Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah

Yang dimaksud dengan unsur-unsur desain ialah bagian-bagian yang sangat menentukan terwujudnya suatu bantuk karya seni rupa. Dari kerangka pemahaman unsur-unsur inilah seseorang akan mampu membuat karya seni rupa menjadi lebih sempurna.

Unsur-unsur seni rupa yang dimaksud adalah :

  • garis,
  • bidang,
  • bentuk,
  • tekstur,
  • warna,
  • gelap-terang, dan
  • arah

Garis

Garis merupakan unsur yang paling tua yang digunakan manusia dalam mengungkapkan perasaan atau emosi. Yang dimaksud dengan unsur garis ialah hasil goresan dengan benda keras di atas permukaan benda alam (tanah, pasir, daun, batang, pohon dan sebagainya) dan benda-benda buatan (kertas, dinding, papan dan sebagainya).

Melalui goresan-goresan berupa unsur garis tersebut seseorang dapat berkomunikasi dan mengemukakan pola rancangannya kepada orang lain. Garis ialah hasil goresan dari alat pemberi tanda pada suatu media, misalnya pensil sebagai pemberi tanda pada media kertas.

Garis dibagi menjadi 3 :

  • garis lurus
  • garis lengkung
  • garis variasi

Garis lurus

Garis lurus Garis lurus adalah garis yang jarak antara ujung dan pangkalnya mengambil jarak yang paling pendek. Garis lurus merupakan dasar untuk membuat garis patah dan bentuk-bentuk bersudut.

Apabila diperhatikan dengan baik, akan terasa bahwa macam-macam garis ini memberikan kesan yang berbeda pula. Kesan yang ditimbulkan garis ini disebut watak garis.

Garis lurus mempunyai sifat kaku dan memberi kesan kokoh, sungguh- sungguh dan keras, namun dengan adanya arah, sifat garis dapat berubah seperti :

  1. Garis lurus tegak memberikan kesan keluhuran.
  2. Garis lurus mendatar memberikan kesan tenang.
  3. Garis lurus miring/diagonal merupakan kombinasi dari sifat garis vertikal dan horizontal yang mempunyai sifat lebih hidup (dinamis).
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Gambar garis lurus horisontal, vertikal, & diagonal

Garis lengkung

Garis lengkung adalah jarak terpanjang yang menghubungkan dua titik atau lebih. Garis lengkung memberi kesan luwes, kadang-kadang bersifat riang dan gembira.

Dalam bidang busana garis mempunyai fungsi :

  1. Membatasi bentuk struktur atau siluet.
  2. Membagi bentuk struktur ke dalam bagian-bagian pakaian untuk menentukan model pakaian.
  3. Memberikan arah dan pergerakan model untuk menutupi kekurangan bentuk tubuh, seperti garis princes, garis empire, dan lain-lain.

Garis lengkung memberi kesan luwes, lembut, indah, feminin juga memberi kesan alamiah.

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Gambar garis sedikit lengkung, lengkung, & sangat lengkung

Sesuai arahnya : sedikit lengkung, lengkung, sangat lengkung.

Variasi garis

Variasi garis merupakan upaya penggabungan garis.

  • Penggabungan garis lurus dengan garis lurus tetapi arahnya berbeda
  • Penggabungan garis lurus dengan garis lengkung
  • Penggabungan garis lengkung dengan garis lengkung
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Gambar variasi garis

Optical Illusion

Garis merupakan unsur dalam merancang, dapat dimanfaatkan untuk menonjolkan kelebihan atau menutupi kekurangan bentuk tubuh seseorang yang disebut Optical Illusion.

Perhatikan keempat garis di bawah ini. Garis mana yang terlihat lebih panjang? Garis A, B, C, atau D?

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Contoh gambar pengelabuhan garis lurus

Garis mengarahkan mata kearah tertentu. Garis yang dominan akan mengesankan pandangan yang pertama. Pada garis D, mata diarahkan ke atas sehingga garis inilah yang paling kelihatan panjang.

Garis – garis  dapat dimanfaatkan untuk menciptakan berbagai optical illusion. Dari kedua bidang yang tergambar ini, kotak yang atas kelihatan lebih tinggi dan sempit dibandingkan yang bawah. Garis tebal di kotak atas memberi kesan tinggi dan memotong lebarnya dengan membuat mata bergerak ke atas dan ke bawah pada poros tengahnya. Garis yang berada di kotak bawah membuat mata bergerak ke arah horisontal sepanjang lebar kotak, memberi ilusi lebih lebar dan kurang tinggi.

Optical illusion dipakai dalam merancang busana bagi orang yang ingin nampak lebih tinggi langsing atau lebih pendek berisi. Dalam busana, garis sering dikombinasikan ke dalam desain untuk “membentuk” sebuah panah (), atau huruf (T, I ,Y). Bentuk-bentuk ini akan menimbulkan optical illusion tertentu.

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Contoh gambar optical illusion

Gambar A : garis vertikal tak ada satupun yang merintangi, sangat memberi efek meninggikan.

Gambar B : garis vertikal dirintangi oleh garis horisontal, garis vertikal kelihatan lebih pendek.

Gambar C : oleh garis miring, mata kita dipaksa menuju ke arah bagian bawah. Si pemakai kelihatan lebih pendek dari gambar B.

Gambar D : oleh garis ke atas, penglihatan kitapun menuju ke atas. Efeknya ialah meninggikan pula.

Garis yang membentuk panah cenderung membuat pandangan mengarah ke bawah. Garis yang membentuk T juga menghentikan gerakan naik dari mata. Tinggi (tubuh) sekali lagi akan terpotong, tetapi lebar akan ditambahkan di bagian atas. Muncul ilusi bahwa bahu lebih lebar.

Bidang

Bidang terjadi karena rangkaian garis-garis, dapat pula dikatakan garis merupakan awal terjadinya bidang.

Perhatikan gambar berikut ini :

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Gambar bidang datar terjadi karena rangkaian garis-garis lurus
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Gambar bidang lengkung terjadi karena rangkaian garis-garis lengkung

Bidang merupakan bentuk datar dalam dua dimensi karena memiliki ukuran panjang dan lebar, sedangkan ketebalannya diabaikan.

Bentuk

Setiap benda memiliki bentuk. Bentuk adalah susunan dari beberapa garis yang memiliki area atau bidang dua dimensi (shape). Apabila bidang tersebut disusun dalam suatu ruang, maka terjadilah bentuk tiga dimensi (form).

Bentuk dua dimensi adalah bentuk perencanaan secara lengkap untuk benda atau barang datar (dipakai untuk benda yang memiliki ukuran panjang dan lebar), sedangkan tiga dimensi adalah yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi.

Berdasarkan jenisnya, bentuk terdiri atas :

  • bentuk naturalis atau bentuk organik,
  • bentuk geometris,
  • bentuk dekoratif dan
  • bentuk abstrak.

Bentuk naturalis adalah bentuk yang berasal dari bentuk-bentuk alam seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan bentukbentuk alam lainnya.

Bentuk geometris adalah bentuk yang teratur dan relatif dapat diukur dengan alat pengukur, contohnya bentuk segi empat, segi tiga, bujur sangkar, kerucut, lingkaran, dan lain sebagainya.

Bentuk dekoratif adalah bentuk yang sudah diubah dari bentuk asli melalui proses stilasi atau stilir yang masih ada ciri khas bentuk aslinya. Bentuk-bentuk ini dapat berupa ragam hias pada sulaman atau hiasan lainnya yang mana bentuknya sudah tidak seperti bentuk sebenarnya. Bentuk ini lebih banyak dipakai dalam menghias bidang atau benda tertentu.

Bentuk abstrak merupakan bentuk yang tidak terikat pada bentuk apa pun, tetapi tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip desain.

Ada 2 istilah bentuk dimana kedua bentuk tersebut memiliki satu kesatuan, yaitu :

  • Bentuk bangun (shape) diartikan sebagai sesuatu yang memiliki bidang datar atau dua dimensi, cntohnya seperti motif hiasan, lembaran pola, gambar desain busana dan lain-lain.
  • Bentuk plastis (form) diartikan sebagai sesuatu yang memiliki bentuk tiga dimensi, mempunyai volume atau ruang.
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Contoh bentuk dua dimensi (segi tiga, segi empat, lingkaran)

Contoh bentuk karena menyatunya bidang-bidang 2 dimensi, menjadi bentuk 3 dimensi.

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Contoh bentuk tiga dimensi (limas, kubus, silinder)

Pada kenyataannya benda buatan banyak menggunakan bentuk- bentuk yang beraturan atau bentuk-bentuk geometris seperti halnya pada gambar. Bentuk-bentuk benda alam lebih bervariasi, ada yang beraturan ada yang tidak beraturan.

Penerapan unsur bentuk dalam desain

Unsur bentuk diterapkan pada pada busana seperti :

  • bentuk siluet,
  • bentuk garis leher,
  • garis hias pada busana,
  • bentuk kerah,
  • bentuk lengan
  • dan lain-lain.

Di bawah ini salah satu contoh penerapan unsur bentuk pada bagian-bagian busana.

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah

Gambar macam-macam contoh unsur bentuk pada bagian-bagian busana.

Siluet

Garis adalah unsur pertama yang sangat penting dalam desain, dengan garis kita dapat menghasilkan sebuah rancangan busana yang menarik selain unsur-unsur desain lainnya.

Garis busana yang perlu diperhatikan yaitu berupa siluet pakaian atau garis luar pakaian dan garis bagian-bagian busana seperti kerah, lengan, garis hias (garis princes, garis empire) dan lain-lain. Siluet pakaian sebaiknya dibuat disesuaikan dengan bentuk tubuh si pemakai dan sesuai dengan trend mode saat itu.

Untuk orang yang bertubuh kurus hendaknya jangan menggunakan siluet I karena memberi kesan lebih kurus, sebaliknya orang yang bertubuh gemuk hendaklah menghindari pakaian dengan siluet S karena gelombang-gelombang pada pakaian memberikan kesan tambah gemuk. Begitu juga dengan warna dan tekstur serta unsur-unsur lainnya. Warna dan tekstur ini perlu disesuaikan dengan banyak faktor seperti warna kulit, kesempatan pemakaian, bentuk tubuh dan lain-lain. Jadi setiap sifat atau watak dari masing-masing unsur dapat dimanfaatkan untuk menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan yang dimiliki si pemakai.

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Gambar siluet
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
bentuk siluet lurus
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
bentuk siluet bulat
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
bentuk siluet ketat
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
bentuk siluet A

Gambar macam-macam contoh unsur siluet pada manusia dan desain busana

Ukuran

Ukuran merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi desain pakaian. Unsur-unsur dalam suatu desain dihitung ukurannya dengan memperhatikan keseimbangan. Ukuran yang tidak seimbang  cenderung menghasilkan desain yang kurang menarik.

Contohnya orang yang bertubuh kecil mungil sebaiknya tidak menggunakan tas atau aksesories yang terlalu besar karena akan terlihat tidak seimbang.

Ukuran yang dikenal umumnya ada 3 macam :

  1. besar,
  2. sedang, dan
  3. kecil.

Beberapa ukuran umum yang lain :

  1. Besar
  2. Kecil
  3. Panjang
  4. Pendek

Penerapan unsur ukuran pada desain busana

Pada desain busana ukuran dapat digunakan sebagai ukuran panjang atau ukuran pendek busana, misal ukuran panjang/pendek dari blus, rok, gaun, celana, lengan, kerah dan bagian-bagian busana lainnya.

Macam-macam ukuran panjang

Berdasarkan ukuran panjangnya, ada 7 macam ukuran rok :

  1. Micro : yaitu rok yang hanya cukup menutupi panggul
  2. Mini : yaitu rok yang panjangnya sampai pertengahan paha.
  3. Knee : yaitu rok yang panjangnya sampai lutut.
  4. Midi : yaitu rok yang panjangnya sampai pertengahan betis
  5. Maksi : yaitu rok yang panjangnya sampai di atas mata kaki.
  6. Ankle : yaitu rok yang panjangnya sampai mata kaki
  7. Floor : yaitu rok yang panjangnya sampai menyentuh lantai

Berdasarkan ukuran panjangnya, ada 6 macam ukuran celana yaitu:

  1. Short, yaitu celana panjang yang panjangnya cukup menutupi panggul.
  2. Jamaica, yaitu celana yang panjangnya pertengahan paha.
  3. Bermuda, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas lutut.
  4. Pedal, yaitu celana yang panjangnya sampai di bawah lutut.
  5. Capri, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas mata kaki.
  6. Full Lenght, yaitu celana yang panjangnya sampai mata kaki.

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah

Gambar contoh ukuran pada gaun panjang dan celana panjang

Tekstur

Tekstur adalah bentuk permukaan yang diciptakan oleh garis, pola berulang, efek, dan objek dengan tujuan menyerupai untuk mempengaruhi visual ataupun sebagai wujud permukaan sentuh.

Tekstur merupakan keadaan permukaan suatu benda atau kesan yang timbul dari apa yang terlihat pada permukaan benda.

Tekstur adalah nilai raba suatu permukaan benda alam maupun benda buatan. Permukaan benda ada yang halus, kasar, ada pula diantara halus dan kasar. Permukaan batu, kayu, tembok, dinding bambu, permadani dan lain-lain, dapat diraba dan dirasakan keadaan sesungguhnya.

Sering kita jumpai permukaan benda yang lembut di kulit, tetapi kasar visualnya sehingga mengesankan kasar juga. Sering kita jumpai pada tekstil, permukaannya sendiri halus dalam rabaan tetapi dalam warna dan motif tertentu dapat memancarkan kesan kasar.

Pengetian tekstur tidak saja terbatas pada sifat permukaan benda atau bahan, tetapi juga menyangkut kesan terhadap perasaan yang timbul ketika melihat permukaan bahan. Tekstur dapat mempengaruhi penampilan suatu benda, baik secara visual (berdasarkan penglihatan) maupun secara sensasional (berdasarkan kesan terhadap perasaan).

Tekstur ini dapat diketahui dengan cara melihat atau meraba. Dengan melihat akan tampak pemukaan suatu benda misalnya berkilau, bercahaya, kusam, tembus terang, kaku, lemas, dan lain sebagainya. Sedangkan dengan meraba akan diketahui apakah permukaan suatu benda kasar, halus, tipis, tebal ataupun licin.

Tekstur dibedakan menjadi dua, yaitu :

  1. tekstur nyata
  2. tekstur semu

Tekstur nyata adalah nilai raba dari suatu permukaan, bisa halus, kasar, licin, lembut, tajam, dan lain sebagainya. Jadi tekstur nyata merupakan tekstur yang bisa diraba dan dilihat (kasar, halus, berbintil, licin, bergelombang, dan bersengkelit).

Tekstur semu adalah tekstur yang tidak memiliki kesan yang sama antara penglihatan dan perabaan.

Tekstur tekstil

Berdasarkan visualnya, tekstur bahan pakaian dapat dibedakan menjadi :

  • kusam dan berkilau,
  • tembus pandang dan tidak tembus pandang,
  • jarang dan rapat,
  • polos dan bermotif.

Berdasarkan sentuhan kulit dan ujung jari, bahan pakaian dapat dibedakan menjadi,

  • bahan tebal dan tipis,
  • lembut,
  • halus, dan kaku,
  • licin dan kasar,
  • bergelombang,
  • berbulu dan rata.

Pengaruh tekstur tekstil

Tekstur akan memberi kesan dan pengaruh tertentu terhadap bentuk badan, misalnya bahan yang teksturnya berkilau atau bercahaya memberi kesan gemuk atau besar, maka bahan tekstil yang bercahaya lebih cocok dipakai oleh orang yang bertubuh kurus sehingga terlihat lebih gemuk.

Tekstur bahan yang tembus terang seperti siffon, brokat dan lain-lain kurang cocok dipakai oleh orang yang berbadan gemuk karena memberi kesan bertambah gemuk. Untuk bahan yang teksturnya lemas dan kusam memberi kesan tambah langsing.

Bahan yang teksturnya tebal, kaku, dan kasar, memberi kesan tambah gemuk. Bahan yang polos memberi kesan lebih langsing dari pada bahan yang bercorak atau bermotif.

Pemilihan bahan dan pelengkapan busana yang teksturnya tidak sesuai dengan bentuk tubuh dapat memperlihatkan kekurangan si pemakai, karena permukaan bahan mempunyai efek terhadap tubuh.

Tebal tipisnya bahan, permukaan bahan (licin, kilau dan kusam) juga sangat mempengaruhi desain hiasan yang akan dipilih dan teknik penyelesaian hiasan itu sendiri, misal bahan sifon sesuai bila menggunakan sulaman bayangan, karena kainnya tembus pandang sehingga sulaman tusuk bayangannya akan nampak jelas dari bagian baik, dan lain sebagainya.

Jangan salah memilih tekstur kain, pilihlah tekstur kain yang sesuai dengan bentuk tubuh sehingga penampilan kita lebih terlihat menarik dan proporsional.

Berikut contoh sifat dari tekstur yang terdapat pada bahan/tekstil :

Sifat tekstur dari hasil perabaan :

  • Licin ; bahan sutera, bahan tafeta, bahan satin, kulit, bahan vinyl.
  • Berbulu ; bahan beludru, velvet, corduroy, wool, flanel
  • Kasar ; jeans/denim, twill, crepe, georget.

Sifat tekstur dari hasil penglihatan :

  • Transparan/tembus terang ; bahan organza, bahan organdi, brocade, kain renda (lace), tule, paris.
  • Berkilau ; bahan satin, kulit, vinyl, bahan sutera, damas, Opaque (buram)/ kusam; bahan katun, bahan wool.
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Gambar macam-macam tekstur
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Macam-macam tekstur dengan kesan yang berbeda
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Gambar dua benda yang sama tetapi berbeda bentuk dan teksturnya

Warna

Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan.

Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.

Cahaya yang dapat ditangkap indera manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna pelangi yang disebut spektrum atau warna cahaya, mulai berkas cahaya warna ungu, violet, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah.

Di luar cahaya ungu/violet terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic.

Di luar cahaya merah terdapat gelombang/sinar inframerah, gelombang Hertz, gelombang Radio pendek, dan gelombang radio panjang, yang banyak digunakan untuk pemancaran radio dan TV.

Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna.

Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi.

Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain.

Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss , bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol- simbol tersebut. Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sebagai berikut : Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi.

Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Dengan adanya warna menjadikan suatu benda dapat dilihat. Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan suasana perasaan atau watak benda yang dirancang.

Warna dapat menunjukkan sifat dan watak yang berbeda-beda, bahkan mempunyai variasi yang sangat banyak, yaitu warna muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redup, dan warna cemerlang. Sedangkan dilihat dari sumbernya, ada warna merah, biru, kuning, hijau, orange, dan lain sebagainya. Tetapi jika disebut warna panas, warna dingin, warna lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira dan sebagainya, ini disebut juga dengan watak warna.

Warna-warna tua atau warna hitam dapat memberi kesan berat dan menyusutkan bentuk. Oleh karena itu, apabila kita menata busana untuk seseorang, hendaklah disesuaikan dengan orang tersebut. Misalnya orang yang bertubuh gemuk hendaklah dipilih warna yang tidak terlalu cerah atau warna-warna redup karena warna ini dapat menyusutkan bentuk tubuh yang gemuk tersebut.

Pengelompokan Warna

Ada bermacam-macam teori yang berkembang mengenai warna, di antaranya teori Oswolk, Mussel, Prang, Buwster, dan lain-lain. Dari bermacam-macam teori ini yang lazim dipergunakan dalam desain busana dan mudah dalam proses pencampurannya adalah teori warna Prang karena kesederhanaannya.

Prang mengelompokkan warna menjadi lima bagian, yakni :

  1. warna primer,
  2. sekunder,
  3. intermediet,
  4. tertier, dan
  5. kuarter.

Warna Primer (Pokok)

Warna ini disebut juga dengan warna dasar atau pokok karena warna ini tidak dapat diperoleh dengan pencampuran hue lain.

Warna primer terdiri dari :

Dinamakan warna primer karena warna ini dihasilkan dari penggunaan pigmen, pigmen adalah bahan organic dan bahan an organic untuk pewarna yang banyak digunakan dalam industri tinta dan kertas. Warna primer ini tidak bisa dibuat dengan campuran warna lain.

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
warna primer

Warna Sekunder

Warna sekunder adalah hasil pencampuran dari dua warna primer. Warna sekunder terdiri terdiri dari

orange, hijau, dan ungu.

  • Warna orange merupakan hasil dari pencampuran warna merah dan warna kuning.
  • Warna hijau merupakan pencampuran dari warna kuning dan biru.
  • Warna ungu adalah hasil pencampuran merah dan biru.
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
warna sekunder

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah

Warna Intermediet

Warna intermediet dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu :

  1. Mencampurkan warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna, atau
  2. Mencampurkan dua warna primer dengan perbandingan 1:2.
  • Kuning hijau (KH) adalah hasil pencampuran dari kuning ditambah hijau atau dua bagian kuning ditambah satu bagian biru (K+K+B).
  • Biru hijau (BH) adalah hasil pencampuran biru ditambah hijau atau dua bagian biru di tambah satu bagian kuning (B+B+K).
  • Biru ungu (BU) adalah hasil pencampuran biru dengan ungu atau pencampuran dua bagian biru dengan satu bagian merah (B+B+M).
  • Merah ungu (MU) adalah hasil pencampuran merah dengan ungu atau pencampuran dua bagian merah dan satu bagian biru (M+M+B).
  • Merah orange (MO) adalah hasil pencampuran merah dengan orange atau pencampuran dua bagian merah dan satu bagian kuning (M+M+K).
  • Kuning orange (KO) adalah hasil pencampuran kuning dengan orange atau pencampuran dua bagian kuning dan satu bagian merah (K+K+M).
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
warna intermediet

Warna Tertier

Warna tertier dihasilkan dari campuran warna- warna sekunder. Warna tertier adalah warna yang terjadi apabila dua warna sekunder dicampur.

Warna tertier ada tiga, yaitu tertier biru, tertier merah, dan tertier kuning.

  • Tertier biru adalah hasil pencampuran ungu dengan hijau.
  • Tertier merah adalah hasil pencampuran orange dengan ungu.
  • Tertier kuning adalah hasil pencampuran hijau dengan orange.
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
warna tertier

Warna Kuartier

Warna kuartier dihasilkan dari campuran warna-warna tertier yaitu warna kecoklatan.

Kombinasi Warna

Dari berbagai warna yang sudah ada, besar kemungkinan belum ditemui warna yang diinginkan. Oleh sebab itu, warna ini perlu dikombinasikan. Mengkombinasikan warna berarti meletakkan dua warna atau lebih secara berjejer atau bersebelahan.

Jenis-jenis kombinasi warna dapat dikelompokkan atas :

  1. Kombinasi monokromatis atau kombinasi satu warna, yaitu kombinasi satu warna dengan value yang berbeda. Misalnya merah muda dengan merah, hijau muda dengan hijau tua, dll.
  2. Kombinasi analogus, yaitu kombinasi warna yang berdekatan letaknya dalam lingkaran warna. Seperti merah dengan merah ke-orange-an, hijau dengan biru kehijauan, dan lain-lain.
  3. Kombinasi warna komplementer, yaitu kombinasi warna yang berlawanan letaknya dalam lingkaran warna, seperti merah dengan hijau, biru dengan orange dan kuning dengan ungu.
  4. Kombinasi warna split komplementer, yaitu kombinasi warna yang terletak pada semua titik yang membentuk huruf Y pada lingkaran warna. Misalnya kuning dengan merah keunguan dan biru keunguan, biru dengan merah ke-orange-an dan kuning ke-orange-an, dan lain-lain.
  5. Kombinasi warna double komplementer yaitu kombinasi sepasang warna yang berdampingan dengan sepasang komplementernya. Misalnya kuning orange dan biru ungu.
  6. Kombinasi warna segitiga yaitu kombinasi warna yang membentuk segitiga dalam lingkaran warna. Misalnya merah, kuning dan biru. Orange, hijau, dan ungu.

Kombinasi warna monokromatis dan kombinasi warna analogus di atas disebut kombinasi warna harmonis, sedangkan kombinasi warna komplementer, split komplementer, double komplementer dan segitiga disebut juga kombinasi warna kontras.

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
A traditional RYB color wheel (sumber : wikipedia.com)

Warna Analogus (Berdekatan)

Warna analogus adalah warna yang dihasilkan dari percampuran antara satu warna primer dengan satu warna sekunder, yang letaknya bersebelahan pada lingkaran warna.

Warna-warna analogus atau warna-warna “antara” ini pada umumnya adalah warna-warna yang tidak jenuh (tidak banyak unsur putihnya). Dalam lingkaran warna, warna antara atau warna analogus ini letaknya bisa diketahui dari contoh gambar berikut ini :

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
warna analogus

Sifat Warna

Warna menurut sifatnya dapat dibagi atas 3 bagian, yaitu

  • sifat panas dan dingin atau hue dari suatu warna,
  • sifat terang dan gelap atau value warna, serta
  • sifat terang dan kusam atau intensitas dari warna kuartier

Sifat Panas dan Dingin

Sifat panas dan dingin suatu warna sangat dipengaruhi oleh hue-nya. Hue merupakan suatu istilah yang dipakai untuk membedakan suatu warna dengan warna yang lainnya, seperti merah, kuning, biru, dan sebagainya. Perbedaan antara merah dan kuning ini adalah perbedaan huenya.

Hue dari suatu warna mempunyai sifat panas dan dingin. Warna-warna panas adalah warna yang berada pada bagian kiri dalam lingkaran warna, yang termasuk dalam warna panas ini yaitu warna yang mengandung unsur merah, kuning, dan jingga. Warna panas ini memberi kesan agresif, menyerang, membangkitkan, gembira, semangat, dan menonjol.

Warna yang mengandung unsur hijau, biru, ungu disebut warna dingin. Warna dingin lebih bersifat tenang, pasif, tenggelam, melankolis, serta kurang atraktif atau menarik perhatian.

Sifat Terang dan Gelap

Sifat terang dan gelap suatu warna disebut dengan value warna. Value warna ini terdiri atas beberapa tingkat. Untuk mendapatkan value ke arah yang lebih tua dari warna aslinya disebut dengan shade, dilakukan dengan penambahan warna hitam. Sedangkan untuk warna yang lebih muda disebut dengan tint, dilakukan dengan penambahan warna putih.

Sifat Terang dan Kusam

Sifat terang dan kusam suatu warna dipengaruhi oleh kekuatan warna atau intensitasnya. Warna-warna yang mempunyai intensitas kuat akan kelihatan lebih terang, sedangkan warna yang mempunyai intensitas lemah akan terlihat kusam.

Warna dalam Pemilihan Bahan Busana

Dalam pemilihan bahan busana warna mempengaruhi beberapa hal, berdasarkan fungsinya, antara lain :

  • Membuat lebih indah,
  • memperbaiki mutu,
  • Memperbanyak rupa tenunan dan rajutan,
  • Mempengaruhi suasana/keadaan si pemakai (bentuk badan si pemakai)
  • Warna mempunyai arti tersendiri

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna busana yang tepat yaitu:

  • Busana dengan menggunakan bahan satu warna membuat si pemakai terlihat lebih tinggi, terutama dengan desain maxi dan celana panjang. 
  • Umumnya warna-warna gelap akan membuat si pemakai terlihat lebih kurus dari pada warna-warna terang dan warna yang mencolok. Warna gelap akan menyerap penglihatan, warna terang dan mencolok akan memantulkan.  
  • Bahan berwarna terang akan memberi pengaruh pada bagian muka, yaitu bagian muka bertambah cerah. Bila bahan terang dikombinasikan dengan bahan berwarna gelap akan menjadi lebih cerah, misalnya penggunaan kerah putih pada busana yang berwarna gelap. Warna kerah putih ini akan memberikan pengaruh pada bagian muka si pemakai, sehingga terlihat lebih cerah.
  • Pilihan warna yang sedang populer (pada masa itu) dapat membuat si pemakai lupa untuk mengontrol keadaan dirinya. Tentukan warna yang benar-benar berkenan dihati, Anda lebih mempunyai percaya diri, dan keberadaan seperti itu sudah menambah nilai tambah pada penampilan Anda. Penggunaan bahan dengan warna yang mencolok kurang tepat untuk orang yang sudah berumur dan orang yang bertubuh besar. Jika tetap menggunakan warna tersebut, pakailah pada bagian-bagian kecil dari busana sebagai pemanis, seperti pada bagian kerah, vest saku, manset lengan.
  • Pengaruh iklim dan lingkungan, orang yang tinggal di daerah panas biasanya mempunyai kulit agak gelap, maka lebih sesuai memakai warna-warna yang cerah dan terang.
  • Umur dan pribadi pemakai, remaja yang penuh semangat dan bergairah sesuai dengan jiwa mudanya akan memilih warna bahan yang terang dan mencolok. Orang dewasa dan berumur atau usia lanjut, cenderung menyukai ketenangan, kebanyakan warna bahan yang dipilih adalah warna yang tenang dan gelap.

Corak

Tenunan dan rajutan diberi corak dengan maksud memperindah dan memperbanyak jenis corak melalui proses penyempurnaan. Proses penyempurnaan pada tekstur tenunan polos dapat mempengaruhi pantulan kilau atau arah bulu-bulunya.

Corak bahan/kain dibedakan :

  • arah corak, dan
  • bentuk corak.

Arah Corak

Kalau diteliti arah corak ada dua macam yaitu :

  • corak searah ,dan
  • corak dua arah.
Corak satu arah

Corak satu arah adalah corak yang berulang-ulang dengan bentuk dan arah yang sama. Dalam pembuatan busana, bahan bercorak satu arah ini pemakaiannya 25% lebih banyak dari bahan bercorak dua arah. Ketentuan ini tidak berlaku jika coraknya terlalu besar.

Contoh bahan corak satu arah

Corak dua arah

Corak dua arah adalah corak bolak-balik. Dalam pembuatan busana pola dapat diletakkan bolak-balik. Penggunaan bahan dalam pembuatan busana untuk corak dua arah ini lebih sedikit/efisien daripada bahan corak satu arah.

Bentuk Corak

Ditinjau dari bentuk coraknya, bahan dapat dikelompokkan dalam :

  • Corak alam dan modifikasinya.
  • Corak geometris dan modifikasinya.
  • Corak abstrak dan modifikasinya.
  • Kombinasi corak di atas.
Corak alam dan modifikasinya

Berupa bunga, bintang, binatang, gambar manusia, gunung, langit beserta isinya.

Corak geometris dan modifikasinya

Garis, bentuk lingkaran, persegi/berkotak, segitiga dan variasi corak geometris.

Corak abstrak dan modifikasinya

Corak yang tidak termasuk corak alam dan corak geometris.

Kombinasi corak

Kombinasi dari corak alam, corak geometris dan corak abstrak.

Pemilihan corak dan desain yang tidak tepat dapat mengurangi mutu suatu busana. Contoh suatu bahan yang bercorak bulat-bulat atau bentuk lingkaran tidak sesuai dibuat gaun dengan desain leher segi empat.

Corak bahan akan mempengaruhi bentuk tubuh. Corak bahan yang sangat besar bila digunakan untuk orang yang pendek akan membuat si pemakai terlihat lebih pendek. Corak yang sedang atau kecil akan lebih tepat untuk mereka. Corak yang sangat besar pada busana yang dipakai wanita gemuk akan memperlihatkan ukuran dari bentuk badannya, kecuali jika corak tersebut mempunyai jarak.

Corak yang sangat besar dan berjarak lebar cenderung untuk sulit diatur letaknya pada bentuk tubuh, mungkin diletakkan disekitar dada, perut atau pinggul yang tentunya akan menjadi pusat perhatian.

Wanita yang bertubuh tinggi kurus, bila memakai busana dengan desain mencolok dan corak berbunga yang kecil sangat sesuai dan memberi kesan feminim.

Garis-garis vertikal pada busana akan membuat si pemakai lebih kurus, ini disebabkan pandangan mata orang yang melihat langsung dari bagian muka sampai ke bagian bawah rok, tidak ada garis yang mengganggu. Kain berkotak menyerong/diagonal membuat si pemakai terlihat lincah, lebih fleksibel dan mempunyai image tersendiri.

Corak dan Desain Busana

Bahan busana dengan corak mencolok/ramai sebaiknya dipilih desain busana yang sederhana, karena corak tersebut sudah mempunyai nilai tersendiri. Demikian juga sebaliknya untuk desain busana yang mencolok/ramai maka pilihlah bahan bercorak sederhana atau polos.

Untuk koleksi busana pilihlah bahan yang bervariasi dari besar dan bentuk corak serta warna dasar. Misalnya bahan yang bercorak menonjol, yang lain dipilih corak geometris dan dipilih corak yang sedang populer pada waktu itu.

Desain busana dan corak bahan saling berhubungan dan mempunyai perputaran yang senada, contohnya :

  • Bila desain busana siluet A sedang digemari, banyak bahan bercorak besar akan dipromosikan/ditawarkan.
  • Bahan bercorak bunga-bunga dan corak kecil-kecil ditawarkan bila desain busana feminim sedang populer.
  • Sedangkan desain untuk busana biasanya menggunakan corak yang lucu-lucu dan senantiasa populer setiap saat.

Nada Gelap-Terang

Benda hanya dapat terlihat karena adanya cahaya, baik cahaya matahari/bulan maupun cahaya lampu. Jika diamati lebih teliti ternyata bahwa bagian-bagian permukaan benda tidak diterpa oleh cahaya secara merata. Ada bagian yang paling terang, ada bagian yang paling gelap, dan ada bagian-bagian yang diantara gelap dan terang itu. Sehingga timbul nada gelap-terang pada permukaan benda itu. Karena setiap benda berwarna maka dalam penglihatan mata tampak adanya nada gelap-terang pada warna dari benda itu. Nada semacam itu disebut dengan istilah value (baca: velyu). 

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Gambar dua benda dalam kadar pencahayaan yang berbeda

Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
 

Gambar tersebut menunjukkan bahwa nada gelap-terang atau value pada permukaan gambar dapat mempengaruhi penampilan benda itu. Oleh karena itu nada gelap-terang merupakan unsur gambar yang diperhitungkan pula.

Arah

Pada benda apapun, dapat kita rasakan adanya arah tertentu, misalnya mendatar, tegak lurus, miring, dan sebagainya. Arah ini dapat dilihat dan dirasakan keberadaannya.

Hal ini sering dimanfaatkan dalam merancang benda dengan tujuan tertentu. Misalnya dalam rancangan busana, unsur arah pada motif bahannya dapat digunakan untuk mengubah penampilan dan bentuk tubuh si pemakai. Pada bentuk tubuh gemuk, sebaliknya menghindari arah mendatar karena dapat menimbulkan kesan melebarkan.

Begitu juga dalam pemilihan model pakaian, garis hias yang digunakan dapat berupa garis princes atau garis tegak lurus yang dapat memberi kesan meninggikan atau mengecilkan orang yang bertubuh gemuk tersebut.

Setiap garis dan berbagai jenis benda tertentu memiliki arah. Arah erat hubungannya dengan garis. Masing-masing arah garis memberikan efek yang berbeda-beda pada si pengamat.

Ada tiga macam arah yang diketahui yaitu:

  1. arah mendatar (horisontal),
  2. arah membujur/tegak (vertikal), dan
  3. arah miring (diagonal).

Arah mendatar/horisontal

memiliki sifat :

Arah tegak/vertikal

memiliki sifat :

  • Kekuatan.
  • Keseimbangan.
  • Kokoh/kuat.
  • Kewibawaan.

Arah miring/diagonal

memiliki sifat :

  • Pergerakan.
  • Perpindahan.
  • Dinamis
Unsur grafis yang mempunyai ukuran lebar panjang dan permukaan adalah
Warna dapat bergerak ke arah tertentu.

Arah dan garis juga dapat memberikan desain-desain tertentu, antara lain :

  • Garis dengan arah vertikal dapat menjadi desain princess dan semi princess pada busana.
  • Garis dengan arah horisontal dapat menjadi desain empire, long torso dan york (pas) pada busana.
  • Garis dengan arah diagonal menjadi desain asimetris pada busana.

Sumber :

  • Dasar-Dasar Menggambar, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA, PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA, DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, 2005
  • DASAR DESAIN II, Direktorat Pembinaan SMK (2013)
  • wikipedia.com