Vitamin yang terlibat dalam proses pemecahan glikogen menjadi glukosa adalah

Glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis adalah proses yang dilakukan tubuh untuk mempertahankan kadar glukosa atau gula darah dalam jumlah normal. Masing-masing proses ini memiliki fungsi penting bagi tubuh kita.

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Ilustrasi gula darah di dalam tubuh bersama dengan sel darah merah

Glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis adalah proses yang dilakukan tubuh untuk mempertahankan kadar glukosa atau gula darah dalam jumlah normal.Ketiga proses ini dikendalikan oleh sekresi hormon tertentu di dalam tubuh. Hormon-hormon tersebut berperan dalam menstimulasi berbagai enzim untuk bekerja dalam membentuk atau memecah glikogen, serta menghasilkan glukosa.Mari kita kenali lebih lanjut seputar proses glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis di dalam tubuh.

Glikogenesis

Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa atau gula darah. Glukosa digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Proses ini terjadi ketika adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah, misalnya setelah Anda makan.Peningkatan kadar glukosa dapat menyebabkan pankreas mensekresikan hormon insulin. Hormon ini kemudian menstimulasi enzim glikogen sintase untuk memulai proses glikogenesis. Pada akhir proses ini, glukosa dalam bentuk glikogen akan disimpan di dalam hati dan otot.Proses glikogenesis berfungsi untuk membentuk glikogen dari glukosa supaya molekul-molekul ini dapat disimpan dan digunakan di lain waktu ketika tubuh tidak memiliki glukosa yang tersedia.Simpanan glikogen tidak sama dengan lemak karena molekul ini sering digunakan di antara waktu makan, tepatnya saat kadar glukosa darah turun. Dalam kasus ini, tubuh akan mengambil cadangan glikogen untuk memproduksi glukosa melalui proses glikogenolisis.  Proses glikogenesis dimulai saat sel memiliki kelebihan glukosa. Berikut adalah penjelasan seputar proses ini secara rinci.
  • Pertama-tama, molekul glukosa berinteraksi dengan enzim glukokinase yang menambahkan gugus fosfat ke glukosa.
  • Gugus fosfat kemudian dipindahkan ke sisi lain molekul dengan menggunakan enzim fosfoglukomutase.
  • Enzim ketiga, yakni UDP-glukosa pirofosforilase, mengambil molekul ini dan menciptakan glukosa urasil-difosfat. Bentuk glukosa ini memiliki dua gugus fosfat beserta asam nukleat urasil.
  • Enzim khusus, yaitu glikogenin, mengikat glukosa urasil-difosfat dengan glukosa UDP-difosfat untuk membentuk rantai pendek.
  • Setelah sekitar delapan rantai molekul terikat bersama-sama, enzim-enzim lainnya masuk untuk menyelesaikan proses ini.
  • Setelah itu, glikogen sintase menambah rantai dan enzim percabangan glikogen membantu membuat cabang dalam rantai. Proses ini membentuk makromolekul yang lebih padat sehingga penyimpanan energi dalam tubuh menjadi lebih efisien.

Baca Juga

Manfaat Balsamic Vinegar yang Melezatkan Makanan dan MenyehatkanPenderita Diabetes, Berikut 5 Cara Kontrol Gula Darah Naik saat PuasaBahaya Pemanis Buatan, Mulai dari Obesitas Hingga Risiko Kanker

Glikogenolisis

Glikogenolisis adalah proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa atau gula darah. Pada dasarnya, glikogen adalah energi yang disimpan dalam bentuk glukosa rantai panjang.Proses glikogenolisis dapat terjadi di otot dan sel hati ketika tubuh memerlukan lebih banyak produksi energi.Fungsi  glikogenolisis adalah memproduksi energi ketika tubuh dalam keadaan lapar dan tidak ada asupan makanan. Glikogenolisis akan memproduksi glukosa dari glikogen yang kemudian digunakan untuk memproduksi energi.Proses ini juga dapat menjaga kadar glukosa dalam darah saat Anda lapar dan tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh..Proses glikogenolisis diatur oleh hormon-hormon di dalam tubuh. Sinyal saraf mungkin juga berperan dalam miosit [sel otot]. Glikogenolisis dapat terjadi sebagai respons pada berbagai kondisi tubuh, seperti:
  • Saat kadar gula darah mengalami penurunan [contohnya puasa]
  • Saat tubuh menghasilkan hormon adrenalin ketika menghadapi sebuah ancaman atau kondisi terdesak.
Beberapa enzim yang berbeda dapat terlibat dalam glikogenolisis. Salah satu enzim yang terlibat dalam proses glikogenolisis adalah enzim fosforilase glikogen.
  • Enzim fosforilase glikogen akan memutuskan ikatan yang menghubungkan glukosa dengan glikogen dengan mengganti gugus fosforil. Pada tahap ini, glikogen telah memecah glukosa berupa glukosa-1-fosfat.
  • Enzim phosphoglucomutase kemudian mengubah glukosa-1-fosfat menjadi glukosa-6-fosfat. Ini merupakan bentuk molekul yang digunakan sel untuk membuat adenosin trifosfat [ATP], yakni pembawa energi di dalam sel tubuh.
  • Enzim percabangan glikogen memindahkan semua molekul glukosa ke cabang lain, kecuali untuk satu berada di percabangan glikogen menuju cabang lainnya.
  • Terakhir, enzim alfa glukosidase menghilangkan molekul glukosa terakhir, yang akhirnya menghilangkan cabang molekul glukosa tersebut.

Glukoneogenesis

Glukoneogenesis adalah proses sintesis atau pembentukan molekul glukosa baru dari sumber-sumber selain karbohidrat. Kebanyakan proses ini terjadi di dalam hati dan sebagian kecil lainnya terjadi di korteks ginjal dan usus kecil.Fungsi glukoneogenesis adalah menjaga kadar gula darah yang sehat ketika seseorang belum makan atau dalam kondisi lapar. Kadar gula perlu dipertahankan supaya bisa digunakan oleh sel-sel untuk membuat molekul energi ATP.Ketika tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh, kadar gula darah menjadi rendah. Pada saat ini, tubuh tidak memiliki kelebihan karbohidrat dari makanan yang dapat dipecah menjadi glukosa. Dengan proses glukoneogenesis, tubuh dapat menggunakan molekul lain untuk dipecah sebagai glukosa, seperti asam amino, laktat, piruvat, dan gliserol.Berikut adalah rincian proses glukoneogenesis yang terjadi di dalam tubuh.
  • Glukoneogenesis dimulai di mitokondria atau sitoplasma hati atau ginjal. Pertama-tama, dua molekul piruvat mengalami karboksilasi untuk membentuk oksaloasetat. Satu molekul ATP [energi] diperlukan untuk ini.
  • Oksaloasetat kemudian direduksi menjadi malat oleh NADH sehingga dapat diangkut keluar mitokondria.
  • Setelah keluar dari mitokondria, malat dioksidasi kembali menjadi oksaloasetat.
  • Oksaloasetat lalu membentuk fosfoenolpiruvat menggunakan enzim PEPCK.
  • Fosfoenolpiruvat diubah menjadi fruktosa-1,6-bifosfat, dan kemudian menjadi fruktosa-6-fosfat. ATP juga digunakan selama proses ini, yang pada dasarnya adalah glikolisis secara terbalik.
  • Fruktosa-6-fosfat lalu diubah menjadi glukosa-6-fosfat dengan menggunakan enzim fosfoglukoisomerase.
  • Glukosa kemudian dibentuk dari glukosa-6-fosfat dalam retikulum endoplasma sel melalui enzim glukosa-6-fosfatase. Untuk membentuk glukosa, gugus fosfat dihilangkan dan glukosa-6-fosfat beserta ATP berubah menjadi glukosa dan ADP.
Itulah proses dan fungsi glukoneogenesis, glikogenesis, dan glikogenolisis. Masing-masing proses tersebut dapat berlangsung pada organ yang berbeda, dalam kondisi tubuh yang berbeda, serta melibatkan jenis enzim yang juga berbeda.Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

gula darahinsulin

Biology Dictionary. //biologydictionary.net/glycogenesis/
Diakses 21 September 2021
Biology Dictionary. //biologydictionary.net/glycogenolysis/
Diakses 21 September 2021
Biology Dictionary. //biologydictionary.net/gluconeogenesis/
Diakses 21 September 2021
Universitas Muhammadiyah Semarang. //repository.unimus.ac.id/2788/4/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
Diakses 21 September 2021

Gula darah tinggi 400 mg/dL bisa sangat berbahaya. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, kerusakan saraf, masalah kulit, hingga infeksi gusi dan gigi.

26 Jan 2021|Dina Rahmawati

Biasanya, penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 membutuhkan suntik insulin untuk menjaga kadar gula darah. Suntik insulin dilakukan di beberapa bagian tubuh seperti paha, bokong, lengan atas, atau perut.

11 Mar 2020|Azelia Trifiana

Bahaya gula merah dapat terjadi jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan. Padahal, pemanis yang satu ini sudah akrab di lidah masyarakat Indonesia. Wah, seberapa banyak ya, batas aman konsumsinya?

Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama

Dijawab Oleh dr. Evelin Kwandang

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề