Tempat menampung air dalam jumlah besar merupakan fungsi dari

Merdeka.com - Waduk adalah tampungan yang berfungsi untuk menyimpan air pada waktu air mencapai volume yang berlebihan, agar dapat dipakai pada waktu yang diperlukan. Usaha untuk mengatur keluar dan masuknya air pada waduk disebut manajemen air [water management].

Hal ini bertujuan agar pengaturan air untuk kebutuhan manusia dapat dilakukan dengan baik. Air yang diatur adalah air hujan atau sungai yang ditampung di waduk, sehingga air dapat disediakan dalam waktu atau tempat yang tepat dalam jumlah yang diperlukan.

Indonesia adalah wilayah yang mengalami dua musim, yakni musim panas dan musim hujan. Distribusi curah hujan terkadang tidak seimbang dan sulit diprediksi, menyebabkan terjadinya perbedaan jumlah ketersediaan air di sungai pada kedua musim tersebut.

Akibatnya, terjadi berlebihan pada musim hujan [banjir] dan terjadi kekurangan air pada musim kemarau [kekeringan]. Untuk mengendalikan ketidakseimbangan jumlah ketersediaan air tersebut serta untuk mengoptimalkan manfaat airnya, di beberapa wilayah di Indonesia telah dibangun sejumlah bendungan atau waduk.

Berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai fungsi waduk yang paling utama, yang perlu untuk diketahui.

2 dari 4 halaman

Waduk mempunyai bermacam-macam jenis dan berbagai manfaat. Dilansir dari publikasi oleh undip.ac.id, beberapa macam jenis waduk di antaranya adalah:

1. Jenis waduk berdasarkan tujuan pembangunannya

  • Bendungan dengan tujuan tunggal [single purpose dam] adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja, misalnya untuk pembangkit tenaga listrik, irigasi, pengendali banjir, atau tujuan lainnya tetapi hanya untuk satu tujuan saja.
  • Bendungan serbaguna [multipurpose dam] adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan, misalnya pembangkit tenaga listrik [PLTA] dan irigasi, pengendali banjir dan PLTA, air minum dan irigasi, air baku, PLTA dan irigasi dan lain sebagainya.

2. Jenis waduk berdasarkan penggunaannya

  • Bendungan penampung air [storage dam] adalah bendungan yang digunakan untuk menyimpan air pada masa surplus dan dipergunakan pada masa kekurangan, termasuk dalam bendungan penampung adalah tujuan rekreasi, perikanan, pengendali banjir dan lain-lain.
  • Bendungan pembelok [diversion dam] adalah bendungan yang digunakan untuk meninggikan muka air, biasanya untuk keperluan mengalirkan air ke dalam sistem aliran menuju ke tempat yang memerlukan.
  • Bendungan penahan [detention dam] adalah bendungan yang digunakan untuk memperlambat dan mengusahakan seminimal mungkin efek aliran banjir yang mendadak. Air ditampung secara berkala / sementara, dialirkan melalui pelepasan [outlet]. Air ditahan selama mungkin dan dibiarkan meresap di daerah sekitarnya.

3. Jenis waduk berdasarkan jalannya air

  • Bendungan untuk dilewati air [overflow dam] adalah bendungan yang dibangun untuk dilimpasi air pada bangunan pelimpah [spillway].
  • Bendungan untuk menahan air [non overflow dam] adalah bendungan yang sama sekali tidak boleh dilimpasi air.

4. Jenis waduk berdasarkan material pembentuknya

  • Bendungan urugan [rock fill dam, embankment dam] adalah bendungan yang dibangun dari hasil penggalian bahan [material] tanpa tambahan bahan lain yang bersifat campuran secara kimiawi, jadi betul – betul bahan pembentuk bangunan asli.
  • Bendungan beton [concrete dam] adalah bendungan yang dibuat dari konstruksi beton baik dengan tulangan maupun tidak. Kemiringan permukaan hulu dan hilir tidak sama pada umumnya bagian hilir lebih landai dan bagian hulu mendekati vertikal dan bentuknya ramping.

