Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?

Untuk mengukur tegangan listrik AC, maka selector switch pada AVO meter harus pada posisi…

Bagian-bagian penting Multimeter

Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah :

  1. Display
  2. Saklar Selektor
  3. Probe

Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya.

Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?
Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi

Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter seperti Volt Meter (mengukur tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus listrik) dan Ohm Meter (mengukur Resistansi atau Hambatan)

1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
  2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
    **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?
Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?

Bagian bagian AVOmeter/ Multimeter

Sebelum mempelajari bagaimana cara mengukur tegangan, arus maupun resistansi dengan multimeter lebih baik kita memahami dulu cara menggunakan multitester dengan benar sehingga tentunya harus tahu bagian bagian multimeter khususnya simbol atau tanda yang ada pada selector switch AVOmeter.

Sedikit flashback berikut adalah bagian bagian multimeter yang pada artikel sebelumnya pernah dibahas :

Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?

Simbol pada Multimeter Digital dan Analog

Setelah mengetahui bagian bagian pada AVOmeter maka kita juga harus tahu arti simbol serta penggunaan range selector switch pada alat ukur ini. Sebagai contoh dibawah ini kita menggunakan simbol dari sebuah avometer analog, tentunya pada avometer digital pun sama saja pasti akan mudah menemukan simbol serupa

Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?

Selector dengan tulisan ACV dan terdapat simbol sinus artinya jika avometer dipilih pada selector bagian ini maka siap digunakan untuk pengukuran tegangan dengan jenis gelombang AC yaitu misalnya pengukuran tegangan PLN, generator listrik, tegangan osilator dll

ACV sendiri adalah singkatan dari Alternating Current Voltage yang gelombang arusnya memang seperti sinusoidal.

Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?

Jika selector dipindahkan searah jarum jam maka tampilan selector akan menjadi seperti gambar disamping dengan simbol pada range selector adalah simbol Omega atau biasa disebut Ohm yang merupakan satuan untuk resistansi atau hambatan listrik pada rangkaian.

Fungsi selector ini adalah untuk mengukur resistansi, mengukur baik buruknya transistor, menguji koneksi kabel dll..

Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?

Melanjutkan searah jarum jam maka kita akan menemukan selector dengan tulisan DCA disertai simbol garis dan garis putus putus, fungsi selector ini adalah untuk mengukur arus listrik searah sesuai dengan namanya Direct Current Ampere.

Umumnya kapasitas pengukuran arus untuk AVOmeter sangat kecil dibawah 250mA.

Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?

Dan yang terakhir adalah selector switch dengan tulisan DCV yang berfungsi jika kita akan mengukur tegangan DC / direct current atau sering disebut juga sebagai arus searah misalnya saja mengukur tegangan baterai kering, accumulator / aki motor ataupun mobil.

Bedakan dengan DCA karena memiliki simbol yang sama dengan selector untuk mengukur arus listrik.

Penggunaannya pun berbeda dengan DCA yang dipasang secara seri terhadap rangkaian yang akan diukur. Sedangkan pada selector DCV probe dipasang secara paralel.

Sedangkan pada AVOmeter digital ada 2 jenis jika dibedakan dari jenis selector yang dibedakan yaitu selector dengan pilihan range manual sama seperti gambar diatas dan ada juga multimeter auto range seperti contoh dibawah ini sehingga kita tidak perlu memilih range tegangan yang akan diukur karena sudah secara otomatis alat ukur tersebut menyesuaikan.

Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?

Bagian-bagian dari Avometer

Avometer atau sering juga disebut dengan multimeter mempunyai dua jenis. Kedua jenis tersebut dibagi berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu avometer analog dan avometer digital. Masing-masing memiliki bagian-bagian yang berbeda.

  1. Avometer Analog

Bagian-bagian dari avometer analog di antaranya:

    • Layar skala pengukuran, dari layar ini anda akan melihat berapa hasil dari proses pengukuran. Anda bisa melihat jarum atau pointer berhenti di angka berapa.
    • Pointer atau jarum meter, bagian ini fungsinya menunjukkan hasil pengukuran.
    • Skrup pengatur jarum analog, bagian ini berfungsi untuk menyetel jarum agar tepat di angka nol.
    • Range Selektor, pada bagian ini berfungsi untuk memilih apa yang mau diukur, arus listrik, tegangan atau hambatan. Sehingga anda bisa melihat sesuai dengan pointer yang bergerak.
    • Portable, bagian terdapat dua yaitu kabel portabel positif (+) yang berwarna merah dan negatif (-) yang berwarna hitam.
    • Zero Adjusment atau kalibrator, bagian ini digunakan saat melakukan pengukuran nilai hambatan (Ohm).
  1. Avometer Digital

Secara garis besar bagian-bagian avometer digital tidak jauh berbeda dengan avometer analog. Yang membedakan hanyalah penunjukkan hasil karena pada avometer digital hasilnya langsung berupa angka (digit). Maka bagian-bagian dari avometer digital di antaranya:

    • Display hasil pengukuran, bagian yang menunjukan hasil angka.
    • Tombol fungsi, berbeda dengan avometer analog, avometer digital sudah mengggunakan tombol.
    • Knob Selektor, bagian ini berfungsi untuk menyeleksi nilai besaran.
    • Portabel, sama seperti avometer analog.

cara menggunakan AVO meter mengukur dan menghitung hasil pengukuran arus, tegangan, tahanan dengan akurat

11 komentar
AVO meter, cara mengukur dan menghitung hasil pengukuran arus, tegangan, tahanan dengan akurat
“Bismillahirohmanirom”

pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang cara menggunakan Multimeter, multitester atau juga sering disebut AVOmeter dalam segi mengukur arus, tegangan, tahanan dengan mudah, baik dan benar. sesuai dengan fungsi dari alat ini.

Melakukan pengukuran? Bisakan dilakukan?

Mengukur dan menghitung hasil pengukuran tersebut pada Avometer atau multimeter adalah bagian paling penting bagi sobat yang ingin belajar ilmu kelistrikan, karena bila sobat tidak menguasai ilmu pengukuran ini, maka sudah dipastikan sobat tidak akan bisa memperbaiki rangkaian elektronika dan rangkaian instalasi listrik dengan baik.

Bukan begitu?....

Hal yang wajib sobat kuasai sebelum melakukan pengukuran menggunakan Avometer ini adalah mengetahui setiap fungsi dari bagian pada Avo meter atau multitester tersebut. Oleh karena itu jangan lewatkan pembahasan penting satu ini

Apa itu AVO meter? Disini jawabannya

Cara melakukan pengukuran menggunakan Avo meter atau Multitester
Sebelum sobat mulai melakukan pengukuran menggunakan Avometer atau juga bisa disebut multimeter dan multitester ini, sobat perlu memahami berbagai macam hitungan yang dapat dihitung

Antara lain Tahanan (Ohm), arus (ampere), dan Volt (tegangan) berikut gambarnya
Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?
gambar AVO meter yang sering saya gunakan, jelek sekali hhaa

cara mengukur arus, tegangan, tahanan dengan AVO meter sangatlah mudah! Namun banyak orang tidak mengetahui caranya, oleh karena itu saya akan sajikan cara cara mengukur arus, tegangan, tahanan dengan AVO meter

sebelum melakukan pengukuran dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan adalah kondisi Avometer harus ada dalam keadaan baik, tidak cacat dan masih bekerja dengan normal sebagai mana mestinya

berikut cara pengukurannya :

cara mengukur arus / ampere menggunakan AVO meter
Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?

Pertama
Sebelum mengukur arus DC, sobat perlu memutuskan hubungan dengan pacar sobat, maaf maksudnya sobat perlu memutuskan salah satu jalur hubungan antara beban dan sumber tegangan sebagai tempat untuk melakukan pengukuran. Seperti yang ditunjukan oleh gambar diatas.

Kedua
Arahkan selektor switch atau saklar pemilih yang berfungsi untuk memilih jenis apa yang akan diukur, sehingga menunjuk ke arah DcmA baik itu di 2.5 atau di 25 atau di 0.25A

Ketiga
Arahkan Zero Adjusment (alat untuk mengatur jarum penunjuk nilai pada layar agar bernilai ZERO atau NOL pada posisi stanby

Keempat
Lakukan kalibrasi Avometer yaitu dengan menyatukan jarum penunjuk – dan + (probe) sehingga jarum penunjuk nilai pada layar bergerak penuh

Kelima
Arahkan jarum – dan + sebagai penghubung ke terminal seperti ditunjukan oleh gambar diatas (tepatnya garis warna merah)

keenam
Lihat hasil pada layar bagian skala ukur hasil yang diperoleh. Untuk perhitungan hasilnya akan dibahas setelah ini

Cara mengukur Tegangan (VOLT) pada rangkaian menggunakan Avo meter

Untuk melakukan pengukuran terhadap tegangan sebenarnya hampir sama dengan mengukur arus. namun yang berbeda dari pengukuran Tegangan adalah jika pada pengukuran arus dilakukan dengan dihubungkan seri, maka untuk mengukur tegangan, dilakukan dengan pemasangan jarum pengukur (probe) secara paralel

Penasaran dengan rangkaian seri dan paralel boelh dibaca Merangkai rangkaian seri dan paralel beserta teorinya
Beberapa perbedaannya adalah :

Sobat arahkan selektor switch ke arah DcmA atau ACV sesuai dengan tegangan yang diukur
Bagi sobat yang kebingungan dengan arus AC dan DC silahkan dibaca Perbedaanantara arus AC dan DC listrik

Lakukan pengukuran seperti ditunjukan oleh gambar dibawah ini :
Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?
Maka hasil akan terlihat dan untuk menghitung nilai dari hasil pengukuran bisa dibaca setelah ini

Cara mengukur tahanan atau Ohm dengan Avo meter atau multitester

Caranya
Perhatikan terlebih dahulu contoh dibawah ini
Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?

Pertama
Matikan sumber arus atau tegangan, ketika akan mengukur tahanan (ohm)

Kedua
Ambil gelas dan seduh kopi dulu agar nikmat...(abaikan)

Kedua
Arahkan selektor switch (sklar pemilih) sehingga mengarah ke ohm meter x1, bisa juga x10 atau x100 namun sobat perlu rumus perhitungan Ω agar dapat mengetahui nilainya
Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?
Ketiga
Arahkan jarum terminal kearah yang dicontohkan pada gambar

keempat
Lihat jarum penunjuk menunjuk ke skala ukur yang bernilai berapa dan itulah hasilnya, dan hasilnya adalah 2Ω + 4Ω + 6Ω + 8Ω = 20Ω, dan jarum penunjukpun akan mengarah ke angka 20 Ω

Namun bila sobat mengarahkan selektor switch ke arah Ω x10 maka nilai yang akan ditunjuk oleh jarum penunjuk adalah 2 dan sobat tiggal kalikan 2 x10 dan itulah hasilnya samakan 20 Ω.

Baca juga apa itu Resistor

...........................................................................................................................................................
Setelah sobat mengetahui cara mengukur berbagai jenis ukuran listrik menggunakan avometer, apakah semua itu cukup? Jelas semuanya belum cukup, karena pengukuran yang dilakukan secara konstan tanpa mempertimbangkan faktor yang dapat memicu keakuratan hasil pengukuran, maka hasil pengukuranpun akan tidak akurat bahkan salah

Terkecuali memang Avometer sobat adalah avometer digital yang langsung dapat melihat nilai hasil pengukuran tersebut dilayar dalam bentuk angka

Namun akan sangat berbeda dengan sobat yang menggunakan Multitester atau Avometer analog yang perlu ilmu lebih lanjut untuk membacanya dan juga perlu mempertimbangkan beberapa faktor penentu keakuratan hasil pengukuran

Lalu apa saja faktor yang dapat memicu keakuratan hasil pengukuran?

Faktor – faktor yang memicu keakuratan hasil pengukuran menggunakann multimeter atau multitester alias AVOmeter adalah sebagai berikut :
1 Avometer masih bekerja dengan baik alias belum rusak
2 pastikan sebelum pengukuran bahwa Zero Adjusment tetap stanby pada posisi NOL jika tidak maka silahkan gesrkan Zero adjusment tersebut agar jarum penunjuk nilai mengarah pada angka NOL
3 perhatikan arah dari selektor switch mengarah ke nilai yang mana
Setelanjutnya
Untuk menghitung nilai dari ACV, DCV atau DcmA SAMA, jadi kita pelajari saja salah satunya sehingga menghemat waktu

Perhatikan contoh perhitungan nilai dari pengukuran tegangan (Volt) berikut :
1 Nilai tegangan yang diukur pada layar Avometer menunjukan angka 15 VDC
2 lalu sobat posisikan selektor switch (saklar pengatur) pada posisi 1000 DCV
3 saat memperhatikan layar pada alat ukur ternyata hanya menunjukan skala terbesar adalah 250, 50, dan 10 tidak ada nilai tertinggi 1000
Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?
namun tenang, skala pengukur deratan 0-10 menunjukan bila jarum penunjuk nilai pengukuran mengarah pada angka 10 sementara selektor switch mengarah pada angka 1000 DCV maka nilai dari 10 pada layar tersebut adalah 1000 DCV

kembali pada no 1 dimana nilai tegangan yang diukur adalah 15 Volt sementara skala ukur pada selektro switch mengarah ke angka 1000 maka jarum pada layar akan mengarah pada bagian awal dan dengan jarak yang sangat kecil.

solusinya, pindahkan selektor switch ke nilai DCV yang dapat membuat jarum penunjuk nilai pada layar bergerak lebih jauh agar nilai pengukuran lebih akurat

misalnya kita menggerakan selektor switch atau saklar pengubah (pemilih) pada posisi 10 DCV maka jarum penunjuk akan bergerak cepat keujung kanan melebihi kapasitas angka dari layar kaca Avometer. Hal ini disebabkan nilai tegangan yanga diukur jauh lebih besar dibanding skala maksimal dari nilai yang dipilih selektor switch

Sobat harus hati – hati karena jika hal tersebut didiamkan begitu saja akan merusak Avometer itu sendiri, solusinya, bila hal tersebut terjadi maka cepat cepat putuskan hubungan dari benda yang diukur dengan avometer dan pindahkan nilai yang diukur menjadi lebih besar dengan selektro switch misalnya pada 2.5 DCV pindahkan ke 10 DCV

Kembali dengan hasil pengukuran 15Volt, bila saklar pemilih (selektor switch ) mengarah pada bagian 50 DCV, maka jarum penunjuk nilai akan bergerak Tepat ditengah antara nilai 10 – 20 pada skala ukur (range 0-50) yang artinya nilai yang ditunjukan bernilai 15Volt

Sebaliknya bila sobat belum mengetahui tegangan tersebut dan ingin mengetahui nilai akurat dari hasil pengukuran sobat maka cermati Rumus berikut :
Hasil ukuran =
Skala yang dipilih
X angka yang ditunjuk oleh jarum
skala terbesar pada layar
Sebagai contoh

Berapa hasil tegangan dari hasil pengukuran yang menunjukan angka 10 pada layar sementara batas ukur dilayar tersebut adalah 10 dan nilai selektor switch yang dipilih adalah 50

Diketahui = skala yang dipilih = 50
= skala terbesar pada layar = 10
= angka yang ditunjuk jarum = 10
Maka hasil = (50/10) X 10
= 50 volt
Contoh yang kedua

Skala yang dipilh = 50
Skala terbesar pada layar = 50
Angka yang ditunjuk jarum = 22 dari (0-50)
Maka hasil = (50/50) X 22
= 22 Volt

Berbeda dengan pengukuran Direct Current Volt (DCV), Alternating Current Volt (ACV), dan Direct Current Mili Ampere (DcmA), menghitung nilai dari hasil ukur Ohm () pada multimeter atau multitester Analog terbilang lebih mudah dibanding dengan yang disebutkan sebelumnya

Misalnya pada pengukuran Ohm meter diatas sudah dijelaskan....

Namun, bila sobat masih bingung dengan pembahasan diatas, saya akan coba bahas kembali dengan lebih detail.... ok

(Wijdan Kelistrikan)

Sebelum pengukuran dan penghitungan dilakukan perhatikan dan pastikan bahwa alat ukur tidak rusak secara fisik dan masih berfungsi sebabagi mana mestinya

Arahkan selektor switch (saklar pemilih) pada bagian x1, x10, x100, atau x1K Ω sesuai dengan kehendak sobat. Setelah terpilih, Atur Zero Adjusment agar pada posisi stanby jarum mengarah pada angka ZERO (NOL). Kenapa demikian? “supaya hasil pengukuran lebih akuran dan sesuai tentunya”
Biasakan sebelum melakukan pengukuran baik itu DCV, ACV, DcmA, ataupun lakukan Kalibrasi alat ukur, yaitu menghubungkannya kedua jarum pengukur – dan + sehingga jarum penunjuk nilai bisa bergerak

Setelah itu, lakukan pengukuran sebagai mana telah dijelaskan diatas yaitu dengan menempelkannya terhadap komponen atau rangkaian yang akan diukur

Perlu dingat kembali bahwa pengukuran Ohm dilakukan pada saat komponen atau rangkaian tidak bertegangan, jika dilakukan ketika keadaan bertegangan maka akan merusak alat ukur itu sendiri
Setelah terlihat hasilnya maka lakukan tips membaca nilai pada Avometer dengan cara berikut :
Misalnya jarum menunuk pada angka 20 sementara pengali atau selektorswitch mengarah pada x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 20X200 = 2000

Mudah bukan

Demikian artikel kali ini saya buat, semoga bermanfaat dan dapat membantu masalah sobat. Mohon maaf bila banyak kesalahan dalam berbagai hal baik penulisan penyampaian atau yang lainnya

Kami butuh bantun sobat loh... dengan share Artikel ini ke berbagai sosial media insyaAllah dapat membantu
lihat juga video saya :

Berbagi

Fungsi Dan Cara Penggunaan Multimeter (Multitester)

Selasa, 8 Februari 2022
Untuk mengukur tegangan tegangan listrik rumah maka selector yang dipilih pada avometer adalah?

Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).

Fungsi Multimeter :

1. Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC
4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5. Mengecek hubung-singkat / koneksi
6. Mengecek transistor
7. Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
9. Mengecek induktor
10. Mengukur HFE transistor (type tertentu)
11. Mengukur suhu (type tertentu)

Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital). Beberapa kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain :

  • Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt
  • Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere
  • Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm
  • Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad
  • Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz
  • Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry
  • Pengukuran atau Pengujian Dioda
  • Pengukuran atau Pengujian Transistor

Bagian-bagian penting Multimeter :

Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah :
1. Display
2. Saklar Selektor
3. Probe


Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya.
Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi
Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter seperti Volt Meter (mengukur tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus listrik) dan Ohm Meter (mengukur Resistansi atau Hambatan)

1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

4. Cara Mengukur Resistor (Ohm)
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)
2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2)