untuk apa allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan

Nama : Beatrice Arviani

NIM : 2201764092

Kelas : LC21

Jurusan : Manajemen

Proses penciptaan alam semesta menurut alkitab diawali dengan kejadian 1:1, sebagai penjelasan dasar bahwa alam semesta itu diciptakan oleh Tuhan. Lalu pada kejadian 1:2-31 menjelaskan rincian atau urutan waktu penciptaan mulai dari penciptaan bumi, langit, daratan, lautan, tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia. Alkitab memberikan informasi kepada kita mengenai proses penciptaan alam semesta beserta isinya yang telah selesai hanya dalam waktu 6 hari dan berikut adalah rinciannya :

  1. Hari pertama Tuhan menciptakan bumi dimana bumi masih dalam keadaan kosong dan belum ada kehidupan didalamnya. ( Kejadian 1:1-5 )
  2. Hari kedua Tuhan menciptakan langit dan juga masih dalam keadaan kosong dan belum ada benda-benda langit didalamnya. Dan disana Tuhan juga memisahkan air yang ada dibawah langit dan juga diatas langit. (Kejadian 1:6-8)
  3. Hari ketiga Tuhan menciptakan daratan yang meliputi benua, pulau dan juga gunung-gunung. Dan dihari yang sama Tuhan juga menciptakan lautan dan juga tumbuh-tumbuhan. ( Kejadian 1:9-13 )
  4. Hari keempat Tuhan menciptakan benda-benda langit yakni matahari, bulan dan bintang-bintang. ( Kejadian 1:14-19 )
  5. Hari kelima Tuhan menciptakan segala binatang yang hidup di bumi, baik yang hidup di darat, air ataupun udara. ( Kejadian 1:20-23 )
  6. Hari keenam Tuhan menciptakan manusia sebagai citra Allah diciptakan-Nya laki-laki dan perempuan untuk tinggal dan beranakcucu di bumi dan mengusahakan apa yang ada dibumi ( Kejadian 1:24-31)

Berfirmanlah Allah: Lihatlah, aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji diseluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji. Itulah akan menjadi makananmu. (Kejadian 1: 29)

Sebelum menciptakan manusia, Allah terlebih dahulu menciptakan alam semesta sebagai tempat tinggal (Kej 2:8,15) taman manusia. Allah membuat semua itu baik, bahkan sesudah manusia diciptakan, semua ciptaan itu menjadi sungguh amat baik (Kej 1:31). Kedekatan manusia dengan alam semesta juga nampak dari kenyataan bahwa manusia diciptakan dari debu tanah (Kej 2:7), yang juga merupakan asal usul dari segala ciptaan lain.

Alam semesta dan manusia dalam pandangan Alkitab. Dasar pemahaman alkitab mengenai alam semesta adalah cerita penciptaan yang tertulis dalam Kejadian (pasal 1 dan 2). Ditunjukan bahwa alam semesta dan dunia segala isinya adalah ciptaan Allah kerena segala ciptaan adalah milik Allah. Dunia ini diciptakan menjadi bukti bahwa Allah itu ada dan berkuasa. Jadi keberadaan dunia menunjukkan kemahakuasaan Allah. Karena alam semesta dapat memperhatikan gerak gerik menunjukkan kemahakuasaan Tuhan itu dan yang tidak dapat dikontrol atau dikuasai oleh manusia, seperti gempa bumi dan gunung meletus. Maksud lain dari penciptaan itu tentu adalah bagi kepentingan ciptaan itu sendiri, yaitu alam lingkungan, tumbuhan, makhluk dan manusia. Alam semesta yang diciptakan Tuhan terdiri dari berbagai unsur, seperti bumi, tanah, air, udara/angin, tumbuhan, hewan dan manusia. Manusia ditugaskan untuk memelihara alam semesta ini (Kej. 2:15). Disinilah letak tugas utama manusia dalam alam ini yaitu untuk merawat dan serta menjaga keberlangsungan hidupnya yang tentunya diharapkan selalu baik adanya sebagaimana pada awal ia diciptakan. Manusia diberikan kepercayaan oleh Allah untuk mengelola dan memanfaatkan alam yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ini tentu menjadi kebanggaan bagi manusia itu sendiri. Gereja memiliki dasar dan dorongan untuk melakukan usaha pemeliharaan dan pelestarian alam. Pertama, kelestarian alam adalah kebutuhan manusia atau gereja. Kedua, adanya tugas karena kepercayaan yang diberikan Tuhan kepada manusia. Ketiga, menjaga kelestarian dan keindahan alam adalah bagian dari iman.

Dengan dasar dan dorongan diatas, gereja pertama-tama perlu menyadari bahwa ia memerlukan alam lingkungan hidup yang baik dan saat ini lingkungan hidup sedang terancam bahaya kerusakan dan kehancuran. Selanjutnya gereja mengusahakan pengobatan, pemeliharaan dan pelestarian alam dengan membuat program yang berwawasan ekologis. Sehubungan dengan ini, gereja perlu menyadarkan umat atau masyarakat untuk mengetahui dan menyadari kepentingan pemeliharaan lingkungan hidup. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah seperti pembersihan dan penataan lingkungan hidup sekitar, kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, pemanfaatan air secara efektif, pengurangan polusi udara dengan merawat kendaraan atau mengurangi penggunaan kendaraan jadi menghemat bahan bakar serta mengurangi penggunaan plastik dan tidak membuang sampah sembarangan karena dapat merusak lingkungan.

Sumber referensi :

http://stanleyrambitan.blogspot.com/2009/03/gereja-dan-lingkungan-hidup.html
Iman Alam Semesta