3 dari 4 halaman

Beberapa fungsi waduk yang paling utama di antaranya adalah:

1. Irigasi

Fungsi waduk yang pertama adalah untuk irigasi. Pada saat musim hujan, air hujan yang turun di daerah tangkapan air sebagian besar akan mengalir ke sungai-sungai, air itu dapat ditampung sehingga pada musim kemarau air yang tertampung tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk irigasi lahan pertanian.

2. Penyediaan Air Baku

Fungsi waduk yang kedua adalah sebagai penyedia air baku. Waduk selain sebagai sumber untuk pengairan persawahan juga dimanfaatkan sebagai bahan baku air minum di mana diperkotaan sangat langka dengan air bersih.

3. Sebagai PLTA

Fungsi waduk yang ketiga adalah sebagai PLTA. Dalam menjalankan fungsinya sebagai PLTA, waduk dikelola untuk mendapatkan kapasitas listrik yang dibutuhkan. Pembangkit listrik tenaga air [PLTA] adalah suatu sistem pembangkit listrik yang biasanya terintegrasi dalam bendungan dengan memanfaatkan energi mekanis aliran air untuk memutar turbin, diubah menjadi energi listrik melalui generator.

4. Pengendali Banjir

Fungsi waduk yang ke empat adalah untuk mengendalikan banjir. Sungai dengan debit air yang besar jika tidak dikendalikan dengan cermat maka akan membahayakan masyarakat sekitar sungai itu sendiri. Masalah ini lantas dapat dijadikan sebagai latar belakang pendirian waduk.

Pada saat musim hujan, air hujan yang turun di daerah tangkapan air sebagian besar akan mengalir ke sungai-sungai yang pada akhirnya akan mengalir ke hilir sungai yang tidak jarang mengakibatkan banjir di kawasan hilir dari sungai tersebut, apabila kapasitas tampung bagian hilir sungai tidak memadai.

Dengan dibangunnya bendungan-bendungan atau waduk di bagian hulu sungai, maka kemungkinan terjadinya banjir pada musim hujan dapat dikurangi dan pada musim kemarau air yang tertampung tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk pembangkit listrik tenaga air, untuk irigasi lahan pertanian, untuk perikanan, untuk pariwisata dan lain sebagainya.

5. Budidaya Perikanan

Fungsi waduk yang keliam adalah sebagai tempat budidaya perikanan. Penduduk desa dapat memanfaatkan waduk sebagai tempat budidaya ikan dan dapat membuat rumah apung yang digunakan untuk peternakan ikan air tawar. Jadi, ikan-ikan tersebut akan dipelihara di dalam jaring apung ataupun dalam keramba.

6. Pariwisata dan Olahraga Air

Fungsi waduk yang ke enam adalah sebagai tempat wisata dan olahraga air. Dengan pemandangan yang indah waduk juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat olahraga air maupun sebagai tempat latihan para atlet olahraga air.

4 dari 4 halaman

Manfaat pembangunan waduk dapat terjadi secara optimal apabila pengoperasian waduk dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada. Pengoperasian waduk dipengaruhi oleh komponen sistem waduk yang terkait antara lain:

  • Air tampungan waduk
  • Bangunan atau fasilitas pengambilan dan pengeluaran
  • Instrumentasi pengontrol dan pemantauan
  • Daerah sempadan waduk
  • Daerah tangkapan waduk
  • Sistem pengelolaan atau manajemen.

Pengoperasian waduk harus dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Untuk itu, rencana pengoperasian masing-masing waduk harus dibuat oleh pengelola waduk dan harus direncanakan berdasarkan kondisi spesifik masing-masing waduk terkini.

Pedoman ini disusun berdasarkan pengalaman dan referensi pedoman-pedoman terkait baik nasional maupun internasional dengan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan untuk penyusunan Pola Operasi Waduk dan Rencana Tahunan Operasi Waduk. Dengan harapan agar operasi waduk dapat dilaksanakan sesuai tipe waduk masing-masing secara aman dan efisien.

Merdeka.com - Hampir setiap hari manusia menggunakan tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya untuk penerangan, listrik juga digunakan untuk beragam keperluan seperti mengolah data dalam perangkat, menghasilkan suara, dan lain sebagainya. Adapun energi yang biasa digunakan sehari-hari berasal dari listrik yang dihasilkan dari beragam metode, salah satunya ialah Pembangkit Listrik Tenaga Air [PLTA].

Meski kerap digunakan untuk keperluan sehari-hari, ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui cara kerja PLTA. Seperti dikutip dari alterra.id, PLTA merupakan sumber pembangkit listrik yang menggunakan energi potensial dan kinetik dari air guna menghasilkan energi listrik.

Di Indonesia sendiri, pembangkit listrik tenaga air memanfaatkan dari bendungan yang sengaja dibuat untuk menghasilkan listrik. Bendungan menjadi salah satu sumber alternatif yang mampu menghasilkan listrik dengan jumlah besar, sehingga dapat mengaliri akses listrik ke rumah dan jalanan untuk penduduk yang jauh dari pembangkit listrik perkotaan.

Lantas, bagaimana cara kerja PLTA dan apa saja fungsinya? Simak ulasannya yang dilansir dari alterra.id berikut ini:

2 dari 4 halaman

Seperti yang sudah diketahui, PLTA merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Ada beberapa komponen utama dari PLTA seperti bendungan, saluran pelimpah, gedung sentral, dan serandang hubung.

Meski begitu, pembangkit listrik tenaga air tak hanya terbatas pada air dari sebuah bendungan, namun juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak. Ada beberapa kelebihan dari pembangkit listrik tenaga air dibandingkan tenaga listrik lainnya, seperti mampu menyesuaikan dengan beban yang dibutuhkan, ramah lingkungkungan, dan tidak menyebabkan polusi.

©2018 Vox dot com

Cara Kerja PLTA

Cara kerja PLTA pada dasarnya untuk mengubah energi air menjadi energi listrik. Air menjadi sarana potensial yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin, lalu air yang ada di bendungan akan turun ke dalam lubang untuk memutar turbin. Perputaran turbin tersebut akan menghasilkan energi mekanik yang dikonversi melalui generator menjadi energi listrik.

Setelah itu, cara kerja PLTA berikutnya akan diteruskan ke power suplay listrik dan akan disambungkan oleh kabel. Umumnya, kabel tersebut dibentangkan dan ditahan oleh sutet, lalu dibagi ke daerah atau diteruskan ke rumah penduduk. Selain itu, air yang sudah melewati turbin akan disalurkan ke sungai agar bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai sumber kehidupan.

3 dari 4 halaman

Ada beberapa komponen penting yang digunakan PLTA sehingga bisa menghasilkan energi listrik, antara lain:

Bendungan

Salah satu komponen PLTA yang paling utama adalah bendungan. Komponen ini berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin membutuhkan pasokan air yang cukup dan stabil. Tak hanya itu, bendungan juga berperan untuk mengendalikan banjir.

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Pipa

Pipa berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Adapun pipa pusat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm. Sementara itu, ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin.

4 dari 4 halaman

Fungsi turbin untuk mendorong dan memutar bolang-baling digantikan oleh air untuk memutar turbin. Langkah berikutnya, turbin akan mengkonversi energi potensial yang disebabkan gaya jatuh air menjadi kinetik. Tanpa turbin, cara kerja PLTA tidak akan efektif.

Generator

Generator merupakan sebuah alat yang dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga baling-baling turbin berputar, generator juga akan ikut berputar. Alat ini memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet di dalam generator, sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan timbulnya arus listrik AC.

Jalur Transmisi

Jalur transmisi berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari PLTA ke rumah-rumah atau industri. Sebelum listrik dikonsumsi, terlebih dahulu tegangannya di turunkan dengan transformatir step down.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề