorrhea adalah salah satu gangguan reproduksi pada wanita. Gejalanya ditandai dengan tidak terjadinya menstruasi pada suatu periode atau masa menstruasi.

Amenorrhea terdiri dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Primer ini merupakan kondisi ketika seseorang belum pernah mengalami menstruasi ketika usia sudah lewat dari 16 tahun. Sedangkan sekunder bila seorang wanita di usia subur (tidak sedang hamil), tapi tidak mendapatkan haid kembali setelah 3-6 bulan dari haid terakhir.

5. Kanker Rahim

Gejala kanker rahim stadium awal ditandai dengan terhambatnya siklus menstruasi. Namun, lain lagi ceritanya bila memasuki stadium lanjut. Pengidapnya bisa mengalami perdarahan yang amat banyak. Bahkan, lebih banyak dari pada perdarahan menstruasi normal.

Hal yang perlu ditegaskan, gejala stadium awal kanker rahim tidak hanya ditandai dengan telat datang bulan saja. Masih ada mual, tubuh mudah lelah, berat badan menurun, hingga nyeri saat berkemih atau berhubungan seksual.

6. Penyakit kronis

Penyakit kronis seperti diabetes bisa menyebabkan telat datang bulan. Alasannya jelas, gula darah yang tidak stabil bisa memengaruhi perubahan hormon. Nah, kondisi ini yang bisa membuat menstruasi jadi tidak teratur atau terlambat.

7. Penyakit Celiac

Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun karena mengonsumsi gluten. Ketika tubuh mengonsumsi gluten, maka sistem imun memberikan reaksi, sehingga merusak lapisan usus halus. Nah, ketika usus halus rusak, penyerapan nutrisi menjadi terhambat (malabsorbsi nutrisi) sehingga menyebabkan menstruasi terhambat.

8. Kista

Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terlambat juga bisa disebabkan oleh kista, lebih tepatnya kista ovarium. Tumor jinak ini bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti rasa nyeri yang berlebihan pada menstruasi.

9. Obesitas

Kelebihan berat badan nyatanya juga bisa membuat haid tidak teratur. Pada wanita yang mengalami obesitas, tubuhnya memproduksi estrogen lebih banyak, sehingga menghambat pelepasan sel telur.

10. Stres

Kondisi stres ternyata mampu mengacaukan hormon, memengaruhi suasana hati, bahkan sampai mempengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur siklus haid. Seiring waktu, stres dapat menyebabkan penyakit, kenaikan atau penurunan berat badan secara tiba-tiba, yang semuanya dapat memengaruhi siklus menstruasi..

Itulah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab telat datang bulan. Ingat, ketika terjadi siklus menstruasi yang tidak lancar setiap bulannya, jangan tunda untuk segera memeriksakannya ke dokter. Buat janji rumah sakit kini lebih mudah melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store atau Google Play.

Referensi:
Healthline. Diakses pada November 2022. Why Is My Period Late: 8 Possible Reasons.
Mayo Clinic. Diakses pada November 2022.. Menstrual cycle: What's normal, what's not.
MedlinePlus. Diakses pada November 2022. Menstruation

Selamat malam LN

Untuk mengetahui apakah haid anda normal atau tidak adalah dengan menghitung jarak antar hari pertama haid. Jika masih 21-35 hari maka haid anda normal dan kalau lewat dari 35 hari maka haid anda terlambat.

Terjadinya Haid Terlambat Pada Remaja

Terlambatnya haid sangat sering dikeluhkan tidak hanya orang dewasa tapi juga remaja. Haid yang tidak teratur disebabkan karena:

  • sering bergadang, kurang tidur dan jarang beraktivitas fisik
  • asupan nutrisi yang kurang
  • mengalami perubahan berat badan drastis
  • obesitas
  • gangguan hormon
  • kelainan tiroid
  • kekurangan sel darah merah atau anemia
  • kelainan organ reproduksi

Mengatasi Haid Tidak Lancar Pada Remaja

Haid yang baru pertama kali terlambat yang anda rasakan bisa diatasi terlebih dahulu dengan beberapa upaya. Upaya-upaya tersebut yakni:

