Tuliskanlah kata ganti tunggal dan kata ganti jamak yang terdapat pada teks ceramah di atas

Ceramah memiliki definisi sebagai kegiatan yang dilakukan antara pembicara dan khalayak umum sebagai pendengar. Tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan. Pembicara yang membawakan ceramah umumnya adalah orang yang dianggap menguasai bidangnya dengan baik. Ceramah dapat dilakukan secara langsung maupun menggunakan sarana komunikasi, seperti televisi, radio, dan internet. Biasanya, ada teks pendukung untuk itu. Kita mengenalnya dengan istilah teks ceramah

Teks ceramah dapat dibagi menjadi dua, yaitu pidato dan khotbah. Pidato merupakan kegiatan antara pembicara dengan khalayak umum. Tujuan pembicara saat berpidato biasanya mengajak untuk berbuat sesuatu atau bersifat persuasif. Sementara itu, khotbah membahas mengenai ilmu agama beserta praktiknya. Tujuan pembicara membawakan khotbah adalah untuk memperkuat iman.

Di artikel kali ini, kita akan membahas isi, struktur, serta kaidah bahasa dalam teks ceramah.

Struktur Teks Ceramah

Secara struktur, teks ini dibagi ke dalam 3 bagian, yaitu pembuka, isi, dan penutup. Pembukaan atau pendahuluan berisi pengenalan masalah, isu, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan ia bahas dalam ceramah.

Sementara itu, isi merupakan materi penjelasan atau rangkaian argumen pembicara yang berkaitan dengan pendahuluan. Isi juga dilengkapi dengan fakta-fakta yang mendukung argumen pembicara.

[Baca juga: Cara Menyusun Teks Ceramah]

Terakhir, teks ini ditutup dengan penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan di bagian sebelumnya. Penutup bisa juga berupa rangkuman dari keseluruhan materi yang telah disampaikan di bagian pendahuluan maupun isi.

Kaidah Kebahasaan

Selain struktur, teks ceramah juga dapat diidentifikasi berdasarkan kaidah bahasa yang digunakan di dalamnya. Pertama, teks umumnya menggunakan kata ganti orang pertama atau orang kedua jamak di dalamnya. Contoh kata ganti orang pertama adalah ‘saya’ dan ‘aku.’ Sementara itu, kata ganti orang kedua jamah adalah ‘kami.’ Teks ceramah juga sering memasukkan kata-kata sapaan yang ditujukan kepada pendengar, contohnya adalah ‘bapak-bapak,’ ‘ibu-ibu,’ dan ‘hadirin sekalian.’

Tak hanya itu, umumnya teks ini juga menggunakan istilah atau kata-kata teknis yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Misalnya jika ceramah sedang membahas kebahasaan, tidak heran jika konsep-konsep tata krama, kesantunan berbahasa, sarkastis, dan eufemisme turut dibahas.

Untuk mengaitkan antara argumen dengan fakta-fakta, teks ceramah menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi, seperti hubungan sebab-akibat dan hubungan temporal serta perbandingan atau pertentangan.

Contoh kata-kata yang menunjukkan hubungan sebab-akibat adalah ‘jika,’ ‘maka,’ ‘sebab,’ ‘karena,’ ‘dengan demikian,’ ‘akibatnya,’ dan ‘oleh karena itu.’ Sementara itu, kata-kata yang menunjukkan hubungan temporal dan perbandingan/pertentangan adalah ‘sebelum itu,’ ‘kemudian,’ ‘pada akhirnya,’ ‘sebaliknya,’ ‘berbeda halnya,’ dan ‘namun.’

Teks ceramah juga umumnya memuat kata-kata kerja mental dan persuasif. Kata kerja mental menunjukkan respons pembicara terhadap sesuatu. Kata kerja mental di antaranya adalah ‘memprihatinkan,’ ‘memperkirakan,’ ‘mengagumkan,’ ‘menduga,’ ‘mendapat,’ ‘berasumsi,’ dan ‘menyimpulkan.’

Sementara itu, kata persuasif digunakan untuk mendorong serta mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu. Kata-kata persuasif contohnya adalah ‘hendaklah,’ ‘sebaiknya,’ ‘diharapkan,’ ‘perlu,’ ‘ayo,’ dan ‘harus.’

Kapanlagi.com - Kata ganti orang atau pronomina persona adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Kata ganti orang terbagi menjadi tiga dan dapat bersifat tunggal maupun jamak. Dan kata ganti orang ini hanya dapat digunakan untuk mengganti nomina orang, nama orang, atau hal-hal lain yang dipersonifikasikan. Terkecuali "ia", yang dalam kalangan terbatas sering digunakan untuk menggantikan nomina tak bernyawa.

Penggunaan kata ganti dimaksudkan agar suatu kalimat disampaikan secara lebih efektif dan tidak bertele-tele. Pronomina atau kata ganti biasanya terdapat pada posisi subjek atau objek, akan tetapi tidak menutup kemungkinan pada posisi predikat. Sehingga kalian harus mengetahui tanda kapan harus mengganti kata ganti orang agar tidak membuat kalimat terlihat bertele-tele.

Dan dilansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa contoh kata ganti orang beserta dengan artinya yang bisa kalian ketahui. Yuk langsung saja dicek KLovers.

Ilustrasi [credit: Freepik]

Kata ganti orang seperti yang telah disebutkan sebelumnya merupakan salah satu jenis kata ganti yang paling sering digunakan. Kata ganti orang ini disebut juga dengan pronomina persona.

Kata ganti orang merupakan jenis kata ganti yang digunakan untuk menggantikan kata benda orang atau persona dengan kata benda lain. Kata ganti orang dibagi menjadi 6 jenis, yaitu:

  • kata ganti orang pertama tunggal, contohnya Saya dan Aku
  • kata ganti orang pertama jamak, contohnya Kami dan Kita
  • kata ganti orang kedua tunggal, contohnya Kamu, Anda, dan Kau
  • kata ganti orang kedua jamak, contohnya Kalian
  • kata ganti orang ketiga tunggal, contohnya Dia dan Beliau
  • kata ganti orang ketiga jamak, contohnya Mereka
Dan berikut ini beberapa contoh kalimat yang menggunakan kata ganti orang:
  1. Saya selalu bahagia ketika menonton film romansa.
  2. Aku bekerja keras untuk menggapai cita-cita.
  3. Kita harus menghormati guru karena guru merupakan orangtua kedua di sekolah.
  4. Kami tidak pernah terlambat datang ke sekolah
  5. Kamu tidak harus melakukannya bila sulit
  6. Terima kasih anda telah membantu keluarga saya selama ini
  7. Kalian tidak boleh mengganggu kucing kecil itu
  8. Beliau duduk termenung di sudut kantor sambil menangis
Itulah beberapa jenis kata ganti orang dan contohnya yang bisa kalian pahami. Namun selain kata ganti orang, ada juga loh beberapa jenis kata ganti lainnya. Dan berikut ini beberapa kata ganti orang yang wajib kalian ketahui.

Ilustrasi [credit: Freepik]

Selain kata ganti orang ada pula kata ganti pemilik, atau disebut juga dengan Pronomina posesiva. Kata ganti ini digunakan untuk menyatakan suatu pengganti kepemilikan. Misalnya -ku, -mu, -nya. Untuk "-nya" dapat digunakan untuk kata ganti selain nomina orang. Kata ganti ini terletak di bagian belakang sebuah kata.

Contoh kalimat yang menggunakan kata ganti pemilik:

  1. Tulisanmu tidak bisa dibaca karena tidak rapi
  2. Kerja kerasnya tidak pernah dibalas dengan kebaikan
  3. Puisiku hanya kutuliskan untuk dia seorang

Ilustrasi [credit: Freepik]

Sedangkan kata ganti penanya sering juga disebut sebagai pronomina interogativa. Kata ganti jenis ini berfungsi untuk menanyakan benda, waktu, tempat, keadaan, atau jumlah, dan sebagainya. Kata ganti ini digunakan untuk menggali informasi atas suatu kejadian. Kata ganti orang dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

  • Penanya orang: siapa, apa.
  • Penanya tempat: di mana, ke mana.
  • Penanya waktu: kapan.
  • Penanya keadaan: bagaimana, kenapa, mengapa.
Dan berikut ini contoh kalimat yang menggunakan kata ganti penanya:
  1. Kapan kamu akan pulang ke kampung halaman?
  2. Siapa yang mengurus ladang kakekmu jika bukan dirimu sendiri?
  3. Bagaimana cara mengatasi pengangguran di negara ini?

Ilustrasi [credit: Freepik]

Tak hanya kata ganti orang saja, kemudian ada pula kata ganti penunjuk disebut juga dengan pronomina demonstrativa. Kata ganti penunjuk digunakan sabagai penunjuk lokasi atau suatu benda. Kata ganti penunjuk dibagi menjadi 3 macam yaitu penunjuk umum, penunjuk tempat, dan penunjuk hal.

  • Penunjuk tempat: sana, sini, situ, ke sana, ke sini, ke situ, di sana, di sini, di situ.
  • Penunjuk umum: ini, itu.
  • Penunjuk hal: begini, begitu.
Ini contoh kalimat yang menggunakan kata ganti penunjuk:
  1. Handphone ini adalah pemberian dari ayah yang sangat berharga
  2. Situasi di sini tidak memungkinkan untuk berbincang dengan aman
  3. Keadaan begini yang selalu membuat Tina cemas setiap bertemu dengannya

Ilustrasi [credit: Freepik]

Jenis kata ganti selain kata kata ganti orang yang berikutnya adalah kata ganti penghubung, yang disebut juga dengan Pronomina relative. Kata ganti penghubung digunakan sebagai penghubung antara induk kalimat dan anak kalimat.

Contoh dari kata ganti penghubung adalah yang. Kata ganti penghubung ini sering ditemukan dalam kalimat majemuk, disebabkan karena dalam kalimat majemuk diperlukan suatu kata penghubung atau konjungsi untuk menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat.

Contoh kalimat yang menggunakan kata ganti penghubung:

  1. Baju yang berwarna pink itu sangat digemari ibu-ibu
  2. Seseorang yang berada di belakangmu itu sangat cantik

Ilustrasi [credit: Freepik]

Jenis kata ganti yang terakhir yaitu kata ganti tak tentu. Kata ganti jenis ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang informasinya masih belum diketahui dengan jelas, baik wujud atau jumlahnya. Contoh kata ganti tak tentu diantaranya adalah sesuatu, seseorang, barang siapa, masing-masing, para.

Contoh kalimat yang menggunakan kata ganti tak tentu:

  1. Tunggulah di sini, aku akan membawa sesuatu untukmu
  2. Ada seseorang yang selalu meletakkan buku di atas meja kerjamu
Itulah beberapa contoh kata ganti, terutama untuk kata ganti orang yang bisa kalian ketahui. Kata ganti orang dan kata ganti lainnya ini digunakan untuk membuat sebuah kalimat menjadi lebih singkat dan tidak bertele-tele. Selamat mencoba.Yuk, simak juga

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề