Tingkat penguapan yang semakin tinggi akan mengakibatkan jumlah air di permukaan bumi

Uap ialah proses mengganti molekul air yang menguap dari tanah jadi udara serupa dengan uap air. Peningkatan temperatur berlangsung saat molekul air naik dari air normal. Ini dapat berlangsung di bendungan, danau, sungai, atau cuman tetes air.

Saat molekul air menguap, mereka meresap panas yang menguap. Panas ini tersimpan dalam molekul air, dan ini disebutkan panas laten. Hasilnya ialah temperatur benda menyusut sedikit. pikirkan apa yang akan berlangsung dalam tubuh kita pada hari yang panas. saat temperatur naik, badan kita awali berkeringat. Saat keringat keluar, itu dibarengi dengan beberapa panas pada tubuh, itu penyebabnya badan kita mendingin. Faktor-faktor paling penting yang memengaruhi pergerakan sirkulasi ialah temperatur, jumlah uap air yang ada pada udara, dan kecepatan udara lokal.

Proses Peningkatan

Proses evaporasi menyertakan uap satu zat cair. Tetapi, perlu dicatat jika ketidaksamaan khusus dari peningkatan permukaan laut ialah jika peningkatan itu cuman berlangsung di atas cairan. Ini berlainan dengan titik didih sebab titik didih memengaruhi keseluruhan volume cairan, bukan permukaan atasnya. Harus dikenang jika uap adalah sisi alami dari transisi air bumi.

Disamping itu, steam dipandang seperti sisi dari babak peralihan. Babak perombakan ini merujuk pada proses di mana molekul dalam cairan atau sisi air mendadak beralih menjadi gas atau mendadak beralih menjadi uap air. Perombakan babak ini sama keutamaan dengan pengurangan cairan secara setahap pada object sebab paparan gas dalam skala besar. Pada umumnya, molekul air di gelas dengan alamiah tidak mempunyai energi yang cukup berbentuk panas untuk keluar atau keluarkan cairan. Hasilnya, produsen nyaris di seluruh industri sudah meningkatkan mekanisme hebat yang menolong percepat proses uap untuk hilangkan kotoran dan produk, mis.

Banyak Tingkat Pengangkatan

Makin banyak air yang dipanaskan, karena itu air itu cukup panas untuk menguapkannya [dengan kontribusi titik didih. Ini karena energi panas yang bertambah, makin cepat molekul air bergerak dan makin aktif pergerakan yang mengakibatkan molekul bertubrukan. Saat mereka mentransfer energi satu molekul di dekat permukaan cairan [di mana satu molekul meresap sejumlah besar atau seluruh panas] diputuskan sebab factor tumbukan, transfer energi kemungkinan cukup berarti untuk molekul untuk keluar dari tubuh khusus.

Penting diingat jika uap tidak selamanya nampak. Terkadang molekul ini tidak bisa mengirim panas yang cukup buat hasilkan uap dalam skala besar. Pengangkatan berlangsung sepanjang masa ini, tapi di tingkat yang lebih lamban ada tingkat kenaikan yang semakin tinggi.

Pahami mekanisme uap sudah menolong banyak usaha dan kota untuk melawan bertambahnya batasan suplai air, tingkatkan keproduktifan, dan menjaga langkah menjalankan bisnis yang lebih ekonomis.

tirto.id - Evaporasi adalah salah satu tahapan siklus hidrologi, yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi.

Penguapan atau evaporasi adalah bagian esensial dari siklus air. Uap air di udara akan berkumpul menjadi awan.

Karena pengaruh suhu, partikel uap air yang berukuran kecil dapat bergabung [berkondensasi] menjadi butiran air dan turun hujan.

Siklus air sendiri merupakan rangkaian perjalanan air ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Yang artinya, air yang ada di bumi menguap, jadi awan, terus turun lagi sebagai hujan atau embun.

Evaporasi, Transpirasi, Kondensasi, Presipitasi

Contoh evaporasi dalam kehidupan adalah proses penguapan air laut. Penguapan air laut ini yang kemudian memulai adanya daur hidrologi.

Proses hidrologi air terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

Evaporasi adalah proses di mana air yang ada di laut, rawa, sungai dan lainnya menguap karena adanya pemanasan dari sinar matahari. Dalam hal ini, air diubah menjadi uap air atau gas, sehingga bisa naik ke atmosfer.

Transpirasi adalah proses ini serupa dengan evaporasi, hanya saja proses penguapan ini terjadi pada jaringan makhluk hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.

Kondensasi adalah proses di mana berubahnya uap air di atmosfer menjadi partikel es yang sangat kecil di suhu yang rendah. Partikel es tersebut saling mendekat satu sama lain, sehingga akan menggumpal sebagai awan.

Presipitasi adalah ketika terlalu banyak air yang terkondensasi maka tetesan air di awan akan menjadi besar dan berat untuk menahan di udara sehingga jatuh sebagai hujan, salju atau hujan es.

Apa saja faktor yang mempengaruhi evaporasi

Evaporasi dipengaruhi oleh faktor suhu air, suhu udara, kelembapan tanah, kecepatan angin, tekanan udara, dan sinar matahari. Berikut beberapa faktor penting yang memengaruhi laju evaporasi:

  1. Radiasi matahari dan daratan
  2. Aliran udara diatas permukaan
  3. Suhu permukaan penguapan dan udara
  4. Kelembaban/uap air
  5. Sifat dan ukuran permukaan evaporasi
  6. Kedalaman air

Evaporasi dan Siklus Air

Penguapan air laut memulai adanya daur hidrologi. Uap yang dihasilkan dibawa oleh udara yang bergerak. Dalam kondisi yang memungkinkan, uap tersebut terkondensasi membentuk awan, yang pada akhirnya akan membentuk presipitasi.

Presipitasi yang jatuh ke bumi menyebar dengan arah yang berbeda-beda dalam beberapa cara.

Sebagian besar dari presipitasi tersebut untuk sementara tertahan pada tanah di dekat tempat ia jatuh, dan akhirnya dikembalikan lagi ke atmosfer oleh penguapan [evaporasi] dan transpirasi oleh tanaman.

Sebagian air mencari jalannya sendiri melalui permukaan dan bagian atas tanah menuju sungai, sementara lainnya menembus masuk lebih jauh ke dalam tanah menjadi bagain dari air tanah [groundwater].

Di bawah pengaruh gaya gravitasi, baik aliran air permukaan [surface streamflow] maupun air dalam tanah bergerak menuju tempat yang lebih rendah dan akhirnya dapat mengalir ke laut.

Namun, sebagian besar air permukaan dan air bawah tanah dikembalikan ke atmosfer oleh penguapan dan transpirasi sebelum sampai ke laut.

Sementara, hujan berasal dari uap air di atmosfer, sehingga bentuk dan jumlahnya dipengaruhi oleh faktor klimatologi seperti angin, temperatur dan tekanan atmosfer. Uap air tersebut akan naik ke atmosfer sehingga mendingin dan terjadi

Macam-Macam Siklus Air

Siklus air terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan proses-proses yang dilaluinya serta seberapa jauh air tersebut bergerak dari tempat evaporasinya.

1. Siklus Pendek/Siklus Kecil

  • Siklus pendek diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari.
  • Kemudian terjadi kondensasi dan pembentukan awan pada ketinggian terntentu.
  • Selanjutnya turun hujan di permukaan laut.

2. Siklus Sedang

  • Siklus sedang diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari.
  • Kemudian terjadi evaporasi.
  • Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat.
  • Pembentukan awan.
  • Turun hujan di permukaan daratan.
  • Air mengalir di sungai menuju laut kembali.

3. Siklus Panjang/Siklus Besar

  • Siklus panjang diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari.
  • Uap air mengalami sublimasi.
  • Pembentukan awan yang mengandung kristal es.
  • Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat.
  • Turun salju.
  • Pembentukan gletser.
  • Gletser mencair membentuk aliran sungai.
  • Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut.

Baca juga: Cabang Ilmu Biologi dari A-Z: Agronomi, Biokimia, sampai Zoologi

Baca juga artikel terkait EVAPORASI atau tulisan menarik lainnya Yulaika Ramadhani
[tirto.id - ylk/agu]


Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề