Tentukan hasil pengukuran dari alat ukur seperti pada gambar berikut ini

Jakarta -

Jangka sorong merupakan alat ukur dengan tingkat ketepatan dan ketelitian yang sangat baik [akurat]. Penggunaan jangka sorong digunakan apabila sebuah benda, tidak dapat diukur menggunakan penggaris.

Fungsi jangka sorong sebagai alat ukur suatu benda diantaranya adalah untuk mengukur diameter luar dan dalam benda, mengukur panjang benda berukuran kecil dan mengukur kedalaman benda.

Dikutip dari modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh Saroji, tingkat ketelitian jangka sorong atau skala terkecil disebut dengan skala nonius. Tingkat ketelitian pada jangka sorong, selalu mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Mulai dari 0,5 mm, 0,1 mm, 005 mm, hingga sekarang yang banyak digunakan mencapai 0,02 mm.

  1. Rahang Dalam [rahang geser dan rahang tetap]: berfungsi untuk mengukur ketebalan atau diameter luar suatu benda.
  2. Rahang Luar [rahang geser dan rahang tetap]: berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda.
  3. Depth probe [pengukur kedalaman]: berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda.
  4. Skala utama: berfungsi untuk menyatakan hasil pengukuran utama dalam bentuk satuan, seperti centimeter [cm] dan inchi.
  5. Skala nonius: berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi dalam bentuk satuan milimeter [mm] dan inchi.
  6. Pengunci: berfungsi untuk mengunci dengan cara menahan bagian-bagian yang bergerak pada saat proses pengukuran.

Cara Menggunakan Jangka Sorong

Untuk menggunakan jangka sorong, kita hanya perlu untuk menggeser bagian rahang geser sesuai dengan jarak benda yang ingin diukur. Setelah mendapatkan ukuran dari bendanya, lakukanlah penguncian pada pengunci dengan cara diputar. Kemudian lihat dan perhatikanlah skala yang didapat.

Jangka sorong memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius:

Skala utama adalah skala yang tertera pada rahang tetap, dibaca mulai dari angka 0 pada rahang tetap sampai skala atau angka didepan skala 0 pada skala nonius [rahang geser].

Skala nonius adalah skala yang terbaca pada rahang geser. Carilah skala nonius yang berimpit [segaris lurus] dengan skala utama, kemudian dikalikan dengan skala terkecil [nonius] jangka sorong.

Cara Membaca dan Menghitung Jangka Sorong

Berikut adalah contoh membaca dan menghitung pengukuran jangka sorong yang bersumber dari modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh Saroji.

Untuk menentukan nilai skala terkecil [NST] dapat ditentukan menggunakan rumus:

NST = nilai skala terkecil dari skala utama : jumlah skala nonius

Misal, pada sebuah jangka sorong jarak skala 4 dan 5 adalah 1 cm, dan antara skala 4 dan 5 terdapat 10 garis skala.

Maka nilai skala terkecil skala utamanya:

1 cm : 10 = 0,1 cm
Skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.

Selanjutnya, perhatikan skala nonius. Pada skala nonius terdapat 50 garis skala.

Maka NST jangka sorong tersebut adalah: NST = 0,1 cm : 50 = 0,002 cm

= 0,02 mm

Contoh soal cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong dalam centimeter [cm].

Simak dan perhatikan contoh gambar dan penjelasan di bawah ini ya!

Contoh 1

Contoh soal jangka sorong Foto: modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh Saroji

Jangka sorong dengan NST 0,1 mm

Diketahui skala utamanya adalah 2,3 mm dan skala nonius = [2 x 0,01 cm] = 0,02 cm

Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
2,3 cm + 0,02 cm = 2,32 cm

Jadi, hasil pengukurannya adalah 2,32 cm


Contoh 2

Contoh soal jangka sorong Foto: dok. modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh Saroji

Jangka sorong dengan NST 0,05 mm
Diketahui skala utama = 0,5 cm dan skala nonius = [10 x 0,005 cm] =0,05 cm

Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
0,5 cm + 0,05 cm = 0,55 cm

Jadi, hasil pengukurannya adalah 0,55 cm

Demikian penjelasan mengenai membaca dan cara menghitung jangka sorong. Mudah bukan detikers? Selamat belajar!

Simak Video "Peraih Nobel Fisika Syukuro Manabe Kritik Pola Pendidikan di Jepang"

[pal/pal]

Jawaban:

1] diperoleh dari pengukuran sebagai berikut

skala utama: 5,7cm

skala nonius:0,05 cm

____________________+

pembacaan:5,75 cm

yg soal nomor dua tolong fotoin lagi sampai kebawah soalnya gak jelas ya nanti aku jawablagi deh

a. mikrometer sekrup skala utama = 1.5mm skala nonius menunjukkan angka 18 sehingga = 0.18 mm hasil ukur = 1.5 +0.18 = 1.68 mm b. neraca tiga lengan lengan belakang = 7 lengan tengah. = 30 lengan depan = 400 ________________________ + hasil ukur. = 437 gram

1] 1,68 [1,5 +0,18] 2] 2,13 [ 2 + 0,13] 3] 1,27 [1 + 0,27?] ? Neraca 3 lengan = 437 cm ps : 1 sampai 3 yg dalam kurung itu [skala utama + skala nonius]

maaf yg bagian jangka sorong ternyata belum aku kerjain

untuk yg tadi itu jawaban mikrometer sekrup

gambar di atas contoh untuk neraca 3 lengan

Jawaban:

Jangka sorong dan mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan 2 skala yaitu skala utama dan skala nonius. Akan tetapi kedua alat pengukur panjang tersebut memiliki ketelitian yang berbeda.

Pembahasan :

Alat ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besaran. Jangka sorong dan mikrometer sekrup merupakan alat pengukur panjang dengan ketelitian yang cukup tinggi dibandingkan dengan alat pengukur panjang yang lain, misalnya mistar. Keduanya meilii 2 macam skala yaitu skala utama dan skala nonius. Akan tetapi keduanya memiliki cara penggunaan, cara membaca dan ketelitian yang berbeda. Berikut cara membaca hasil pengukuran dari kedua alat pengukur panjang tersebut

Jangka Sorong

Jangka sorong dengan skala utama di bagian atas dan skala nonius dibagian bawah. Hasil pengukurannya adalah skala utama + skala nonius.

Cara membaca skala utama adalah angka yang sama atau hampir sama dengan angka 0 dibawahnya.

Cara membaca skala nonius adalah angka dibagian garis bawah yang tepat berhimpitan dengan garis dibagian atasnya.

Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup juga memiliki 2 skala yaitu skala utama dan skala nonius. Perbedaannya, skala nonius pada mikrometer sekrup digunakan dengan cara diputar sehingga ada yang menyebutnya sebagai skala putar.

Cara membaca pada skala utama di mikrometer sekrup adalah pada garis terakhir yang berhimpitan dengan skala nonius.

Cara membaca pada skala nonius adalah garis terakhir yang berhimpitan dengan garis tengah pada skala utama.

Berikut perbedaan penulisan pengukuran dari kedua alat ukur tersebut.

Jangka Sorong

Hasil pengukuran dengan jangka sorong :

Skala utama [cm] + Skala nonius [cm]

Perlu diperhatikan ketelitian pada skala utama atau beda tiap garisnya adalah 0,1 cm dan ketelitian pada skala nonius lebih besar karena beda tiap garisnya adalah 0,01 cm. Setelah dihitung hasil pengukuran dari tiap skala atau bahkan telah dijumlahkan bisa kita ubah satuannya menjadi mm [jika diperlukan].

Mikrometer Sekrup

Hasil pengukuran dengan jangka sorong :

Skala utama [mm] + Skala nonius [mm].

Berbeda dengan jangka sorong, skala utama mikrometer sekrup ketelitian atau beda tiap garisnya 1 mm dan pada skala nonius sebesar 0,01 mm. Untuk memudahkan dalam perhitungan angka pada skala nonius x 0,01.

Berikut hasil pengukuran mikrometer sekrup [a, b, e, f] dimana pada soal tersebut garis yang tepat lurus atau berhimpitan antara skala utama dan skala nonius ditunjukkan dengan tanda panah dan jangka sorong [c, d, g, h] dari soal diatas.

a. Skala utama [cm] + Skala nonius [cm] = 5,7 cm + 0,05 cm

= 5,75 cm = 57,5 mm

b. Skala utama [cm] + Skala nonius [cm] = 0,1 cm + 0,05 cm

= 0,15 cm = 1,5 mm

c. Skala utama [mm] + [Skala nonius x 0,01] [mm]

= 3,5 mm + [13 x 0,01] mm

= 3,5 mm + 0,13 mm = 3,63 mm

d. Skala utama [mm] + [Skala nonius x 0,01] [mm]

= 1,5 mm + [18 x 0,01] mm

= 1,5 mm + 0,18 mm = 1, 68 mm

e. Skala utama [cm] + Skala nonius [cm] = 6,8 cm + 0,12 cm

= 6,92 cm = 69,2 mm

f. Skala utama [cm] + Skala nonius [cm] = 4,6 cm + 0,10 cm

= 4,60 cm = 46 mm

g. Skala utama [mm] + [Skala nonius x 0,01] [mm] = 4,5 mm + [27 x 0,01] mm = 4,5 mm + 0,27 mm = 4,77 mm

h. Skala utama [mm] + [Skala nonius x 0,01] [mm] = 1,5 mm + [22 x 0,01] mm = 1,5 mm + 0,22 mm = 1,72 mm

neraca 3 lengan :

Penjelasan:

Untuk membaca hasil pengukuran, mulailah dari angka di lengan 500 g, 100 gram dan terakhir 10 gram.

Pada contoh di atas, lengan 500 gram berada di tengah, ada kemungkinan di model lain, lengan 500 gram ada di belakang atau malah di depan.

Hasil pengukuran pada contoh di atas:

400 + 90 + 8,2

= 498,2 gram.

Sedikit berbeda dengan contoh pertama, contoh berikut di baca dari belakang [atas] dulu, menyesuaikan posisi lengan 500 gram.

Video yang berhubungan

Pada gambar, terlihat bahwa sendok makan diukur menggunakan penggaris dimulai dari angka 0 hingga ke angka 14. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran panjang sendok adalah .