Tempat berlindung yang memanfaatkan kondisi alam dalam penjelajahan disebut

Aktivitas Penjelajahan Gunung : Backpacking, Camping, Hill craft, Hiking, Mountaineering, Rock climbing - Seorang penjelajah gunung selain dituntut harus memiliki mental pemberani, kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang prima, juga dituntut untuk memiliki pengetahuan bertahan hidup di alam bebas untuk keselamatan dirinya. Hal ini dikarenakan banyak bahaya yang datang dari alam seperti cuaca, medan yang dilalui, binatang buas, dan lain-lain. Pada bab ini kita akan membahas pengetahuan tentang keterampilan dasar-dasar menjelajah gunung, keterampilan dasar penyelamatan penjelajahan di pegunungan, dan keterampilan menjaga lingkungan yang sehat. Kegiatan-kegiatan di atas perlu kalian ketahui, pahami, dan praktikkan secara bertanggung jawab, kerja sama, toleransi, tolong-menolong, dan melaksanakan keputusan kelompok. [Baca juga : Aktivitas Air [Akuatik] II : Aktivitas akuatik, Keterampilan, Renang gaya dada dan gaya miring]

Kegiatan-kegiatan menjelajah gunung senantiasa akan menarik kaum muda dan kini kegiatan tersebut juga sudah menjadi olahraga internasional. Oleh karena itu, tidak ada selahnya jika kalian mengikuti kegiatan ini. Banyak manfaat yang akan kalian peroleh. Namun kegiatan ini haruslah melalui perencanaan dan persiapan yang matang.

Hal-hal berikut harus diperhatikan saat menyusun jadwal kegiatan.

1. Menentukan hari dan tanggal kegiatan.

2. Menentukan waktu atau jam pemberangkatan.

3. Menentukan start dan finis.

4. Menentukan tempat berkumpul.

5. Menentukan rute perjalanan.

6. Menentukan peralatan yang akan dibawa.

Keterampilan kegiatan teknis di gunung perlu dikuasai sebelum melakukan olahraga terbuka di wilayah pegunungan. Keterampilan teknis di gunung [hill craft] adalah pengetahuan pengenalan kepada perkemahan dan olahraga terbuka yang menarik di gunung. Kegiatan menjelajah gunung meliputi: mendaki gunung [mountaineering], menuruni tebing [rapelling/descending], mendaki/menjelajah gunung [hill walking/hiking], memanjat menggunakan tangan [scrambling], merayap menaiki bukit batu [rock climbing], dan memanfaatkan sarana yang ada pada dinding batu [clean climbing]. [Baca juga : Aktivitas Senam Artistik II : Handstand, Tiger sprong, Balance]


Keterampilan teknis di gunung dapat dipraktikkan segera setelah kalian menguasai keterampilan berkemah [camping], penjelajahan [hiking], perjalanan dari satu pos ke pos lain [tracking], dan pengembaraan [backpacking]. Backpacking adalah berjalan kaki dengan membawa tenda dan perlengkapan ringan dalam ransel, kemudian menemukan tempat-tempat untuk menginap [di bawah tenda] di sepanjang rute perjalanan. Perjalanan dilakukan dengan tujuan untuk menikmati alam, bermaksud ilmiah, ataupun mengembangkan kegemaran. Banyak kaum muda tinggal tanpa kesulitan di pegunungan yang keras, berpadang gersang, dan berlereng landai. Selain itu, juga memperoleh pengalaman yang berharga dari medan liar yang kasar dan rute perjalanan di pegunungan yang terasing. Semua itu dapat memperkaya pengalaman mereka namun menuntut tindakan berhati-hati yang tinggi serta persiapan yang matang.

Pendaki-pendaki yang berpengalaman dan para penjelajah gunung akan memasukkan barang-barang berikut ini ke dalam daftar enam buah benda yang dianggap penting sebagai perlengkapan perorangan.

a.Peta topografi berskala daerah yang akan dijelajah.

b.Kompas, sebaiknya yang dapat digunakan untuk membidik/menembak, bukan kompas mainan.

c. Peluit, tipe sempritan wasit.

d.Kotak makanan darurat, termasuk tablet glukosa.

e. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan [P3K].

Kalian mungkin akan menjelajah daerah kasar yang berbukit-bukit, lereng gunung, padang luas, atau melintasi pegunungan. Semua kegiatan itu merupakan proyek kegiatan alam terbuka dalam berbagai musim atau cuaca. Belajar memerhatikan cuaca sepanjang waktu adalah kewajiban peserta kegiatan alam terbuka. Kalian harus mempelajari pola-pola perubahan awan dan berhembusnya angin, sehingga dapat memperkirakan keadaan cuaca untuk beberapa jam kemudian. Jangan pergi keluar bila angin berubah-ubah arah datangnya yaitu bertiup dari semua arah mata angin, hal itu menandakan akan datang angin ribut/topan. [Baca juga : Aktivitas Penjelajahan dan Penyelamatan di Pantai, Makanan Sehat]

Peraturan Naismith adalah penuntun yang baik untuk mengukur waktu kemajuan perjalanan. Dibenarkan untuk berjalan dengan kecepatan 4 km per jam di atas medan yang berbukit-bukit dan satu jam untuk setiap 450 m pendakian, bila perlengkapan ringan yang dibawa. Seandainya beban yang dibawa cukup banyak, maka kecepatan menjadi 1,25 kilometer per jam dan satu jam untuk setiap 300 m pendakian. Pemimpin kelompok harus yakin bahwa semua anggota kelompok telah mengetahui dan dapat mengirim/membuat tanda/isyarat permintaan tolong yang berlaku internasional seandainya benar-benar terjadi keadaan darurat. [Baca juga : Aktivitas Air [Akuatik] I : Gaya dada, Gaya bebas, Gaya punggung, Gaya kupu-kupu, Loncat indah]

Kejadian-kejadian kecil yang tidak disangka-sangka [darurat] yang dapat dialami setiap saat oleh para peserta saat melaksanakan kegiatan di alam terbuka, cenderung dianggap remeh, biasa, dan mudah dilupakan. Sebaliknya, kejadian besar [malapetaka], meski jarang terjadi, oleh penggemar hidup di alam terbuka harus senantiasa diwaspadai. Pernyataan “Be prepared for the worst” [senantiasa siap sedia menghadapi hal-hal terburuk] harus menjadi motto setiap penggemar kegiatan alam terbuka.

Angin ribut disertai halilintar sering menyambar benda sasaran tertentu bila musim penghujan tiba. Hindarilah halilintar dengan berlindung di lapangan terbuka jauh terpisah dari perlindungan alam. Bila halilintar menyambar-nyambar, segera berbaring rata dengan tanah. Wajah menempel tanah dengan ditutup oleh kain alas tenda atau lembaran plastik. Atau segeralah duduk di tanah dengan sikap lutut dibengkokkan, kepala dan kedua tangan diletakkan pada lutut. Hindari sasaran halilintar seperti pohon menyendiri, menara kawat, pagar kawat, dan menara. Perhatikan bagaimana cara berlindung yang benar pada saat cuaca buruk, pada gambar di depan. [Baca juga : Aktivitas Senam Lantai : Gymnastic, Floor exercise, Neck spring, Hand spring, Voulting horse]

Gambar 1. Berlindung pada saat cuaca buruk.

Bila tempat perlindungan darurat telah dibuat, segera jalankan usaha agar posisi kalian dapat diketahui oleh orang lain. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengirim berita/tanda-tanda meminta pertolongan, di antaranya sebagai berikut.

a. Tanda asap pada siang hari.

b. Tanda api atau lampu pada malam hari.

c. Tanda batu-batu, rumput, pakaian, atau bendera di tempat terbuka.

Peralatan pertolongan sebaiknya dibawa dalam tas tahan air yang ringan dengan tali pengikat yang dapat ditarik. Berbagai macam peralatan pertolongan yang digunakan sebagai berikut.

a. Peluit darurat yang bebas dari bulu atau debu.

b. Cermin baja yang harus tergosok dengan baik setiap saat.

c. Korek api, supaya tidak basah disimpan dalam kotak atau kaleng tahan air.

d. Bendera morse dari kain tipis, ringan, dan dapat dilipat.

e. Lampu senter, batu baterai, dan bola lampu.

Berbagai situasi dapat kalian alami pada saat melakukan penjelajahan di alam bebas. Misalnya kehabisan bekal atau teman sakit selama perjalanan. Oleh karena itu, hal-hal berikut perlu diperhatikan saat melakukan pertolongan di alam bebas.

a. Tidak panik, pikirkan situasi dengan saksama, buatlah rencana yang konkret dan efektif.

b. Kumpulkan dan peliharalah energi, makanan, dan air agar mudah mengatur penggunaannya bila diperlukan.

c. Bila sakit terjadi di daerah dingin, usahakan badan tetap hangat dengan cara apa pun.

d. Perhatikan tanda-tanda kelelahan dan kedinginan.

e. Putuskan segera solusi terbaik dan jalan yang akan ditempuh dengan penuh perhitungan.

Setiap makhluk hidup akan saling membutuhkan dengan makhluk lainnya selaras keadaan alam sekitarnya. Lingkungan hidup dibedakan menjadi dua, sebagai berikut.

1. Lingkungan fisik, sering juga disebut lingkungan abiotik terdiri atas benda-benda. Misalnya: tanah, air, udara, dan benda-benda lainnya.

2. Lingkungan biotik yang terdiri atas makhluk hidup. Misalnya: manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, kuman, dan lain-lain.

Biasanya, wilayah pegunungan yang sering digunakan untuk kegiatan pendakian atau penjelajahan, lingkungan sekitarnya menjadi kotor dan rusak. Hal ini disebabkan tindakan para pendaki yang ceroboh dengan mengotori alam sekitar pegunungan bahkan sampai merusak alam. Misalnya, mereka meninggalkan begitu saja pembungkus sisa makanan dan minuman yang mereka bawa dan membuangnya di sembarang tempat. Padahal kegiatan yang tidak menjaga kebersihan itu sangat berbahaya bagi alam di sekitarnya. Lambat laun alam akan rusak dan tercemar.

Untuk mengatasi terjadinya pencemaran akibat sampah tersebut, maka ada beberapa cara untuk menanggulangi, di antaranya sebagai berikut.

1. Pembungkus sisa makanan dan minuman yang tidak mudah terbakar, sebaiknya dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian dibawa sampai menemukan tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat.

2. Pembungkus sisa makanan dan minuman yang mudah terbakar dapat dibakar saat membuat perapian dengan syarat harus hati-hati dan jangan lupa untuk selalu mematikan bara api sebelum meninggalkannya.

3. Membuat papan peringatan di sepanjang jalan yang digunakan untuk aktivitas penjelajahan yang berisi peringatan agar tidak mengotori alam.

4. Mengadakan kegiatan bersih gunung, yakni kegiatan naik gunung yang bertujuan untuk mengambil kotoran atau sampah di sepanjang perjalanan yang ditempuh.

Latihan

1. Apa yang dimaksud penjelajahan?

2. Sebutkan hal-hal yang perlu dimasukkan dalam menhyusun jadwal kegiatan!

3. Keterampilan teknis di gunung apa saja yang perlu dikuasai oleh para pendaki?

Tugas

Buatlah satu kelompok yang terdiri atas beberapa orang kemudian lakukanlah simulasi persiapan penjelajahan di pegunungan!

Rangkuman

1. Penjelajahan adalah suatu perjalanan kaki yang diikuti dengan permainan/petualangan. Bila perjalanan itu menempuh jarak yang lebih jauh lagi, bahkan mungkin ditambah dengan alat transportasi lain seperti sepeda, perahu, atau menumpang kendaraan disebut perjalanan pengembaraan.

2. Agar kegiatan penjelajahan berjalan dengan lancar dan tersusun secara benar, maka sebelumnya perlu adanya perencanaan suatu kegiatan dengan tujuan kegiatan penjelajahan keinginan dapat tercapai dan sesuai dengan keinginan yang diharapkan.

3. Hal-hal penting berikut ini harus dikuasai dan dipelajari oleh seorang pendaki.

a. Menguasai prinsip-prinsip dasar.

b. Perlengkapan perorangan.

c. Hal-hal yang tidak boleh dilupakan.

d. Pengukuran waktu perjalanan.

4. Penyelamatan penjelajahan di pegunungan dengan memerhatikan hal berikut.

a. Berlindung pada saat udara atau cuaca buruk.

b. Mengirim berita atau tanda-tanda meminta pertolongan.

c. Menyiapkan peralatan pertolongan.

d. Peraturan untuk melakukan pertolongan di alam bebas.

5. Menjaga kebersihan lingkungan di wilayah pendakian haruslah dilakukan oleh pendaki gunung untuk menjaga kesehatan lingkungan.

Tags :

Related : Aktivitas Penjelajahan Gunung : Backpacking, Camping, Hill craft, Hiking, Mountaineering, Rock climbing

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề