Tentukan kuat arus yang melewati masing masing kawat

Artikel ini akan menjelaskan tentang rumus kuat arus, termasuk pengertian dan contoh soalnya.

Listrik merupakan salah satu jenis energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya listrik, kamu akan sulit belajar saat malam hari, berbagai aktivitas menjadi sulit, dan mungkin sampai saat ini teknologi seperti handphone dan televisi belum ada. Sepenting itu listrik bagi kehidupan kita ya, guys. Nah, arus listrik juga kekuatannya bervariasi lho. Ada yang lemah dengan satuan mikroAmpere hingga yang sangat kuat sampai berkilo-kiloAmpere.

Sebenarnya, apa sih kuat arus itu dan bagaimana cara perhitungannya? Di artikel kali ini, kamu akan mengetahui seperti apa rumus kuat arus dan tentu saja dimulai dengan memahami pengertiannya terlebih dahulu. Seperti biasa, di akhir juga akan disajikan mengenai contoh soal dan pembahasan, sehingga materi yang udah kamu dapatkan bisa lebih mudah dipahami dengan mengerjakan soal. Yuk, langsung aja kita masuk ke pembahasan berikut ini!

Apa Itu Kuat Arus?

Kuat arus yang akan aku bahas di sini tentu saja arus listrik, bukan kuat arus sungai ya, guys. Hihihi. Ini merupakan salah satu komponen penting yang perlu kamu ketahui, khususnya dalam bidang ilmu Fisika. Perlu kamu ketahui bahwa arus listrik adalah banyaknya muatan listrik atau pergerakan elektron yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu.

Tentukan kuat arus yang melewati masing masing kawat
Kuat arus listrik (sumber gambar: pixabay.com/ColiN00B)

Arus listrik merupakan salah satu dari 7 satuan pokok yang terdapat dalam Satuan Internasional (SI) dengan satuannya adalah Ampere dan simbolnya I (current). Umumnya, aliran arus listrik akan mengikuti arah muatan positif, jadi dari muatan positif itu menuju ke muatan negatif. Atau bisa juga disebut mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Nah, mungkin kamu juga udah sering dengar kalau arus listrik itu ada yang searah (AC) dan bolak-balik (DC). Kamu bisa lihat perbedaannya berikut ini.

Arus Searah (AC)

Arus listrik AC atau Alternating Current adalah listrik yang muatannya besar dan arah arusnya mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial rendah. Meskipun namanya searah, tapi ternyata arus ini mengalir secara bolak-balik lho. Arah dan nilainya juga berubah-ubah dan membentuk suatu gelombang bernama sinusoida.

Supaya lebih tergambar, kamu bisa lihat arus listrik yang diterapkan oleh PLN. Yap, arus AC ini berada di bawah naungan PLN dengan frekuensi sebesar 50 Hz dengan tegangan standarnya 1 fasa atau senilai dengan 220 Volt. Pokoknya, hampir semua penggunaan listrik di dunia ini menggunakan arus AC ini, seperti yang terdapat di rumah-rumah.

Arus Bolak-balik (DC)

Jenis yang kedua adalah arus DC atau Direct Current yaitu arus listrik yang mengalir secara searah. Tegangan listrik ini memiliki nilai dan arah yang tetap. Arus DC juga muatannya gak besar lho. Biasanya, arus ini akan disimpan dalam bentuk baterai. Kamu bisa menemukan contoh arus DC pada remot tv, jam dinding, powerbank, dan aki. Kelebihan dari arus ini adalah bisa diisi ulang, namun kekurangannya adalah hanya bisa digunakan dalam daya yang rendah.

Rumus Kuat Arus

Selanjutnya, kita coba menghitung kuat arus, yuk! Kamu bisa menggunakan rumus kuat arus berikut ini:

I = Q / t

Keterangan:

I : kuat arus listrik (Ampere)

Q : muatan listrik (Coulomb)

t : waktu (sekon)

Selain itu, ada juga rumus lain yang menghubungkan antara kuat arus listrik dengan beda potensial. Seperti ini rumusnya:

I = V / R

I : kuat arus listrik (Ampere)

V : hambatan listrik (Ω/ohm)

R : beda potensial listrik (Volt)

Contoh Soal dan Pembahasan

Supaya kamu makin paham dengan rumus di atas, kita coba aplikasikan rumus tersebut pada contoh soal berikut ini, yuk!

Contoh Soal 1

Sebuah arus listrik melewati sebuah hambatan dalam suatu rangkaian dengan besar arus listrik adalah 4,0 A dan dalam kurun waktu 10 s. Tentukan besar muatan listriknya!

Pembahasan:

Diketahui: I = 4 A; t = 10 s

Ditanya: Q

I = Q / t

4 = Q / 10

Q = 40 C

Jadi, besar muatan listriknya adalah 40 C.

Contoh Soal 2

Arus listrik 4 A mengalir melalui sebuah kawat penghantar dengan beda potensial di kedua ujungnya adalah 16 V. Tentukan hambatan pada kawat tersebut!

Pembahasan:

Diketahui: I = 4 A; V = 16 V

Ditanya: R

Jawab:

I = V / R

4 = 16 / R

R = 16 / 4 = 4 Ω.

Jadi, besar hambatan pada kawat tersebut adalah 4 Ω.

Itu dia penjelasan mengenai rumus kuat arus. Sekarang kamu udah paham ‘kan kalau ternyata arus listrik itu bervariasi dan bisa diukur, bahkan jenis arus listriknya pun ada dua macam, yaitu AC dan DC. Selain itu, untuk menghitung kuat arus juga ternyata sangat mudah dengan kedua rumus di atas ya, guys. Semoga informasi di atas bermanfaat ya buat kamu. Have a nice day, guys!

Anyway, nggak cuma Fisika, kalau elo juga pengen belajar mata pelajaran lainnya dengan paket komplet ditemani tutor asik, Sobat Zenius bisa berlangganan paket belajar yang udah kita sesuaikan dengan kebutuhan elo. Yuk intip paketnya dengan klik gambar di bawah ini!

Tentukan kuat arus yang melewati masing masing kawat

Tentukan kuat arus yang melewati masing masing kawat

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!

Tentukan kuat arus yang melewati masing masing kawat

Tentukan kuat arus yang melewati masing masing kawat

Tentukan kuat arus yang melewati masing masing kawat

Baca Juga Artikel Fisika Lainnya

Rumus Matematika

Rumus Layang layang

Rumus Trapesium

Lihat Juga Proses Belajar Ala Zenius di Video Ini

Sering nemu soal matematika yang sulit kamu jawab? Santai aja boy, nih kenalin ZenBot, temen 24 jam yang siap bantu kamu cari solusi dari masalah matematika! Untuk menjawab soal-soal tentang trigonometri dan soal matematika lainnya, kamu juga bisa manfaatkan fitur dari ZenBot, lho! Tanyain soal yang kamu gak bisa jawab lewat chat WhatsApp ZenBot sekarang atau download aplikasi Zenius.