Tiba tiba tidak bisa bernafas saat tidur
Apnea tidur atau sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang terhenti sementara selama beberapa kali saat sedang tidur. Kondisi ini dapat ditandai dengan mengorok saat tidur dan tetap merasa mengantuk setelah tidur lama. Show Istilah apnea pada sleep apnea berarti pernapasan terhenti atau berhenti bernapas. Penderita sleep apnea dapat berhenti bernapas selama sekitar 10 detik sebanyak ratusan kali selama tidur. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dan memunculkan keluhan sesak napas di malam hari. Pada wanita, kondisi ini terkadang bisa menyebabkan mendengkur saat hamil. Penyebab Sleep ApneaSleep apnea disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa jenis sleep apnea menurut penyebabnya:
Faktor risiko sleep apneaApnea tidur dapat terjadi pada siapa saja, bahkan pada anak-anak. Namun, seseorang akan lebih berisiko terserang sleep apnea jika memiliki beberapa faktor risiko di bawah ini:
Gejala Sleep ApneaPada banyak kasus, penderita tidak menyadari dirinya mengalami gejala sleep apnea. Gejala tersebut justru disadari oleh orang yang tidur sekamar dengan penderita. Beberapa gejala umum yang muncul saat penderita sleep apnea sedang tidur adalah:
Selain gejala yang muncul saat tidur, penderita sleep apnea juga bisa merasakan keluhan setelah bangun dari tidur, antara lain:
Kapan harus ke dokterKonsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala di atas atau apabila orang lain mengatakan bahwa Anda mengalami hal tersebut. Periksakan diri juga ke dokter jika Anda merasakan gejala-gejala di atas setelah bangun dari tidur atau merasa kualitas hari Anda menurun. Diagnosis Sleep ApneaPada tahap awal pemeriksaan, dokter akan menanyakan gejala yang dialami oleh pasien, baik pada pasien sendiri maupun kepada keluarganya, terutama yang tidur bersama pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti menimbang berat badan, serta memeriksa kondisi hidung dan tenggorokan. Setelah itu, dokter akan meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan pola tidur yang disebut sleep study. Pada pemeriksaan ini, dokter akan memantau pola pernapasan dan fungsi tubuh pasien ketika sedang tidur, baik di rumah maupun di klinik khusus di rumah sakit. Tes-tes yang dilakukan untuk mendeteksi sleep apnea adalah:
Jika hasil tes menunjukkan bahwa pasien menderita obstructive sleep apnea, dokter akan merujuk pasien ke dokter THT untuk menghilangkan sumbatan di hidung dan tenggorokan. Sementara itu, pada pasien yang menderita central sleep apnea, dokter akan memberi rujukan ke dokter spesialis saraf. Pengobatan Sleep ApneaPengobatan apnea tidur tergantung pada kondisi pasien dan tingkat keparahan sleep apnea yang dialaminya. Sleep apnea ringan dapat ditangani secara mandiri, misalnya dengan menurunkan berat badan, berhenti merokok, berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, dan mengubah posisi tidur menjadi menyamping atau tengkurap. Jika kondisinya sudah cukup parah, sleep apnea perlu mendapatkan penanganan medis, antara lain dengan: Terapi khususJika perubahan pola hidup tidak berhasil mengatasi gejala apnea tidur atau jika gejala yang muncul sudah cukup parah, penderita dianjurkan untuk menjalani terapi dengan alat-alat berikut:
Operasi Jika perubahan gaya hidup dan terapi dengan alat-alat di atas masih tidak berhasil memperbaiki gejala sleep apnea dalam 3 bulan, langkah selanjutnya yang dapat dipertimbangkan adalah operasi. Operasi untuk menangani sleep apnea akan disesuaikan dengan penyebab utama apnea tidur pada pasien, meliputi:
Komplikasi Sleep ApneaJika tidak segera ditangani, sleep apnea dapat meningkatkan risiko penderitanya mengalami komplikasi, berupa:
Selain komplikasi di atas, sleep apnea juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya dan menurunkan performa dalam bekerja atau belajar. Sleep apnea juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan saat berkendara akibat rasa kantuk dan penurunan kewaspadaan. Efek gangguan tidur ini tentu tidak baik bagi kesehatan. Pencegahan Sleep ApneaCara untuk mencegah sleep apnea adalah dengan mengontrol faktor risikonya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Apabila Anda sulit berhenti merokok atau menderita kecanduan alkohol, konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan terapi. Jika Anda menderita obesitas atau bahkan obesitas morbid, berkonsultasilah dengan dokter gizi untuk menjalani program penurunan berat badan agar risiko terkena sleep apnea lebih rendah. Dokter gizi akan mengatur pola makan yang sesuai dengan kondisi Anda dan menetapkan target penurunan berat badan yang aman. Terakhir diperbarui: 6 April 2022 Kenapa saat tidur tidak bisa bernafas?Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan seseorang terganggu dengan adanya periode henti napas secara berulang pada saat tidur. Kondisi ini menyebabkan otak dan bagian tubuh lain tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
Kenapa lagi tidur tibaSesak napas saat tidur bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari obesitas hingga sleep apnea. Oleh karena itu, cara mengatasi sesak napas saat tidur pun beragam, tergantung apa penyebabnya. Sesak napas bisa menjadi penghalang dalam beraktivitas, tak terkecuali jika sesak napas terjadi saat Anda tidur.
Apakah sleep apnea itu berbahaya?Seseorang yang mengalami sleep apnea akan mengalami jeda pernapasan selama beberapa waktu ketika tidur. Pernapasan yang terhenti dalam beberapa kali saat tidur ini dapat berisiko pada kualitas tidur karena memengaruhi suplai oksigen ke tubuh sehingga bisa berdampak serius bagi kesehatan.
Mengapa tibaPenyebab Sesak Napas Tiba-tiba, Hal Ini Bisa Jadi Faktornya. Penyebab sesak nafas tiba-tiba bisa terjadi ketika paru-paru tidak mendapat udara yang cukup. Beberapa kondisi seperti asma, emboli paru, pneumonia, hingga gagal jantung bisa menjadi penyebabnya.
|