Tuliskan dua jaringan yang berperan dalam proses pengangkutan air dan nutrisi tanaman

Jakarta -

Xilem dan floem adalah bagian dari jaringan pengangkut yang ada pada tumbuhan.

Tumbuhan merupakan organisme yang terdiri atas banyak sel. Sel-sel tumbuhan yang memiliki bentuk, susunan, dan fungsi akan bergabung untuk membentuk jaringan tumbuhan tertentu. Salah satu jaringan yang terbentuk adalah jaringan pengangkut.

Jaringan pengangkut merupakan sebuah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air, garam mineral, serta hasil fotosintesis pada tumbuhan.

Apa perbedaan xilem dan floem? dibawah ini adalah penjelasan mengenai xilem dan floem dilansir dari modul Biologi bertajuk Jaringan Tumbuhan Kelas XI oleh Saifullah, S.Pd.

Xilem

Xilem adalah jaringan pengangkut tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral, dari akar menuju daun. Umumnya, xilem tersusun atas sel mati dengan dinding tebal dari bahan lignin.

Komponen penyusun xilem adalah:


Unsur trakeal

Unsur trakeal terdiri atas dua sel, yaitu trakea dan trakeid. Unsur trakea adalah bagian yang terdiri atas sel-sel memanjang, memiliki noktah-oktah, dan tidak mengandung protoplasma, serta dinding sel berlignin.

Trakea [pembuluh]

Trakea adalah deretan sel dengan susunan memanjang, yang pada bagian ujung pangkalnya memiliki ujung berlubang dan saling bersambungan. Bagian trakea yang berlubang dinamakan lempeng perforasi.

Lempeng perforasi terdiri dari 3 tipe, yaitu: - Tipe sederhana: tipe perforasi dengan satu lubang, tipe ini termasuk memenuhi seluruh dinding ujung sel. - Tipe skalariform: tipe perforasi yang memiliki lubang yang sejajar dan pipih dengan lempeng, sehingga membentuk seperti tangga.

- Tipe mata jala: tipe perforasi yang lubangnya yang tersusun seperti jala.

Trakeid

Trakeid adalah sel panjang yang memiliki ujung yang runcing, namun tidak berlubang. Proses pengangkutan yang terjadi pada trakeid dilakukan melalui noktah-noktah pada dinding selnya.

Serat Xilem

Serat xilem merupakan sel panjang berdinding sekunder, yang memiliki kandungan lignin. Serat xilem terdiri dari dua macam, yakni serat trakeid [memiliki noktah terlindung] dan serat libriform [ srat yang lebih panjang dan lebar, dengan noktah yang lebih sederhana].

Parenkim xilem

Parenkim xilem adalah komponen yang tersusun dari sel-sel hidup, berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan. Sel ini dapat ditemukan pada xilem primer, maupun xilem sekunder.

xilem dan floem Foto: dok. modul Biologi karya Saifullah, S.Pd.

Floem


Floem adalah jaringan pembuluh berfungsi untuk mengangkut, dan mendistribusikan zat makanan hasil fotosintesis, dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem tersusun dari komponen sel-sel hidup, dan sel-sel mati.

Komponen penyusun floem adalah:


Unsur tapis

Unsur tapis adalah bagian yang terdiri sel-sel panjang, dengan ujung berpori disebut lempeng tapis. Sel-sel yang saling berdekatan, akan membentuk pembuluh pada bagianya. Pori-pori pada lempeng tapis akan dilewati oleh plasmodesmata yang menghubungkan unsur tapis dengan lainnya.

Sel Pengiring [Sel Tetangga]

Sel pengiring atau sel tetangga adalah untaian sel-sel hidup bentuknya yang menyerupai parenkim. Sel pengiring berfungsi dalam proses masuk dan keluarnya makanan melalui pembuluh tapis. Sel pengiring memiliki plastida, nukleus, dan plasmodesmata yang bercabang.

Serat floem

Serat floem dapat berupa sel hidup maupun sel mati. Sel hidup akan berfungsi sebagai cadangan makanan.

Parenkim floem

Parenkim floem adalah sel hidup yang terletak di bagian buluh tipis. Parenkim floem berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan lemak, zat tepung, dan zat-zat organik lainnya.

Sel Albumin

Sel albumin adalah sel jari-jari empulur, dan parenkim buluh tipis. Dalam sel ini banyak mengandung albumin [zat putih telur], yang fungsinya seperti sel pengiring. Sel albumin terdapat pada tumbuhan Gymnospermae.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan xilem dan floem, beserta fungsinya pada jaringan tumbuhan. Semoga dapat menambah pengetahuan detikers semua ya!

Simak Video "PSBB Lagi! Life Hacks biar Nggak Bosan Selama di Rumah"



[lus/lus]

Lihat Foto

kemdikbud.go.id

Ilustrasi air masuk ke tumbuhan

KOMPAS.com - Tekanan zat tentu dibutuhkan setiap makhluk hidup. Aplikasi konsep tekanan pada makhluk hidup juga terjadi pada tumbuhan.

Tumbuhan membutuhkan air dan zat hara demi kelangsungan hidupnya. Air diserap dari tanah lalu diangkut hingga ke daun.

Tumbuhan tidak memiliki pompa seperti jantung yang dapat menekan air hingga sampai dahan tertinggi.

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pada tumbuhan tingkat rendah, pengangkutan air dan zat hara dilakukan oleh seluruh tubuhnya.

Namun, pada tumbuhan tingkat tinggi seperti spermatophyta, pengangkutan air dilakukan di dalam pembuluh tanaman.

Berikut proses masuknya air ke tanaman:

  1. Proses pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah oleh tumbuhan berawal dari air dalam tanah, diserap oleh rambut akar.
  2. Air dan mineral tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, melintasi korteks akar, dan masuk ke dalam stele.
  3. Dari stele, air dan mineral melalui xylem, air tiba di daun pada dahan tertinggi.

Air yang diserap oleh akar harus sampai ke dahan tertinggi yang terkadang tinggi dahan mencapai lebih dari 10 meter.

Baca juga: Tekanan Zat: Pengertian dan Jenisnya

Faktor pengangkutan air pada tumbuhan

Terdapat tiga faktor yang memengaruhi sampainya air hingga ke dahan tertinggi, yaitu:

Tekanan akar

Faktor pertama yang air dapat naik ke daun tertinggi dalam tumbuhan adalah tekanan akar.

Air diserap melalui akar. Akar memiliki rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air.

Pengangkutan Tumbuhan : Pengertian, Proses, Ciri Dan Gambarnya – Dalam pengangkutan air dan garam-garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada tumbuhan biji hal ini dilakukan melalui dua mekanisme pertama air dan mineral yang diserap dari dalam tanah yang menuju sel-sel akar.

Proses Pengangkutan Pada Tumbuhan

Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral

Pengangkutan air dan garam – garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme pertama, air dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel – sel akar. Pengangkutan ini dilakukan diluar berkas pembuluh, sehingga disebut sebagai mekanisme pengangkutan ekstravaskuler. kedua , air dan mineral diserap oleh akar.

Selanjutnya diangkut dalam berkas pembuluh yaitu pada pembuluh kayu [xilem], sehingga proses pengangkutan disebut pengangkutan vaskuler. Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xilem sampai pucuk tumbuhan.

Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.

Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara difusi, aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal sebagai pita kaspari. Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi terpisah.

Padap engangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melaluivplasmodesmata. Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel – sel bulu akar menuju sel – sel korteks, endodermis, perisikel, dan xilem. dari sini, air dan garam mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun.

Setelah melewati sel – sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh kayu [xilem] dan selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang sampai kedaun. Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel – sel trakea.

Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel – sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi [penggabungan]. Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem.

Baca Juga : Penjelasan Ciri-Ciri Tanaman Jagung Dalam Biologi

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Air

  • Daya Hisap Daun [Tarikan Transpirasi]

Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun [stomata ] yang dikenal sebagai proses transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan terhadap air yang ada pada sel – sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan molekul demi molekul, menuju ke bawah sampai ke seluruh kolom air pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar menuju ke daun.

