Untuk menjaga kesehatan reproduksi sebaiknya setelah buang air kita

Tuliskan tahapan skema plta Pls bantuin ya kak soalnya besok udh dikumpulin

Bunga kuntul putih1. Habitat2. Adaptasi3. ReproduksiBunga tai ayam1. Habitat2. Adaptasi3. Reproduksi ​

tolong banuimnnnnnnnnn​

perantara penyerbukan pada tanaman padi dan vanili adalah..​

Perhatikan pernyataan berikut !(1) Berfungsi untuk perlindungan terhadap hewan dan tumbuhan. (2) Melindungi ekosistem (3) Contohnya Baluran dan Ujung … Kulon. Pernyataan tersebut mencerminkan kawasan perlindungan hewan dan tumbuhan adalah .... a. suaka margasatwa b. taman nasionalc. cagar alam d. taman laut​

Pati – Menjaga kesehatan reproduksi mutlak dilakukan oleh pria maupun wanita. Reproduksi adalah cara untuk mempertahankan keturunan manusia di bumi sehingga menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria menjadi salah satu bagian untuk menjaga kelestarian peradaban manusia dan kesehatan. Demikian disampaikan Suwi’, nara sumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati dalam kegiatan Bimbingan Perkawinan Pra Nikah Remaja Usia Nikah dengan materi “ Menjaga Kesehatan Reproduksi ” bertempat di Aula Kankemenag Kab. Pati, Rabu (10/10/2018)

Menjaga kesehatan reproduksi penting dilakukan dengan cara memulai menjaga kesehatan organ reproduksi terutama alat alat vital. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi baik wanita ataupun pria. Berbagai hal itu bisa dilakukan dengan melakukan kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan alat alat vital, urainya.

Suwi’ mengatakan, Menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan alat reproduksi. Ada banyak cara sederhana untuk menjaga alat reproduksi pria dan wanita apabila organ intim mengeluarkan cairan cairan tertentu harus sering dibersihkan. Setelah buang air baik kecil maupun besar maka tangan juga harus dibersihkan. Kotoran sisa yang menempel setelah buang air besar atau kecil bisa menyebabkan iritasi bahkan membuat infeksi. Bagi wanita sangat penting untuk membersihkan organ kewanitaan dari depan kebelakang bukan dari belakang ke depan. Saat terasa gatal jangan di garuk garuk, karena hal ini bisa membuat iritasi. Pakailah tisu atau kain yang dibasahi air hangat untuk membasuh, jelasnya.

Menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria bagi yang telah dewasa juga bisa dilakukan dengan rajin untuk mencukur bulu organ intim. Hal ini penting dilakukan karena bulu kemaluan membuat tempat bersarang bagi banyak bakteri. Namun, jangan pula dicukur habis. Karena akan menghilangkan bakteri baik yang terdapat pada bulu. Oleh karena itu sebaiknya pastikan kebersihan alat yang anda gunakan untuk mencukur sehingga tak menimbulkan iritasi, papar Suwi’.

Melakukan kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan reproduksi

Menurut Suwi’, Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria. Pada dasarnya banyak hal yang tanpa kita sadari ternyata bisa merusak kesehatan alat reproduksi kita. Penggunaan gadget tanpa kita sadari jaga bisa mempengaruhi kesehatan alat reproduksi kita. Salah satu kebiasaan buruk yang bisa merusak alat reproduksi adalah dengan menggunakan gadget di dekat organ vital kita. Misalnya menggunakan laptop, pada atau tablet dan meletakkannya di paha. Kebiasaan ini tidak bagus untuk kesehatan alat reproduksi kita. Aliran panas yang dari gadget yang kita bawa akan mempengaruhi suhu area reproduksi terutama sperma. Suhu tinggi bisa mempengaruhi kualitas sperma menjadi berkurang. Menggunakan celana ketat juga bisa membuat organ vital panas. Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita Dan Pria, jelasnya.

Selain itu untuk menjaga kesehatan alat reproduksi baik pada pria maupun wanita sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Hal ini penting untuk diperhatikan, pasalnya menjaga hubungan seksual pra nikah mampu mencegah tertularnya penyakit kelamin atau penyakit menular seksual akibat bergonta-ganti pasangan. Hubungan intim pra nikah membuat resiko untuk bergonta-ganti pasangan menjadi lebih besar sehingga mengakibatkan lebih mudahnya muncul ataupun tertular penyakit menular seksual. Penyakit kelamin adalah salah satu jenis penyakit yang paling berbahaya dalam menyerang kesehatan alat reproduksi. Oleh karena itu hal ini penting dijauhi untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria, tandasnya.

Kebiasaan baik lainnya yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara rutin. Hal ini penting untuk melakukan penanganan ataupun untuk melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi. Deteksi dini terhadap berbagai masalah kelamin mampu mempermudah penanganan berbagai masalah yang menyerang organ reproduksi. Oleh karena itu penting untuk selalu rutin memeriksakan kesehatan alat reproduksi, pungkasnya.

Tampak ada peserta yang malu malu menanyakan tentang kesehatan reproduksi ini. (AM)

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.

Kesehatan Reproduksi Remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Sistem reproduksi sendiri diperlukan bagi makhluk hidup untuk menghasilkan, melindungi, serta mengangkut sel telur dan sperma.

Perempuan dan laki-laki memiliki sistem reproduksi yang berbeda, baik dari segi bentuk, fungsi, maupun struktur yang mendukungnya.

Organ dari sistem reproduksi wanita meliputi vagina, rahim (uterus), ovarium, tuba falopi, dan vulva. Sementara sistem reproduksi pria terdiri dari penis, testis, dan skrotum (buah zakar).

Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:

  1. Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
  1. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.
  2. Pakaian dalam (CD) diganti minimal 2 kali sehari.
  3. Pastikan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap.
  4. Bagi wanita, hindari menggunakan sabun wangi, sabun sirih, deodoran, bedak, dan vaginal douche karena dapat menyebabkan kulit kelamin rentan iritasi.
  5. Bagi wanita, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi.
  6. Bagi wanita yang mulai memasuki masa menstruasi sebaiknya memperhatikan kebersihan alat reproduksi saat menstruasi.

Cara menjaga kebersihan saat menstruasi dapat dilakukan dengan:

  • Pilihlah pembalut yang bebas dari berbagai jenis bahan berbahaya dan nyaman saat dipakai.
  • Ganti pembalut secara berkala, antara 3 hingga 5 kali dalam sehari
  • Bersihkan vagina terlebih dahulu sebelum mengganti pembalut. (Membersihkan vagina sebainya dilakukan dengan air mengalir dan sebaiknya hindari penggunaan sabun).
  • Cuci tangan sampai bersih setelah membuang pembalut serta sebelum mengganti pembalut.
  • Rutin mengganti celana dalam (CD) untuk menghindari resiko tidak nyaman di sekitar vagina.

Bagi wanita yang sering mengalami nyeri saat menstruasi, mengompres perut bagian bawah dengan air hangat, melakukan olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup mampu membantu mengurangi rasa nyeri. Akan tetapi, bila nyeri terjadi hingga berhari-hari dan menggangu aktivitas, sebaiknya hubungi dokter untuk mengonsultasikannya.

  1. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah terjadinya infeksi bakteri di penis.

Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dankesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua, guru dan tenaga kesehatan menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat.

Sumber :

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016).

Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja, Pusat Data dan Informasi (2015).

World Health Organization (2017).

10 Agustus 2018 | Dilihat 688307 Kali

Untuk menjaga kesehatan reproduksi sebaiknya setelah buang air kita

Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi


Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Kesehatan reproduksi remaja meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja. Sehat yang dimaksudkan tidak hanya semata-mata bebas dari penyakit atau dari cacat saja, tetapi juga sehat baik fisik, mental maupun sosial.

Pengetahuan Dasar Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.

Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:

  1. Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
  2. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
  3. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
  4. Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual
  5. Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.

Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:

  • Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
  • Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat
  • Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
  • Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidakmasuk ke dalam organ reproduksi.
  • Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agarmencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.

Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat.