Tulislah kesimpulan dari teks tersebut menggunakan kata baku dan kalimat efektif

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang menjadi kesatuan pikiran. Susunan kalimat biasanya terdiri dari kata, frasa, dan klausa. Dalam sebuah kalimat, ada kalimat efektif yang bisa dipahami pembaca dan mendekati pemikiran penulis.

Kalimat efektif adalah kalimat yang memberikan pemikiran yang bisa dibaca jelas oleh pembaca. Kalimat ini biasanya dipakai dalam karya tulis ilmiah. Kalimat efektif membuat proses penyampaian dan penerimaan pesan dapat dipahami oleh pembaca.

Kalimat efektif mengembangkan gagasan, memakai kata yang penting dan seperlunya, serta ada bagian pemusatan perhatian tertentu. Kalimat efektif ini bisa menyelaraskan pemikiran penulis.

Struktur kalimat efektif ini memakai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika struktur kalimat kacau, bisa membuat pembaca kesulitan memahami bacaan.

Kalimat ini biasanya dipakai dalam penulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Kalimat efektif berbeda dengan pola kalimat yang ada dalam majalah, novel, atau tulisan wartawan.

Dalam sebuah kalimat ada dua unsur yang penting yaitu subjek dan predikat. Dalam kalimat inti subjek menjadi unsur penting dalam kalimat selain predikat. Bagian subjek bisa berupa nomina, frasa nominal, atau klausa.

Advertising

Advertising

Sedangkan predikat dalam kalimat memakai kata kerja transitif. Unsur objek bisa ditambahkan untuk memberi kejelasan. Predikat bisa menjadi verba, frasa verbal, dan frasa adjektival.

Dalam sebuah kalimat, predikat digunakan untuk memberitahu dan bagaimana subjek itu. Jika tidak ada predikat, maka kalimat tidak menjelaskan mengapa dan bagaimana subjek.

Baca Juga

Kalimat efektif harus memenuhi persyaratan penulisan. Kalimat ini memakai ejaan yang disempurnakan (EYD), pesan yang diberikan jelas, dan kalimatnya tidak bertele-tele. Berikut syarat membuat kalimat efektif supaya tulisan mudah dipahami oleh pembaca:

Kalimat efektif terdiri dari kalimat pasif dan aktif yang jelas. Kalimat ini terdiri dari subjek, predikat, dan keterangan yang jelas. Antara induk dan anak kalimat saling berhubungan.

Syarat kalimat efektif lainnya yaitu tidak memiliki subjek ganda, serta predikatnya tidak boleh didahulu kata yang.

Kalimat efektif memiliki predikat yang digunakan untuk kalimat majemuk, setara rapatan harus paralel. Artinya, bagian predikat dibuat kata kerja yang semuanya memakai kata kerja. Jika memakai kata benda, maka semua kata harus memakai kata benda, sehingga membuat kalimat lebih jelas dan efektif.

Jika dilihat dalam kalimat memakai nomina, maka bentuk kedua dan seterusnya memakai nomina. Jika bentuk pertama memakai verba maka bentuk kedua juga memakai verba.

Contoh Kalimat Efektif Paralel:

  1. Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar (salah)
    Harga minyak disesuaikan atau dinaikkan secara wajar (benar)
  2. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang (salah)
    Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang (benar)

Kalimat efektif memakai unsur-unsur kata yang ditonjolkan di awal kalimat, sehingga terlihat tegas. Sedangkan syarat hemat yaitu pemakaian kata-kata lebih ringkas tapi tidak mengubah makna informasi.

Kalimat efektif tidak perlu mengulangi subjek pada anak kalimat. Selain itu, jenis kalimat ini menghindari kata yang mirip dalam sebuah kalimat.

Contoh Kalimat Efektif Ketegasan

  1. Presiden menegaskan agar kita selalu hidup disiplin
  2. Penggemar sepak bola tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja, orang dewasa bahkan lansia

Kalimat efektif memakai prinsip kecermatan yang tidak menimbulkan tafsir ganda karena kalimatnya. Diksi yang dipakai harus diperhatikan seperti menghindari penanggalan awal, kata ambigu, dan bunyi /s/,/p/,/t/, dan /k/ yang tidak luluh.

Kepaduan dalam kalimat berguna untuk membuat kalimat sistematis. Jadi, diantara predikat ada kata kerja dan objek tidak perlu disisipkan kata daripada/tentang.

Penggunaan kesejajaran dalam kalimat, berfungsi untuk membuat kalimat terlihat rapi dan maknanya sama. Mengutip dari upi.edu, berikut contoh kalimat kesejajaran:

Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan di dalam bagasi tiba-tiba mati.

Kalimat diatas terdapat kata busuknya dan mati, membuat pola kalimat tidak paralel dengan kata kehilangan dan kerusakan. Contoh kalimat di atas belum efektif, sehingga perlu diubah menjadi,

Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan.

Kalimat efektif memiliki pola berpikir dan struktur bahasa, terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, atau keterangan. Berikut penjelasannya:

  1. Subjek
    Subjek dipakai dalam kalimat untuk menunjukkan tokoh, sosok, benda, dan pelaku.
  2. Predikat
    Predikat berfungsi memberitahu apa yang dilakukan oleh subjek. Predikat bisa berupa situasi, sifat, ciri, dan jati diri subjek.
  3. Objek dan pelengkap
    Fungsi melengkapi kata predikat.
  4. Keterangan
    Keterangan fungsinya sama untuk menerangkan berbagai hal di kata sebelumnya.

Baca Juga

  1. Memakai taat aturan dan ejaan yang berlaku.
  2. Pemakaian diksi yang tepat.
  3. Struktur bahasa dan jalan pikiran logis dan sistematis.
  4. Adanya kesejajaran bahasa yang dipakai.
  5. Penekanan ide pokok.
  6. Kehematan di penggunaan kata.
  7. Memakai variasi struktur kalimat.
  8. Unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.

Cara Membuat Kesimpulan Sesuai Kaidah yang Baik dan Benar – Bagi yang sedang berkutat di dunia pendidikan, tidak akan asing dengan kata kesimpulan dalam setiap karya tulis yang dibuatnya. Baik itu makalah, karya tulis ilmiah, artikel ilmiah, skripsi, dan lain-lain, keberadaannya menjadi penting mengingat fungsinya yang begitu vital. Akan tetapi, tidak sedikit orang yang belum tahu cara membuat kesimpulan sesuai dengan kaidah yang ada. Sehingga terkadang hasil karya yang kita tulis justru menimbulkan banyak pertanyaan di bagian kesimpulan karena tidak tahu caranya. Di bagian inilah seharusnya penulis mengemukakan inti dari apa yang sudah dihasilkannya sehingga menambah pemahaman bagi siapa saja yang melihatnya.

Kesimpulan yang kita tuliskan pada bagian akhir suatu karya tulis menjelaskan tentang keseluruhan atau inti dari suatu gagasan atau penelitian. Pada bagian ini biasanya akan menarik perhatian pembaca karena berisi pembahasan akhir yang berguna untuk menambah pengetahuannya. Seorang penulis harus memperhatikan bagian ini, tidak hanya fokus mengutamakan pada bagian awal atau pendahuluan dan isi saja. Sebelum mengetahui bagaimana cara membuat kesimpulan yang baik dan benar, maka kita perlu memahami pengertian dari kesimpulan?

Pengertian Kesimpulan

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kesimpulan adalah keputusan yang diambil dari cara berpikir baik secara deduktif maupun induktif dari suatu gagasan atau pembahasan. Pengertian kesimpulan secara umum adalah pernyataan ringkas yang diambil dari suatu analisis, pembahasan suatu cerita, atau hasil suatu pembicaraan. Kesimpulan menjadi bagian terpenting dalam suatu karya karena memuat seluruh pembahasan secara singkat, padat, dan jelas yang menimbulkan kesan baik untuk pembaca. Dengan adanya hal tersebut, pembaca akan lebih memahami secara lebih mendalam dari apa yang ia baca yang dapat ditemukan pada bagian akhir.

Banyak penulis yang kesulitan dalam membuat suatu kesimpulan, mereka biasanya sulit untuk menentukan atau memilih sesuatu yang menarik untuk dijadikan sebagai klimaks. Terlebih jika hasil tulisan itu merupakan penelitian, maka kesimpulan dapat memberikan jawaban atas pertanyaan di bagian awal penelitian. Biasanya satu atau dua paragraf cukup untuk memberikan suatu gambaran hasil penelitian seperti dalam penulisan skripsi. Tetapi untuk beberapa hasil, lebih dari dua paragraf akan diperlukan dalam menjelaskan bagaimana gambaran hasil akhir. Maka, cara membuat kesimpulan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam diri seorang penulis.

Ciri-ciri Kesimpulan yang Baik dan Benar

Cara menentukan suatu kesimpulan tidak begitu sulit untuk dicari karena terdapat beberapa ciri-ciri yang menggambarkan suatu bagian tersebut. Untuk mengetahui cara membuat kesimpulan, maka pahami dulu ciri-ciri suatu kalimat yang menunjukkan kesimpulan. Adapun ciri-ciri dari kesimpulan adalah sebagai berikut.

1. Sederhana, Singkat, dan Jelas

Ciri-ciri yang pertama adalah kesimpulan harus sederhana, singkat, dan jelas. Di dalamnya merangkum beberapa gagasan atau pernyataan yang telah lebih dahulu dipaparkan di bagian isi. Penting untuk tidak menguraikan gagasan baru yang tidak disampaikan pada bagian-bagian sebelumnya sehingga tidak menimbulkan kesan multitafsir.

2. Pesan Dapat Tersampaikan

Dalam sebuah teks, pasti ada informasi atau pesan yang ingin disampaikan agar dapat menambah pengetahuan orang yang menikmatinya. Begitu juga dengan kesimpulan, harus memuat informasi atau pesan tertentu yang ditujukan kepada pembaca.

3. Berisi Intisari dari Tulisan

Intisari merupakan ringkasan yang isinya sama dengan apa yang telah dijelaskan, tetapi menggunakan bahasa sendiri yang telah dikembangkan. Walaupun ringkas, jangan sampai ada bagian yang tidak tercantum karena kesimpulan harus memuat seluruh isi teks atau bacaan.

Makna dari khusus menjadi umum yaitu sebutkan hal-hal yang merupakan ciri khas suatu konsep dalam beberapa kalimat penjelas. Setelah itu di akhir kalimat susun kalimat yang mencakup seluruh ciri khas tersebut dalam satu kalimat umum.

5. Menggunakan Kosakata Baku

Kesimpulan harus berisi kosakata baku, hindari penggunaan frasa di luar pedoman ejaan bahasa Indonesia. Jangan gunakan istilah yang tidak diketahui orang pada umumnya karena akan memunculkan pertanyaan kontekstual yang mungkin tidak terdapat dalam kesimpulan tersebut.

6. Dapat bergabung dengan kalimat utama

Kesimpulan dapat ditemukan pada akhir kalimat, namun biasanya ia akan berhubungan dengan kalimat utama pada suatu paragraf. Untuk menentukan inti, maka gabungkan kalimat utama dengan kalimat akhir paragraf untuk membentuk suatu kesimpulan.

7. Dapat berupa hubungan sebab akibat atau akibat sebab

Hubungan sebab akibat dalam sebuah paragraf dapat menjadi kunci untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari teks bacaan. Ketika tahu mana hubungan sebab akibat yang terjadi di dalamnya, seseorang tidak akan kesulitan menemukan inti permasalahan yang dibahas.

8. Dibuat berdasarkan Kata Kunci pada Kalimat Penjelas dan Ide Pokok

Kesimpulan harus dibangun berdasarkan ide pokok yang ada pada setiap paragraf. Selain itu, kata kunci dalam kalimat penjelas juga harus disertakan agar dapat mencakup isi keseluruhan bagian menjadi satu kesatuan yang utuh. Penulis dapat menggunakan teknik parafrase atau menggunakan kalimat sendiri asalkan maknanya tidak berubah.

Baca juga: Ciri-ciri Kalimat Tidak Efektif

Cara Membuat Kesimpulan

Ada sejumlah cara yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam menulis sebuah kesimpulan di akhir tulisan. Panduan mengenai pembuatan kesimpulan dapat disimak melalui penjelasan di bawah ini.

1. Baca Kembali Teks

Pertama adalah pahami dengan betul apa yang telah ditulis dengan cara membaca kembali isi teks untuk memudahkan dalam penarikan suatu kesimpulan. Apabila satu kali membaca belum paham akan isinya,maka seorang penulis harus membacanya kembali sampai benar-benar mengerti.

2. Catat Ide Pokok dalam Teks

Temukan ide pokok pada teks atau tulisan yang telah disusun berupa gagasan atau pokok pikiran yang menjadi fokus tulisan. Hal ini bermanfaat agar peneliti dapat memaparkan kesimpulan dari tulisannya tersebut dan pesan yang akan disampaikan kepada pembaca.

3. Tidak Menggunakan Kata-kata yang Diulang

Kesimpulan pada intinya memuat kalimat yang dasarnya sama dengan apa yang sudah dikemukakan pada bagian awal. Tetapi di bagian ini tulisan disajikan dengan bahasa yang berbeda, bukan hasil salinan dari apa yang sudah dituliskan. Hindari penulisan ulang dengan pembahasan sebelumnya dengan menggunakan bahasa hasil pengembangan atau parafrase dengan tetap menyampaikan topik utama dari tulisan tersebut.

4. Gunakan Teknik Pengambilan Kesimpulan

Bagi seorang penulis, banyak teknik yang dapat digunakan sebagai cara membuat kesimpulan atas hasil tulisannya. Metode yang dapat digunakan sebagai cara membuat kesimpulan adalah sebagai berikut.

a. Metode Deduksi

Menurut asal katanya, metode deduksi merupakan cara membuat kesimpulan dengan memaparkan permasalahan pada bagian awal lalu membuat ringkasan atas apa yang sudah diuraikan. Langkah selanjutnya adalah menghubungkan data atau fakta yang telah diperoleh dengan inti permasalahan yang akan dicari untuk mendapatkan suatu gambaran. Kemudian jelaskan makna dan akibat-akibat atas kesimpulan tersebut baik itu secara teoritis maupun secara praktis sehingga dapat menarik pembaca untuk menelusurinya juga. Dengan begitu hasil tulisan kita dapat berkontribusi untuk dikembangkan oleh orang lain menjadi hasil tulisan yang lebih menarik lagi.

Berlangganan Gramedia Digital

Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda.

Rp. 89.000 / Bulan

b. Metode Analogi

Metode ini dilakukan dengan cara memberikan gagasan, pandangan, atau menyampaikan pokok penelitian menjadi lebih sederhana dan lebih mudah dipahami. Metode ini banyak dipakai dalam pengambilan kesimpulan yang bersifat ilmiah seperti dalam penulisan sebuah skripsi atau pada penelitian tertentu.

c. Metode Korelasi

Dilihat dari asal katanya, korelasi bermakna hubungan yang berarti menghubungkan suatu konsep dengan konsep lainnya agar menjadi lebih padu pada sebuah penelitian. Langkah pertama adalah memaparkan topik yang telah dibahas pada bagian awal dan mencari hubungan sebab akibat yang terjadi diantara keduanya. Metode ini digunakan dengan maksud untuk menegaskan kembali gagasan di bagian awal yang telah dipaparkan sebelumnya.

5. Tuliskan Opini Terkait Permasalahan yang Ada

Dalam menuliskan sebuah kesimpulan, seorang penulis diperbolehkan untuk menuliskan pendapat pribadi atas temuan atau fakta yang diperoleh seorang penulis. Tetapi, perlu diingat bahwa pendapat tersebut harus menguatkan data yang ada sehingga tidak melahirkan konsep baru yang berbeda dari sebelumnya. Dalam beberapa karya tulis yang bersifat ilmiah, bagian akhir ini dapat disusun berdasarkan data-data hasil penelitian atau berdasarkan referensi tertentu. Hindari opini yang menyimpang dari isi dalam pembahasan yang membuat bobot tulisan tersebut menjadi menurun dan tidak dapat dijadikan sebagai acuan bagi pembaca.

6. Ungkap Keterbatasan

Dalam suatu penelitian, tidak jarang peneliti menemukan beberapa hal yang membuat penelitiannya berjalan tidak maksimal sebagaimana yang telah diharapkan sebelumnya. Hal-hal tersebut yang biasa ditemukan dalam penelitian disebut sebagai keterbatasan. Beberapa keterbatasan yang menyebabkan sebuah penelitian tidak dapat maksimal seperti penggunaan teori yang kurang memadai, metode penelitian yang kurang cocok, dan lain sebagainya. Peneliti hendaknya menuliskan keterbatasan yang ditemukannya selama penelitian pada bagian kesimpulan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan menyelidiki hal-hal serupa. Tujuannya tentu satu, agar dapat lebih dikembangkan di kemudian hari atau dapat lebih memperluas hasil penelitiannya dibandingkan temuan sebelumnya.

7. Tempatkan Diri Sebagai Seorang Pembaca

Hasil akhir dari hasil karya seorang penulis adalah pembaca, karena merekalah yang akan menikmati apa yang sudah ditulis, bukan diri sendiri. Hasil tulisan tersebut bukan media curhat seperti dalam buku harian, maka pikirkan apa yang dapat dilakukan pembaca setelah membaca kesimpulan. Posisikan diri sebagai seorang pembaca agar dapat menarik sebuah inti yang dapat memotivasi untuk membaca keseluruhan tulisan tersebut.

Cara membuat kesimpulan yang tepat bagi penulis sangat dibutuhkan karena masih adanya beberapa kesalahan dalam membuat kesimpulan yang dialami banyak orang. Beberapa kesalahan yang masih dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut.

1. Menggunakan Bahasa yang Bertele-tele

Penggunaan bahasa yang tidak singkat dan terkesan bertele-tele akan membuat akhir dari tulisan tidak dapat mengungkapkan gambaran umum yang jelas. Justru hal ini akan membuat penikmatnya bertanya-tanya inti seperti apa yang hendak disampaikan oleh penulis. Akhirnya minat orang untuk membacanya menjadi menurun karena tidak bisa menangkap maksud yang penulis jabarkan.

2. Mengemukakan Ide yang Tidak Dijelaskan dalam Isi

Kesalahan kedua penulis biasanya adalah memaparkan ide baru diluar hasil tulisan pada bagian isi. Bila ingin memaparkan ide baru dalam penulisan, sebaiknya buat satu atau dua paragraf yang membangun di bagian isi. Kesalahan yang demikian biasanya akan membuat pembaca merasa kebingungan menentukan inti setelah membaca kesimpulan.

3. Menuliskan data berupa hasil statistik

Beberapa orang masih terjebak dengan penggunaan data-data terutama hasil penelitian skripsi yang menyajikan hasil statistika di bagian akhir tulisannya. Hasil olah data sebaiknya tidak dipaparkan pada bagian kesimpulan, karena letaknya berada di bagian isi. Akan menjadi lebih baik apabila kesimpulan di bagian akhir berisi sebuah ringkasan dari keseluruhan isi sebagaimana yang tercantum dalam paragraf-paragraf sebelumnya.

Baca juga: Cara Mencari Kalimat Utama

Rekomendasi Buku Terkait

Contoh Kesimpulan

Berikut ini contoh cara membuat kesimpulan berdasarkan kaidah yang sudah dijelaskan dalam artikel ini untuk dapat memberikan gambaran yang lebih jelas. Contohnya dapat disimak seperti beberapa kasus di bawah ini.

“Berdasarkan hasil penelitian oleh beberapa peneliti, disimpulkan bahwa virus corona merupakan wabah baru yang dikategorikan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit yang parah. Bahkan orang yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) dan terpapar virus ini, akan semakin memperparah keadaannya serta menjadi penyebab terjadinya kematian massal. Virus ini diyakini pertama kali muncul di Tiongkok pada akhir tahun 2019 karena begitu banyak masyarakat di Kota Wuhan yang sakit secara mendadak. Penyebab munculnya virus ini masih perlu dikaji lebih mendalam, namun dipercaya asal usulnya dari pasar seafood dan konsumsi hewan tertentu. Pemerintah di seluruh dunia bergerak cepat untuk mengantisipasi semakin meluasnya virus ini dengan membuat berbagai macam kebijakan dan protokol kesehatan ketat”.

Dari teks bacaan di atas, kesimpulan terdapat di awal paragraf yang ditunjukan dengan kalimat disimpulkan. Apabila menemukan kata seperti disimpulkan, dengan demikian, oleh karena itu pada kalimat bacaan, maka dapat dipastikan itu merupakan kalimat kesimpulan.

Contoh kedua cara pengambilan kesimpulan dari suatu paragraf dapat dilihat pada contoh di bawah ini.

“Acara memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini berjalan dengan semarak walaupun situasi pandemi belum berakhir. Berbagai lomba tetap dapat diadakan walaupun harus mematuhi protokol kesehatan sebagaimana yang diatur oleh otoritas kesehatan dan juga pemerintah.

Beberapa lomba tersebut diantaranya adalah tarik tambang, namun tarik tambang yang diselenggarakan oleh beberapa pihak berbeda dengan tarik tambang pada situasi sebelum pandemi. Mereka memanfaatkan kecanggihan dan kemajuan teknologi untuk dimanfaatkan sebagai media tarik tambang, yaitu dengan menggunakan aplikasi tertentu seperti voting di instagram. Caranya yaitu dengan mengadu kekuatan dukungan voting antara dua kelompok untuk dilombakan dalam beberapa babak sehingga nantinya pihak yang unggul akan lolos ke tahap berikutnya. Dengan demikian, semangat kebangsaan dan nasionalisme warga negara Indonesia dapat terjaga dan rasa persatuan dapat dilestarikan”

Kalimat utamanya terletak pada awal paragraf yang menyebutkan bahwa acara memperingati hari kemerdekaan Negara Indonesia dapat berjalan dengan semarak walaupun pandemi belum berakhir. Bagian akhir dari paragraf tersebut yaitu dengan demikian, semangat kebangsaan dan nasionalisme tetap terjaga dan rasa persatuan dapat dilestarikan. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

“Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini dapat berjalan dengan semarak walaupun pandemi belum berakhir, melalui lomba tarik tambang virtual yang dapat menjaga semangat kebangsaan dan nasionalisme warga negara Indonesia”. Teknik pengambilan kesimpulan semacam ini dilakukan dengan cara menggabungkan kalimat utama dengan kalimat di akhir paragraf.

Cara membuat kesimpulan merupakan hal yang penting karena menyajikan ulasan atau inti dari sebuah karya baik itu tulisan atau pembicaraan. Jangan berpikir bahwa tanpa keberadaan suatu kesimpulan, hasil karya seseorang masih dapat dinilai baik oleh orang yang membacanya. Justru di bagian inilah kualitas hasil karya tersebut dapat dilihat dan dapat menggerakan pembaca untuk berpikir atau menelusuri lebih dalam.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien