Tubuh jamur terdiri dari kumpulan benang – benang halus (hifa)

benang benang halus pada jamur adalah Hifa.Kumpulan hifa / massa hifa yang membentuk tubuh jamur disebut dengan miselium

Hifa [bahasa Latin: hypha, jamak hyphae] atau benang jamur[1] adalah struktur fungi berbentuk seperti tabung yang terbentuk dari pertumbuhan spora atau konidia.[2] Kumpulan hifa dapat membentuk massa yang dikenal dengan miselum [mycelium, jamak mycelia].[3] Hifa dapat dengan mudah dilihat dengan mata bila telah membentuk miselium. Struktur berbentuk mirip payung yang biasa dikenal orang sebagai jamur tidak lain hanyalah alat reproduksi yang dikenal sebagai karpus atau tubuh buah, yang muncul hanya sewaktu-waktu.

Mikroskopik hifa Penicillium 1. Hifa 2. Konidiofor 3. Fialid 4. Konidia 5. Septa

Hifa berisi protoplasma yang dikelilingi oleh suatu dinding yang kuat. Tebal dinding sel hifa pada bagian ujung atau apikal sekitar 125—250nm.[4] Pada kebanyakan fungi terdapat dinding pembatas pada hifa. Dinding pembatas pada hifa disebut septum [septum, jamak septa].[5] Hifa yang memiliki septum dan memiliki satu inti disebut monositik.[2] Hifa yang tidak memiliki septum dan memiliki banyak inti disebut senositik [coenocytic].[2][5][6]

Pertumbuhan hifa terjadi di bagian apikal atau ujung hifa. Panjang hifa tidak tentu tetapi diameter hifa konstan berkisar 2--30µm, tergantung spesies dan kondisi pertumbuhannya.[4] Setiap bagian atau potongan hifa mampu untuk bertumbuh membentuk hifa baru.[5]

 

Mikroskopik Aspergillus niger 1. Hifa reproduktif 2. Permukaan substrat 3. Hifa vegetatif

Berdasarkan fungsinya hifa dibedakan menjadi dua, yaitu hifa vegetatif dan hifa reproduktif. Bagian hifa yang berfungsi mengambil nutrien disebut hifa vegetatif. Hifa vegetatif tumbuh ke dalam substrat atau rebah di atas substrat.[5] Hifa yang berfungsi untuk reproduksi disebut hifa reproduktif atau hifa fertil atau hifa aerial. Hifa reproduktif berada tegak pada miselium di permukaan substrat. Hifa reproduktif dapat berupa sporangifor, konidiofor atau tubuh buah.[2][5]

Bagi fungi, hifa memiliki peran yang sedikit banyak seperti akar dan daun pada tumbuhan sekaligus. Hifa tumbuh menyebar ke dalam tubuh atau semua bagian organisme. Bentuk hifa yang halus memperluas permukaan kontak dengan substrat [objek makanannya]. Hifa kemudian melepaskan enzim atau substansi lain [khususnya pada fungi yang hidup pada jaringan hidup] pada substrat agar kemudian dihasilkan senyawa-senyawa kimia tertentu [terutama karbohidrat]. Hifa kemudian kembali menyerap senyawa-senyawa kimia ini untuk dimanfaatkannya dalam metabolisme internal. Cara kerja semacam inilah yang menyebabkan fungi berbeda dengan eukariota lainnya, seperti tumbuhan [autotrof] atau hewan [sepenuhnya heterotrof]. Fungi, dengan cara kerja hifa semacam ini, dikenal sebagai saprotrof.

Hifa dulu dipakai untuk membedakan kelas-kelas pada fungi. Fungi dengan hifa tidak bersekat [Phycomycetes, "jamur ganggang"] dibedakan dari yang bersekat [Ascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes].

 

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Hyphae.

  1. ^ Astari, Rika; Triana, Winda [2018]. Kamus Kesehatan Indonesia-Arab [PDF]. Sleman, Yogyakarta: Trussmedia Grafika. hlm. 162. ISBN 978-602-5747-22-9. 
  2. ^ a b c d Roosheroe, Indrawati G.; Sjamsuridzal, Wellyzar; Oetari, Ariyanti [2014]. Mikologi dasar dan Terapan [edisi ke-2]. Indonesia: Yayasan Obor Indonesia. ISBN 978-979-461-875-2. 
  3. ^ Campbell, Neil A.; Reece, Jane B.; Urry, Lisa A.; Cain, Michael L.; Wasserman, Steven A.; Minorsky, Peter V.; Robert B., Jackson [2011]. Campbell Biology, Ninth Edition [edisi ke-9]. USA: Pearson Benjamin Cummings. ISBN 9780321558237. 
  4. ^ a b Deacon, Jim W. [2006]. Fungal Biology [edisi ke-4]. UK: Blackwell Publishing. ISBN 978-1-4051-3066-0. 
  5. ^ a b c d e Tortotora, Gerard J.; Funke, Berdell R.; Case, Christine L. [2013]. Microbiology: an Introduction [edisi ke-7]. USA: Pearson. ISBN 978-0-321-73360-3. 
  6. ^ Webster, John; Weber, Roland [2010]. Introduction to Fungi [edisi ke-4]. UK: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-01483-0. 
  • Fungi
  • Mikologi

 

Artikel bertopik umum ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Jika Anda melihat halaman yang menggunakan templat {{stub}} ini, mohon gantikan dengan templat rintisan yang lebih spesifik.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hifa&oldid=19633607"

jamur mengandung vitamin B yang berguna untuk penambah energi. [Foto Ilustrasi: Peter Oslanec/Unsplash]

Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium.

Jakarta: Jamur dianggap sebagai salah satu makanan sehat. Terkadang bisa digunakan sebagai pengganti daging. Seperti membuat burger atau dendeng bagi mereka yang vegan.

Jamur juga sangat rendah kalori, yaitu sekitar 15-20 kalori per cangkirnya. Selain itu, jamur kaya akan antioksidan yang sangat baik untuk tubuh dan mengandung beberapa nutrisi penting lainnya.  

Jamur berasal dari kingdom fungi yang tentunya memiliki banyak manfaat yang sangat kuat bagi tubuh. Dikutip dari Health.com, jamur mengandung vitamin B yang berguna untuk penambah energi.

Selain itu juga kandungan potasium di dalammya bermanfaat untuk tekanan darah yang sehat, fungsi jantung, dan kontraksi otot. Potasium juga berguna untuk mencegah kram otot dan menjaga massa otot. Cynthia Sass, MPH, ahli diet terdaftar dan seorang konsultan untuk New York Yankees, menyebut bahwa nutrisi dalam jamur yang disebut kolin berperan penting dalam tidur, daya ingat, pembelajaran, dan pergerakan otot. Sementara itu, kandungan copper atau zat tembaga dalam jamur terlibat dalam produksi energi dan kolagen. Zat tembaga juga dibutuhkan untuk membuat sel darah merah, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. "Jamur juga merupakan sumber selenium. Mineral penting ini muncul untuk membantu menangkal depresi, kecemasan, dan kelelahan. Selenium berfungsi untuk merangsang produksi sel-sel kekebalan yang melawan infeksi," ujar Sass. Sifat antivirus dan antibakteri dalam jamur mendukung sistem kekebalan tubuh. Sedangkan antioksidan yang ditemukan dalam jamur melindungi sel dari kerusakan yang dapat menyebabkan penyakit. Jenis tumbuhan yang tak mempunyai klorofil ini juga telah terbukti membantu mengurangi peradangan, pemicu penuaan dini yang diketahui, penyakit, dan penurunan kognitif. Sass juga menambahkan bahwa jamur merupakan salah satu sumber serat. Serat dalam jamur membantu meningkatkan rasa kenyang, meningkatkan fungsi insulin, dan mengurangi nafsu makan. "Dan yang tak kalah pentingnya, jamur yang terpapar sinar matahari atau sinar UV adalah satu-satunya sumber vitamin D," ujar Sass.

Mendapatkan manfaat kesehatan dari jamur dalam makanan Anda bukanlah hal yang sulit, karena sifatnya yang sangat fleksibel dan juga mudah didapatkan. Anda bisa membeli jamur yang masih segar dan memasukkannya ke dalam omelet, salad, tumis, sup, dan bahkan smoothie.

Hobi Kuliner? Gak Perlu Takut Kolesterol


Editor : A. Firdaus

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề