Tuliskan analisis dan perbandingan dari laporan Laba Rugi perusahaan dagang dan Manufaktur

Sebelumnya saya sudah menjelaskan laporan laba rugi dari perusahaan jasa dan dagang, sekarang perbedaan laporan laba rugi antara perusahaan dagang dan manufaktur……..!!!!!! 1.Perusahaan dagang [laporan laba rugi] Perusahaan dagang adalah membeli barang dan menjual kembali tanpa harus merubah barang tersebut dan menjual diatas harga belinya.

Dalam perusahaan dagang sudah dijelaskan sebelumnya, laporan laba rugi terdiri dari: Penjualan bersih – Harga Pokok penjualan – Beban

2.Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang membeli bahan baku kemudian diproses menjadi bahan jadi dan dijual. Untuk membuat laporan laba rugi harus mencari harga pokok produksi terlebih dahulu, sehingga akan mempermudah dalam menyusun laporan laporan laba rugi. Dalam perusahaan ini Harga Pokok Penjualannya memakai Persediaan barang jadi.

Ex: Ikhtisar harga pokok produksi Persdiaan bahan baku Ikhtisar harga pokok produksi Persediaan dalam proses Yang diatas ini dalam neraca lajur masuk ke harga pokok produksi, sedangkan yang dibawah ini dalam neraca lajur masuk ke harga pokok penjualan; Ex: Ikhtisar laba rugi

Persediaan barang jadi

Contoh: Nama Perusahaan Laporan Harga Pokok Produksi 31-des-12 Persediaan dalam proses awal xxx Bahan baku : Persediaan bahan baku awal xxx Pembelian bahan baku xxx Beban angkut xxx Retur pembelian [xxx]

Total pembelian bahan baku xxx +

Peesediaan bahan baku yang tersedia diproduksi xxx

Persediaan akhir [xxx]-
Total biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx Biaya over head [bop] xxx Persediaan dalam proses akhir xxx –

Haga pokok produksi xxx

Nama Perusahaan LAPORAN LABA RUGI 31-Des-12 Penjualan xxx Harga pokok penjualan : Persediaan Barang Jadi awal xxx Harga pokok produksi xxx Barang yang tersedia untuk dijual xxx Persediaan barang jadi akhir [xxx] Harga Pokok penjualan [xxx]

Laba kotor xxx

Beban operasional: Beban Pemasaran xxx Beban administrasi xxx

Total beban xxx-

Laba Operasiaonal xxx

Pendapatan / beban lain: Pendapatan lain-lain xxx

Beban lain-lain [xxx]

Total pendapatan / beban lain xxx +/-

Laba xxx

Sumber:
//www.akuntansipendidik.com/2013/06/bentuk-laporan-keuangan-perusahaan-manufaktur.html
//akuntansi-id.com/284-contoh-laporan-keuangan-manufaktur
//solusiakun.blogspot.com/2009/11/laporan-laba-rugi-perusahaan-manufaktur.html

Di dalam dunia bisnis, kamu pasti memahami jika ada tiga macam usaha berbeda yang tentunya sedikit memengaruhi bentuk akuntansi dari pencatatan keuangannya. Tiga jenis usaha yang memengaruhi pencatatan akuntansi tersebut adalah perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur.

Lalu apa saja sih perbedaan dan karakteristik dari ketiga jenis perusahaan tersebut? Simak terus artikel di bawah ini, ya agar pengetahuanmu makin bertambah!

Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang menyediakan produk jasa kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Contoh perusahaan yang menyediakan jasa adalah perusahaan transportasi, komunikasi, pengiriman, infrastruktur, dan lain sebagainya.

Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan. Maka dari itu dalam laporan keuangan pembelian langsung dimasukkan ke peralatan atau perlengkapan. Dalam akuntansi perusahaan jasa tidak ada harga pokok penjualan [HPP] dan akuntansi biaya.

Karakteristik Perusahaan Jasa

  1. Kegiatan usahanya menjual jasa sehingga tidak menyediakan produk dalam bentuk fisik

  2. Jasa yang diberikan tidak sama sehingga setiap konsumen bisa mendapatkan jenis layanan yang berbeda bergantung kebutuhan

  3. Pembelian barang habis pakai atau perlengkapan digunakan untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jasa

  4. Penjualan jasa dilaporkan sebagai pendapatan jasa

  5. Dalam laporan keuangan, laba rugi usaha diperoleh dari pendapatan jasa dikurangi beban operasional

Jadi dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan jasa merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan memproduksi dan menyediakan berbagai macam layanan seperti keamanan, kenyamanan dan semacamnya kepada konsumen yang membutuhkan pelayanan jasa.

Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang membeli barang untuk kemudian dijual kembali dengan tujuan mendapatkan laba. Perlu diingat bahwa perusahaan dagang tidak menjual barang yang diproduksi sendiri melainkan barang yang didapatkan dengan cara membeli produk dari supplier. Contoh perusahaan dagang yaitu toko, swalayan, distributor, dan lain-lain.

Perusahaan dagang memiliki merchandise inventory atau persediaan barang dagang. Maka dalam laporan keuangan perusahaan dagang terdapat pembelian dan harga pokok penjualan [HPP] namun tidak ada akuntansi biaya.

Karakteristik Perusahaan Dagang

  1. Kegiatannya melakukan pembelian dan penjualan barang dagangan

  2. Barang yang dijual tidak melalui proses apapun sehingga perusahaan dagang tidak melakukan proses produksi

  3. Pendapatannya berasal dari hasil penjualan barang dagangan

  4. Kegiatan akuntansi berlandaskan dengan penghitungan harga pokok penjualan [HPP] untuk menentukan besarnya laba atau rugi

  5. Beban operasionalnya terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi

Jadi perusahaan dagang memiliki aktifitas utama yaitu menjual kembali barang atau produk tanpa mengubahnya sedikit pun. Maksud dari tidak mengubah barang yaitu tidak mengolah atau mengubah nilai dan bentuk barang itu sendiri.

Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang membeli bahan mentah lalu diubah menjadi produk akhir untuk kemudian dijual sehingga menghasilkan laba. Jadi perusahaan manufaktur juga bisa disebut sebagai pabrik karena memproduksi sendiri bahan baku mentah menjadi produk setengah jadi maupun produk jadi. Contoh perusahaan manufaktur yaitu pabrik tekstil, elektronik, otomatif, makanan dan minuman, serta pabrik-pabrik lain.

Secara akuntansi persediaan atau inventory pada perusahaan manufaktur berupa raw-material, work-in-process dan fisnished-goods. Di dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur terdapat pembelian dan harga pokok penjualan [HPP] serta akuntansi biaya.

Karakteristik Perusahaan Manufaktur

  1. Adanya proses produksi atau proses pengolahan dari bahan baku mentah hingga menghasilkan produk setengah jadi maupun produk siap pakai

  2. Memiliki persediaan berupa persediaan bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses produksi, dan persediaan barang jadi

  3. Hasil dari produksi perusahaan manufaktur berupa produk jadi yang artinya produk tersebut sudah berwujud dan nampak dengan jelas

  4. Harga pokok produksi [HPP] atau biaya produksi akuntansi perusahaan manufaktur yaitu biaya yang dipakai untuk melakukan suatu proses produksi

Jadi perusahaan manufaktur akan menghasilkan produk sesuai permintaan pasar. Sehingga makin banyak permintaan pasar maka makin banyak produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu, faktor yang memengaruhi proses penjualan manufaktur yaitu berupa sumber daya manusia [SDM], sumber daya alam [SDA], dan peralatan berbentuk mesin.

Itulah perbedaan dari ketiga jenis perusahaan bisnis yakni perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Jadi, bagaimana? Kamu menjadi lebih paham tentang perbedaan ketiga perusahaan tersebut, kan?

Pada perusahaan dagang, laporan laba rugi menjadi sumber informasi untuk mengetahui keuntungan atau kerugian yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode. Tidak berbeda dengan perusahaan jasa atau manufaktur, laporan laba rugi perusahaan dagang mengungkap posisi pendapatan serta beban yang dimiliki perusahaan yang akan menghasilkan laba atau rugi bersih.

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara membuat laporan laba rugi pada perusahaan dagang, yuk baca artikel ini untuk mengulas lebih jauh mengenai laporan laba rugi.

Definisi Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah salah satu dari laporan keuangan wajib yang ada di setiap perusahaan. Dikenal dengan nama lain income statement, laporan laba rugi memberikan informasi tentang semua pendapatan yang diperoleh perusahaan baik dari usaha utama maupun di luar usaha, serta biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka memperoleh pendapatan-pendapatan tersebut.

Laporan laba rugi akan membantu manajemen dalam menganalisa kebijakan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih maksimal. Apakah dengan cara menekan biaya yang dikeluarkan, meningkatkan pendapatan yang diperoleh, atau bahkan keduanya.

Baca Juga: Contoh Laporan Keuangan Sederhana dalam Bisnis

Tujuan Laporan Laba Rugi

Berikut adalah tujuan membuat laporan laba rugi bagi perusahaan:

1. Untuk mengetahui nilai pajak yang harus dibayar

Dari laporan laba rugi, dapat diketahui berapa laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Dari sini, perusahaan dapat menghitung berapa nilai pajak penghasilan badan yang harus dibayar ke pemerintah. Membayar serta melaporkan pajak penghasilan badan merupakan kewajiban setiap pengusaha wajib pajak.

2. Untuk mengevaluasi perolehan laba dari waktu ke waktu

Hal ini berkaitan dengan proses evaluasi kinerja perusahaan oleh manajemen. Dengan mengetahui perolehan laba dari waktu ke waktu, manajemen dapat menentukan langkah berikutnya untuk minimal mempertahankan laba, atau bahkan meningkatkan laba perusahaan.

Untuk itu penting bagi perusahaan untuk menyimpan riwayat laba atau rugi yang diperoleh, yang tertuang di dalam laporan laba rugi.

3. Untuk menilai efisiensi dan efektifitas perusahaan

Efisiensi dan efektivitas sebuah perusahaan dinilai dari caranya memanfaatkan segala sumber daya, yang kemudian dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dalam periode yang sama. Laporan laba rugi mencatat seluruh biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh pendapatan di suatu periode, sehingga terlihat apakah perusahaan telah memaksimal semua sumber daya yang dimiliki.

Dari informasi ini, manajemen dapat mengevaluasi untuk menentukan strategi berikutnya.

Anda juga bisa membaca berbagai jenis laporan laba rugi dalam suatu bisnis pada artikel ini.

Fungsi Laporan Laba Rugi

Selain memiliki tujuan, laporan laba rugi juga memiliki beberapa fungsi, yakni:

1. Sebagai alat untuk mengevaluasi keuangan perusahaan

Karena laporan laba rugi memuat informasi tentang pendapatan dan biaya perusahaan dalam satu periode, manajemen dapat melakukan evaluasi keuangan perusahaan.

Apakah pendapatan yang diperoleh sudah mencapai titik maksimalnya? Apakah masih bisa dioptimalkan lagi?

Lalu bagaimana dengan biaya-biaya yang muncul dalam memperoleh pendapatan tersebut? Apakah biaya-biaya tersebut masih dapat dioptimalkan lagi? Apakah dengan biaya yang muncul saat ini, sudah sebanding dengan perolehan pendapatan yang terjadi?

Inilah yang akan dijadikan alat oleh manajemen untuk mengevaluasi keuangan perusahaan. Pencatatan lengkap di laporan laba rugi akan memberikan informasi yang lengkap dan runut untuk dievaluasi, sehingga dapat dilakukan penilaian secara menyeluruh.

2. Sebagai alat untuk menilai pertumbuhan perusahaan

Dari laporan laba rugi, manajemen dapat menilai pertumbuhan perusahaan dari perolehan laba atau ruginya. Jika perusahaan mendapatkan laba maka potensi perusahaan untuk bertumbuh menjadi lebih besar. Sebaliknya, jika perusahaan mengalami kerugian, maka potensi perusahaan untuk bertumbuh menjadi lebih kecil.

3. Sebagai alat untuk menilai kebijakan pembiayaan

Dari perolehan laba atau rugi di laporan laba rugi, manajemen dapat melakukan penilaian dari setiap kebijakan pembiayaan yang dilakukan. Jika ada biaya yang terlalu besar yang terkait dengan pembiayaan atau investasi yang dilakukan oleh perusahaan, maka manajemen dapat melakukan perubahan strategi di periode berikutnya.

Jenis Laba dalam Laporan Laba Rugi

Ada beberapa jenis laba yang biasa digunakan dalam laporan laba rugi, yaitu:

  1. Laba Kotor, yaitu laba yang diperoleh dari nilai pendapatan atau penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan
  2. Laba Operasi, yaitu laba kotor yang dikurangi dengan biaya penjualan dan operasional
  3. Laba Sebelum Pajak, yaitu laba operasi sebelum dikurangi pajak penghasilan
  4. Laba Bersih, yaitu laba operasi setelah dikurangi pajak penghasilan
  5. Laba Operasi Berjalan, yaitu laba yang diperoleh setelah pajak penghasilan dan bunga

Laporan Laba Rugi pada Perusahaan Dagang

Pada perusahaan dagang, laporan laba rugi mengakui perolehan keuntungan karena pendapatan yang diperoleh perusahaan lebih besar daripada biaya yang muncul. Sebaliknya, perusahaan mengalami kerugian karena biaya yang muncul lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh.

Unsur-unsur dalam Laporan Laba Rugi pada Perusahaan Dagang

Pada perusahaan dagang, setiap laporan laba rugi yang disusun harus memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

1. Pendapatan [Revenue]

Pendapatan adalah bertambahnya aset atau arus kas yang diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan. Pada perusahaan dagang, pendapatan diperoleh dari penjualan barang dagangan yang dikurangi dengan potongan harga [diskon] dan retur penjualan.

2. Biaya Operasional dan Penjualan [Expenses]

Biaya adalah pemanfaatan aset atau arus kas atau bertambahnya kewajiban [liabilitas] karena penjualan yang dilakukan dalam sebuah periode. Biaya penjualan pada perusahaan dagang berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan dalam rangka penjualan barang dagangan.

Sedangkan biaya operasional pada perusahaan dagang adalah biaya yang berkaitan dengan operasional perusahaan diluar dari biaya penjualan.

3. Laba [Profit] dan Kerugian [Loss]

Laba pada perusahaan dagang adalah bertambahnya sisi ekuitas perusahaan karena transaksi operasional penjualan atau penambahan modal pemilik. Sebaliknya, perusahaan dagang mengalami kerugian jika sisi ekuitas berkurang karena beban dari transaksi operasional atau pengurangan modal pemilik.

4. Harga Pokok Penjualan [Cost of Goods Sold]

Harga Pokok Penjualan pada perusahaan dagang adalah semua biaya yang menyertai penjualan barang dagangan, mulai dari pembelian ke supplier hingga barang sampai ke tangan pembeli.

5. Pendapatan atau Biaya Lainnya [Other Revenue/Other Expense]

Selain pendapatan dan biaya dari penjualan serta biaya operasional, perusahaan dagang juga memiliki kategori Pendapatan dan Biaya Lainnya. Misalnya pendapatan dan biaya bunga dari bank. Kedua kategori ini tetap diperhitungkan, namun disajikan terpisah setelah menghitung Laba Operasi.

Cara Menyusun Laporan Laba Rugi pada Perusahaan Dagang

Untuk menyusun laporan laba rugi pada perusahaan dagang, caranya tidak jauh beda dengan perusahaan jasa. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun laporan laba rugi pada perusahaan dagang:

  1. Masukkan total nilai dari akun Pendapatan dari penjualan.
  2. Kurangkan dengan total nilai dari Harga Pokok Penjualan, maka akan diperoleh nilai Laba/Rugi Kotor
  3. Kurangkan dengan Biaya Penjualan dan Operasional, maka akan diperoleh nilai Laba/Rugi Operasi
  4. Kurangkan dengan Pendapatan dan Biaya Lainnya, maka akan diperoleh nilai Laba/Rugi Sebelum Pajak
  5. Kurangkan dengan Pajak Penghasilan, maka akan diperoleh nilai Laba/Rugi Bersih

Apa Perbedaan Laporan Laba Rugi pada Perusahaan Dagang dan Jasa?

Perbedaan perusahaan dagang dan jasa terletak pada kegiatan bisnisnya. Perusahaan dagang membeli barang dagangan untuk dijual kembali ke konsumen, sedangkan perusahaan jasa menjual layanan atau servis langsung ke konsumen. Perbedaan ini tentunya mempengaruhi jenis akun yang digunakan dalam transaksi di akuntansi. Karena jenis akun yang digunakan berbeda, maka laporan laba rugi yang dihasilkan juga akan berbeda.

Perusahaan jasa yang menjual layanan atau servis tidak mengenal akun-akun yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan, seperti pembelian dan penjualan barang dagangan, retur penjualan dan pembelian, potongan pembelian dan penjualan, serta biaya angkut. Perusahaan jasa tidak perlu mengelola dan menyimpan persediaan, sehingga tidak memiliki akun biaya sewa gudang, misalnya.

Meskipun menjual layanan atau servis, bukan berarti perusahaan jasa tidak memiliki biaya pokok penjualan. Perusahaan jasa menjual layanan yang tentunya harus dipersiapkan sedemikian rupa agar siap diberikan kepada konsumen. Sehingga yang membedakan hanyalah komponen pembentuknya.

Di perusahaan dagang, komponen pembentuk biaya pokok penjualan adalah semua biaya yang dikeluarkan sehingga barang dagangan siap untuk dijual. Sedangkan di perusahaan jasa, komponen pembentuk biaya pokok penjualan adalah semua biaya yang dikeluarkan sehingga layanan atau servis siap diberikan kepada konsumen.

Buat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang dengan Mudah di Kledo

Membuat laporan laba rugi sering menjadi pekerjaan yang cukup sulit, terlebih bagi Kawan Kledo yang masih awam dengan akuntansi. Tapi jangan khawatir karena ada cara mudah membuat laporan laba rugi perusahaan dagang, yakni dengan software akuntansi Kledo.

Kledo merupakan software akuntansi yang dilengkapi berbagai fitur yang ada memudahkan pengelolaan keuangan, termasuk dalam membuat laporan laba rugi perusahaan dagang. Daftar Kledo sekarang juga di sini dan nikmati semua kemudahan fitur yang ada di dalamnya.

Kesimpulan

Laporan laba rugi memberikan informasi tentang semua pendapatan yang diperoleh perusahaan baik dari usaha utama maupun di luar usaha, serta biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka memperoleh pendapatan-pendapatan tersebut.

Pada perusahaan dagang, laporan laba rugi mengakui perolehan laba karena pendapatan yang diperoleh perusahaan lebih besar daripada biaya yang muncul. Sebaliknya, perusahaan dagang dikatakan mengalami kerugian karena biaya yang muncul lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh.

Unsur-unsur yang harus ada dalam laporan laba rugi pada perusahaan dagang diantaranya Pendapatan, Biaya Operasional dan Penjualan, Laba atau Kerugian, Harga Pokok Penjualan, dan Pendapatan atau biaya lainnya.

Jangan lupa untuk menggunakan software akuntansi Kledo agar pengelolaan dan pembuatan laporan laba rugi perusahaan Kawan Kledo menjadi lebih mudah.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề