Tuliskan 3 contoh beriman kepada qada dan qadar bagi seorang pelajar

Home Gaya Hidup Gaya Lainnya

Tim | CNN Indonesia

Kamis, 04 Mar 2021 12:57 WIB

Tuliskan 3 contoh beriman kepada qada dan qadar bagi seorang pelajar

Meyakini bahwa Allah SWT memiliki kehendak atas semua makhluk-Nya merupakan wujud iman kepada qada dan qadar. Berikut ini hikmah beriman kepada qada dan qadar. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Jakarta, CNN Indonesia --

Segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini adalah ketetapan Allah SWT. Termasuk segala hal baik itu hal baik maupun buruk, hidup atau mati, semuanya menjadi bukti kebesaran Allah SWT.

Percaya dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT memiliki kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya merupakan wujud dari beriman kepada qada dan qadar.

Beriman kepada qada dan qadar adalah salah satu rukun iman yang wajib diimani umat Islam.


Seseorang yang memiliki keimanan pada qada dan qadar akan mendapatkan banyak hikmah. Berikut ini hikmah beriman kepada qada dan qadar yang perlu kamu ketahui:

1.Termasuk orang beriman

Untuk masuk ke dalam golongan orang beriman tentu harus memiliki rasa iman kepada qada dan qadar. Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu berkata,

"Engkau benar." Kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya. Orang itu berkata lagi, "Beritahukan kepadaku tentang Iman." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk." Orang tadi berkata, "Engkau benar." (HR. Muslim, no. 8).

2. Lebih banyak bersyukur

Tuliskan 3 contoh beriman kepada qada dan qadar bagi seorang pelajar
Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Ilustrasi. Hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah membuat muslim lebih banyak bersyukur.

Mereka yang beriman kepada qada dan qadar adalah orang yang akan lebih banyak bersyukur. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allâh, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan." (An-Nahl 16:53)

3. Sabar

Hikmah kepada qada dan qadar selanjutnya adalah meningkatkan kesabaran. Seorang muslim akan menyadari bahwa segala sesuatunya yang terjadi adalah ketetapan dari Allah SWT dan hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan) -Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur." (Asy-Syura : 32-33).

4. Selalu berusaha

Keimanan kepada qada dan qadar membuat seseorang akan selalu berusaha melakukan yang terbaik. Dengan usaha dari seorang manusia, maka Allah akan memberikan jalan yang ringan baginya.

Allah Maha Adil pada setiap hal yang dilakukan oleh hamba-Nya. Allah berfirman dalam At Taubah ayat 105.

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."

5. Terhindar dari sifat sombong

Hikmah selanjutnya yang akan didapatkan dari beriman kepada qada dan qadar adalah terhindar dari sifat sombong.

Segala yang terjadi pada kita, baik maupun buruk adalah ketetapan dari Allah sehingga sudah seharusnya kita tidak bersifat sombong.

Allah Ta'ala berfirman,

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Luqman:18)

6. Selalu berharap kepada Allah

Tuliskan 3 contoh beriman kepada qada dan qadar bagi seorang pelajar
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi. Hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah selalu berharap pada Allah an diberi ketenangan

Tidak akan pernah putus asa dari rahmat Allah SWT seseorang yang beriman kepada qada dan qadar karena ia percaya bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi tiap orang yang beriman. Allah ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf [12]: 87).

7. Jiwa yang tenang

Beriman kepada qada dan qadar akan membuat jiwa menjadi lebih tenang. Hidupnya akan jauh dari kesusahan. Bahkan meski ujian yang ia hadapi sangat sulit, namun keyakinannya pada takdir Allah akan membuatnya selalu merasa tenang dan damai.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (Qs. ar-Ra'du: 28).

8. Lebih tawakal

Hikmah beriman kepada qada dan qadar yang terakhir adalah lebih tawakal. Kita akan menjadi lebih ikhlas dan rela menerima setiap keputusan Allah SWT. Allah berfirman,

"Dan hanya kepada Allah-lah kalian bertawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman" (QS. Al-Maidah : 23).

"Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah yang mencukupinya" (QS. Ath-Thalaq: 3).

Itulah beberapa hikmah yang bisa didapatkan dari beriman kepada qada dan qadar. Semoga keimanan kita terhadap qada dan qadar semakin meningkat.

(din/fef)

Saksikan Video di Bawah Ini:

Tuliskan 3 contoh beriman kepada qada dan qadar bagi seorang pelajar
Qadha dan Qodar

Tuliskan 3 contoh beriman kepada qada dan qadar bagi seorang pelajar

BincangSyariah.Com – Sebelum menginjak ke pembahasan tentang perilaku yang mencerminkan iman kepada qadha dan qadar, kita mesti terlebih dahulu paham pengertian tentang qadha dan qadar.

Ketetapan Allah Swt. di zaman azali disebut sebagai Qadha. Kenyataan bahwa saat terjadinya sesuatu yang menimpa mahluk Allah Swt. disebut Qadar atau takdir.

Tuliskan 3 contoh beriman kepada qada dan qadar bagi seorang pelajar

Qadar adalah perwujudan dari Qadha. Keduanya, baik Qadha maupun Qadar saling berkaitan satu sama lain. Qadha adalah ketentuan, yakni hukum atau rencana Allah Swt. sejak zaman azali.

Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah Swt. Ada hubungan antara Qadha dan Qadar, keduanya bisa diibaratkan sebagai rencana dan perbuatan. Perbuatan Allah Swt. berupa Qadar-Nya yang sesuai dengan ketentuan-Nya.

Perilaku seseorang yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Qadha dan Qadar Allah Swt., bentuknya bisa diwujudkan dalam beberapa perilaku seseorang, diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, selalu menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa.

Orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar, jika memeroleh keberhasilan, maka ia akan menganggap keberhasilan tersebut adalah semata-mata karena rahmat Allah Swt.

Jika ia mengalami kegagalan, maka ia tidak mudah berkeluh kesah dan berputus asa. Sebab, ia menyadari bahwa kegagalan tersebut sebenarnya adalah ketentuan Allah Swt. Ia menyadari bahwa dibalik kegagalan, selalu ada hikmah.

Kedua, banyak bersyukur dan bersabar.

Orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar, jika mendapat keberuntungan, maka akan bersyukur. Sebab, keberuntungan tersebut adalah nikmat Allah Swt. yang harus disyukuri.

Sebaliknya, jika terkena musibah, maka ia akan sabar. Sebab, hal tersebut adalah ujian. Mengapa dinamakan ujian? Sebab, hal tersebut tercantum dalam firman Allah Swt. dalam Q.S.at-Taubat (9):51:

ٱشْتَرَوْا۟ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَصَدُّوا۟ عَن سَبِيلِهِۦٓ ۚ إِنَّهُمْ سَآءَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Isytarau biāyātillāhi ṡamanang qalīlan fa ṣaddụ 'an sabīlih, innahum sāa mā kānụ ya’malụn

Artinya: “Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu.”

Ketiga, bersikap optimis dan giat bekerja.

Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu saja menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan tersebut tidak datang begitu saja, tapi mesti diusahakan.

Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah Swt. dalam Q.S. Ali Imran (3):159.

Keempat, selalu tenang jiwanya.

Orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar senantiasa tenang hidupnya, sebab ia selalu senang atas apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur.

Iman kepada Qadha dan Qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya.

Beriman kepada Qadha dan Qadar adalah salah satu rukun iman. Seorang Muslim tidak sempurna dan sah imannya kecuali beriman kepada Qadha dan Qadar Allah Swt.

Takdir Allah Swt. adalah iradah atau kehendak Allah. Oleh sebab itu, takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita.

Orang yang beriman dengan sebenar-benarnya kepada Qadha dan Qadar akan senantiasa menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa, selalu optimis, giat bekerja, dan jiwanya senantiasa tenang.

Nasib manusia telah ditentukan Allah Swt. sejak sebelum manusia dilahirkan. Meskipun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak berarti bahwa manusia hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa berusaha atau ikhtiar.

Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang dengan sendirinya. Ada doa dan usaha yang mesti menyertainya. (Baca: Takdir dan Usaha Manusia Menurut Imam Abul Hasan al-Asy’ari)

Iman kepada Qadha dan Qadar menimbulkan banyak hikmah yang amat berharga bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.[]