Tuliskan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks eksplanasi

Setiap penulis perlu memahami kaidah kebahasaan agar dapat membuat teks atau naskah yang baik dan benar. Foto: Unsplash.com

Setiap teks atau naskah memiliki kaidah kebahasaan masing-masing yang disesuaikan dengan jenis dan tujuan dari suatu teks. Kaidah kebahasaan dari setiap teks perlu dipahami agar dapat membuat jenis teks dengan baik dan tentunya sesuai dengan tujuannya.

Apa yang dimaksud dengan kaidah kebahasaan? Pelajari pengertian, unsur-unsur, dan contoh kaidah kebahasaan dari beberapa jenis teks di bawah ini.

Apa Itu Kaidah Kebahasaan?

Apa itu kaidah kebahasaan? Kaidah kebahasaan adalah sejumlah aturan untuk membentuk tata bahasa baik dalam lisan maupun tulisan. Foto: Unsplash.com

Kaidah kebahasaan secara sederhana adalah sejumlah aturan yang dijadikan sebagai pedoman dalam suatu bahasa, termasuk dalam pembuatan suatu teks.

Jika ditelaah secara etimologi, kaidah kebahasaan berasal dari dua kata, yakni kaidah dan kebahasaan. Kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda lalu membentuk suatu istilah yang mempunyai makna tersendiri.

Kaidah adalah rumusan asas yang menjadi hukum atau aturan yang sudah pasti atau patokan, sedangkan kebahasaan adalah suatu hal yang berkaitan dengan bahasa (perihal bahasa).

Berdasarkan penjelasan etimologi di atas, dapat disimpulkan bahwa kaidah kebahasaan adalah suatu aturan dalam penggunaan suatu bahasa untuk membentuk tata bahasa yang baik.

Menurut Taufiqur Rahman dan ‎Hamidulloh Ibda dalam buku yang berjudul Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan, kaidah kebahasaan adalah aturan-aturan mendasar yang menjadi standar untuk dipakai dalam pemahaman bahasa.

Kaidah kebahasaan juga digunakan untuk memahami bagaimana ketentuan mengatur tata cara berbahasa baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam suatu teks, kaidah kebahasaan dapat digunakan menjadi ciri-ciri atau karakteristik yang membedakan teks tersebut dengan jenis teks lainnya.

Unsur kaidah kebahasaan terdiri dari beberapa unsur yang digunakan dalam membentuk suatu tata bahasa. Foto: Unsplash.com

Dalam kaidah kebahasaan, ada beberapa unsur yang digunakan dalam membentuk suatu tata bahasa yang baik dan benar.

Taufiqur Rahman dan ‎Hamidulloh Ibda dalam buku yang sama menyebutkan bahwa ada beberapa macam unsur yang digunakan dalam kaidah kebahasaan. Berikut unsur-unsur kaidah kebahasaan.

Kata rujukan adalah jenis kata yang digunakan sebagai rujukan kepada suatu objek tertentu atau merujuk pada bagian teks sebelumnya maupun sesudahnya dalam suatu kalimat.

Contohnya pada kalimat "Perempuan itu tinggal di Jakarta. Di sana, ia bekerja sebagai karyawan perusahaan". Kata "di sana" pada kalimat tersebut merupakan kata rujukan yang merujuk pada tempat, yakni Kota Jakarta.

Frasa merupakan istilah yang terbentuk dari gabungan beberapa kata yang dapat berperan sebagai subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap.

Konjungsi atau kata penghubung adalah jenis kata yang berfungsi untuk menyambungkan suatu frasa atau kalimat dengan frasa atau kalimat lainnya.

Contoh konjungsi adalah dan, tetapi, namun, akan tetapi, sebab, dan lain-lain. Setiap konjungsi memiliki makna tersendiri sehingga harus digunakan sesuai dengan penggunaannya.

Preposisi atau kata depan merupakan jenis kata yang berguna untuk merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina.

Contoh preposisi adalah dari, di, dengan, ke, oleh, pada, sejak, sampai, seperti, untuk, bersama, beserta, menuju, menurut, sekitar, selama, seluruh, dan lain-lain.

Kata baku adalah kata yang sesuai dengan ketentuan pedoman kebahasaan yang telah ditetapkan, seperti PUEBI. Kata baku dalam bahasa Indonesia telah termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Adjektiva atau kata sifat merupakan jenis kata yang menggambarkan ciri-ciri atau karakteristik dari suatu objek. Contohnya, seperti besar, kecil, pendek, tinggi, dan lain-lain.

Verba atau kerja adalah suatu kata yang menjelaskan suatu proses atau aktivitas yang dilakukan oleh suatu objek. Contoh kata verba adalah memasak, bermain, membaca, menulis, dan lain-lain.

Majas merupakan cara menggambarkan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain atau sederhananya, majas dapat diartikan sebagai kata kiasan.

Contohnya, pada kalimat "Suara Rani hampir memecahkan gendang telingaku" yang berarti suara Rani sangatlah keras. Suara sangat keras atau kencang dikiaskan dengan "hampir memecahkan gendang telingku".

Adverbia atau yang sering disebut kata keterangan adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat. Contohnya, sangat, lebih, tidak, dan lain-lain.

Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

Kalimat disusun oleh beberapa jenis kata yang telah dijelaskan sebelumnya sehingga membentuk suatu satuan bahasa.

Apa Saja Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur?

Apa saja kaidah kebahasaan teks prosedur? Salah satu kaidah kebahasaan teks prosedur adalah banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan. Foto: Unsplash.com

  • Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah (imperatif). Kata kerja imperatif dibentuk dengan akhiran -kan, -i, dan partikel-lah.

  • Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.

  • Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan.

  • Banyak menggunakan pernyataan persuasif.

  • Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambaran terperinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna yang dijelaskan dengan kata sifat.

Apa Saja Kaidah Kebahasaan dalam Teks Berita?

Apa saja kaidah kebahasaan dalam teks berita? Salah satu kaidahnya adalah menggunakan bahasa baku. Foto: Unsplash.com

Teks berita melaporkan suatu fenomena, peristiwa, atau kejadian serta informasi mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Teks berita tentunya memiliki kaidah kebahasaan sendiri, yaitu:

  • Menggunakan bahasa bersifat standar (baku).

  • Menggunakan kalimat langsung sebagai variasi dari kalimat tidak langsungnya.

  • Mengandung konjungsi yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya.

  • Menggunakan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran.

  • Banyak ditemukan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya.

Apa Saja Contoh-Contoh Kaidah Kebahasaan dalam Teks Ulasan?

Apa saja contoh-contoh kaidah kebahasaan dalam teks ulasan? Contoh kaidah kebahasaan teks ulasan adalah menggunakan kalimat saran pada bagian akhir teks. Foto: Unsplash.com

Teks ulasan adalah jenis teks yang memberikan penilaian terhadap suatu karya, seperti film, buku, dan lain-lain. Mengutip dari buku Bahasa Indonesia Paket B Setara SMP/MTs terbitan Kemdikbud, berikut contoh kaidah kebahasaan teks ulasan:

  • Menggunakan konjungsi penjelas, seperti bahwa, yakni, yaitu.

  • Menggunakan konjungsi yang menyatakan waktu, seperti sejak, sebelum, saat, seraya, kemudian, akhirnya, selama, tatkala.

  • Menggunakan konjungsi sebab seperti karena, sebab, karena itu, karenanya, sebab itu.

  • Menggunakan kalimat saran pada bagian akhir teks.

Apa Saja Kaidah Kebahasaan dalam Teks Eksplanasi?

Apa saja kaidah kebahasaan dalam teks eksplanasi? Salah satunya adalah menggunakan kalimat pasif. Foto: Unsplash.com

Teks eksplanasi merupakan jenis teks yang menjelaskan tentang proses suatu fenomena terjadi, baik fenomena alam maupun fenomena sosial. Kaidah kebahasaan dari teks eksplanasi adalah sebagai berikut:

  • Fokus pada hal umum, bukan partisipan manusia, misalnya gempa bumi, banjir, hujan, dan udara.

  • Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.

  • Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif).

  • Menggunakan konjungsi waktu dan kausal, misalnya jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian.

  • Menggunakan kalimat pasif.

  • Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu benar adanya.