Turunnya harga barang menyebabkan pendapatan riil konsumen bertambah

Turunnya harga barang menyebabkan pendapatan riil konsumen bertambah

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Turunnya harga barang menyebabkan pendapatan riil konsumen bertambah

Jawaban:

A. Efek substitusi

Ketika harga barang turun, efek substitusi mengakibatkan harga naik, daya beli uang turun.

Penjelasan:

Semoga Bermanfaat!

Turunnya harga barang menyebabkan pendapatan riil konsumen bertambah

Jawaban:

a. Efek substitusi

Penjelasan:

Maaf kalo salah (⊙_☉), Semoga membantu (#^.^#), dan jangan lupa jadiin jawaban terbaik ya (◍•ᴗ•◍)❤

Efek Substitusi:
Penurunan Kurva Permintaan Individu

  • Ada 2 barang X dan Y yang dikonsumsi.
  • Asumsi ceteris paribus: harga barang Y dan utilitas konstan.
  • Jika harga X turun, pendapatan “diimbangi“ (compensated) agar utilitas tetap (untuk mencegah peningkatan kesejahteraan sebagai akibat penurunan harga).
  • Pergerakan atau perpindahan di sepanjang kurva indiferens.
  • Individu bertahan pada kurva indiferens yang sama.
  • Konsumsinya harus diubah agar MRS-nya sama dengan rasio harga yang baru dari kedua barang.
  • Perpindahan (perubahan) konsumsi terjadi di sepanjang kurva indiferens.

    Turunnya harga barang menyebabkan pendapatan riil konsumen bertambah

    Pemecahan efek substitusi dan efek pendapatan dapat dilakukan melalui 2 metode yakni: Metode Hicks dan Metode Slutsky. Pertama akan di paparkan tentang metode Hicks. Dari gambar 4.9 terlihat keseimbangan awal pada titik 1 (pada BL1 dan IC1). Misalkan sekarang tingkat harga X mengalami penurunan, dan BL berubah dari BL1 menjadi BL2. Keseimbangan akhir ada pada titik 3 dengan kurva indiferen yang lebih tinggi (disini keseimbangan konsumen meningkat, walaupun tingkat pendapatan nominal tetap, karena pendapatan riil konsumen terhadap komoditas X naik).

    Sebelum keseimbangan bergeser ke titik 3, sebenarnya secara teoritis terlebih dahulu keseimbangan bergeser ke titik 2. Perhatikan titik 2 yang menunjukan persinggungan  IC1 dengan BL2”. Pada keadaan tersebut komposisi X dan Y telah berubah. Fenomena ini telah menunjukkan antara titik 1 dan 2 sama tingkat kepuasannya (pada kurva indeferen yang sama) tetapi jumlah barang X yang di konsumsi menigkat (sedangkan jumlah barang Y yang di konsumsi turun). Keadaan ini terjadi karena harga barang X mengalami penurunan. Jadi jelas sekarang konsumen mensubtitusikan barang Y dengan barang X karena barang X lebih murah untuk satu tingkat kepuasan yang sama. Inilah yang dinamakan efek substitusi (es).

    Terdapat 3 buah barang yang bisa dikonsumi konsumen, maka terangkan bagaimana konsumen tersebut melakukan pilihan agar utilitas yang diperoleh dari mengkonsumsi ketiga barang tersebut adalah maksimal?

    Dalam ekonomi, utilitas adalah jumlah dari kesenangan atau kepuasan relatif (gratifikasi) yang dicapai. Dengan jumlah ini, seseorang bisa menentukan meningkat atau menurunnya utilitas, dan kemudian menjelaskan kebiasaan ekonomis dalam koridor dari usaha untuk meningkatkan kepuasan seseorang. Unit teoritikal untuk penjumlahan utilitas adalah util.

    Doktrin dari utilitarianisme ,elihat maksimalisasi dari utilitas sebagai kriteria moral untuk organisasi dalam masyarakat. Menurut para utilitarian, seperti Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1876), masyarakat harus bertujuan untuk memaksimalisasikan jumlah utilitas dari individual, bertujuan untuk “kebahagiaan terbesar untuk jumlah terbesar”.

    U tilitas digunakan oleh ekonom dalam konstruksi sebagai kurva indiferen, yang berperan sebagai kombinasi dari komoditas yang dibutuhkan oleh individu atau masyarakat untuk mempertahankan tingkat kepuasan. Utilitas individu dan utilitas masyarakat bisa dibuat sebagai variabel tetap dari fungsi utilitas (contohnya seperti peta kurva indiferen) dan fungsi kesejahteraan sosial. Ketika dipasangkan dengan komoditas atau produksi, fungsi ini bisa mewakilkan efisiensi Pareto, yang digambarkan oleh kotak Edgeworth dan kurva kontrak. Efisiensi ini merupakan konsep utama ekonomi kesejahteraan.

    Dalam menentukan urutan preferensi tersebut, syarat-syarat berikut harus terpenuhi yaitu :

    1. Untuk setiap dua unit untai komodity, misalnya A dan B, bila A memberi kepuasan yang lebih besar disbanding B, maka A harus dipilih dan bukan B ( A is Preference to B ) begitu juga sebaliknya , bila B memberi kepuasan yang lebih besar dibanding A, maka B harus dipilih dan bukan A ( B is Preference to A ).
    2. Bila harus A dipilih dan bukan B, sedang B harus dipilih bukan C, maka A harus dipilih dan bukan C. jadi dalam menemukan preferensi, berlaku hubungan yang bersifat transitif.
    3. Bila untaian komodity A terdiri unsure-unsur yang sama dengan B, sedangkan untuk unsurnya untaian A lebih besar dari B , maka A harus dipilih dan bukan B. tetapi bila hanya sebagian yang lain lebih kecil atau sama, maka tidak dapat dikatakan begitu saja bahwa A harus dipilih dan bukan B.

    4.      seorang konsumen atau suatu keluarga di satu pihak berhadapan dcngan Kebutuhan-Kebutuhan Hidup yang harus dipenuhi, dan yang menentukan apa dan berapa yang ingin dibeli. Di lain pihak dihadapkan dengan Harga Yang Harus Dibayar serta Terbatasnya Penghasilan yang membatasi apa dan berapa yang dapat dibeli.

    5.      Maka persoalannya ialah: bagaimana dengan penghasilan yang tertentu dan terbatas orang dapat memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan sebaik mungkin.

    6.      Menghadapi persolan ini, seorang konsumen harus bertindak bijaksana dalam mempergunakan dan membelanjakan uangnya. Bertindak ekonomis diartikan “mempertimbangkan hasil dan pengorbanan “.

    7.      Hasil yaitu terpenuhnya kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan, yaitu karena kegunaan harang/jasa yang dikonsumsikan

    8.      Terpenuhinya kebutuhan itu menimbulkan suatu rasa kepuasan, Maka hasil yang kita peroleh dan konsumsi barang/jasa biasanya disebut kepuasan (satisfaction) Kemampuan barang/jasa untuk memenuhan kebutuhan manusii disebut (utility).

    9.      Seorang konsumen yang bertindak ekonomis pasti mempertimbangkan pengorbanan, yaitu HARGA yang harus dihayar, dan hasil, yailu MANFAAT atau kepuasan yang diperoleh dari pengeluaran uang itu. Dalam hal ini  akan ditinjau segi yang kedua, yaitu kepuasan yang ditimbulkan oleh manfaat (utility) barang/jasa yang dikonsumsikan. Sebab ternyata ada hubungan tertentu antara jumlah barang yang dikonsumsikan dan manfaat kepuasan yang diperoleh daripadanya. Hal ini berpengaruh terhadap perilaku konsumen, khususnya berapa yang akan dibelinya dari harang/jasa tertentu.

    10.  Untuk mempermudah pengertian, kita pelajari dahulu bagaimana peri-laku konsumen terhadap satu macam barang saja. Dalam hal ini pertimbangan besarnya penghasilan tidak begitu menentukan, sehingga perhatian sepenuhnya dapat dicurahkan pada persoalan perbandingan harga barang dan manfaatnya hagi konsumen. Kemudian dilengkapi dengan memperhatikan perilaku konsumen terhadap berbagai macam barang. di mana besarnya pendapatan serta pembagian pendapatan atas berbagai macam barang itu akan mendapat sorotan.

    Input faktor produksi ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. maka biaya produksi pun dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

    1. Biaya tetap (Fixed Cost = FC) >>Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah jika ada perubahan dalam jumlah output hasil produksi (sampai pada batas tertentu).
    2. Biaya variabel (Variahel Cost = VC). Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah tergantung besar-kecilnya jumlah produk yang dihasilkan.
    3. Biaya total (Total Cost = TC) adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel


Page 2