Tuliskan tiga kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh dua orang

Rutinitas olahraga sebaiknya Anda terapkan demi kebugaran tubuh. Namun sebetulnya, berapa kali Anda sebaiknya berolahraga dalam seminggu?

Tuliskan tiga kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh dua orang

Klikdokter.com, Jakarta Ada banyak cara untuk menghindari diri dari berbagai jenis penyakit. Mulai dari mengonsumsi makanan yang sehat hingga rutin berolahraga.

Berbagai jenis olahraga pun kini banyak dilirik masyarakat. Misalnya bersepeda, joging, atau olahraga-olahraga lainnya yang bisa dilakukan di dalam rumah.

Untuk mendapatkan manfaat dari olahraga, Anda tentu perlu melakukannya dengan rutin, menyesuaikan usia serta kapasitas masing-masing.

Sayangnya, banyak orang masih belum tahu olahraga sebaiknya dilakukan berapa kali dalam seminggu. Apakah setiap hari, setiap 2 hari, 3 hari, atau cukup 1 kali dalam seminggu saja.

Faktanya, frekuensi olahraga bisa disesuaikan dengan usia Anda. Simak penjelasan berikut ini.

Tuliskan tiga kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh dua orang

Anak dalam usia preschool (usia 3 hingga 5 tahun) disarankan untuk tetap aktif setiap harinya tanpa adanya batasan waktu, atau dapat disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut.

Untuk memaksimalkan tumbuh kembang, anak harus diajarkan untuk terus aktif secara fisik.

Orang tua ataupun pengasuh sebaiknya ikut berpartisipasi dalam memberikan kegiatan yang menyenangkan agar anak terus aktif bergerak.

Contoh aktivitas fisik yang bisa dilakukan bersama, seperti bermain petak umpet, kejar-kejaran, ataupun aktivitas lainnya yang menggunakan alat seperti jungkat-jungkit, ayunan, atau peralatan main lainnya.

Artikel Lainnya: Kiat Olahraga 20 Menit untuk Pemula

Tuliskan tiga kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh dua orang

Lalu, bagi anak usia 6-17 tahun, sebaiknya olahraga berapa kali dalam seminggu? Ini bergantung pada jenis olahraga yang dilakukan.

Pada anak dengan kelompok usia ini, sebaiknya melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit setiap harinya.

Terdapat tiga jenis olahraga yang disarankan, yaitu aerobik (olahraga yang memicu kerja jantung), olahraga yang menguatkan otot, dan olahraga yang menguatkan tulang.

Berikut rinciannya: 

  • Aerobik dianjurkan untuk dilakukan 1 kali dalam seminggu.
  • Penguatan tulang, seperti berlari dan melompat, setidaknya dilakukan 3 kali dalam seminggu.
  • Penguatan otot, seperti memanjat atau melakukan push up, sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu.

Tuliskan tiga kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh dua orang

Bagi yang berusia 18 hingga 64 tahun, terdapat dua jenis olahraga yang disarankan untuk dilakukan, yaitu aerobik dan olahraga untuk menguatkan otot.

Pada prinsipnya, olahraga dilakukan untuk menghindari diri dari komorbid penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, ataupun gangguan kesehatan lainnya.

Terdapat motto yang sangat penting bagi Anda yang masuk golongan usia ini, yaitu “Move more and sit less” artinya bergerak lebih dan mengurangi duduk.

Lalu, olahraga sebaiknya dilakukan berapa kali dalam seminggu? Anda disarankan berolahraga setidaknya 150 menit dalam 1 minggu atau cukup 30 menit saja selama 5 kali dalam seminggu. Tidak banyak, bukan?

Selain itu, intensitas olahraga juga perlu diperhatikan, yaitu intensitas sedang dan intensitas tinggi, atau kombinasi keduanya.

Artikel Lainnya: ‘Merapel’ Waktu Olahraga di Akhir Pekan, Adakah Manfaatnya?

  • Olahraga Intensitas Sedang

Contohnya adalah berjalan cepat selama 150 menit setiap minggunya atau cukup 30 menit dalam sehari selama 5 kali dalam seminggu, dan ditambahkan olahraga penguatan otot selama setidaknya 2 kali dalam seminggu.

  • Olahraga Intensitas Tinggi

Contohnya jogging atau berlari selama 75 menit 1 kali dalam seminggu, dan disertai olahraga penguatan otot selama setidaknya 2 kali dalam seminggu.

Kombinasi keduanya dapat dilakukan selama 2 kali dalam seminggu, dan juga disertai olahraga penguatan otot selama setidaknya 2 kali dalam seminggu.

Tuliskan tiga kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh dua orang

Lansia usia 65 tahun ke atas tetap disarankan untuk aktif berolahraga. Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga intensitas ringan-sedang.

Olahraga yang dapat dilakukan, yaitu berjalan selama setidaknya 150 menit setiap minggunya atau 30 menit setiap harinya selama 5 kali dalam seminggu.

Selain itu, perlu juga ditambahkan aktivitas fisik lain seperti berdiri satu kaki untuk meningkatkan keseimbangan.

Baca Juga

Jadi, sebaiknya berolahraga berapa kali dalam seminggu? Ternyata jawabannya tergantung dengan usia serta kapasitas Anda. 

Agar lebih bersemangat, ajak teman-teman Anda atau anggota keluarga lainnya untuk berolahraga bersama. Variasikan juga jenis olahraga untuk mencegah rasa bosan. 

Bila ingin konsultasi terkait jadwal olahraga yang baik dalam seminggu sesuai kondisi kesehatan Anda, konsultasikan kepada dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter

[WA]

Tuliskan tiga kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh dua orang
Suka0%
Tuliskan tiga kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh dua orang
Sedih0%
Tuliskan tiga kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh dua orang
Lucu0%
Tuliskan tiga kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh dua orang
Kaget0%
Tuliskan tiga kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh dua orang
Marah0%

Manfaat lari bagi kesehatan sangatlah beragam. Tak hanya menurunkan berat badan, olahraga ini juga dapat menurunkan risiko Anda terkena berbagai penyakit bila dilakukan secara rutin. Ketahui apa saja manfaat lari bagi kesehatan.

Berolahraga secara rutin dapat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Ada beragam jenis olahraga yang dapat Anda lakukan. Salah satunya adalah lari.

Tuliskan tiga kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh dua orang

Olahraga lari merupakan olahraga yang paling umum dilakukan. Selain mudah dan tidak memerlukan banyak biaya, lari juga dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Olahraga ini pun cocok dilakukan kapan saja, baik di pagi, sore, atau malam hari.

Berbagai Manfaat Lari bagi Kesehatan

Bila dilakukan secara rutin, ada banyak manfaat lari bagi kesehatan yang bisa Anda peroleh, di antaranya:

1. Menurunkan berat badan

Olahraga lari dapat memicu pembakaran kalori dalam tubuh. Hal ini tentu bisa berdampak pada menurunnya berat badan dan mencegah obesitas.

Namun, perlu diketahui bahwa banyaknya kalori yang terbakar dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti kecepatan dan jarak Anda berlari serta berapa berat badan Anda.

2. Menjaga kesehatan lutut

Kebanyakan orang beranggapan bahwa lari akan menyebabkan lutut menjadi keropos. Namun, sebuah penelitian justru menunjukkan hasil yang berlawanan. Penelitian tersebut menyatakan bahwar rutin melakukan olahraga lari dapat memelihara kesehatan lutut.

Studi lain pun menunjukkan bahwa olahraga lari dapat menurunkan risiko arthritis pada lutut dan pinggul. Namun, apabila Anda memiliki masalah pada sendi, sebaiknya konsultasikan lebih dulu ke dokter sebelum Anda mulai menjadikan lari sebagai aktivitas rutin.

3. Mencegah osteoporosis

Olahraga lari diketahui dapat mencegah berkurangnya kepadatan tulang. Dengan demikian, tulang pun menjadi lebih kuat dan menurunkan risiko Anda terkena osteoporosis di kemudian hari.

4. Mengurangi risiko jantung koroner

Olahraga lari diketahui dapat memperlancar aliran darah serta memicu produksi hormon dan enzim yang merangsang otot dan organ jantung untuk bekerja lebih baik. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa lari secara rutin, dapat menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Selain itu, berlari selama 30 menit setiap harinya, dapat meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam tubuh. Kadar trigliserida dan lemak dalam tubuh pun juga turut berkurang.

5. Memperbaiki suasana hati

Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, olahraga lari, termasuk lari bertelanjang kaki di atas rumput, juga bermanfaat bagi kesehatan mental. Hal ini karena lari mampu membantu produksi hormon endorfin di dalam tubuh, yaitu hormon yang berperan untuk melawan stres.

Oleh karena itu, lari dipercaya dapat memperbaiki mood, meredakan stres, dan mencegah depresi.

Tips Melakukan Olahraga Lari

Meski mudah dan dapat dilakukan kapan saja, ada baiknya bila Anda melakukan beberapa persiapan sebelum lari. Hal ini penting dilakukan agar manfaat lari dapat Anda peroleh secara maksimal dan mengurangi risiko cedera yang dapat terjadi.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebelum melakukan olahraga lari:

  • Pilihlah sepatu olahraga yang tepat guna mengurangi risiko cedera.
  • Lakukan pemanasan sebelum lari.
  • Awali dengan berjalan selama 5 menit terlebih dahulu.
  • Kombinasikan lari dan berjalan secara bergantian selama beberapa menit
  • Tingkatkan durasi lari secara bertahap hingga Anda mampu berlari tanpa berjalan.
  • Lakukan pendinginan dengan berjalan pelan agar detak jantung dan tekanan darah kembali normal.

Jika Anda baru pertama kali melakukan olahraga lari, sebaiknya Anda memulainya secara perlahan dan lakukan secara rutin 2 kali seminggu. Bila tubuh mulai terbiasa, Anda dapat meningkatkan intensitasnya, baik dari kecepatan atau jarak lari.

Untuk mendapatkan manfaat lari yang maksimal, Anda juga perlu menyertainya dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dan menerapkan gaya hidup sehat.

Jika Anda memiliki penyakit tertentu, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum menjadikan lari sebagai olahraga rutin Anda. Dokter akan memberikan tips lari sesuai kondisi fisik Anda, sehingga manfaat lari dapat diperoleh secara maksimal dan tidak malah terjadi cedera.