  • meningkatkan asupan buah, sayur dan protein serta air putih
  • hindari makanan mengandung pengawet, instan, penguat rasa atau bahan kimia lainnya
  • menjaga berat badan ideal dengan mengatur asupan gizi tidak berlebihan atau kurang disertai dengan olahraga ringan secara rutin
  • tidur lebih awal dan teratur 8-9 jam
  • menjaga kebersihan vagina dengan baik, tidak menggunakan sabun kewanitaan
  • mengatasi dan mencegah anemia dengan vitamin B kompleks, C dan zat besi 
  • hindari seks bebas

Jika selama 3 bulan ke depan tidak mengalami haid sama sekali maka konsutasikan dan periksakan diri ke dokter kandungan agar diberikan penanganan secara tepat kepada anda. Jangan takut karena dokter hanya akan memeriksa kesehatan reproduksi melalui USG dan pemeriksaan hormon melalui darah.

Anda juga bisa membaca forum terkait terlambat haid pada remaja berikut:

Semoga bermanfaat

Salam sehat

dr. Pany

Selain adanya kehamilan, ada pun beberapa alasan lainnya yang menjadi penyebab seorang remaja jadi telat menstruasi.

Stres dan Cemas Berlebihan

Jika anak remaja Anda sedang dilanda stres dan cemas yang berlebihan, maka kondisi ini bisa menjadi penyebab mereka telat menstruasi.  

“Saat dalam kondisi stres dan kelelahan, produksi estrogen, progesteron dan berbagai hormon lain di dalam tubuh menjadi kacau. Salah satu keadaan yang bisa terjadi sebagai akibatnya adalah terlambat haid,” ujar dr. Arina. 

Olahraga yang Berlebihan

Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh siapa saja. Tapi olahraga yang tidak sesuai dengan porsinya, dapat menyebabkan gangguan hormonal yang berdampak pada siklus menstruasi tidak teratur.

Artikel Lainnya: Arti Warna Darah Haid

Kehilangan cadangan lemak dalam jumlah besar secara tiba-tiba juga dapat membuat tubuh kekurangan energi untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang mengatur haid. Akibatnya, terlambat haid atau bahkan tidak haid sama sekali bisa saja terjadi.

PCOS

Polycistic Ovarium syndrome atau yang disingkat PCOS merupakan suatu kelainan hormonal dengan beberapa gejala khas yang ditandai oleh adanya sejumlah kista pada indung telur (Ovarium).

Pada remaja yang mengalami PCOS, proses pelepasan sel telur tidak akan bisa terjadi. Pasalnya, indung telur wanita dengan PCOS dipenuhi oleh folikel atau gelembung-gelembung sel yang mencegah telur tersebut untuk matang dan terlepas.

Selain menyebabkan sulit untuk menstruasi, PCOS juga menyebabkan timbulnya gejala lain. Contohnya tumbuhnya bulu halus di bawah wajah dan dada, obesitas dan masalah kesuburan. 

“Kondisi yang satu ini tidak boleh dianggap remeh karena bisa berdampak pada masa depannya. Jika anak Anda sering mengeluhkan telat menstruasi, maka jangan acuhkan keluhan anak, dan segera bawa anak Anda ke dokter untuk melakukan pengecekan,” tambah dr. Arina. 

Gangguan Tiroid

Kelenjar tiroid adalah bagian dari sistem endokrin yang berlokasi di leher bagian depan. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang membantu menjalankan fungsi tubuh dengan semestinya.

Tidak hanya itu, kelenjar ini juga berfungsi untuk memengaruhi pertumbuhan dan metabolisme. Jika terjadi gangguan pada kelenjar tiroid, maka salah satu yang paling kena dampaknya adalah hormon pada tubuh seseorang. Pada wanita, telat menstruasi merupakan salah satu risikonya. 

Itulah beberapa kondisi yang menjadi penyebab remaja telat menstruasi. Meski demikian, kondisi tersebut juga bisa dialami oleh wanita yang lebih dewasa. Bila mengalami kondisi di atas, segera berkonsultasi pada dokter.

[RPA/ RH]