Tulislah kalimat berikut dengan ejaan dan tanda baca yang tepat zora menata piring dengan hati hati
Penggunaan Tanda Baca Menurut Ejaan yang Disempurnakan (EYD) – Dalam menulis tanda baca merupakan salah satu elemen yang wajib kita perhatikan. Tanda baca berkaitan erat dengan suara (fonem). Hal ini dikarenakan tanda baca mempengaruhi intonasi ketika membaca suatu tulisan dan intonasi sangat mempengaruhi intepretasi suatu kalimat (baca juga : jenis jenis kalimat). Show Sering kali, kita masih dibingungkan dengan penggunaan berbagai tanda baca yang ada. Untuk itu, berikut kami berikan ulasan tentang tanda baca beserta contoh penggunaannya berdasarkan kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD). Seperti yang sudah kita ketahui, tanda titik digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat pernyataan, namun tanda titik sebenarnya masih memiliki berbagai kegunaan lain. Di bawah ini merupakan kaidah penggunaan tanda titik menurut ejaan yang disempurnakan (EYD): 1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan. Contoh:
Dalam penggunaan tanda titik di akhir kalimat, terdapat beberapa pengecualian sebagai berikut, 1.1. Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, ilustrasi, atau tabel. Misal:
1.2. Tanda titik tidak digunakan pada akhir alamat penerima dan pengirim surat, serta tanggal surat. Misal:
2. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Contoh:
Dalam penggunaan tanda titik di belakang angka atau huruf, ada beberapa pengecualian sebagai berikut, 2.1. Tanda titik tidak dipergunakan pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian. Misal: (BENAR)
(SALAH)
2.2. Tanda titik tidak dipergunakan pada akhir penomoran digital lebih dari satu angka. Misal: (BENAR)
(SALAH)
2.3. Tanda titik tidak dipergunakan di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka pada judul tabel, bagan, grafik, atau gambar. Misal: (BENAR) Bagan 2 Struktur Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Grafik 1.1 Distribusi Pendapatan Petani di Desa Karangmuncang (SALAH) Gambar 7. Gedung SMP Negeri 2 Wonowari Tabel 1.1. Kondisi Irigasi di Desa Babakan Jati 3. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu. Contoh:
4. Tanda titik digunakan dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit untuk penulisan daftar pustaka berupa buku. Sedangkan untuk penulisan daftar pustaka dari artikel, tanda titik digunakan di antara nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, dan edisi. Contoh:
5. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. Contoh:
Dalam penggunaan tanda titik untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya, terdapat beberapa pengecualian sebagai berikut, 5.1.Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misal:
6. Tanda baca titik digunakan untuk singkatan gelar, baik akademik maupun kebangsawanan. Contoh:
Tanda Koma (,)Berikut ini kaidah penggunaan tanda baca koma menurut ejaan yang disempurnakan: 1. Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Contoh:
2. Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung (konjungsi) yang menunjukkan pertentangan, seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan lain sebagainya dalam kalimat majemuk setara (baca : contoh kalimat majemuk setara). Contoh:
3. Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang dalam penulisannya mendahului induk kalimat. Contoh:
Sebagai catatan, untuk induk kalimat yang ditulis terlebih dahulu dari anak kalimat, maka tidak perlu ditambahkan tanda baca titik di antara keduanya. Misal:
4. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, meskipun demikian, dan lain sebagainya. Contoh:
5. Tanda koma digunakan sebelum dan/atau setelah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, hai, dan lain sebagainya. Selain itu tanda koma juga digunakan sebelum dan/atau sesudah kata sapaan, seperti Bu, Dik, Kak, dan lain-lain. Contoh:
6. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contoh:
7. Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah apabila ditulis secara berurutan. Contoh:
8. Tanda koma digunakan untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Selain itu tanda koma juga digunakan untuk memisahkan masing-masing nama apabila suatu buku atau artikel memiliki lebih dari satu penulis dalam daftar pustaka. Contoh:
9. Tanda koma digunakan di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir. Contoh:
10. Tanda koma digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya. Penggunaan tanda koma in bertujuan untuk membedakan gelar akademis dengan singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Contoh:
Hanya karena sebuah tanda koma, suatu kalimat dapat memiliki arti yang sangat berbeda. Misal: Dara Atika, S.H. (sarjana hukum, gelar akademik) berbeda dengan Dara Atika S.H. (Setia Hasna, singkatan nama) 11. Tanda koma digunakan sebelum angka desimal atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contoh:
12. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau aposisi. Contoh:
13. Tanda koma digunakan di belakang keterangan yang terdapat pasa awal kalimat untuk menghindari salah baca atau salah pengertian. Contoh:
Bila tidak menggunakan tanda koma, maka kalimat akan di atas akan menjadi, Dalam rangka mengenalkan budaya Sunda ke Indonesia BEM FEM IPB mengadakan acara Bogor Art Festival, yang sulit untuk dibaca dan dimengerti. Tanda Titik Koma (;)Berikut ini beberapa penggunaan tanda titik koma (;) untuk berbagai tulisan: 1. Tanda titik koma dapat digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara lainnya dalam kalimat majemuk. Contoh:
2. Tanda titik koma digunakan pada akhir perincian yang berupa klausa. Contoh:
(1) lulusan S-1 dengan IPK minimal 3.00/4.00 (untuk universitas negeri) atau 3.25/4.00 (untuk universitas swasta); (2) memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lancar, baik tertulis maupun lisan; (3) sehat jasmani dan rohani; (4) bersedia mengikuti program training selama satu tahun. 3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma. Contoh:
Tanda Titik Dua (:)Berikut ini berbagai penggunaan tanda baca titik dua menurut kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD): 1. Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan. Contoh:
Meski digunakan dalam pemerincian, namun tanda titik dua tidak digunkan untuk penjelasan atau pemerincian yang mengakhiri suatu pernyataan. Misal: (BENAR) Untuk mendekorasi kelas, kita membutuhkan balon, gabus warna, dan juga pita hias. (SALAH) Untuk mendekorasi kelas, kita membutuhkan: balon, gabus warna, dan juga pita hias. 2. Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contoh: Sekretaris : Riana Putri Bendahara: Sita Novita 3. Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama atau lakon sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh:
Warga desa : “Benar sekali, Pak.” Pemuda : “Sudah dua orang tewas karena kelakuan dukun santet itu, Pak!” 4. Tanda titik dua digunakan di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul, serta (d) nama koa dan penerbit dalam daftar pustaka. Contoh
Tanda Hubung (-)Berikut ini contoh-contoh pemakaian tanda hubung sesuai EYD: 1. Tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris. Contoh:
dak diinginkan.
kan mas. 2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang. Contoh:
3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang ditulis dengan angka atau menyambung huruf yang telah dieja satu per satu.
4. Tanda hubung digunakan untuk memperjelas hubungan kata atau ungkapan Contoh:
5. Tanda hubung digunakan untuk merangkai. Contoh:
Namun, tanda hubung tidak dapat digunakan di antara huruf dan angka, apabila angka tersebut menunjukkan jumlah huruf, misal BP3K; LP3I; P3K; dan lain sebagainya. 6. Tanda hubung digunakan untuk merangka unsur bahasa Indonesia dengan bahasa lain, baik bahasa daerah maupun asing. Contoh: 7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan. Contoh:
Tanda Pisah (—)Berikut ini kaidah penulisan tanda baca pisah (—) yang sesuai dengan EYD, 1 .Tanda pisah dapat digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan selain yang telah disebut di bangun kalimat. Contoh:
2. Tanda pisah digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan lain. Contoh:
3. Tanda pisah digunakan antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. Contoh:
Tanda Tanya (?)Di bawah ini merupakan contoh penggunaan tanda tanya dalam penulisan, 1. Tanda tanya digunakan di akhir kalimat tanya. Contoh:
2. Tanda tanya yang dikurung digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang disangsikan atau kurang terbukti kebenarannya. Contoh:
Tanda Seru (!)Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan emosi yang kuat, kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa takjub. Contoh:
Tanda Elipsis (…)Berikut ini beberapa contoh penggunaan tanda elipsi sesuai dengan kaidah EYD. 1. Tanda Elipsis digunakan untuk menunjukan bahwa suatu kalimat atau kutiban ada bagian yang sengaja dihilangkan. Contoh:
2. Tanda elipsis digunakan untuk menulis perkataan yang tidak selesai dalam dialog. Contoh:
Dalam penggunaan tanda elipsis, ada beberapa kaidah penulisan yang harus di perhatikan yakni,
Tanda Petik (“…”)Di bawah ini merupakan kaidah penggunaan tanda petik berdasarkan EYD. 1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, dialog, dan sejenisnya. Contoh:
2. Tanda petik digunakan untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, bab buku, dan lain-lain yang disebutkan dalam suatu kalimat. Contoh:
3. Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah dengan arti khusus maupun istilah ilmiah yang kurang dikenal. Contoh:
Tanda Petik Tunggal (‘…’)Berikut ini kaidah penggunaan tanda pentik tungga sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD). 1. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan di dalam petikan. Contoh:
2. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan dari suatu kata atau ungkapan. Contoh:
Tanda Kurung ((…))Tanda kurung memiliki beberapa kegunaan dalam penulisan sehari-hari, berikut ini beberapa kegunaan kegunaan tanda kurung menurut kaidah EYD. 1. Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan. Contoh:
2. Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterang atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. Contoh:
3. Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya di dalam teks dapat dimunculkan maupun dihilangkan. Contoh:
4. Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda pemerincian. Contoh:
(1) Akta kelahiran, (2) Surat berkelakuan baik dari kepolisian, (3) Surat keterangan kesehatan yang dikeluarkan rumah sakit, dokter, ataupun puskesmah. Tanda Kurung Siku ([…])Tanda kurung siku mungkin jarang ditemui di teks tertulis atau naskah lainny, namun kita juga perlu tahu penggunaan tanda kurung siku menurut kaidah EYD seperti yang disebutkan dibawah ini. 1. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai tanda koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan naskah asli yang ditulis oleh orang lain. Contoh:
2. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterang dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung. Contoh:
Tanda Garis Miring (/)Berikut ini beberapa contoh penggunaan tanda baca garis miring berdasarkan kaidah EYD. 1. Tanda garis miring digunakan dalam penulisan nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi menjadi dua tahun takwim. Contoh:
2. Tanda miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap. Contoh:
3. Tanda garis miring digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contoh:
Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)Tanda penyingkat digunakan untuk menunjukan penghilangan bagian kata atau angka tahun dalam konteks tertentu. Contoh:
Sekian pembahasan tentang penggunaan tanda baca beserta contohnya. Semoga artikel ini bermanfaat. |