Dengan adanya transpirasi membantu tumbuhan dalam proses penyerapan dan transportasi air di dalam tumbuhan. Adapun transpirasi itu sendiri merupakan mekanisme pengaturan fisiologis yan g herhubungan dengan proses adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi proses kecepatan transparasi uap air dari daun, yaitu:

  1. Temperatur udara, makin tinggi temperature , kecepatan transprasi akan semakin tinggi.
  2. Instensitas cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya matahari yang diterima daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
  3. Kelembaban udara
  4. Kandungan air tanah.

Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di antaranya adalah banyaknya pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut, jumlah, dan ukuran stomata.

Pengangkutan air melalui pembuluh kayu [xilem], terjadi karena pembuluh kayu [xilem] tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler. Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.

Akar tumbuhan menyerap air dan €taram mineral baik siang maupun malam. Pada malam hari, ketika transpirasi sangat rendah atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap menggunakan energi untuk memompa ion – ion mineral ke dalam xilem. Endodermis yang mengelilingi stele akar tersebut membantu mencegah kebocoran ion – ion ini keluar dari stele.

Baca Juga : Asal Usul Tanaman Jagung Serta Persebarannya

Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan potensial air. Air akan mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut tekanan akar [roof pressure]. Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan [hidatoda] pada daun.

Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba [tumbuhan tak berkayu] dikotil.

Translokasi Dan Penyimpangan Pada Tumbuhan

Pengangkutan air dan garam – garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme pertama, air dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel – sel akar. Pengangkutan air dan mineral ini dilakukan secara.

  1. diluar berkas pembuluh disebut pengangkutan ekstravaskuler.
  2. didalam berkas pembuluh disebut pengangkutan vaskuler.

Pengangkutan intravasikuler intinya pengangkutan di dalam pembuluh dari akar ke daun . Sedangkan pengangkutan ekstravaskuler dalam perjalannya menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.

Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara difusi, aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal sebagai pita kaspari. Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi terpisah.

Baca Juga : Pengertian Fenotipe Dan Genotipe Secara Lengkap

Pada pengangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melalui plasmodesmata. Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel – sel bulu akar menuju sel – sel korteks, endodermis, perisikel, dan xilem. dari sini, air dan garam mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun.

Pengertian Translokasi

Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem [pembuluh tapis].

Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula [tempat penyimpanan hasil fotosintesis] ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.

Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam satu arah sementara cairan didalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat mengalir dengan arah yang berlainan. Untuk masing – masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut.

Baca Juga : Proses Singkat Terjadinya Hujan Beserta Penjelasannya

Mekanisme Dan Pola Translokasi

Sejak lama para ahli fisiologi tumbuhan bermaksud mengukur langsung translokasi dalam system pengangkutan dengan cara mengikuti pergerakan bahan bertanda. Mula – mula menggunakan zat warna : fluoresein bergerak dengan mudah dalam sel floem dan masih digunakan sebagai perunut yang efektif. Virus dan herbisida juga pernah digunakan. Penggunakan fosfor, belerang, klorin, kalsium, stronsium, rubidium, kalium, hydrogen dalam kajian ini, namun hingga saat ini nuklida radioaktif yang paling penting.

Perunut radioaktif bisa dilacak perjalannya dengan pelacak radiasi yang disentuhkan pada batang atau bagian lain dari tumbuhan. Metode lainnya adalah autoradiografi. Tumbuhan diletakkan bersinggungan dengan sehelai film sinar – X selama beberapa hari hingga bulan. Kemudian,film tersebut dikembangkan dan ditemui letak radioaktivitasnya pada tanaman tersebut.

Model E. Munch di Jerman pada tahun 1926 adalah model pengangkutan floem yang dianut sampai sekarang. Konsepnya yaitu model aliran – tekanan. Menggunakan dua osmometer. Osmometer yang dilakukan di laboratorium direndam dalam larutan. Osmometer pertama berisi larutan yang lebih pekat daripada larutan sekitar, osmometer kedua berisi larutan kurang pekat dari osmometer pertama dan harus lebih pekat dari medium sekelilingnya.

Osmometer pertama dialokasikan dengan daun [sebagai sumber]; sedangkan osmometer kedua dialokasikan dengan organ-organ penerima [sebagai limbung, misal buah, jaringan meristem, dan akar]. Perbedaan antara model osmometer dengan pengangkutan floem yang sesungguhnya terletak pada sumber dan lingbungnya. Pada daun, bahan terlarut yang telah terangkut segera ditambahkan kembali dari hasil fotosintesis [phloem loading]; dan bahan terlarut yang telah sampai ke limbung akan dikeluarkan dari pembuluh floem [phloem unloading]. Dimanfaatkan untuk pertumbuhan atau ditimbun di organ penampung, misalnya dalam bentuk pati atau lemak. Larutan perendam pada osmometer setara dengan bagian apoplas tanaman, yakni dinding sel dan pembuluh xylem.

Pengangkutan hasil fotosintesis [translokasi] keseluruh bagian tumbuhan melalui floem merupakan transportasi simplas karena floem merupakan sel hidup. Bagian floem yang berperan utama dalam pengangkutan hasil fotosintesis adalah komponen pembuluh tapis yang berupa sel memanjang berbentuk silindris yang bersatu dibagian ujung membentuk suatu pembuluh. Bukti hasil fotosintesis diangkut melalui adalah pengelupasan kulit pada cangkok, penyadapan getah karet getah damar dan nira.

Baca Juga : Proses Pengeluaran Zat Sisa Makanan Dalam Tubuh Manusia Lengkap

Translokasi terjadi apabila dua benang kromosom patah setelah terkena energi radiasi, kemudian patahan benang kromosom bergabung kembali dengan cara baru. Patahan kromosom yang satu berpindah atau bertukar pada kromosom yang lain sehingga terbentuk kromosom baru yang berbeda dengan kromosom aslinya. Translokasi dapat terjadi baik di dalam satu kromosom [intrachromosome] maupun antar kromosom [interchromosome].

Translokasi sering mengarah pada ketidakseimbangan gamet sehingga dapat menyebabkan kemandulan [sterility] karena terbentuknya chromatids dengan duplikasi dan penghapusan. Alhasil, pemasangan dan pemisahan gamet jadi tidak teratur sehingga kondisi ini menyebabkan terbentuknya tanaman aneuploidi.

Translokasi dilaporkan telah terjadi pada tanaman Aegilops umbellulata dan Triticum aestivum yang menghasilkan mutan tanaman tahan penyakit.  Inversi terjadi karena kromosom patah dua kali secara simultan setelah terkena energi radiasi dan segmen yang patah tersebut berotasi 180 o dan menyatu kembali. Kejadian bila centromere berada pada bagian kromosom yang terinversi disebut pericentric , sedangkan bila centromere berada di luar kromosom yang terinversi disebut paracentric .

Inversi pericentric berhubungan dengan duplikasi atau penghapusan chromatid yang dapat menyebabkan aborsi gamet atau pengurangan frekuensi rekombinasi gamet. Perubahan ini akan ditandai dengan adanya aborsi tepung sari atau biji tanaman, seperti dilaporkan terjadi pada tanaman jagung dan barley. Inversi dapat terjadi secara spontan atau diinduksi dengan bahan mutagen, dan dilaporkan bahwa sterilitas biji tanaman heterosigot dijumpai lebih rendah pada kejadian inversi daripada translokasi.

Mekanisme pengangkutan hasil fotosintesis [ translokasi ] pada floem antara lain sebagai berikut :

Translokasi dapat terjadi karena adanya aliran sitoplasma di dalam sel-sel melalui plasmodesmata. Adanya plasmodesmata memungkinkan pengangkutan hasil fotosintesis secara difusi dari satu sel ke sel lain.

  • Teori aliran massa [tekanan ] oleh Erns Munch, 1930

Translokasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmosis yang terjadi didalam pembuluh floem antar organ yaitu daun, batang dan akar. Peningkatan kadar gula didalam floem daun akan meningkatkan tekanan osmosis daun, sehingga larutan [hasil fotosintesis] akan mengalir dari daun menuju ke akar.

Baca Juga : Pengertian Tanaman Hibrida Beserta Keunggulannya

Material Translokasi

Fungsi floem adalah sebagai jaringan translokasi bahan organik yang terutama berisi karbohidrat. Crafts dan Lorenz [1994] mendapatkan persentase nitrogen [dalam bentuk protein] sebesar 45%. Sebenarnya gula yang menjadi linarut terbesar yang ditranslokasikan dalam cairan floem. Diantara gula ini, sukrosa yang paling banyak jumlahnya. Gula lain seperti gula rafinosa : glukosa, rafinosa, stakiosa, dan fruktosa juga ada pada gula alcohol: manitol, sorbitol, galaktitol, serta mio-inositol.

Penyimpangan Pada Tumbuhan

Tumbuhan dikatakan sehat atau normal, apabila tumbuhan tersebut dapat melaksanakan fungsi-fungsi fisiologisnya sesuai dengan potensi genetik terbaik yang dimilikinya. Fungsi-fungsi tersebut mencakup pembelahan, diferensiasi dan perkembangan sel yang normal, penyerapan air dan mineral dari tanah dan mentranslokasikannya ke seluruh bagian tumbuhan.

Apabila tumbuhan diganggu oleh patogen atau oleh keadaan lingkungan tertentu dan salah satu atau lebih dari fungsi tersebut terganggu sehingga terjadi penyimpangan dari keadaan normal, maka tumbuhan menjadi sakit. Penyebab atau fakto utama penyakit itu berupa organisme hidup patogenik [parasit] maupun factor lingkungan fisik [fisiopath].

Adapun mekanisme penyakit tersebut dihasilkan akan sangat bervariasi yang tergantung pada agensia penyebabnya dan kadang-kadang juga bervariasi dengan jenis tumbuhannya. Pada mulanya tumbuhan bereaksi terhadap agensia penyebab penyakit pada bagian terserang. Reaksi tersebut dapat berupa reaksi biokimia alami, yang tidak dapat dilihat. Akan tetapi reaksinya dengan cepat menyebar dan terjadinya perubahan-perubahan pada jaringan yang dengan sendirinya menjelma menjadi makroskopik dan membentuk gejala penyakit.

Baca Juga : 5 Fungsi Dan Manfaat Terumbu Karang Bagi Biota Laut

Berbagai macam penyakit yang dapat menular, yaitu bakteri, jamur, virus dan tanaman tingkat tinggi. Kekhasan penyakit yang menular adalah terjadinya interaksi yang terus-menerus oleh faktor-faktor biotik [hidup] atau oleh faktor-faktor abiotik [fisik atau kimia]. Sel dan jaringan dari tumbuhan sakit biasanya menjadi lemah atau hancur oleh agensia penyebab penyakit.

Kemapuan sel dan jaringan tersebut melaksankaan fungsi-fungsi fisiologisnya yang normal menjadi menurun, atau terhenti sama sekali dan sebagai akibatnya, pertumbuhan menjadi terganggu atau tumbuhan mati. Jenis sel dan jaringan yang terinfeksi akan menentukan jenis fungsi fisiologis yang mula – mula dipengaruhinya.Dapat dicontohkan sebagai berikut:

  1. infeksi yang terjadi pada akar [busuk akar] akan mengganggu penyerapan air dan hara dari dalam tanah.
  2. infeksi pada pembuluh kayu [layu vaskular atau kanker tertentu] akan mengganggu translokasi air dan hara ke tajuk tumbuhan.
  3. infeksi pada daun [becak daun, hawar [blight] daun dan mosaik] akan mengganggu fotosintesis.
  4. infeksi pada korteks [kanker pada korteks] akan mengganggu translokasi hasil fotosintesis ke bagian bawah tumbuhan.
  5. infeksi pada bunga akan mengganggu reproduksi.
  6. infeksi pada buah [busuk buah] mengganggu reproduksi dan penyimpanan makanan cadangan bagi pertumbuhan baru.

Patogen mungkin menyebabkan penyakit pada tumbuhan dengan cara sebagai berikut :

  1. Melemahkan inang dengan cara menyerap makanan secara terus-menerus dari sel-sel inang untuk kebutuhannya.
  2. Menghasilkan atau mengganggu metabolisme sel inang dengan toksin, enzim, atau zat pengatur tumbuh yang disekresinya.
  3. Menghambat transportasi makanan, hara mineral dan air melalui jaringan pengangkut.
  4. Mengkonsumsi kandungan sel inang setelah terjadi kontak.

Baca Juga : Penjelasan Habitat Bakteri Beserta Alat Geraknya

Demikianlah pembahasan mengenai Pengangkutan Tumbuhan : Pengertian, Proses, Ciri Dan Gambarnya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề